Bahan ajar 1
Kedua fungsi tersebut sangat esensial dalam melaksanakan kegiatan MSDM secara
efektif.
3. Penilaian kinerja
Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan
organisasi. Organisasi menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan kemudian memberi
penghargaan atas kinerja yang dicapainya. Sebaliknya, organisasi juga harus menganalisis
jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja tidak dapat mencapai standar kinerja yang
ditetapkan. Dalam penilaian kinerja ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu:
a. Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja,
b. Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.
Kegiatan penilaian kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi penilai maupun yang dinilai.
Kegiatan ini rawan dengan munculnya konflik.
Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga kegiatan strategis tersebut adalah
peningkatan atau perbaikan kualitas fisik dan non-fisik lingkungan kerja.
5. Pencapaian efektivitas hubungan kerja
Setelah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi, organisasi kemudian
memperkerjakannya, memberi gaji dan memberi kondisi yang akan membuatnya merasa
tertarik dan nyaman bekerja. Untuk itu organisasi juga harus membuat standar bagaimana
hubungan kerja yang efektif dapat diwujudkan. Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan utama,
yaitu:
a. Mengakui dan menaruh rasa hormat (respek)
b. Melakukan tawar-menawar (bargaining) dan menetapkan prosedur bagaimana keluhan
pekerja disampaikan
c. Melakukan penelitian tentang kegiatan-kegiatan MSDM.
Persoalan yang harus diatasi dalam kegiatan utama tersebut sifatnya sangat kritis. Jika
organisasi tidak berhati-hati dalam menangani setiap persoalan hak-hak pekerja maka akan
muncul aksi-aksi protes terhadap perusahaan.
SDM merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perusahaan. Suatu perubahan terhadap
lingkungan usaha akan mempengaruhi atau berdampak pada perubahan terkait strategi usaha.
Menurut Riniwati (2016: 82-83) peran penting SDM, yaitu:
Menurut (Sumual, 2017: 9) hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi oleh karena itu apapun bentuk tujuannya,
kedudukan manusia dalam organisasi sangat memegang peran yang strategis. Manajemen
sumber daya manusia memilki peran yang berarti bagi organisasi.
Ada juga berbagai pandangan yang muncul berkaitan dengan sumber daya manusia di era
tersebut yaitu:
1. Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor prduksi yang dipacu untuk bekerja lebih
produktif seperti mesin,
2. Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan,
3. Yang tidak produktif harus diganti/ dibuang,
4. Kondisi diatas memunculkan pengangguran, tidak adanya jaminan dalam bekerja,
berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan, dan tumbuhnya serikat pekerja.
F. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi utama dari Manajemen Sumber
Daya Manusia. Perencanaan merupakan masalah memilih, yaitu memilih tujuan dan cara terbaik
untuk mencapai tujuan dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif perencanaan pun tidak
ada. Perencanaan sumber daya manusia di proses oleh perencana (planner) dan hasilnya menjadi
rencana (plan). Dalam rencana ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar
kontrol. Tanpa rencana kontrol tidak dapat dilakukan dan tanpa kontrol pelaksanaan rencana
baik ataupun salah tidak dapat diketahui.
Perencanaan SDM perlu bagi suatu organisasi, supaya organisasi tidak mengalami
hambatan bidang SDM dalam mencapai tujuannya dalam rangka menghadapi dampak
perkembangan yang selalu berubah-ubah. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa ada empat
kegiatan yang harus dilakukan oleh perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
1. Menginvestasikan persediaan sumber daya manusia
2. Memprediksi sumber daya manusia
3. Penyusun rencana-rencana sumber daya manusia
4. Memonitor dan evaluasi. (Edy, 2009:34)
Secara lebih sempit, perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara
sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi diwaktu yang akan datang.
Ini memungkinkan perusahaan dapat menyediakan tenaga kerja secara lebih tepat sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Idealnya, organisasi harus mengidentifikasikan baik kebutuhan-kebutuhan
perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang melalui perencanaan.
