Anda di halaman 1dari 13

PERUBAHAN PSIKOLOGIS YANG LAZIM TERJADI PADA PROSES

MENUA

Disusun Oleh:
Kelompok 2A
1. Novelia Sitompul (032017019)
2. Gracya Marettha Hutagaol (032017036)
3. Angenia Itoniat Zega (032017004)
4. Hendrik Alvin Zebua (032017036)

Dosen Pembimbing : Rotua Elvina Pakpahan S. Kep,. Ns., M.Kep

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perubahan Psikologis yang lazim terjadi pada proses menua”. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Rotua Elvina Pakpahan S. Kep., N.s., M. Kep
selaku dosen yang membimbing mata kuliah Keperawatan Gerontik.

Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perubahan Psikologis yang lazim
terjadi pada proses menua.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat


kekurangan-kekurangan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi para pembaca dan sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 27 Agustus 2020


Penulis,

Kelompok 2 A

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. I
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................
1.2 TUJUAN ..........................................................................................
1.2.1 Tujuan umum.....................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus ..................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ....................................................................
2.1 Defenisi Proses Menua ..................................................................
2.2 Klasifikasi Lansia...........................................................................
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Menua.......................
2.4 Teori Psikologis Pada Proses Menua ............................................
2.5 Perubahan Psikologi Yang Terjadi Pada Proses Menua ...............
2.6 Permasalahan Psikologi ................................................................
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................

3.1 Kesimpulan ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan
proses yang terus-menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan
umumnya dialami semua makhluk hidup.Proses menua pada setiap individu
pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya. Ada kalanya orang belum
tergolong lanjut usia (masih muda) tetapi mengalami kekurangan-kekurangan
yang menyolok atau diskrepansi. Menjadi tua merupakan kodrat yang harus
dijalani oleh semua insan di sunia. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, proses penuaan dapat diperlambat atau dicegah.
Menjadi tua atau aging adalah suatu proses menghilangnya kemampuan
jaringan secara perlahan-lahan untuk memperbaiki atau mengganti diri dan
mempertahankan struktur serta fungsi normalnya. Akibatnya, tubuh tidak
dapat bertahan terhadap kerusakan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
Proses penuaan ini akan terjadi pada seluruh organ tubuh, meluputi organ
dalan tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, indung telur, otak, dan lain-
lain, juga organ terluar dan terluas tubuh, yaitu kulit.
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir, dimana pada manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik,
mental dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah
kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana

2
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia,
yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang
70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65
tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa/I mampu menganalisis konsep dan teori menua
yang digunakan dalam keperawatan gerontik

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui defenisi proses menua


2. Mengetahui klasifikasi usia lansia
3. Mengetahui teori psikologis pada proses menua
4. Mengetahu faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua
5. Mengetahui perubahan psikologi yang terjadi pada proses menua
6. Mengetahui permasalahan psikologis
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana defenisi proses menua ?
1.3.2 Bagaimana klasifikasi usia lanjut usia
1.3.3 Bagaimana teori psikologis pada proses menua ?
1.3.4 Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua ?
1.3.5 Bagaimana perubahan psikologi yang terjadi pada proses
menua?
1.3.6 Bagaimana permasalahan psikologis ?

3
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Defenisi Proses Menua


Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permualaan
kehidupan.
Menurut WHO dan UU Nomor 13/ Tahun 1998 menyebutkan bahwa
60 tahun merupakan usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit,
tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan
yang kumulatif, merupakan proses penurunan daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan dari luar tubuh yang berakhir dengan
kematian.
Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penurunan fungsi
tubuh. Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup,
termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas
fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan
degeneratif pada kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan
jaringan tubuh lainya. Kemampuan regeneratif pada lansia terbatas, mereka
lebih rentan terhadap berbagai penyakit (Kholifah, 2016).
Menjadi tua adalah suatu proses natural, penuaan akan terjadi pada
semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami
kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua merupakan
gambaran yang universal, namun tidak seorangpun mengetahui dengan pasti
penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada usia yang
berbeda-beda (Fatmawati & Imron, 2017).
Menua (aging) merupakan proses yang harus terjadi secara umum
pada seluruh spesies secara progresif seiring waktu yang menghasilkan

4
perubahan yang menyebabkan disfungsi organ dan menyebabkan kegagalan
suatu organ atau sistem tubuh tertentu (Kholifah, 2016).
2.2 Klasifikasi Lansia
WHO (2010) (Dalam jurnal (Uraningsari & Djalali, 2016)) menjelaskan
batasan lansia adalah sebagai berikut :
1. Usia pertengahan (middle age) terjadi antara usia 45 sampai 59 tahun
2. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
3. Usia lanjut tua (old) :75-90 tahun, dan
4. Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Menua
1. Hereditas atau Genetik
Kematian sel merupakan seluruh program kehidupan yang
dikaitkan dengan peran DNA yang penting dalam mekanisme
pengendalian fungsi sel. Secara genetic, perempuan ditentukan oleh
sepasang kromosom X sedangkan laki-laki oleh satu kromosom Y.
Kromosom X ini ternyata membawa unsur kehidupan sehingga
perempuan berumur lebih panjang daripada laki-laki.
2. Nutrisi/ Makanan
Berlebihan atau kekurangan mengganggu keseimbangan reaksi
kekebalan.
3. Status Kesehatan
Penyakit yang selama selalu dikaitkan dengan proses penuaan,
sebenarnya bukan disebabkan oleh proses menuanya sendiri, tetapi
lebih disebabkan oleh faktor luar yang merugikan yang berlangsung
tetap dan berkepanjangan.
4. Pengalaman Hidup
a. Paparan sinar matahari : kulit yang tak terlindung sinar
matahari akan mudah ternoda oleh flek, kerutan, dan menjadi
kusam.

5
b. Kurang olahraga : olahraga membantu pembentukan otot dan
menyebabkan lancarnya sirkulasi darah.
c. Mengonsumsi alcohol : alcohol dapat memperbesar pembuluh
darah kecil pada kulit dan menyebabkan peningkatan aliran
darah dekat permukaan kulit.
2.4 Teori Psikologis Pada Proses Menua
Memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang
menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada
kerusakan anatomis. Perubahan-perubahan yang terjadi secara sosiologis
dikombinasikan dengan perubahan yang terjadi secara psikologis (Kholifah,
2016).
1. Teori kepribadian
Teori kepribadian menyatakan terdapat aspek-aspek pertumbuhan
psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik terhadap
lansia. Tahap akhir kehidupan sebagai waktu ketika orang mengambil
suatu inventaris dari hidup mereka, suatu waktu untuk melihat ke
belakang dari pada menghadapi kenyataan hidupnya secara retrospektif.
2. Teori tugas perkembangan
Sebuah aktivitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh seseorang
pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya dalam menggapai penuaan
yang sukses.
3. Disengagement theory
Disengagement theory dengan kata lain teori pelepasan yang
menyatakan bahwa pada lansia terjadi penurunan partisipasi ke dalam
masyarakat karena terjadi proses pelepasan ikatan atau penarikan diri
secara perlahan-lahan dari kehidupan sosialnya. Pensiun merupakan
contoh ilustrasi proses pelepasan ikatan yang memungkinkan seseorang
untuk bebas dari tanggung jawab terkait pekerjaan dan tidak perlu
mengejar peran lain untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
4. Teori aktifitas

6
Teori ini berlawanan dengan teori pelepasan ikatan, teori ini
menjelaskan bahwa lansia yang sukses adalah yang aktif dan ikut dalam
banyak kegiatan sosial. Jika seseorang sebelumnya sangat aktif, maka
pada usia lanjut ia akan tetap menjaga keaktifannya seperti peran dalam
keluarga dan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan,
karena ia tetap merasa dirinya berari dan puas di hari tuanya. Bila lansia
kehilangan peran dan tanggung jawab di masyarakat atau keluarga, maka
ia harus segera terlibat dalam kegiatan lain seperti klub atau organisasi
yang sesuai dengan bidang atau minatnya.
5. Teori kontinuitas
Gabungan antara teori pelepasan ikatan dan teori aktivitas.
Perubahan diri lansia dipengaruhi oleh tipe kepribadiannya. Seseorang
yang sebelumnya sukses, pada usia lanjut akan tetap berinteraksi dengan
lingkungannya serta tetap memelihara identitas dan kekuatan egonya
karena memiliki tipe kepribadian yang aktif dalam kegiatan social.
Menurut (Buku Keperawatan Gerontik, 2016) Teori Psikologis
Pada Proses Menua adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara
keaktifannya setelah menua. Sense of integrity yang dibangun dimasa
mudanya tetap terpelihara sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada
lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial.
2. Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia.
Identity pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara
hubungan dengan masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di
masyarakat, kelurga dan hubungan interpersonal.
3. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)

