Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang farmakologi dan ilmu
penyakit syaraf.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Faramakologi Fakultas Ilmu
Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
dengan waktu penelitian berlangsung pada bulan Oktober 2015.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan
penelitian Pretest-Postest With Control Group yang menggunakan hewan
coba sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok,
yaitu 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan dilakukan pretest (01), kemudian diberikan perlakuan
yang berbeda pada setiap kelompok penelitian. Setelah beberapa waktu,
dilakukan postest (02) pada setiap kelompok penelitian dan hasilnya
dibandingkan antara pretest dan postest. Hasil postest jika dibandingkan
dengan hasil pretest terdapat perbedaan, maka perbedaan tersebut merupakan
hasil dari intervensi. Adapun rancangan penelitian sebagai berikut :

17
18

PPretest PPerlakuan PPostes

01 P0 02
Kelompok
Kontrol

01 P1 02

01 P2 02
Kelompok
01 P3 02
Perlakuan
01 P4 02

Skema 3. Rancangan penelitian

Keterangan :
P0 (Kontrol)
P1 (Perlakuan 1)
P2 (Perlakuan 2)
P3 (Perlakuan 3)
P4 (Perlakuan 4)
01 : Pretest (Pengamatan awal)
02 : Postest (Pengamatan akhir)

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah mencit galur Swiss-Webster dengan
jenis kelamin jantan yang sesuai dengan sampel.
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah mencit galur Swiss-Webster, dengan
pembagian yang sama pada setiap kelompok.
19

3.4.2.1 Kriteria inklusi


1. Merupakan mencit galur Swiss-Webster dengan jenis kelamin
jantan
2. Mencit berusia 8-10 minggu
3. Berat badan mencit 20-30 gram
4. Kondisi sehat dan tidak cacat
5. Tidak sedang diberi perlakuan apapun
3.4.2.2 Kriteria eksklusi
Mencit mati sebelum dan saat perlakuan

3.4.3 Besar Sampel


Jumlah subjek sebanyak 2 mencit setiap kelompok dan dilakukan
pengulangan untuk mendapatkan data yang valid sebanyak 3 kali setiap
kelompok. Jumlah total subjek yang diperlukan pada penelitian ini
sebanyak 30 ekor mencit. Jumlah tersebut ditambah 10% atau 3 ekor
mencit untuk menghindari drop out.

3.5 Variabel Penelitian


3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol buah
mengkudu dan asam mefenamat.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efek analgesik pada
mencit.
20

3.6 Definisi Operasional


Tabel 3. Definisi operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala
1 Ekstrak etanol buah Buah mengkudu yang Rasio
mengkudu diekstraksi dengan metode
maserasi menggunakan pelarut
etanol 70%, kemudian disaring
sehingga didapatkan hasil
berupa senyawa bioaktif
mengkudu dan diuapkan
menggunakan evaporator
sehingga mendapatkan ekstrak
buah mengkudu.

2 Asam mefenamat Merupakan obat anti nyeri Rasio


yang diperoleh dari apotek
atau toko obat.

3 Efek analgesik Nilai rata-rata respon nyeri Rasio


yang timbul dengan melihat
respon paw lick (jilat dan
mengangkat kaki depan) pada
mencit dalam 1 menit.

3.7 Cara Pengumpulan Data


3.7.1 Bahan dan Alat
3.7.1.1 Bahan
1. Mencit galur Swiss-Webster sebanyak 33 ekor
2. Buah mengkudu
3. Asam mefenamat
4. Etanol 70%
5. Pakan mencit
6. Plasebo (aquades)
3.7.1.2 Alat
21

1. Hot plate
2. Stopwatch
3. Blender
4. Neraca analitik
5. Gelas ukur
6. Mortir
7. Stamper
8. Corong
9. Sonde oral
10. Kandang mencit
11. Tempat minum mencit
12. Sarung tangan
13. Masker
14. Rotary evaporator
15. Toples
16. Boosner
17. Termometer

3.7.2 Prosedur Penelitian


3.7.2.1 Pembuatan ekstrak etanol buah mengkudu
Waktu : 10-25 Oktober 2015
Tempat : Laboratorium Biofarmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Pelaksana : 1. Galih Cahya Pratami
1. Gerry Ariant D
2. Jusa Samara B
3. Staff Laboratorium Biofarmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto

Prosedur Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu:


