Anda di halaman 1dari 2

ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala UPTD
UPTD Puskesmas Waho
PUSKESMAS La.Joni, Amk
WAHO NIP:
197904161999031005
Asfiksia pada bayi baru lahir adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur
1. Pengertian segera setelah lahir

Sebagai acuan petugas dalam mencegah komplikasi dan kematian bayi baru lahir
2. Tujuan karena gagal nafas

Keputusan kepala puskesmas tentang pelayanan klinis


3. Kebijakan

4. Referensi PONED 2008, OBSTETRI 2015

Alat dan bahan :

1. Radiant warmer / dengan pemancar panas (lampu)

2. Meja datar

3. Kain bayi
5. Persiapan
4. Bantalan bahu

5. Balon dan sungkup resusitasi

6. Pengisap lendir

6. Prosedur A. Bayi lahir lakukan penilaian sambil meletakkan dan menyelimuti bayi diatas atau

dekat perineum

1. Apakah bayi cukup bulan ?

2. Apakah ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?

3. Apakah bayi bernafas atau menangis ?

4. Apakah bayi aktif ?

B. Bila yang dilakukan asuhan bayi normal, jika salah satu tidak dilakukan langkah
awal :

1. Jaga bayi tetap hangat

2. Atur posisi bayi

3. Hisap lendir

4. Keringkan dan rangsang taktil

5. Reposisi
C. Bayi bernafas normal lakukan asuhan pasca resusitasi

D. Bayi tidak bernafas / megap-megap, lakukan ventilasi :

1. Pasang sungkup dan perhatikan lekatan

2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air raksa

3. Bila dada mengembang lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 30 cm air

selama 30 detik

E. Nilai pernafasannya :

Bila bayi tidak bernafas / bernafas megap-megap :

1. Ulangi ventilasi 20 kali selama 30 detik

2. Hentikan ventilasi dan nilai kembali nafas tiap 30 detik

3. Bila bayi tidak bernafas spontan sesudah 2 menit resusitasi siapkan rujukan

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait VK

10. Dokumen terkait

No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


11. Rekaman
diubah
Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai