Disusun oleh:
Kelompok 8
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langkah
Pengelolaan Laboratorium” ini dengan seksama dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengelolaan
Laboratorium dan menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd. sebagai
dosen mata kuliah Pengelolaan Laboratorium yang telah membimbing kami, dan ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan makalah ini. Kami berharap agar makalah ini dapat diterima dan bermanfaat
bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber
pengetahuan dan bahan pembelajaran matakuliah Pengelab tentang
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik
dan saran yang membangun dari rekan-rekan, dan dosen senantiasa kami harapkan demi
peningkatan kualitas makalah kedepan.
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1) Apa itu laboratorium?
2) Tujuan dan fungsi laboratorium?
3) Apa itu pengelolaan laboratorium?
4) Bahan dan peralatan laboratorium?
1) Mengetahuiapaitulaboratorium?
2) Mengetahu itu tujuan danfungsila boratorium?
3) Mengetahuipengelolaan laboratorium ?
4) Mengetahui bahan dan peralatan laboratorium?
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi dan tujuan laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar,
sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan
atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara
teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-
mengkaji dan saling mencari dasar.
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah
dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
5. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang
calon ilmuwan.
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui
kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari
dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah
dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.
A. Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis
tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan
dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan
efisien.Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencakan konsep dari suatu
laboratorium itu sendiri. Bagaimanakah bentuk laboratorium yang ideal? Berapa
besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab,
karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum
laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa
laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium yang akan digunakan untuk
pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah tentunya akan memiliki bentuk yang
berbeda dengan laboratorium untuk penelitian. Demikian pula, laboratorium untuk
penelitian atau percobaan fisiologi tumbuhan akan berbeda dengan laboratorium
untuk ekologi. Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium
didesain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan
aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena
fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang
bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan
percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi
kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu
kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium
dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa,
dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2dari keseluruhan luas
laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan
ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap mahasiswa.
B. Penataan
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan
peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi
persyaratan untuk beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung
makna yang sangat luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang
layak operasi diperlukan penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar
kepada proses dan langkah-langkah penggunaan aktivitas dalam laboratorium yang
diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja harus memiliki luas yang memungkinkan
pengguna, pekerja, operator dapat bergerak bebas, aman dan nyaman, di samping lalu
lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat kerja dengan mudah dan
lancar.
Tujuan Tata Letak laboratorium
a) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b) memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja/operator.
c) Memaksimalkan penggunaan peralatan.
d) Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
e) Mempermudah pengawasan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan
dan perabotan laboratorium adalah:
a) Mudahdilihat
b) Mudah dijangkau
c) Amanuntukalat
d) Amanuntukpemakai
C. Pengadministrasian
Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan menginventaris.
Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk menyediakan catatan tentang keadaan
semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai
beberapa lab sangat penting untuk mendata fasilitas/menginventarisir alat dan bahan
lab untuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai
akan dapat diperoleh pedoman untuk mempersiapan anggaran atau mempersiapkan
kegiatan pada tahun yang akan datang.
Catatan inventarisir yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab
dari pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventarisir juga akan mempermudah untuk
mengetahui dimana suatu peralatan akan ditempatkan. Dengan demikian akan
mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap kehilangan yang disebabkan oleh
kecerobohan atau kecurian.
Menurut Instruksi Mendikbud No. 4/M/1980 tentang tata pelaksanaan dan
pelaporan hasil inventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan Depdikbud,
maka ada beberapa daftar alat inventarisasi yang harus digunakan atau diisi,
diantaranya:
a) Buku Induk Barang Inventaris
b) Buku Catatan Barang Inventaris
c) Buku Golongan Barang Inventaris
d) Laporan Triwulan Mutasibarang
e) Daftar Isian Barang
f) Daftar Rekapitulasi barang Inventaris
Sarana pengamanan yang diperlukan dan harus ditaati di hampir semua
laboratorium antara lain:
a) Saluran air dengan krandan shower
b) Saluran gas dengan kransentral
c) Jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus
d) Kotak P3K yang berisi lengkap obat
e) Nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter
f) Alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau
g) Aturan dan tatatertib penanggulangan kecelakaan
Dan untuk pengawasan biasanya hanya dilakukan oleh para pengelola
laboratorium yang memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium,
bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelolalan
boratorium di sekolah umumnya sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah
b) Wakil Kepala Sekolah
c) Koordinator Laboratorium
d) Penanggungjawab Laboratorium
e) Laboran
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Pada saat mengunakan fasilitas yang ada didalam laboratorium harap berdasarkan
fungsi dan peraturan yang sudah di tentukan agar menghindari kecelakaan atau
insiden pada proses pembelajaran. Demikian makalah ini telah kami susun semoga
dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan semestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Amien, Moh. (1988). Buku Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA
Umum Untuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.
Anonim. (2010). Sumber belajar di era teknologi informasi dan komunikasi. Diakses tanggal 17 Oktober
2020 dari : http://bintangsitepu.wordpress.com/2010/07/07/sumber-belajar-di-era-teknologi-
informasi-dan-komunikasi/.