22

1. Buah mengkudu yang digunakan dalam penelitian ini adalah


buah mengkudu segar yang sudah matang yang diperoleh
dari daerah Purwokerto pada bulan September 2015.
2. Buah mengkudu diseleksi, dibersihkan, dan diambil zat
aktifnya dengan cara ekstraksi.
3. Ekstraksi dilakukan dengan memotong kecil-kecil buah
mengkudu yang telah bersih.
4. Potongan buah mengkudu dikeringkan dalam oven.
5. Potongan buah mengkudu yang sudah kering, dihaluskan,
kemudian dimaserasi dalam pelarut etanol 70% dengan
perbandingan 1:5 (berat/volume) selama 24 jam, kemudian
disaring dengan kertas saring.
6. Ekstrak atau filtrat hasil maserasi ditampung menjadi satu,
kemudian diuapkan dengan menggunakan vacccum rotary
evaporator pada suhu 45⁰-50⁰C, sampai pelarut habis
menguap, sehingga diperoleh ekstrak buah mengkudu.

3.7.2.2 Perhitungan dosis pemberian ekstrak mengkudu dan asam


mefenamat
1. Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu
Dosis ekstrak etanol buah mengkudu yang diberikan pada
mencit 20 gr adalah 1 g/ KgBB, 2 g/ KgBB, dan 4 g/ KgBB.
Dosis P1 : 1 g/ KgBB x 0,0026
: 2,6 mg/ 20grBB
Volume Pemberian
Konsentrasi 1% = 1 gr di add 100 ml
= 1000 mg/100 ml
= 10 mg/ml
2,6 mg
P1 : = 0,26 ml
10 mg/ml

Dosis P2 : 2 g/ KgBB x 0,0026


: 5,2 mg/ 20grBB
23

Volume Pemberian
Konsentrasi 1% = 1 gr di add 100 ml
= 1000 mg/100 ml
= 10 mg/ml
5,2 mg
P2 : = 0,52 ml
10 mg/ml
Dosis P3 : 4 g/ KgBB x 0,0026
: 10,4 mg/ 20grBB
Volume Pemberian
Konsentrasi 1% = 1 gr di add 100 ml
= 1000 mg/100 ml
= 10 mg/ml
10,4 mg
P3 : = 1,04 ml
10 mg/ml
Perhitungan dosis obat asam mefenamat
Dosis asam mefenamat adalah 500 mg/ kgBB
Dosis P4 : 500 mg/kgBB x 0,0026
: 1,3 mg/ 20grBB

3.7.2.3 Pembelian dan pemeliharaan hewan coba


Hewan coba menggunkan mencit galur Swiss-Webster yang
diperoleh dari Yogyakarta, pada hari/ tanggal : ............/...............
dengan kriteria :
a. Jenis kelamin jantan
b. Usia 8-10 minggu
c. Berat 20-30 gram
d. Kondisi sehat dan tidak cacat
Pemeliharaan hewan coba :
Waktu : 17-25 Oktober 2015
Tempat : Laboratorium Faramakoterapi Fakultas Ilmu
Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto
24

Pelaksana : Staff Laboratorium Faramakoterapi Fakultas Ilmu


Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto
Prosedur pemeliharaan hewan coba :
1. Mencit dipelihara dalam ruangan yang berventilasi cukup,
dan dikandangkan.
2. Suhu ruangan berkisar 28⁰- 32⁰C.
3. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum dalam
bentuk pellet dan pakan tikus.
4. Setiap hari dilakukan pembersihan kandang, untuk menjaga
kesehatan mencit percobaan.
5. Penerangan diatur dengan siklus 12 jam terang dan 12 jam
gelap (siklus terang dimulai jam 06.00 pagi sampai dengan
18.00 petang).

3.7.2.4 Tahap uji coba


Waktu : 26 Oktober 2015
Tempat : Laboratorium Faramakoterapi Fakultas Ilmu
Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto
Pelaksana :
1. Perlakuan P0 : Galih Cahya Pratami
2. Perlakuan P1 dan P2 : Jusa Samara Brajamusti
3. Perlakuan P3 dan P4 : Gerry Ariant Dherayana
4. Staff Laboratorium Faramakoterapi Fakultas Ilmu
Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto

EsMencit EP0
25
EsDiberikan rangsang panas

EsP1

EsReflek jilat dan


EsP2
mengangkat kaki
EsDiberikan
depan
rangsang panas
EsP3

EsP4

Skema 4. Prosedur penelitian

Keterangan :
P0 (Kontrol)
P1 (Perlakuan 1) : pemberian ekstrak mengkudu dosis 1g/ kgBB
P2 (Perlakuan 2) : pemberian ekstrak mengkudu dosis 2 g/ kgBB
P3 (Perlakuan 3) : pemberian ekstrak mengkudu dosis 4 g/ kgBB
P4 (Perlakuan 4) : pemberian asam mefenamat

Prosedur uji coba :


1. Penelitian menggunakan 30 ekor mencit yang seluruhnya
telah diberikan perawatan yang sama dan termasuk dalam
kriteria inklusi.
2. Semua mencit diadaptasikan selama 7 hari terlebih dahulu
sebelum diberi perlakuan.
3. Pada hari ke-8, semua mencit dilakukan pretest atau
pengukuran awal menggunakan media rangsang panas hot
plate dengan suhu 50⁰C selama 1 menit, selanjutnya
dilakukan pengukuran respon jilat dan mengangkat kaki
pada mencit.

