Anda di halaman 1dari 8

IJCEE Vol. 4 No.

1 Juli 2018, Hal 96-103 ISSN 2598-2931

TINJAUAN TERAK BAJA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI


AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TARIK BETON,
DENGAN METODE PERBANDINGAN 1 : 1,5 : 2,5
(SUPLEMEN BAHAN AJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI BETON)

Alfaolis Suriarso Suryo1, Anis Rahmawati2, Roemintoyo3


e-mail: alfaaolisss@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terak terhadap kuat


tarik beton. Mengetahui persentase kuat tarik maksimal yang dihasilkan.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat 11 variasi terhadap penggatian terak
terhadap agregat kasar, dengan proporsi campuran 1: 1,5 : 2,5 dengan silinder
ukuran 15 cm x 30 cm. Hasil penelitian ini penggantian terak berpengaruh
terhadap kuat tarik. Kuat tarik optimal dengan penggantian terak 50% sebesar
7,67 Mpa.

Kata Kunci : beton, terak, kuat tarik.

ABSTRACT: The study aims to determine the effect of slag on the tensile
strength of concrete. Knowing the percentage of the maximum tensile strength of
the resulting. This study was conducted to create 11 variations on the replacement
of the slag to coarse agregate, with the proportion of a mixture of 1: 1.5: 2.5 with
a cylinder the size of 15 cm x 30 cm. The results of this study slag replacement
effect on tensile strength. Optimal tensile strength with 50% slag replacement of
7.67 Mpa.

Keywords : concrete, slag, tensile strength.

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret 96
2
Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret
3
Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret
PENDAHULUAN begitu saja. Bentuk terak yang
Limbah merupakan buangan menyerupai batu dapat digunakan
atau sisa yang dihasilkan dari suatu sebagai pengganti agregat kasar
proses kegiatan suatu industri atau (kerikil) dalam pembuatan beton.
domestik. Limbah dari suatu industri Beton terdiri dari PC
dapat digunakan kembali untuk (semen), agregat halus (pasir),
bahan penganti agregat kasar pada agregat kasar (kerikil), air, dan
campuran beton misalnya seperti terkadang diberi bahan tambah
pecahan genteng, pecahan ubin, dan (admixture) untuk mendapatkan
limbah bekas pengecoran logam kualitas beton yang diinginkan. Ada
yang berupa terak (klelet). beberapa perbandingan campuran
Definisi slag atau terak bahan penyusun beton, diantaranya
dalam ASTM. C.989 adalah, 1:2:4 untuk beton padat, 1:2:3 untuk
“Standard spesification for ground beton normal, dan 1:1,5:2,5 yang
granulated Blast-Furnace Slag for digunakan untuk beton kedap air.
use in concrete and mortar”(ASTM, 1:1,5:2,5 berarti perbandingan
1995:494) adalah produk non metal volume bahan penyusun beton yaitu
yang merupakan material berbentuk 1 semen : 1,5 agregat halus ( pasir)
halus, granular hasil pembakaran :2,5 agregat kasar (kerikil).
yang kemudian didinginkan. (Mulyono 2003:180)
Munculnya terak (klelet) yang Teknologi beton adalah mata
dibentuk menyerupai kerikil kuliah yang diajarkan di Pendidikan
diharapkan dapat digunakan untuk Teknik Bangunan Universitas
bahan pengganti dari kerikil sebagai Sebelas Maret Surakarta, dimana isi
bahan campuran beton. Industri dari mata kuliah mengajarkan
pengecoran logam merupakan tentang ilmu dasar tentang beton
industri yang bergerak dalam bidang yang diantaranya adalah pembuatan
pengolahan logam yang beton, yang meliputi dari awal
menghasilkan limbah industri yang prosedur pengujian material, metode
berupa terak. pencampuran beton dan lain-lain.
Terak didapatkan dari suatu Berdasarkan pembahasan di
endapan pembakaran baja yang atas peneliti mencoba untuk
dipanaskan± 1500º C, endapan menggunakan terak sebagai
tersebut merupakan limbah dari pengganti agregat kasar (kerikil)
pembakaran. Limbah terak sebagai bahan pengganti beton.
merupakan kategori limbah B3. Sehingga mendorong penulis untuk
Berdasarkan PP No 101 tahun 2014 mengadakan penelitian tentang
tentang limbah yang berbahaya dan “Tinjauan Terak Baja Sebagai Bahan
beracun, limbah terak jika tidak Pengganti Agregat Kasar Terhadap
dilakukan pengelolaan dengan benar Kuat Tarik Beton Dengan Metode
maka akan mengakibatkan dampak Perbandingan 1 : 1,5 : 2,5 (Suplemen
negatif untuk lingkungan. Pada Mata Kuliah Teknologi
Terak berbentuk menyudut, Beton).”
tajam, padat, dan berwarna hitam
mengkilap, Pemanfaatan terak pada TINJAUAN PUSTAKA
saat ini belum optimal. Terak Beton
tersebut hanya dimanfaatkan untuk Beton adalah campuran
mengurug tanah atau bahkan dibuang antara semen portland atau semen

97
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 96-103
hidraulik lainnya, agregat halus, Metode Campuran Beton
agregat kasar, dan air, dengan atau Perbandingan 1 : 1,5 : 2,5
tanpa bahan tambahan yang Pembuatan beton adalah
membentuk masa padat. (SNI-03- tahap yang sangat menentukan
2847-2002) kualitas beton, karena setiap
Beton merupakan suatu perbandingan yang diberikan akan
bahan komposit (campuran) dari menjadikan berbagai macam kualitas
beberapa material, yang bahan dari beton. Susunan perbandingan
utamanya terdiri dari campuran campuran beton dari yang terkecil
antara semen, agregat halus, agregat sampai yang terbesar yaitu semen,
kasar, air dan atau tanpa bahan pasir dan kerikil. Menurut Asroni
tambah lain dengan perbandingan (2010:13) ‘ jika adukan beton
tertentu. Karena beton merupakan menggunakan perbandingan 1 : 1,5 :
komposit, maka kualitas beton sangat 2,5 berarti beton tersusun atas 1
tergantung dari kualitas masing- bagian semen, 1,5 bagian pasir, dan
masing material pembentuk. 2,5 bagian kerikil” perbandingan
(Kardiyono Tjokrodimulyo, 2007). campuran 1 : 1,5 : 2,5 merupakan
Sedangkan menurut Mulyono campuran beton rapat air.
(2003:3) beton merupakan fungsi
dari bahan penyusunnya yang terdiri Kuat Tarik
dari bahan semen hidrolik (portland Untuk menguji kuat tarik
cement), agregat kasar, agregat halus, dengan cara Splitting test atau
air dan bahan tambah (admixture Brazilian test. Uji kuat tarik
atau additive). dilakukan dengan memberikan
Dari beberapa pendapat di tegangan tarik pada beton secara
atas beton adalah campuran semen, tidak langsung. Spesimen silinder
agregat kasar (kerikil), agregat halus direbahkan dan ditekan sehingga
(pasir), air, dan biasanya ada yang terjadi tegangan tarik pada beton. Uji
diberi bahan tambah (admixture). ini disebut juga Splitting test atau
Kelebihan beton adalah : Brazilian test karena metode ini
a) Material yang mudah untuk diciptakan di brazil (Nugroho dan
ditemukan. Antoni 2007:262).
b) Jika masih keadaan terpisah bahan Tegangan tarik dihitung dengan
mudah diangkut. persamaan :
c) Pemeliharaan mudah.
d) Dapat menahan kuat tekan yang ................(1)
besar. Dimana :
Kekurangan beton adalah : T = kuat tarik beton. (Mpa)
a) Berat beton yang sangat berat. P = beban hancur. (N)
b) Jika sudah menjadi struktur sulit l = panjang spesimen. (l)
untuk diubah. d = diameter spesimen. (mm)
c) Membutuhkan ketelitian yang Beban (P)
tinggi saat pekerjaannya.
d) Kuat tarik yang rendah.
Beton tersusun atas semen
agregat halus, agregat kasar, air, dan
bahan tambah lainnya.

98
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 96-103
Bangunan, Universitas Sebelas
Maret yang berbobot 2 sks. Mata
kuliah ini bertujuan agar mahasiswa
mempunyai kompetensi dalam ilmu
Plat besi dasar tentang teknologi beton mulai
tambahan
Plywood dari prosedur awal pengujian
Silinder material, membuat campuran beton
d15x30cm (mix design), dan sifat-sifat beton
Zona gagal tarik
sampai pengevaluasian mutu beton.
Plat Silabus mata kuliah teknologi
dasar
beton antara lain yaitu: pengenalan
Gambar 1 uji kuat tarik. sifat- sifat fisis, mekanis, dan
(Nugroho dan Antoni 2007:262). kimiawi, bahan dasar beton, yaitu :
air, semen portland, agregat, dan
Terak Baja (Slag) bahan tambah, serta sifat-sifat
Terak dalam ASTM. C.989, adukan beton dan betonnya setelah
“Standard spesification for ground mengeras, cara-cara pengolahan/
granulated Blast-Furnace Slag for pembuatan beton, meliputi cara
use in concrete and mortar”(ASTM, perancangan campuran, cara
1995:494) adalah produk non metal pengolahan, cara pengendalian mutu,
yang merupakan material berbentuk serta cara evaluasi, dan pengetahuan
halus, granular hasil pembakaran jenis-jenis beton.
yang kemudian didinginkan.
Menurut Mulyono (2003:1296) slag METODE PENELITIAN
merupakan hasil residu pembakaran Penelitian ini semua
tanur tinggi. Menurut Nugroho dan penelitian dilaksanakan di
Antoni (2007:106) terak adalah Laboratorium PTB JPTK FKIP
bahan sisa dari pengecoran besi (pig Universitas Sebelas Maret Surakarta.
iron), dimana prosesnya memakai Penelitian ini menggunakan
dapur (furnace) yang bahan bakarnya metode kuantitatif untuk memberi
dari udara yang ditiupkan (blast). gambaran tentang pengaruh
Material penyusun slag penggantian terak sebagai agregat
menurut Nugroho dan Antoni kasar dengan variasi tertentu
(2007:106) adalah kapur, silika, dan terhadap kuat tarik, berat isi, dan
alumina yang bereaksi pada absorbsi beton dengan metode
temperatur 1600oC dan berbentuk perbandingan volume 1:1,5:2,5.
cairan. Komposisi terak baja dengan Desain ini dibuat dengan
sampel berasal dari CV. Salwa mengadakan eksperimen
Logam Jaya terdiri SiO2 sebesar menggunakan benda uji yang
35,19%, Fe2O3 19,58%, Al2O3 digunakan untuk membandingkan
6,01%, MgO 2,95%, CaO 26,51%, dan mendapatkan jawaban dari
Na2O 3,21%, MnO 2,63% tujuan penelitian. Adapun alur
(Herlangga, 2014). penelitian dapat di lihat pada gambar
2 berikut.
Mata Kuliah Teknologi Beton
Teknologi beton merupakan
salah satu mata kuliah yang terdapat
pada prodi Pendidikan Teknik

99
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 97-103
Tabel 1. Jumlah Sampel

Sumber data dalam


pelaksanaan penelitian ini
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Data primer
Data primer yang digunakan
untuk penelitian ini adalah hasil
Gambar 2. Prosedur Penelitian. pengujian di laboratorium
Populasi ini terbatas dengan diantaranya adalah :
bahan uji silinder 15x30 cm dan 1) Pengujian semen meliputi
terak sebagai bahan pengganti visual dan kehalusan.
agregat kasar, populasi yang saya 2) Pengujian agregat halus
gunakan berjumlah 44 buah. Dalam meliputi kadar lumpur, kadar
penelitian ini digunakan 44 buah air, specific gravity, dan
benda uji silinder 15x30 cm yang gradasi.
digunakan untuk uji kuat tarik. 3) Agregat kasar dan terak
Jumlah sampel yang digunakan meliputi abrasi, specific
dalam penelitian ini dapat dilihat gravity, dan gradasi.
pada tabel 1 berikut. 4) Pengujian kuat tarik beton 28
hari.
b. Data sekunder
Data sekunder yang
digunakan diperoleh dari hasil
analisis pengujian yang telah
dilakukan, literatur berupa buku-
buku dan jurnal yang relevan.
Analisa data yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel bebas (terak)

