Disusun untuk melengkapi Nilai Tugas Persentasi pada mata kuliah
Teori Komunikasi ll Semester III/2019
ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE
CHAPTER 24: Spiral of Silence Theory
The Court of Public Opinion Noelle-Neumann tertarik untuk mengklarifikasi istilah yang memiliki banyak arti. Spiral of Silence Theory adalah istilah yang dapat di terima tetapi dapat di salah artikan: Opini Publik. Ia mencatat, bahwa terdapat 3 makna public: 1. Ada hubungan hukum dengan istilah tersebut. Saran public terbuka untuk semua orang, seperti “public lands” atau “public place”. 2. Publik berkaitan dengan kepentingan dan masalah orang lain, seperti “tanggung jawab public terhadap Jurnalis” 3. Publik mewakili sisi sosial-psikologis orang. Yaitu, orang tidak hanya berpikir di dalam hati tetapi juga berpikir tentang hubungan mereka dengan orang lain. Noelle-Neumann mendefinisikan public opinion sebagai “sikap dan perilaku harus diungkapkan seseorang di depan umum jika tidak ingin dikucilkan; di mana kontroversi atau perubahan, public opinion adalah sikap yang bisa diungkapkan tanpa mengasingkan diri sendiri.”
Assumptions of Spiral of Silence Theory
Noelle-Neumann mengasumsikan terdapat 3 asumsi terhadap Spiral of Silence Theory: Masyarakat mengancam individuals yang menyimpang dengan isolasi; ketakutan terhadap isolasi sudah meresap Ketakutan akan isolasi ini menyebabkan individu mencoba menilai climate of opinion setiap saat Tingkah laku public dipengaruhi oleh penilaian public opinion
Nolle-Neumann mendefinisikan opini public sebagai sikap atau perilaku yang
harus di ekspresikan seseorang di hadapan public jika ia tidak ingin menyebabkan dirinya terisolasi. pada intinya, opini public merujuk pada sentiment kolektif dari sebuah populasi terhadap subjek tertentu. seringkali, media menentukan subjek apa yang menarik bagi orang, dan media sering membuat suatu subjek menjadi kontroversial. asumsi pertama menyatakan bahwa masyarakat dari kelompok mayoritas yang memegang kekuasaan akan memberikan ancaman berupa isolasi terhadap mereka yang di anggap kelompok minoritas. asumsi berikutnya dari teori ini adalah bahwa perilaku public di pengaruhi oleh evaluasi opini public. Noelle-neumann mengemukakan bahwa perilaku public dapat berupa berbicara mengenai suatu topik atau tetap diam.
The Media’s Influence
populasi menyesuaikan perilakunya pada arahan media. kesediaan mengemukakan opini bergantung pada media. Noelle-neumann menyatakan bahwa media meenyediakan frase dan kata yang berulang sehingga membangkitkan kepercayaan diri seseorang mengenai suatu topik. 3 karakteristik media: 1. Ubikuitas media adalah sumber informasi yang berkuasa karna media ada dimana- mana dan banyak orang bergantung pada media dalam mencari informasi. 2. Kekumulatifan media yang mengulangi dirinya sendiri melintasi ruang dan waktu. pengaruh resi prokal ini berhasil membentuk kerangka referensi khalayak. 3. konsonansi kesamaan, keyakinan, dan nilai yang di pegang media. ada tendensi media untuk menginformasikan ide dan opini mereka sendiri namun membuat seolah-olah ini berasal dari public.
The Train Test
Noelle-Neumann mengonseptualisasikan train test, yaitu adalah penilaian mengenai sejauh mana orang akan mengemukakan opini mereka. Uji ini mengungkap beberapa faktor yang membantu menentukan apakah seseorang akan menyarakan opini. Hal tersebut sebagai berikut : - Pendukung dari opini yang dominan lebih bersedia untuk menyuarakan opini dibandingkan mereka yang memiliki opini minoritas. - Orang dari kota-kota besar yang adalah pria berusia antara 45 lebih bersedia untuk menyuarakan pendapat. - Terdapat berbagai cara untuk menyuarakan pendapat misalnya menempelkan poster, menempelkan stiker pada mobil, dan mendistribusikan selebaran. - Orang akan lebih menyuarakan pendapat jika pendapat ini sesuai dengan keyakinan mereka dan juga seusai dengan tren terkini dan semangat dari kelompok usianya.