4. Semua kelompok mencit diberi perlakuan menurut


kelompoknya, yaitu :
26

a) Kelompok kontrol atau P0, dilakukan pemberian aquades


sebanyak 0,4 ml.
b) Kelompok P1 (Perlakuan 1), P2 (Perlakuan 2), dan P3
(Perlakuan 3) diberikan dosis bertingkat sebesar 1 gr
/KgBB, 2 gr / KgBB, dan 4 gr / KgBB pada ekstrak
etanol buah mengkudu.
c) Kelompok P4 (Perlakuan 4) diberikan asam mefenamat
dengan dosis hasil konversi obat ke mencit.
5. Pada menit ke 60, kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan diberikan postest atau pengukuran akhir
menggunakan media rangsang panas hot plate dengan suhu
50⁰C selama 1 menit, selanjutnya dilakukan pengukuran
respon jilat dan mengangkat kaki pada mencit.
6. Hasil pengukuran pretest dan postest pada setiap kelompok
dilakukan pencatatan, lalu dilakukan analisis data dengan
membandingkan hasil rata-rata setiap pengukuran pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

3.8 Alur Penelitian

Persiapan Penelitian

 Pengumpulan teori
penelitian
 Perumusan
27

Pelaksanaan Penelitian

 Etika clearance
 Mengurus
perizinan penelitian
 Persiapan sampel
penelitian
Sidang
 Persiapan alat dan
Proposal
bahan penelitian
 Meelakukan
prosedur penelitian
 Mencatat hasil
penelitian

Akhir Penelitian

 Melakukan analisis dan


pengolahan data hasil
penelitian
 Pembuatan hasil
penelitian
 Melakukan
pembahasan penelitian
 Membuat kesimpulan
dan saran penelitian

Skema 5. Alur penelitian

3.9 Analisis Data


28

Analisis data diolah menggunakan program komputer. Data yang


diperoleh akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji normalitas dengan Uji Shapiro-Wilk (sampel < 30).
2. Uji homogenitas varian dengan Uji Levene’s (Uji F).
3. Uji komparatif numerik berpasangan menggunakan Repeated ANOVA
dan dilanjutkan dengan uji Pos Hoc Bonferoni, apabila syarat normalitas
dan homogenitas terpenuhi atau (p (Sig.) > 0,05), namun apabila
distribusi data dan homogenitas tidak terpenuhi (p (Sig.) < 0,05), maka
akan menggunakan Friedmann dilanjutkan dengan uji Pos Hoc
Wilcoxon.

3.10 Etika Penelitian


Penelitian yang dilakukan menggunakan subjek berupa mencit.
Perawatan mencit sesuai dengan prosedur perawatan binatang. Seluruh
mencit dirawat secara baik dan rutin sebelum dilakukan percobaan atau
penelitian. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari dengan menggunakan
pellet dan pakan mencit. Kondisi kandang dibersihkan setiap hari untuk
menjaga kesehatan mencit. Penerangan diatur dengan siklus 12 jam terang
dan 12 jam gelap (siklus terang dimulai jam 06.00 pagi sampai dengan
18.00 petang). Mencit dipelihara dalam ruangan berventilasi dan
dikandangkan dengan suhu ruangan berkisar 28⁰- 32⁰C. Saat penelitian
berlangsung, media rangsang panas menggunakan suhu 50⁰C, sehingga
tidak menyakiti hewan percobaan dan tetap tidak mengurangi hasil atau
manfaat dari penelitian ini.

3.11 Jadwal Penelitian


29

Tabel 4. Jadwal penelitian


Bulan
Jul Okt Jan Mar
No Kegiatan Ags Sep Nov Des Feb Apr Mei Jun
201 201 201 201
2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016
5 5 6 6
1. Penyusunan
proposal
2. Ujian
proposal
3. Penyusunan
Instrumen
4. Persiapan ke
lapangan
5. Pengumpula
n data
6. Analisis data
7. Penyusunan
KTI
8. Ujian skripsi

Anda mungkin juga menyukai