100
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 97-103
terhadap variabel terikat (kuat tarik Penggantian terak yang
beton) dengan metode campuran menghasilkan kuat tarik optimal
perbandingan 1:1,5:2,5 yaitu dengan yaitu pada variasi 50% sebesar 7,67
analisis regresi. Dalam melakukan Mpa.
analisis regresi perlu dilakukan uji
prasyarat terlebih dahulu yaitu uji
normalitas dan uji linieritas. Analisis
regresi dalam program SPSS 20
adalah dengan menggunakan regresi
(Regression).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengujian kuat tarik
beton, dapat dilihat pada tabel 2
sebagai berikut. Gambar 3. Grafik uji kuat tarik beton
Tabel 2. Hasil pengujian kuat tarik
beton. Pengujian hipotesis
Hasil pengujian hipotesis
pertama menunjukkan angka R
Square adalah 0,238 sehingga dapat
disimpulkan bahwa terak
berpengaruh 23,8% terhadap kuat
tarik beton.
Nilai signifikansi linier 0,989
> 0,05 dan Fhitung < Ftabel (0,001 <
4,07), maka dapat diartikan bahwa
penggantian terak sebagai agregat
kasar terhadap kuat tarik beton tidak
signifikan, sehingga digunakan
persamaan regresi non linier
(quadratic)
Nilai signifikansi quadratik
0,004 < 0,05 dan Fhitung > Ftabel
(6,408 > 4,07), maka dapat diartikan
bahwa penggantian terak sebagai
agregat kasar terhadap kuat tarik
beton berpengaruh signifikan dan
persamaan regresi yang berbentuk
non linear (kuadratik) dapat
digunakan.
Kesimpulan dari penjelasan
di atas bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak yaitu penggantian terak
sebagai pengganti agregat kasar
terhadap kuat tarik beton
berpengaruh signifikan.
Hasil pengujian hipotesis
kedua menunjukkan penggantian

101
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 96-103
terak yang menghasilkan kuat tarik maupun kandungan zat kimianya
optimal yaitu pada variasi 50% tetapi juga dipengaruhi oleh
sebesar 7,67 Mpa. beberapa faktor lain. Faktor lain
tersebut seperti proses pengerjaan,
proses pencampuran agregat, hidrasi
semen, ikatan yang terjadi antara
mortar dengan agregat, proses
pemadatan dan tekstur dari agregat
kasar penyusun beton.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
data dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4. Grafik uji kuat tarik 1. Ada pengaruh penggantian terak
beton. sebagai agregat kasar terhadap
kuat tarik beton.
Pembahasan Hasil Analisis Data 2. Persentase terak optimal sebagai
Gambar 4 menunjukkan pengganti agregat kasar yang
bahwa secara umum, sampai dengan menghasilkan kuat tarik beton
penggantia 50% terak menaikkan maksimal terdapat pada
kuat tarik beton. Hasil uji abras persentase penggantian terak 50%
menunjukkan ketahanan aus terak yaitu sebesar 7,67 MPa.
lebih tinggi dari pada kerikil,
sehingga dapat dikatakan terak lebih DAFTAR PUSTAKA
keras dari pada kerikil. Agregat yang American Society for Testing and
lebih keras dapat menaikkan kuat Materials Standard. 1995.
tekan beton, sedangkan kuat tarik ASTM C.989: Standard
beton berkorelasi dengan kuat tekan Spesification For Ground
beton. Semakin besar kuat tekan Granulated Blast-Furnace
beton, semakin besar juga kuat tarik Slag For Use In Concrete
betonnya (Murdock, Brook, dan And Mortar. USA : ASTM
Hindarko 1986:8). Modulus Internasional.
kehalusan butiran terak juga lebih
besar dari kerikil yang artinya Asroni, Ali. 2010. Balok dan Pelat
butiran terak lebih besar dari kerikil. Beton Bertulang. Yogyakarta
Butiran agregat yang lebih besar : Graha Ilmu.
dapat meningkatkan kuat tekan beton
(Boyhaqi, 2016). Tetapi pada Boyhaqi. 2016. Pengaruh Modulus
penggantian terak 60%-100% kuat Halus Butir Terhadap Nilai
tarik mengalami penurunan karena Slump Dan Kuat Tekan
permukaan terak lebih licin sehingga Dengan Fas 0,35. Universitas
menyebabkan ikatan dengan mortar Syiah Kuala.
lebih sulit dibandingkan kerikil.
Nilai kuat tarik beton tidak Mulyono, Tri. 2003 Teknologi Beton,
hanya dipengaruhi oleh kekuatan Jakarta : Andi.
agregat dari bahan penyusun beton

102
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 96-103
Murdock, L.J. 1986. (Alih Bahasa
oleh Stephanus Hendarko)
Bahan dan Praktek Beton.
Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga.

Nugraha, Paul, dan Antoni. 2007.


Teknologi Beton, dari
material, Pembuatan, ke
Beton Kinerja Tinggi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Standar Nasional Indonesia. 2002.


SNI 03-2847-2002: Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung.
Badan Standarisasi Nasional.

Tjokrodimuljo, Kardiyono. 2004.


Teknologi Beton. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.

103
IJCEE Vol. 4 No.1 Juli 2018, Hal 96-103

Anda mungkin juga menyukai