Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328040836

Evaluasi Isian Bahan Peledak Menggunakan Analisis Distribusi Ukuran


Fragmen pada Peledakan Batuan Penutup di Tambang Terbuka Batubara

Article  in  Jurnal Himasapta · April 2016


DOI: 10.20527/jhs.v1i01.910

CITATIONS READS

0 3,078

1 author:

Ahmad Ali Syafi'i

4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

BAGUS Project View project

All content following this page was uploaded by Ahmad Ali Syafi'i on 03 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 17 - 22

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN


ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN
BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA
Ahmad Ali Syafi’i1, Riswan2*, Uyu Saismana2, Romla Noor Hakim2, Kartini2
1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
e-mail: *alisyafii@gmail.ac.id

ABSTRAK
Peledakan dikatakan berhasil apabila batuan terberai menjadi fragmen dengan ukuran yang tepat untuk proses lanjutan. Proses
lanjutan setelah pemberaian batuan penutup berupa pemuatan dan pengangkutan ke tempat penimbunan (disposal). Ukuran fragmen
hasil peledakan harus sedapat mungkin mudah dimuat oleh alat muat yang beroperasi di lokasi peledakan saat itu. Permasalahan yang
terjadi di lokasi penelitian ialah fragmen hasil peledakan yang berukuran  70 cm sekitar 35%. Sedangkan perusahaan menargetkan
maksimal 30%. Fragmentasi erat kaitannya dengan perbandingan isian bahan peledak terhadap batuan yang terbongkar, yang diterapkan
dalam bentuk geometri peledakan. Geometri peledakan yang diterapkan saat ini burden 8 m, spasi 9 m dengan kedalaman lubang yang
bervariasi, diameter lubang ledak (D) 7.88 inchi dan subdrilling 0.5 m. Penelitian ini bertujuan menentukan geometri peledakan yang
memberikan hasil paling optimum, yakni sesedikit mungkin isian bahan peledak untuk menghasilkan distribusi ukuran fragmen yang
sesuai kriteria.
Geometri peledakan, isian bahan peledak, dan distribusi ukuran fragmen hasil peledakan diamati di 3 lokasi pengamatan yaitu
interburden seam B, interburden seam C, dan interburden seam D. Hubungan pengaruh isian bahan peledak terhadap hasil fragmentasi
dari data aktual di lapangan dianalisis menggunakan pendekatan persamaan regresi polinomial orde 2. Sebagai perbandingan teoritis
digunakan pula model matematis Kuzram. Selanjutnya ditentukan isian bahan peledak yang diprediksi menghasilkan ukuran fragmen 
70 cm maksimal 20%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk mencapai target distribusi ukuran fragmen tersebut, diperlukan penambahan isian
bahan peledak per lubang dengan burden dan spasi tetap 8 m x 9 m. Peledakan interburden seam B dengan tinggi jenjang 8 m
memerlukan 208.34 kg bahan peledak per lubang, sementara untuk tinggi jenjang 10 m memerlukan 269.60 kg bahan peledak per
lubang. Peledakan interburden seam C dengan tinggi jenjang 7 m memerlukan 306.4 kg bahan peledak per lubang, sedangkan untuk
tinggi jenjang 8 m memerlukan 315 kg bahan peledak per lubang. Pada peledakan interburden seam D dengan tinggi jenjang 8 m
diperlukan isian handak 290 kg per lubang. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk melakukan kegiatan
peledakan yang optimal.

