Anda di halaman 1dari 10

Tugas

Mata kuliah Ilmu Negara


Istilah Definisi dan Pengertian Ilmu Hukum

Dosen : Karmila D. Radjak SH.MH


Di Susun

O
L
E
H

Arnaningsih Panigoro
Wandaria Hasan
Rahmad Ahmad
Titi Junaeti

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO


2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Asal Mula Negara”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. . mata kuliah Teori Asal Mula Negara yang telah membimbing kami menyelesaikan
makalah ini, serta teman-teman yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal ini maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Oleh sebab itu, Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Gorontalo, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………..................................... i


KATA PENGANTAR ………………………………………………................................. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………............................… 4


B. Rumusan Masalah …………………………………….............................……… 4
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………............................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Asal Mula Negara..............................…………………………..............…. 5


B. Unsur-Unsur Suatu Negara...............................................................................7

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan ...........................................………………………………….....…........... 9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara adalah suatu wilayah yang memiliki penduduk tetap dan mempunyai sistem pemerintahan.
Keberadaan suatu negara harus mendapat pengakuan dari negara lain. Untuk menjadi sebuah negara tentunya
memiliki asal usul atau proses terbentuknya negara tersebut. Dalam makalah ini akan membahas tentang teori
asal mula terbentuknya negara.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja teori asal usul negara?
2. Apa saja unsur-unsur suatu negara ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Negara
2. Mengetahui teori asal usul negara
3. Memahami unsur-unsur suatu negara
BAB II
PEMBAHASAN

A.  TEORI ASAL USUL NEGARA


Adapun beberapa teori tentang terbentuknya suatu negara yakni sebagai berikut :
1.      Teori Ketuhanan
Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada atau terjadi di
alam semesta ini adalah semua kehendak Tuhan, demikian pula dengan negara terjadi karena
kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Friederich Julius
Stahl (1802-1861) menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui proses evolusi,
mulai dari keluarga, menjadi bangsa dan kemudian menjadi negara. “Negara bukan tumbuh
disebabkan berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan karena perkembangan dari dalam. Ia tidak
tumbuh disebabkan kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan,” . Ciri negara yang menganut
teori Ketuhanan dapat dilihat pada UUD berbagai negara yang antara lain mencantumkan frasa:
“Berkat rahmat Tuhan …” atau “By the grace of God”.
2.      Teori Kenyataan
Teori ini menganggap bahwa timbulnya suatu negara karena soal kenyataan. Yang artinya bahwa
apabila unsur-unsur negara sudah terpenuhi misal : wilayah, penduduk, adanya pemerintah, dan
adanya pengakuan dari negara lain. Maka pada saat itu negara itu menjadi suatu kenyataan.
3.      Teori Perjanjian
Teori ini dibuat berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia hidup sendiri-sendiri
dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan peraturan yang mengaturnya
sehingga kekacauan mudah terjadi. Maka, dibuatlah perjanjian masyarakat. Perjanjian antar kelompok
manusia yang melahirkan negara dan perjanjian itu sendiri disebut pactum unionis. Bersamaan dengan
itu terjadi pula perjanjian yang disebut pactum subiectionis. Isi pactum subiectionis adalah pernyataan
penyerahan hak-hak alami kepada penguasa dan berjanji akan taat kepadanya.
Teori ini banyak dipilih oleh masyarakat, termasuk di Indonesia. Berbagai tuntutan elemen
masyarakat, mulai dari lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, organisasi sosial, partai politik,
para tokoh masyarakat dan dari kalangan ilmuwan, menghendaki adanya kontrak sosial dan kontrak
politik antara masyarakat dengan para pemimpin bangsa, para penguasa yang akan memegang
kebijakan moneter dalam menyelenggarakan pemerintahan.
4.      Teori Kekuasaan
Teori Kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan kekuasaan. Orang kuatlah
yang pertama mendirikan negara, karena dengan kekuatannya itu ia berkuasa memaksakan
kehendaknya terhadap orang lain. Dengan demikian pembentukan negara dapat terjadi karena
proklamasi, peleburan dan penguasaan atau pemberontakan.

5.      Teori Daluarsa
Teori daluwarsa adalah teori yang menganggap adanya negara karena kekuasaan dari raja, yang
sudah lama (kadaluarsa) mempunyai kerajaan dan akhirnya menjadi hak miliknya karena kebiasaan
sudah lama memiliki kekuasaan. Namun dalam teori ini raja bertahta tidak karena memiliki
kekuasaan (Jure devino) melainkan berdasarkan kebiasaan menjadi raja (jure consetudinario).
6.      Teori Organis
Menurut teori organis, negara bagaikan makhluk hidup. Individu yang merupakan
komponen negara dianggap sebagai sel-sel dari makhluk hidup . Kehidupan korporal dari
negara dapat disamakan sebagai tulang belulang manusia. UU sebagai urat saraf, raja (kaisar)
sebagai kepala dan para individu sebagai daging. Ideologi negara sama dengan fisiologi
makhluk hidup, kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan kematiannya.
7.      Teori Alamiah
Teori ini menganggap bahwa negara adalah ciptaan alam karena manusia dianggap sebagai
mahluk sosial dan sekaligus mahluk politik. Oleh karena itu, manusia ditakdirkan untuk hidup
bernegara. Jadi dalam situasi dan kondisi setempat yang ada, negara terbentuk dengan
sendirinya.
8.      Teori Historis
Teori ini menganggap bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi timbul secara
evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Oleh karenanya lembaga-lembaga
sosial kenegaraan itu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari lingkungan setempat, waktu,
dan tuntutan zaman sehingga secara historis berkembang menjadi negara-negara seperti yang
kita lihat sekarang ini.
9.      Teori Filosofis
Teori Filosofis ini juga dikenal sebagai teori idealistis, teori mutlak, teori metafisis. Teori ini
bersifat filosofis karena merupakan renungan-renungan tentang negara dan bagaimana negara itu
seharusnya ada. Bersifat idealis karena merupakan pemikiran tentang negara sebagaimana negara
itu seharusnya ada, “Negara sebagai ide” bersifat mutlak karena melihat negara sebagai suatu
kesatuan yang omnipeten dan omnokompeten. Bersifat metafisis karena adanya negara terlepas
dari individu yang menjadi bagian dari bangsa. Negara mempunyai atau memiliki kemauan
sendiri, kepentingan sendiri, dan nilai moral sendiri.
10.   Teori Patrilineal dan Matrilineal
Teori ini menganggap bahwa negara itu timbul dari perkembangan kelompok keluarga yang
dikuasai oleh garis keturunan Ayah (Patrilineal) atau garis keturunan Ibu (Matrilineal). Keluarga
tersebut berkembang menurut garis keturunan yang ada dan menjadi benih-benih negara sampai
terbentuk pemerintahan.

