Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Muhammad Fahreza Putra Djumadi

NIS : 170101049
KELAS : XIII-B Analis Kimia
TANGGAL : 12 Agustus 2020
JUDUL : Penentuan Kadar Siklamat Pada Jamu Gendong
TUJUAN : Siswa dapat menentukadar kadar siklamat pada bahan pangan.

A. DASAR TEORI
Pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa
manis pada pangan, tetapi tidak memiliki nilai gizi. Bahan pemanis ini adalah hasil buatan
manusia, oleh karena itu bahan tersebut tidak diproses secara alamiah. Pemanis buatan yang
telah dikenal dan banyak digunakan adalah sakarin dan siklamat. Pedagang kecil dan industri
seringkali menggunakan pemanis buatan karena dapat menghemat biaya produksi (Fithriyah,
2014).
Makanan dan minuman  menjadi salah satu contoh produk yang mencampurkan pemanis
buatan. Dalam  produk industri ini, takarannya harus sesuai dengan syarat yang berlaku
menurut Standar Nasional Indonesia. Pemanis buatan yang tidak sesuai syarat pemakaian
dalam  makanan dan minuman industri menjadi salah satu  masalah keamanan
pangan(Fithriyah, 2014).
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan
yang dihasilkan  kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman
yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain es krim, es putar, selai, saus, es lilin,
jamu dan berbagai minuman fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat
karena diperkirakan  mempunyai efek karsinogen(Fithriyah, 2014).
Menurutperaturanmenterikesehatan RI Nomor208/Menkes/Per/IV/1985
diantarasemuapemanisbuatanhanya beberapayang diizinkanpenggunaannya.
Pemanisbuatanyang dimaksudadalahsakarin,siklamatdanaspartamdengan jumlahyangdibatasi
dengan dosis tertentu, meskipunsakarindansiklamattergolong dalambahantambahan pangan
yang diizinkanolehpemerintah,namunkewaspadaanterhadap penggunaanjenis pemanis buatan
tersebutperlu dilakukan, mengingattidak semua orangmengerti tentang
bahantambahanpangan,penggunaannya,danpengolahan.Berbagaiefek negatifakan muncul
jikapenggunaan sakarin dan siklamat yangtidak sesuai aturanyangtelah ditetapkan
ditambahkan ke dalam suatu bahan makanan dan minuman(Lestari, 2011).
Jamu merupakan minuman tradisional yang diramu khusus dari tumbuhan tertentu untuk
kesehatan manusia. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan
seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Keberadaan jamu sudah
ada sejak lama dan merupakan suatu warisan leluhur. Dalam fungsinya bagi kesehatan jamu
selain digunakan untuk menjaga kesehatan juga digunakan untuk mencegah adanya penyakit
dan mengobati penyakit yang telah ada (Anonim, 2011).
Jamu bersifat khas dengan rasa pahitnya namun ada juga jenis jamu yang rasanya tidak
pahit seperti jamu manisan (legen) yang berasa manis, jamu asam-jawa (kecutan) yang
berasa masam, dan jamu kunir asam yang berasa masam. Jamu-jamu yang berasa manis ini
digunakan sebagai penawar setelah meminum jamu-jamu yang berasa pahit dan biasanya juga
dimanfaatkan sebagai penyegar oleh
anak-anak yang ikut mengkonsumsi jamu bersama orang tua mereka. Selain kekhasan
rasa pahit pada jamu, jamu juga khas dengan kenaturalan bahan-bahan pembuatannya tanpa
ada tambahan bahan-bahan kimia apapun. Dalam proses pembuatannya pun, jamu
diolahdengan cara tradisional yang sederhana yaitu diolah dengan cara direbus (digodhog) dan
kemudian diperas (Anonim, 2011).

B. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. gelas kimia 250 mL
2. Erlenmeyer 100 mL
3. gelas ukur 50 mL
4. penangas air
5. Bunsen
6. kaki tiga
7. kasa
8. corong
9. pipet tetes
10. cawan petri
11. batang pengaduk
12. sendok tanduk
13. neraca digital
14. desikator
15. dan sikat tabung

Bahan :
1. sampel (jamu gendong)
2. akuades
3. HCl 10 %
4. BaCl210 %
5. NaNO210 %
6. karbonaktif
7. sabun cair
8. dan tissue roll

C. PROSEDUR KERJA

1. 50 mLsampel dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mL dan diencerkan dengan akuades
dengan perbandingan 1 : 1
2. kemudian ditambahkan sepucuk sendok karbon aktif untuk menghilangkan warna
sampel
3. kemudian sampel disaring
4. filtratnya ditambahkan dengan 10 mL HCl10 %, ditambahkan dengan 10 mLBaCl 210 %,
lalu dikocok
5. Didiamkan selama 30 menit, disaring dengan kertas saring Whatmann No. 42
6. filtratnya ditambahkan dengan 10 mL natrium nitrit 10%
7. Larutan dipanaskan di atas penangas air.
8. Apabila timbul endapan putih, menunjukkan adanya siklamat.
9. Endapan yang diperoleh disaring, dicuci dengan air, lalu dikeringkan dalam desikator
10. kemudian ditimbang.

