PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu :
Dr.Maswir , MH
Disusun Oleh :
( 12050322448 )
C.Kedudukan Konstitusi
UUD 45 pertama kali disahkan oleh PPKI tgl 18 Agustus 1945, berikutkonstitusi yg
pernah berlaku Indonesia.
1. UUD 45 priode sampai dengan 27 Desember 49
2. UUD RIS priode s/d 17 Agustus 1950
3. UUDS 50 priode s/d 5 Juli 1959
4. UUD 45 sejak 5 Juli 1959 s/d
5. UUD 45 Amandemen 19 Oktober 1999 sampai sekarang:
- Amandemen I SU MPR
-Amandemen II Sidang Tahunan MPR disahkan
- Amandemen III Sidang tahunan MPR disahkan 10 Nopember 2001
-Amandemen IV sidang tahunan MPR disahkan 10 Agustus 2002
F.Sistem ketatanegaraan
1. Bentuk negara kesatuan
UUD 45 menetapkan menetapkan bentuk susunan negara Indonesiaadalah kesatuan
bukan serikat bukan juga federasi. Ini ditegasikanpada pasal 1 ayat 1.Dalam praktek
kewenangan untuk mengatur urusan pemerintahandijalankan dengan dengan dua
pendekatan yaitu azas sentralisasi danazas desentralisasi (otonomi).
Penerapan sentralisasi kekuasaan pemerintahan itu dipusatkan atau dijalankan
oleh pemerintah pusat diseluruh wilayah negara.Penerapan desentralisasi yaitu
menyerahkan sebagian kekuasaannya kepadaPemda yang ada dalam wilayah Indonesia
untuk mengelola pemerintahan didaerah itu.Indonesia sebagai negara kesatuan
menerapkan desentralisasi berdasarkanpasal 18 UUD 45 yang terdiri dari 7 ayat.
2. Bentuk pemerintahan
RepublikDalam UUD 45 ditetapkan bahwa bentuk pemerintahan adalah
republikbukan yang lain. Bentuk negara Indonesia pernah mengalami
perubahanmenjadi negara serikat.
3. Sistem pemerintahan presidensil
Berdasarkan UUD 45 Indonesia menganut pemerintahan presidensil.
Sistempemerintahan ini disebut presidensil apabila badan eksekutif berada di
luarpengawasan langsung badan legislatif.
Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah:
a. Badan legislatif (parlemen) dimana anggotanya dipilih langsung dalampemilu dan
parlemen memiliki kewenangan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga
legislatif.
b. Anggota parlemen tdd orang parpol yg memenangi pemilu, parpol mayoritas
akan memiliki kekuasaan besar dalam parlemen.
c.Kabinet tdd para menteri dan perdana menteri sebagai pimpinan kabinet.Perdana
menteri dipilih parlemen untuk menjalankan tugas eksekutif.
d.Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepan-jang dapat
dukungan mayoritas anggota parlemen, tetapi sewaktu-waktuparlemen dapat
menjatuhkan /membubarkan kabinet jika mayoritasanggota parlemen
menyampaikan mosi tidak percaya.
e. Kepala negara dan kepala pemerintahan dijalankan orang yang berbeda
f. Sebagai imbangan parlemen dapat membubarkan kabinet, kepala negaradapat
juga membubarkan parlemen, untuk selanjutnya diadakan pemilu.
Sistem pemerintahan presidensil dimana badan eksekutif dan legislatif memiliki
kedudukan yang indipenden dan tidak boleh saling saling membubar-kan karena sama-sama
dipilih melalui pemilu secara terpisah.
Adapun ciri Sistem pemerintahan presidensil adalah sbb:
a,Penyelenggaraan negara berada di tangan presiden sekali kepalapemerintahan.
b. Kabinet dibentuk presiden dan bertanggungjawab kepada presiden.
c.Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen.
d. Presdien tidak dapat membubarkan parlemen seperti sistem parlementer.
e. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan,anggota parelem
dipilih rakyat dalam pemilu.
f. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
Sistem pemerintahan presidensil memiliki kelebihan dan kelemahan.Kelebihan sistem
presidensil adalah sbb:
1) Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidk tergantungpada parlemen.
2) Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
3) Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan masajabatan.
4) Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan eksekutif karena dapatdiisi oleh orang
luar.
Kelemahan sistem pemerintahan presidensil adalah sbb.:
a. kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehinggadapat menciptakan
kekuasaan mutlak.
b. Sistem pertanggungajawaban kurang jelas
c. Pembuatan keputusan biasanya bisa tawar menawar antara eksekutif danlegislatif sehingga
dapat tidak tegas dan memakaan waktu lama.
Untuk Indonesia presidensil kecendrungan kekuasaan eksekutif cendrung
mutlak maka untuk menimalisir kelemahan atau mencegah atau tidak mutlakdilakukan
pengawasan kepada presiden oleh DPR.
Contoh pengawasan terhadap Presdien RI adalah sbb.:
Presiden dapat diberhentikan MPR melalui pemakzulan (lihat pasal 8 UUD)Presiden dalam
mengangkat pejabat tertentu harus terlebih dulu disetujuiparlemen (DPR)