B.Unsur-Unsur negara
Unsur terbentuknya suatu negara terdiri dari dua bagian, yaitu unsur konstitutif (pokok) dan unsur
deklaratif.

Unsur konstitutif (pokok) ialah unsur yang paling penting, karena berperan sebagai
syarat wajib yang harus dimiliki oleh calon negara.
 Unsur deklaratif ialah unsur tambahan yang boleh-boleh saja tidak dimiliki oleh suatu
negara.
Berkaitan dengan unsur negara, pada tahun 1933 terdapat suatu konvensi yang mengatur tentang
apa-apa yang wajib dimiliki untuk membentuk suatu negara, konvensi tersebut disebut dengan
Konvensi Montevideo. Dimana konferensi ini merupakan konferesi antara negara-negara Amerika
yang berlangsung di Montevideo (Ibu kota Uruguay). Berdasarkan hasil konvensi ini, unsur-unsur
berdirinya suatu negara adalah sebagai berikut:
1.      Penghuni (penduduk/rakyat).
2.      Wilayah.
3.      Kekuasaan tertinggi (pemerintah yang berdaulat).
4.      Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain.
5.      Pengakuan dari negara lain

Keempat unsur pertama disebut unsur konstitutif, sedangkan unsur yang kelima disebut unsur
deklaratif. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Penghuni (penduduk/rakyat)
Rakyat merupakan semua orang yang ada di wilayah suatu negara dan taat pada peraturan di
negara tersebut. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan rakyat merupakan unsur penting bagi
terbentuknya sebuah negara.
2. Wilayah
Setelah rakyat, unsur berikutnya yang membentuk suatu negara adalah wilayah. Unsur wilayah
adalah hal yang amat penting untuk menunjang pembentukan suatu negara. Tanpa adanya wilayah,
mustahil sebuah negara bisa terbentuk. Wilayah inilah yang akan ditempati oleh rakyat dan
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Kekuasaan tertinggi (pemerintah yang berdaulat)
Kekuasaan tertinggi atau pemerintahan yang berdaulat dapat diartikan sebagai suatu pemerintah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan, mengatur, dan
melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan Negara secara penuh.
4. Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain
Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain, yaitu ketika negara itu mampu melakukan
hubungan-hubungan dengan negara lain dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, kebudayaan, dan
sebagainya.

5. Pengakuan dari negara lain


Adanya pengakuan dari negara-negara lain merupakan bukti sah hadirnya atau terbentuknya
negara dan berhak untuk terhindar dari ancaman dan campur tangan negara lain. Kemudian untuk
menperoleh pengakuan dari negara lain maka sebuah negara perlu menjalin hubungan dengan negara
lain dalam berbagai bidang misalnya dalam bidang ekonomi, politik, budaya, sosial dan pertahanan
serta keamanan.

BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN

Jadi jika dilihat dari keterangan di atas, adapun macam-macam Teori Asal-Usul Negara yaitu :
1.      Teori Ketuhanan
2.      Teori Kenyataan
3.      Teori Perjanjian
4.      Teori Kekuasaan
5.      Teori Daluarsa
6.      Teori Organis
7.      Teori Alamiah
8.      Teori Historis
9.      Teori Filosofis
10.  Teori Patrilineal dan Matrilineal
Unsur- unsur pembentuk Negara terdiri atas Rakyat, Wilayah, Pemerintah yang berdaulat dan  
pengakuan dari Negara lain.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/265383208/Teori-Terbentuknya-Negara diakses tanggal 1
november pukul 12.32
http://www.academia.edu/11385853/ASAL_MULA_TERBENTUKNYA_NEGARA diakses tanggal
1 november pukul 12.34
http://www.informasiahli.com/2015/09/teori-asal-mula-negara-menurut-ahli.html#diakses diakses
tanggal 29 oktober pukul 08.50
https://karwapi.wordpress.com/2013/02/13/10-sepuluh-teori-asal-usul-berdirinya-sebuah-negara/ diak
ses tanggal 1 november pukul 12.48
https://sofiakartikablog.wordpress.com/teori-terbentuknya-negara/ diakses tanggal 1 november pukul
12.35
http://www.markijar.com/2017/06/5-unsur-unsur-negara-menurut-konvensi.html diakses tanggal 1
november pukul 12.39
http://anahalimahavvizennae.blogspot.co.id/2016/12/teori-asal-usul-negara.html diakses tanggal 1
november pukul 12.51

Anda mungkin juga menyukai