CAPAIAN AKTULISASI
1.1. Hasil Aktualisasi
1.1.1. Target Rancangan
Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada masyarakat di wilayah
kerja UPTD. Puskesmas Brang Ene, penulis menyusun target rancangan kegiatan dengan
maksud agar seluruh rencana kegiatan yang telah di buat agar terlaksana dengan baik dan tepat
waktu. Adapun target rancangan kegiatan dapat di lihat pada tabel 4.1. berikut
Tabel 4.1. Target Rancangan
1. Kegiatan I
nama kegiatan Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
indicator keberhasilan koordinasi dengan atasan dilakukan dengan baik
dan mendapatkan dukungan dan persetujuan
terhadap kegiatan-kegiatan yang akan di lakukan
tingkat capaian terlaksana 100%
analis dampak apabila koordinasi dengan atasan tidak dilakukan
dengan baik maka program kegiatan yang sudah
dirancang tidak akan terealisasikan dengan baik
output terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dan
berintegritas
hambatan tidak ada
solusi tidak ada
bukti fisik terlampir
2. Kegiatan II
nama kegiatan melakukan konsultasi dengan kepala sekola smkn 1
brang ene
indikator keberhasilan koordinasi dengan kepala sekolah dilakukan
dengan baik dan mendapatkan dukungan dan
persetujuan terhadap kegiatan-kegiatan yang akan
di lakukan di sekolah smkn 1 brang ene
tingkat capaian terlaksana 90%
analisis dampak apabila koordinasi dengan kepala sekolah tidak
dilakukan dengan baik maka waktu kegiatan
pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut yang sudah dirancang tidak akan
terealisasikan dengan baik
output terciptanya waktu penyuluhan yang efesien,
suasana tertib dan teratur pada waktu penyuluhan
dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
kendala Penulis kesulitan melakukan penentuan jadwal
pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut karena siswa kelas 3 sedang melaksanakan
simulasi ujian Nasional berbasis komputer
(UNBK) sedangkan kelas 1 dan 2 ada kegiatan
ektrakulikuler.
solusi Solusi dari penulis lakukan adalah menyerahkan
kepada Kepala Sekolah waktu yang tepat untuk di
lakukan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, agar tidak mengganggu
kegiatan jam belajar sekolah
bukti fisik terlampir
3. Kegiatan III
nama kegiatan menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut
indikator keberhasilan tersedianya alat praga phantom, brosour tentang
kesehatan gigi, alat diagnostic set, sikat gigi,
masker, handscone, laptop dan video pendek
tentang “KESGILUT” dalam mekukan
pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut
tingkat capaian terlaksana 100%
analisa dampak apabila sarana dan prasarana tidak tersedia
pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut tidak akan berjalan dengan baik
output terlaksananya kegiatan pemeriksaan dan
penyuluhan tentang kesehetan gigi dan mulut
dengan lancar
kendala tidak ada
solusi tidak ada
bukti fisik terlampir
4. Kegiatan IV
nama kegiatan melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
pada sekolah smkn 1 brang ene
indikator keberhasilan memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi dalam
upaya menjaga kebersihan kesehatan gigi dan
mulut mereka sendiri agar terhindar dari gigi
berlubang, serta melakukan pemeriksaan gigi
kepada semua siswa, dan meberikan surat rujukan
ke puskesmas bagi siswa-siswi yang giginya
berlubang untuk dilakukan tindakan kuratif
tingkat capaian terlaksana 100%
analisa dampak apabila siswa-siswa tidak diberikan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut maka siswa-siswi akan
kurang memperhatiakan kesehatan gigi dan mulut
mereka sendiri dan dapat meningkatkatkan angka
karies, sehingga tingkat kehilangan gigi akan
semakin meningkat dan fungsi gigi sebagai
pengunyahan akan terganggu, mempengaruhi
kesehatan tubuh lainnya dan dapat menganggu
konsentrasi siswa-siswi dalam belajar
output kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut terlaksana dengan baik dan
berkesinambungan
kendala tidak ada
solusi tidak ada
bukti fisik terlampir
5. Kegiatan V
nama kegiatan melakukan pendataan kepada semua siswa-siswi
yang mengalami gigi berlubang
indikator keberhasilan mencatat nama siswa-siswi yang mengalami gigi
berlubang sehingga tersedianya laporan kegiatan
yang bisa dijadikan sebagai pertanggung jawaban
tingkat capaian terlaksana 100%
analisa dampak apabila tidak dilakukan pencatatan maka tidak
tersedianya laporan kegiatan yang bisa digunakan
sebagai bahan evalusi dan bahan pertanggung
jawaban
output data siswa-siswi yang giginya berlubang tercatat
dengan baik dan sistematis
kendala tidak ada
solusi tidak ada
bukti fisik terlampir
6. Kegiatan VI
nama kegiatan melakukan edukasi kesehatan gigi dan mulut
indikator keberhasilan siswa-siswi menonton video pendek tentang cara
menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan media
LCD yang di sambungkan ke laptop kemudian
dilanjutkan dengan mempraktikankan cara
menyikat gigi yang baik dan benar kepada siswa-
siswi dengan menggunakan model phanton dan
sikat gigi
tingkat capaian terlaksana 100%
analisa dampak apabila kegiatan ini tidak dilakukan siswa-siswi
tidak bisa mengetahui waktu dan cara sikat gigi
yang baik dan benar
output siswa-siswi dapat mengetahui waktu dan cara sikat
gigi yang baik dan benar dan mempraktikkannya di
rumah setiap hari
kendala tidak ada
solusi tidak ada
bukti fisik terlampir
7. Kegiatan VII
nama kegiatan merujuk siswa-siswi yang giginya berlubang untuk
segera dilakukan penanganan kuratif ke UPTD.
Puskesmas brang ene
indikator keberhasilan siswa-siswi yang giginya berlubang pergi ke poli
gigi UPTD. Puskesmas brang ene untuk
mendapatkan tindakan kuratif dan menambal
giginya yang berlubang
tingkat capaiaan terlaksana 100%
analisis dampak apabila gigi siswa-siswi yang berlubnag tidak
segera dilakukan tindakan kuratif, hal ini akan
menyebabkan infeksi semakin meluas tidak hanya
di bagian gigi saja tapi sampai ke bagian gusi.
Bahkan bila tidak disembuhkan akan menyebabkan
kerusakan bagian tulang rahang sehingga beberapa
gigi yan ompong akibat pembusukan dari gigi
berlubang secara otomatis akan bergeser
mempengaruhi struktur gigi, struktur rahang dan
membuat bau mulut
ouput siswa-siswi jadi memahami pentingnya dilakukan
penambalan gigi sedini mungkin terhadap gigi
yang berlubang agar gigi yang berlubang tidak
menimbulkan infeksi lainnya
kendala Penulis mengalami kesulitan dalam dalam
melakukan tindakan penambalan (kuratif)
dikarenakan jam pelayanan poli gigi dan jam
belajar siswa-siswi samaaan dan siswa-siswi yang
datang untuk melakukan penambalan kadang
samaan dengan pasien gigi lainnya jadi waktu
pengerjaannya jadi lama, sedangkan siswa harus
balik secepatnya ke Sekolah agar mata pelajaran
tetap di ikuti.
Siswa-siswi yang mau melakukan penambalan
(kuratif) ada yang tidak memiliki kendaran untuk
datang ke Poli Gigi UPTD Puskesmas Brang Ene
solusi Solusi yang penulis lakukan adalah mencari waktu
atau jam kosong seperti waktu istirahat sekolah dan
waktu istirahat Poli Gigi.
Menjemput langsung siswa-siswi ke sekolah di
waktu jam istirahat sekolah dan jam istirahat poli
gigi.
bukti fisik terlmpir