7
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang
secara pelan tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya
atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
2.5 Perubahan Psikologis Yang Terjadi Pada Proses Menua
Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara
degenerative yang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri
manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial
dan sexual.
Perubahan psikis pada lansia adalah besarnya individual different pada
lansia. Lansia memiliki kepribadian yang berbeda dari masa mudanya.
Penyesuaian diri lansia juga mengalami kesulitan karena adanya
ketidakinginan lansia untuk berinteraksi dengan lingkungan ataupun
pemberian batasan untuk dapat berinteraksi (Kaunang et al., 2019).
Hal-hal yang berpengaruh terhadap psikologis pada lansia yaitu :
1. Kognisi merupakan proses dimana input sensory ditransformasikan atau
disimpan dan didapatkan kembali, beberapa komponendari proses kognitif
adalah persepsi, berfikir, dan memory, semua bisa dpengaruhi oleh
perubahan pada lansia, mitos yang terdapat pada lanjut usia, mereka tidak
mampu atau tidak bisa untuk belajar, untuk mengingat, dan untuk berfikir
sebaik sewaktu mereka masih muda, tetapi kenyataannya kebanyakan
orang tua masih bisa untuk belajar, berfikir, dan mampu untuk menyimpan
kecerdasan mereka.
2. Moral merupakan kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup, hal ini termasuk
dalam komponen emosional dari perilaku lansia itu sendiri sebagai
gambaran dari perasaan lansia di masa lalu, sekarang, dan masa depan.
3. Konsep diri pada lansia dikaitkan dengan perilaku lansia, dimana akibat
dari bertambahnya umur lasnsia cenderung untuk menarik diri dari
lingkungannya. Lansia ingin menceritakan pengalaman hidup yang selama
ini mereka alami, tetapi keluarga selalu menganggapnya sebagai orang

8
yang cerewet, akibatnya lansia menjadi pendiam dan menarik diri, proses
ini membentuk persepsi seseorang terkait tubuhnya, persepsi ini mencakup
tentang perubahan fisik psikologis dan psikososial.
4. Perubahan mental, Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
yaitu adanya perubahan fisik (khusus organ perasa), kesehatan umum,
tingkat pendidikan, hereditas dan lingkungan. Meliputi perubahan dalam
memory secara umum. Gejala-gejala memori cocok dengan keadaan yang
disebut dengan pikun tua, sekarang ini lebih cenderung disebut dengan
kerusakan memori berkenaan dengan usia atau penurunan kognitif
berkenaan dengan proses penuaan. Pelupa adalah keluhan yang sering
dikemukakan oleh lansia.
2.6 Permasalahan Psikologis
Menurut jurnal (Kaunang et al., 2019), beberapa masalah psikologis
lansia yang muncul antara lain :
1. Depresi, pada lansia stress lingkungan sering menimbulkan depresi dan
kemampuan beradaptasi sudah menurun.
2. Kesepian (loneliness)
3. Duka cita (bereavement)
4. Kecemasan, perasaan khawatir terhadap hidupnya, rasa takut terhadap
penyakit yang diderita, perasaan panik terhadap masalah yang ringan
5. Psikosis pada lansia

9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjadi tua adalah suatu proses natural, penuaan akan terjadi pada
semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami
kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua
merupakan gambaran yang universal, namun tidak seorangpun mengetahui
dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada
usia yang berbeda-beda
Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penurunan fungsi
tubuh. Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup,
termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas
fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan
degeneratif pada kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf
dan jaringan tubuh lainya. Kemampuan regeneratif pada lansia terbatas,
mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Keperawatan Gerontik. (2016).


Fatmawati, V., & Imron, M. A. (2017). Perilaku Koping Pada Lansia Yang
Mengalami Penurunan Gerak Dan Fungsi. Psikologi Ilmiah, 9(1), 26–38.
Kaunang, V. D., Buanasari, A., & Kallo, V. (2019). Gambaran tingkat stres pada
lansia. Keperawatan, 7.
Kholifah, S. N. (2016). Keperawatan Gerontik.
Uraningsari, F., & Djalali, M. A. (2016). Penerimaan Diri, Dukungan Sosial dan
Kebahagiaan Pada Lanjut Usia. Psikologi Indonesia, 5(01).

11

Anda mungkin juga menyukai