Kata-kata kunci: burden, fragmentasi, isian bahan peledak, peledakan, spasi

PENDAHULUAN berukuran boulder yang dihasilkan. Boulder dalam


Di tambang seringkali dijumpai batuan yang konteks ini merupakan fragmen yang berukuran lebih
relatif keras dan tidak dapat digali secara bebas, maka besar atau sama dengan ukuran maksimal yang dianggap
untuk memberaikan batuan tersebut diperlukan proses mudah dimuat oleh alat muat. Permasalahan yang terjadi
peledakan. Proses tersebut merupakan metode yang paling di lokasi penelitian berdasarkan data hasil pengamatan
sering digunakan dalam pemberaian batuan keras dengan kegiatan peledakan pada lapisan Interburden Seam B,
tujuan operasi penambangan dapat berjalan efektif dan Interburden Seam C dan Interburden Seam D di West Pit
efisien. Coal Project #043C belum memenuhi target fragmen hasil
Optimasi geometri peledakan merupakan salah peledakan yang berukuran  70 cm maksimal 30%, yakni
satu cara yang dapat dilakukan terkait upaya memperkecil masih sekitar 35%.
biaya kebutuhan bahan peledak serta biaya operasi alat Tujuan penelitian untuk mengetahui, menganalisa
mekanis. Faktor yang sangat diperhatikan dalam membuat dan mendistribusikan hasil persentase fragmentasi material
sebuah rancangan geometri peledakan adalah isian bahan boulder pada Interburden Seam B, Seam C dan Seam D
peledak. Parameter yang menghubungkan antara geometri secara aktual serta mengetahui dan menganalisa isian
peledakan dan isian bahan peledak disebut Powder Factor bahan peledak yang ideal terhadap tingkat persentase
(PF). Umumnya rentang kriteria PF untuk peledakan fragmentasi material boulder hasil peledakan.
setiap batuan tertentu telah diketahui berdasarkan data Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui
empiris di lapangan. Kriteria PF ini akan menjadi acuan distribusi fragmen hasil peledakan berdasarkan data aktual
terhadap penggunaan isian bahan peledak perlubangnya (pengolahan data), kemudian dilakukan analisa pemecahan
setiap aktivitas peledakan. Semakin besar nilai PF yang masalah, untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan
digunakan maka akan semakin banyak bahan peledak yang kegiatan peledakan yang telah dilakukan dari segi ukuran
dipakai. Isian bahan peledak yang digunakan sangatlah fragmentasi, dan membantu perusahaan tambang
mempengaruhi terhadap distribusi ukuran fragmen yang mengevaluasi pelaksaan kegiatan peledakan terutama
dibongkar dan mempengaruhi dalam aktivitas dalam pengendalian fragmentasi peledakan.
penambangan selanjutnya.
Keberhasilan suatu peledakan biasanya dapat
dilihat dari ukuran fragmen batuan yang dihasilkan. Oleh
karena itu, ukuran fragmen batuan hasil peledakan
menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Isian
bahan peledak berpengaruh terhadap persentase fragmen

17
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 17 - 22

METODOLOGI Dimana B, W, PC, dan H berturut-turut adalah


Geometri peledakan, isian bahan peledak, dan burden, deviasi pemboran, panjang isian bahan peledak,
distribusi ukuran fragmen hasil peledakan diamati di 3 dan tinggi jenjang dalam meter. De merupakan diameter
lokasi pengamatan yaitu interburden seam B, interburden lubang ledak dalam mm dan A adalah rasio spasi dengan
seam C, dan interburden seam D. Hubungan pengaruh burden.
isian bahan peledak terhadap hasil fragmentasi dari data Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
aktual di lapangan dianalisis menggunakan pendekatan sejauh mana hubungan antara variabel terkait dan variabel
persamaan regresi polinomial orde 2. Sebagai bebas, hubungan antara isian bahan peledak (kg) dan
perbandingan teoritis digunakan pula model matematis persentase tertahan batuan. Regresi yangpaling mendekati
Kuzram. Selanjutnya ditentukan isian bahan peledak yang adalah regresi polinomial orde 2, dengan persamaan
diprediksi menghasilkan ukuran fragmen  70 cm dasar :
maksimal 20%.
Metodologi penelitian dirangkum dalam Gambar- Y = Ax2 + Bx + C (5)
1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
yaitu kamera digital, digunakan untuk mengambil Y merupakan isian bahan peledak dalam kg, x
gambar/dokumentasi peledakan (aktivitas peledakan). merupakan persentase fragmen berukuran boulder dalam
Kedua yaitu laptop, digunakan untuk pembuatan laporan, 5. A, B, dan C adalah konstanta persamaan regresi
pengolahan dan analisa data (dibantu perangkat lunak, polynomial orde 2.
seperti Microsoft Office Word, dan Microsoft Office Excel,
Paint, SHOTplus i-Pro) serta media penyimpanan data-
data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan dua
cara, yaitu melakukan pengamatan dan pengambilan data
di lapangan. Kondisi lapangan dan gambaran aktivitas
peledakan diamati secara langsung di lapangan.
Sedangkan pengambilan data di lapangan diperoleh dari
data utama (primer) dan literatur-literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang ada (data
sekunder). Data utama terdiri atas isian bahan peledak,
geometri peledakan dari Blast Report serta data jenis
material dan specific gravity. Sedangkan data penunjang
(sekunder) yang digunakan meliputi metode peledakan,
jenis handak, perlengkapan dan peralatan peledakan.
Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu Metode Kuz-Ram dan analisis regresi.
Metode Kuz-Ram menggunakan data geometri peledakan,
jenis bahan peledak dan struktur batuan secara umum
dengan menggunakan perhitungan teoritis sehingga
didapatkan prediksi distribusi fragmentasi hasil peledakan.
Model Kuz-Ram merupakan gabungan dari persamaan
Kuznetsov dan persamaan Rossin-Rammler, yang dipakai
untuk memperkirakan ukuran rata-rata fragmen hasil
peledakan dan perbandingan material yang tertinggal pada
ayakan menggunakan Pers (1) dan Pers (2).