D. DATA PENGAMATAN
Berat kertas saring kosong = 1,2587 g
Berat kertas saring + endapan = 1,6681 g _
Berat endapan = 0,4094 g

E. DATA PERHITUGAN
Berat endapan ~ bobot BaSO4

Bobot BaS O 4
Kadar siklamat = x 0,8621
Bobot sampel

0 , 4094 g
= x 0,8621
0,05 L
= 7,0588 g/L
F. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghitung kadar kandungan
pemanis siklamat dalam jamu gendong, yang dilakukan dengan cara, pertama-tama sampel jamu
gendong diencerkan dengan perbandingan 1 : 1 menggunakan akuades bertujuan untuk
menghidrolisis Na-Siklamat menjadi ion Na+ dan ion siklamat sehingga akan lebih mudah
sampel bereaksi dengan reagen yang akan direaksikan.Kemudian ditambahkan dengan karbon
aktif lalu disaring yang bertujuan untuk menghilangkan zat warna pada sampel sehingga
pengamatan dengan reagen yang lain dapat diamati dengan baik. Kemudian filtrat yang
dihasilkan ditambahkan dengan 10 mL HCl 10 % yang bertujuan untuk mengasamkan larutan.
Larutan dibuat dalam keadaan asam agar reaksi yang akan terjadi dapat lebih mudah beraksi.
Kemudian ditambahkan dengan 10 mL BaCl2 10 % yang bertujuan untuk mengendapkan
pengotor-pengotor yang ada dalam larutan, seperti adanya ion karbonat.Kemudian ditambahkan
dengan 10 mL NaNO210 % yang bertujuan untuk memutuskan ikatan sulfat dalam siklamat,
ketika ikatan sulfat telah diputus maka ion Ba2+ akan bereaksi dengan ion sulfat dan
menghasilkan endapan barium sulfat (BaSO4).
Endapan barium sulfat yang didapat dianalogkan dengan besarnya siklamat yang ada.
Hal ini dikarenakan dalam mekanismenya siklamat yang bereaksi sama dengan barium sulfat
yang didapat. Dengan kata lain 1 mol siklamat sama dengan 1 mol barium sulfat. Gas nitrogen
yang dihasilkan dari reaksi dapat diketahui dengan bau yang menyengat ketika proses
pemanasan, endapan putih yang dihasilkan dari reaksi menunjukkanpositif adanya siklamat
dalam sampel jamu gendong tersebut.
Kadar maksimum siklamat yang diperbolehkan dalam suatu bahan makanan khususnya
untuk minuman adalah 3 g/L, namun sampel jamu gendong yang diujikan memiliki kadar
siklamat sebesar 7,0588 g/L, hal ini menunjukkan bahwa kadar siklamat dalam jamu gendong
tersebut melebihi ambang batas sampai dua kali lipat yang diperbolehkan.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1. Sampel jamu gendong yang diujikan terbukti mengandung pemanis siklamat.
2. Kadar pemanis siklamat sampel jamu gendong adalah sebesar 7,0588
g/Lmenandakan kadar siklamat melebihi ambang batas 2 kali lipatnya.

H. DAFTAR PUSTAKA
 Anonim, 2011, “Jamu”, (online)http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu, Diakses 22Mei Pukul
22.00 WITA .

 Anonim, 2015, “PemanisBuatan”, (online)http://hnz11.wordpress.com/


2009/05/27/siklamat/, Diakses 20 April Pukul 22.00 WITA.

 Fithriyah, A., 2014, (online) http://analisis/zat/pemanis/Sakarin/dan/Siklamat_


Environmental/Health, Diakses 22Mei Pukul 22.00 WITA .

 Lestari, D., 2011, Analisis AdanyaKandungan Pemanis Buatan (Sakarin danSiklamat)


padaJamuGendong di PasarGubug Grobogan, Institut Agama Islam Negeri Walisongo,
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai