AKHLAK TASAWUF mencintai scr mendalam/ kecintaan/ cinta yg mendalam. Dalam buku mu’jam al falasafi, jamil shaliba mengatakan mahabbah lawan dr kata ‘al baghd’ yakni cinta lawan dr benci. MAHABBAH Al Mahabbah dpt pula berarti al wadud yakni yg sangat kasih atau penyayang.
Selain itu ‘Al Mahabbah’ dapat berarti:
“Kecendrungan kpd sesuatu yg sedang berjalan,dg
tujuan utk memperoleh kebutuhan yg bersifat material maupun spiritual seprti cintanya seseorng yg kasmaran pd sesuatu yg dicintainya , Pengertian Mahabbah dr segi tasawuf org tua pd anaknya, seseorg pd sahabatnya dsb. menurut al Qusyairi sbb: ‘al mahabbah’ adlh merupakan hal keadaan jiwa yg Mahabbah pd tingkat selanjutnya dpt pula berarti mulia yg bentuknya adlh disaksikannya suatu usaha sungguh sungguh dr seseorg utk kemutlakan Allah Swt oleh hamba, mencapai tingkat rohaniah tertinggi dg selanjutnya yg dicintainya itu juga tercapainya gambaran Yang Mutlak yaitu cinta menyatakan cinta kpd yg dikasihiNya dan kpd Tuhan (Allah) yg seorg hamba mencintai Allah SWT.
‘Mahabbah’(kecintaan) Allah kpd
Tingkatan Mahabbah hambanya yg mencintaiNya itu Menurut al sarraj mahabbah ada 3 tingkatan, yaitu selanjutnya dpt mengambil bentuk iradah mahabbah org biasa, mahabbah org shiddiq dan mahabbah dan rahmah Allah yg diberikan kpd orang yg arif. hambaNya dlm bentuk pahala dn nikmat 1.Mahabbah org biasa adlh selalu mengingat Allah dg zikir, yg melimpah. suka menyebut asma Allah dan memperoleh kesenangan Mahabbah berbeda dg al raghbah,krn dlm berdialog dg Allah,senantiasa memuji Allah. mahabbah adlh cinta yg tanpa dibarengi 2.Mahabbah org shiddiq adlh cinta org yg kenal dg Allah,pd dg harapan pd hal hal yg bersifat duniawi, kebesaranNya, pd kekuasaanNya,pd ilmuNya,dll. sedangkan al raghbah cinta yg disertai 3. Mahabbah org Arif adlh cinta org yg tahu betul pd Allah perasaan rakus,keinginan yg kuat dan ingin mendapatkan sesuatu walaupun hrs cinta serupa ini timbul krn sdh tahu betul pd Allah,yg mengorbankan segalanya. dilihat dn yg dirasakan bukan lgi cinta tapi diri yg dicintai akhirnya sifat sifat yg dicintai masuk kedalam diri yg mencintai. Hal bertalian dg Maqam krn Hal bukan diperoleh ats usaha manusia, tetapi atas anugerah dan rahmat dr Allah. Hal bersifat sementara, datang dan pergi. Datang dan pergi bagi seorang sufi dlm perjalaannya mendekati Allah. Dari uraian tsb kita dpt memperoleh Sementara itu ad pula pendapat yg mengatakan pemahaman bhw mahabbah adlh suatu bhw al mahabbah adl satu istilah yg hampir keadaan jiwa yg mencintai Allah selalu berdampingan dg ma’rifah baik dlm sepenuh hati shgg sifat yg dicintai(Allah) kedudukannya maupun dlm pengertiannya. masuk kedlm diri yg dicintai. Tujuannya Ma’rifah merupakan tingkat pengetahuan kpd adlh utk memperoleh kesenangan Allah melalui mata hati(al qalb), sedangkan bathiniah yg sulit dilukiskan dg kata kata Mahabbah merupakan perasaan kedekatan dg tapi hny dpt dirasakan oleh jiwa. Selain Allah melalui cinta,seluruh jiwanya terisi oleh itu mahabbah adlh merupakan ‘hal’ rasa kasih dan cinta kpd Allah. Oleh krn itu yaitu keadaan mental seprti perasaan menurut imam Al Ghazali mahabbah itu senang, sedih,takut dsb. manifestasi dari ma’rifah kpd Allah.
Ruh yg digunakan utk mencintai Allah tsb
telah dianugerahi Allah kpd manusia sejak kehidupannya dlm kandungan ketika umur ALAT UNTUK MENCAPAI MAHABBAH empat bln. Dengan demikian alat utk Menurut al Qusyairi(pakar Tasawuf) ia mahabbah itu sebenarnya telah Allah mengatakan bhw dlm diri manusia ada 3 alat berikan. Manusia tidak mengetahui hakikat yg dpt digunakan utk berhubungan dg Allah yg sebenarnya ttg ruh tsb. Yang pertama al qalb (hati sanubari) sbgi alat utk mengetahui sifat sifat Allah. Kedua Ruh,sbgi mengetahui hanyalah Allah. Allah SWT alat utk mencintai Allah. Ketiga Sir yaitu alat berfirman yg artinya : utk melihat Allah. Dari keterangan tsb dpt diketahui bhw alat utk “Mereka bertanya kpd mu (Muhammad) ttg mencintai Allah adlh Ruh,yaitu ruh yg sdh dibersihkan dr dosa dan maksiat. Serta ruh, katakanlah bhw ruh itu urusan Tuhan, dikosongkan dr kecintaan kpd segala sesuatu, tidaklah kamu diberikan pengetahuan ttg melainkan hanya diisi oleh cinta kpd Allah. ruh tsb melainkan sedikit”. QS. Al Isra’: 85 TOKOH SUFI YG MENGEMBANGKAN MAHABBAH
Rabi’ah al adawiyah adlh tokoh yg
memperkenalkan paham ini. Hal ini didasarkan Didlm sebuah hadits, Rasulullah SAW pd literatur dan ungkapan ungkapan yg bersabda: “sesungguhnya manusia menggambarkn bhw ia menganut paham tsb. dilakukan penciptaannya dlm kandungan Rabi’ah al adawiyah adlh seorg zahid perempuan ibunya selama empat puluh hari dlm yg amat besar dari Bashrah,di Irak.ia hidup bentuk nutfah(segumpal darah) kemudian antara th 713-801 H, sumber lain menyebutkn mjdi alaqah(segumpal daging) pd wkt yg bhw ia meninggal dunia dlm th 185 H/796 M. jg empat puluh hari, kemudian dijadikan Menurut riwayatnya ia adlh seorg hamba yg kemudian dibebaskan.Dalam hidup slanjutnya ia mudhghah( tulang belulang) pd wkt yg jg byk beribadah, bertaubat dn menjauhi hidup empat puluh hari , kemudian Allah duniawi. Ia hidup dlm kesederhanaan dn mengutus Malaikat utk menghembuskan menolak sgl bantuan material yg diberikan kpd ruh kpd nya”. ( HR. Bukhari- nya. Ia betul betul hidup dlm keadaan zuhud dan Muslim) hny ingin berada dekat dg Tuhan.
Cinta Rabi’ah yg tulus tanpa mengharapkn
sesuatu pd Tuhan, terlihat dr ungkapan doa doanya yg ia ucapkan. Ia misalnya berdoa “ya Tuhanku, bila aku menyembahMu lantaran takut pd neraka, mk bakarlah diriku dan bila aku menyembahMu krn mgharapkan syurga maka jauhkanlah aku dr syurga itu, namun jk aku menyembahMu hny demi megharap ridha Mu, janganlan Engkau tutup Keindahan AbadiMu”.
MAHABBAH DLM AL QUR’AN DAN HADITS
Banyak ayat ayat al Qur’an yg
menggambarkan bhw antara manusia dg Allah dpt saling bercinta. Misalnya ayat yg berbunyi. Qul inkuntum tuhibbunallaha fattabi’uni yuhbibkumullah ( “ Katakanlah jika kamu mencintai Allah,maka ikutilah aku, Allah akan mencintai kamu”).QS.Ali imran :30 Dalam sebuah hadits dinyatakan sbb:
“HambaKu senantiasa mendekatkan diri kpd-
Ku dg perbuatan perbuatan hingga Aku cinta padanya….”
Demikian, Wallahu a’lam bish shawab
MA’RIFAH Dari segi bahasa ma’rifah berasal dr kata ‘arafa, ya’rifu, irfan, ma’rifah yg artinya pengetahuan atau pengalaman.Dapat pula berarti pengetahuan ttg rahasia hakikat agama,yaitu ilmu yg lebih tinggi dr pd ilmu yg biasa didapati oleh org org pd umumnya. Selain itu pengertian MA’RIFAH ma’rifah adlh pengetahuan yg objeknya bukan pd hal-hal yg bersifat zahir,tetapi lbih mendalam trhdp bathinnya dg mengetahui rahasianya.
Menurut Imam Al Ghazali dlm kitabnya
‘Ihya ulumuddin’ memandang ma’rifah datang sebelum mahabbah. Sedangkan menurut al-kalabazi bhw ma’rifah datang sesudah mahbbah. Keduanya menggambarkan keadaan dekatnya hubungan seorg sufi dg Allah. Dengan kata lain mahabbah dan ma’rifah menggambarkan dua aspek dr hubungan yg rapat antara sufi dgn Allah. Ma’rifah lebih mengacu kpd pengetahuan, sedangkan mahabbah menggambarkan kecintaan.