Rencana-rencana jangka pendek menunjukkan berbagai kebutuhan tenaga kerja yang harus
dipenuhi selama satu tahun yang akan datang. Sedangkan rencana-rencana jangka panjang adalah
rencana yang mengestimasi situasi sumber daya manusia untuk dua, tiga, atau lima tahun ke
depan dan bahkan kadang-kadang delapan atau sepuluh tahun yang akan datang.
Membuat proyeksi jumlah karyawan yang akan dibutuhkan karena berbagai alasan seperti
karena pensiun, meninggal dunia, pindah ke perusahaan lain, dan promosi jabatan merupakan inti
dari program perencanaan SDM. Untuk melakukan proyeksi guna mengetahui jumlah karyawan
yang dibutuhkan dalam masa waktu tertentu harus menggunakan teknik atau metode terukur
sehingga diperoleh data yang handal (valid) sebagai bahan pengambilan keputusan selanjutnya.
Sedikitnya ada dua teknik sederhana dalam menentukan jumlah kebutuhan SDM, yaitu:
teknik indeksasi dan ekstra polasi. Teknik indeksasi dan ekstrapolasi ini sebenarnya bagian dari
metode trend yang lebih bersifat kuantitatif. Analisis indeks atau analisis rasio merupakan teknik
peramalan yang menggunakan indeks dalam menentukan pertumbuhan organisasi. Perusahaan
dalam menggunakan analisis ini biasanya mendasarkan pada catatan volume penjualan pada
waktu tertentu sebagai dasar.
Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menerima karyawan 15 orang maka logika yang
digunakan adalah beban tanggung jawab seorang karyawan sebanding dengan volume penjualan
sebesar 15.000 unit pertahun, dengan asumsi pada tahun berikutnya perusahaan juga ingin
meningkatkan volume penjualannya menjadi 150.000 unit. Praktek penambahan kebutuhan
karyawan menggunakan analisis rasio juga bisa diterapkan di sebuah hotel atau rumah sakit.
Sebagai contoh, indeks perbandingan jumlah perawat dalam suatu rumah sakit berbanding 10
dengan jumlah tempat tidur. Contoh ini dapat dimaknai bahwa satu orang perawat harus mampu
melayani sebanyak 10 pasien, sehingga jika pihak rumah sakit ingin melakukan perluasan dengan
membangun kamar 1000 tempat tidur maka perawat yang bisa diprediksi untuk dibutuhkan
sebanyak 100 orang.
Capaian Pembelajaran
Setelah Pembelajaran ini selesai diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Sumber Daya Manusia
2. Menguraikan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Menganalisis Peran Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
4. Menjelaskan Tujuan Sumber Daya Manusia
5. Menganalisis Perkembangan konsep dan teori MSDM
6. Menguraikan Perencanaan Sumber Daya Manusia
7. Menjelaskan Pengertian perencanaan SDM
8. Menguraikan arti penting perencanaan SDM
9. Membuat Model perencanaan SDM dalam sebuah proposal
Pokok-pokok Materi
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Peran Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
4. Tujuan Sumber Daya Manusia
5. Perkembangan konsep dan teori MSDM
6. Perencanaan Sumber Daya Manusia
7. Pengertian perencanaan SDM
8. Arti penting perencanaan SDM
9. Model perencanaan SDM
Uraian Materi
A. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Tertauang dalam bahan ajar diatas
B. Jenis-jenis dan Metode Pembelajaran
Pembelajaran daring dan metode Diskusi dilanjut Zoom di eCampus
TUGAS
1: Membuat Portofolio setiap pertemuan yang kemudian digabung dari sejumlah pertemuan dalam 1
semester serta dibuat buku dengan ukuran kertas B5 (tata cara pembuatan buku sebagai tugas akhir
semester terlampir)