𝑉 0.8 𝐸 −0.63
𝑥̅ = A x ( ) x 𝑄0.1667 x ( ) (1)
𝑄 115

𝑠 𝑛
−( )
R=𝑒 𝑋𝑐 (2)

𝑥̅ merupakan ukuran rata-rata fragmentasi batuan


dalam cm, A merupakan faktor batuan, V volume batuan
yang terbongkar dalam m3, Q merupakan berat bahan
peledak tiap lubang ledak dalam kg, E adalah Relative
Weight Strength bahan peledak - ANFO = 100, emulsion =
87, TNT = 115, dan s merupakan ukuran ayakan.
Karakteristik ukuran (Xc) dan indeks keseragaman (n)
dihitung memakai Pers (3) dan Pers (4).

𝑥̅
Gambar-1. Diagram penelitian
𝑋𝑐 = 1 (3)
(0.693)𝑛

14𝐵 𝑊 𝐴−1 𝑃𝐶
n = (2.2 − ) (1 − ) (1 + )( ) (4)
𝐷𝑒 𝐵 2 𝐻

18
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 17 - 22

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel-7. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam B-2
menurut Persamaan Kuz-Ram
Distribusi Fragmentasi
Data geometri peledakan, isian bahan peledak,
dan estimasi distribusi ukuran fragmen dari data yang
diambil di lapangan dan perhitungan distribusi ukuran
fragmen menggunakan Metode Kuz-Ram, tercantum
dalam Tabel-1 sampai Tabel-5. Persentase fragmen
berukuran boulder di lokasi Interburden Seam B-1 antara
29.94-40.86%, B-2 antara 25.68-31.20%, C-1 antara
29.61-34.37%, C-2 antara 29.97-33.40%, D antara 30.14-
30.02%. Fragmen yang berukuran  70 cm masih di atas Tabel-8. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam C-1
25% di semua lokasi dengan rata-rata 35%. menurut Persamaan Kuz-Ram

Tabel-1. Distribusi Ukuran Fragmen Interburden Seam B-1

Tabel-9. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam C-2


Tabel-2. Distribusi Ukuran Fragmen Interburden Seam B-2 menurut Persamaan Kuz-Ram

Tabel-3. Distribusi Ukuran Fragmen Interburden Seam C-1

Tabel-10. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam D


Tabel-4. Distribusi Ukuran Fragmen Interburden Seam C-2
menurut Persamaan Kuz-Ram

Tabel-5. Distribusi Ukuran Fragmen Interburden Seam D

Isian Bahan Peledak menurut Persamaan Kuz-Ram


Analisis perlu dilakukan dalam usaha perbaikan, Analisis Regresi Linier
sehingga kemudian dapat diberikan simulasi isian bahan Gambar 1 menunjukkan semakin sedikit isian
peledak sesuai dengan target persentase boulder yang bahan peledak persentase boulder hasil peledakan semakin
inggin dicapai. Isian bahan peledak (kg) untuk target 20% sedikit. Pendekatan hubungan menggunakan regresi
- 30% material boulder ditentukan dengan menurunkan polinomial dimana persentase material boulder sebagai
rumus Kuz-Ram. Panjang kolom isian untuk peledakan variabel x dan isian bahan peledak sebagai variabel y
Interburden Seam B-1 3.93-6.22 m, B-2 5.21-8.24, C-1 menunjukkan bahwa isian bahan peledak berkorelasi
3.64-5.75, C-2 3.07-4.86, dan D 3.76-5.94. negatif terhadap persentase boulder dengan koefisien 0.93
dengan tingkat error sebesar 7.1% yang dipengaruhi oleh
Tabel-6. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam B-1 faktor lain.
menurut Persamaan Kuz-Ram Berdasarkan pengolahan dan analisa data
terhadap perbandingan antara isian bahan peledak (kg)
dengan persentase material boulder (%) menggunakan
metode Regresi Polinomial Ordo 2, maka diperoleh
persamaan :

y = 0.063x2 – 8.75x + 358.1 (6)

Panjang kolom isian bahan peledak untuk


menghasilkan persen boulder 20-30% ditentukan
menggunakan persamaan (6) sebagaimana tertulis dalam

19
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 17 - 22

Tabel-11 antara 4.22-5.77 m. Rentang ini tidak sejauh Tabel-12. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam B-2
rentang panjang kolom isian menurut metode Kuz-Ram menurut persamaan y = 0.07x2 – 10.51x +451.8
3.93-6.22 m.
Analisis yang sama dilakukan terhadap lokasi
lainnya (hasil analisis dapat dilihat pada Gambar-3 sampai
Gambar-6 dan Tabel-12 sampai Tabel-15). Semua data
menunjukkan bahwa isian bahan peledak berkorelasi
negatif terhadap persentase boulder dengan koefisien
korelasi 0.99-1 dan persen error 0-1% (terangkum dalam
Tabel-16). Persamaan regresi polinomial orde 2 dapat
digunakan untuk menentukan panjang kolom isian bahan
peledak. Namun terdapat pengecualian pada persamaan
untuk lokasi peledakan di interburden seam C1, dimana
persentase boulder (%) yang ditargetkan tidak dapat
melebihi 34% karena data isian bahan peledak tidak akan
dapat divalidasi (result error). Hal ini disebabkan ada
beberapa faktor, di antaranya adanya kesalahan data dan
faktor geologi berupa faktor batuan (faktor koreksi).

Gambar-4. Hubungan Isian Bahan Peledak dengan Persentase


Boulder Hasil Peledakan Interburden Seam C-1

Tabel-13. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam C-1


menurut persamaan y = 1.269x2 – 81.81x +1435

Gambar-2. Hubungan Isian Bahan Peledak dengan Persentase


Boulder Hasil Peledakan Interburden Seam B-1

Tabel-11. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam B-1


menurut persamaan y = 0.063x2 – 8.75x + 358.1

Gambar-5. Hubungan Isian Bahan Peledak dengan Persentase


Boulder Hasil Peledakan Interburden Seam C-2

Tabel-14. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam C-2


menurut persamaan y = 0.791x2 – 55.27x +1104

Gambar-3. Hubungan Isian Bahan Peledak dengan Persentase


Boulder Hasil Peledakan Interburden Seam B-2

20
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 17 - 22

digunakan, namun distribusi ukuran fragmen hasil


peledakan sesuai dengan target. Beberapa simulasi
dilakukan untuk memenuhi batasan kriteria tersebut,
dengan perubahan geometri peledakan diantaranya burden,
spasi dan diameter lubang ledak, sampai diperoleh
geometri optimum yang secara detil dituliskan dalam
Tabel-18.

Tabel-16. Rangkuman Analisis Regresi Polinomial Orde 2


Konstanta Regresi Parameter Korelasi
Lokasi
A B C R2 e (%)

Gambar-5. Hubungan Isian Bahan Peledak dengan Persentase B-1 0.063 -8.748 358.1 0.929 7.1
Boulder Hasil Peledakan Interburden Seam D B-2 0.07 -10.51 451.8 1 0

Tabel-15. Isian Bahan Peledak untuk Interburden Seam D C-1 1.269 -81.81 1435 0.99 1
menurut persamaan y = 0.503x2 – 38.13x + 851.4 C-2 0.791 -55.27 1104 1 0
D 0.503 -38.13 851.4 1 0

Tabel-17. Perbandingan Kolom Isian Bahan Peledak menurut


Persamaan Kuz-Ram dan Analisis Regresi
Persamaan Kuz-Ram Analisis Regresi Perbedaan
Lokasi Relatif
20% 30% Rentang 20% 30% Rentang Rentang
B-1 3.93 6.22 2.29 4.22 5.77 1.55 48%
Tabel-17 menunjukkan bahwa panjang kolom B-2 5.21 8.24 3.03 5.52 7.47 1.95 55%
isian menurut analisis regresi polinomial memiliki rentang
C-1 3.64 5.75 2.11 3.45 6.31 2.86 -26%
nilai yang lebih rapat dibandingkan panjang kolom isian
menurut persamaan Kuz-Ram, dengan perbedaan relatif C-2 3.07 4.86 1.79 4.37 8.72 4.35 -59%
sekitar 26-59%. D 3.76 5.94 2.18 4.44 8.03 3.59 -39%

Rekomendasi Geometri Peledakan


Perusahaan menginginkan modifikasi geometri
peledakan tanpa menambah bahan peledak yang

Tabel-18. Geometri Peledakan yang Disarankan

lapangan kemudian dievaluasi kesesuaian distribusi


KESIMPULAN DAN SARAN ukuran fragmen hasil peledakan dengan prediksi dari hasil
Persamaan regresi polynomial orde 2 dapat penelitian ini.
dijadikan pendekatan untuk menyatakan hubungan antara
isian bahan peledak dengan distribusi ukuran fragmen UCAPAN TERIMA KASIH
hasil peledakan, Semakin kecil persentase distribusi Penulis menghaturkan terima kasih kepada Bapak
material boulder yang ditargetkan, maka semakin besar Ikhsan Rahmadani dan Bapak Azhar selaku Project
penggunaan isian bahan peledak. Output penelitian ini Manager dan Superintendent Engineering yang telah
berupa rekomendasi penambahan panjang kolom isian mengizinkan penelitian ini dilaksanakan di West Pit PT
bahan peledak dan mengurangi stemming. Geometri ini Madani Talatah Nusantara. Terima kasih khusus
hendaknya diterapkan pada kegiatan peledakan di disampaikan kepada kru drill and blast PT MTN yang
21
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 1, April 2016 : 17 - 22

banyak membantu selama pengamatan dan pengambilan


data di lapangan. [6] Melina, S. 2011. Kajian Analisis Regresi Parametrik
Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara.
[1] Anonim. 2013. Bulk Emulsion for Reactive Ground.
PT Dahana (Persero), Subang, Jawa Barat. [7] Saptono, S. 2006. Teknik Peledakan. Teknik
Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional
[2] Bandhari, Sushil. 1997. Engineering Rock Blasting Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.
Operations. Dept. Of Mining Engineering, J.N.V
Jodhpur, India . [8] Setiaji, B. 2004. Riset Dengan Pendekatan
Kuantitatif. Universitas Muhammadiyah Surakarta,
[3] Basuki, A. 2004. Metode Numerik Sebagai Surakarta.
Algoritma Komputasi. Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya, Surabaya. [9] Sitanggang, R. 2008. Perhitungan Distribusi
Fragmen Batuan Hasil Peledakan Berdasarkan
[4] Conya, C.J. 1990. Surface Blast Design. Prentice Model Kuzram dengan Menggunakan Simulasi
Hall, Engle Wood Cliffs, New Jersey. Monte Carlo untuk Menentukan Faktor Batuan di Pit
A Selatan – PT. Darma Henwa, Tbk. Institut
[5] Hustrulid, William. 1999. Blasting Principles for Teknologi Bandung, Bandung.
Open Pit Mining Volume 1 – General Design
Concepts. A.A. Balkema, Rotterdam, Brookfield.

22

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai