Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

ANALISIS BIOMEDIK DAN FORENSIK

Pengukuran Fosfor Anorganik dari Urin Manusia dengan Metode


Spektrofotometri

Raisya Safitri Rismawanti


260110170155

LABORATORIUM ANALISIS BIOMEDIK DAN FORENSIK


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2020
PENGUKURAN FOSFOR ANORGANIK DARI URIN MANUSIA DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI

Raisya Safitri Rismawanti260110170155

Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang

Abstrak

Fosfor merupakan mineral makro yang sangat penting bagi tubuh. Fosfor terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu fosfor organic dan fosfor anorganik. Fosfor anorganik terdiri dari ortofosfar
dan polifosfar. Fosfor memiliki peranan yang cukup banyak bagi tubuh manusia, diantaranya
adalah untuk pertumbuhan, perbaikan seluruh jaringan tubuh, serta bersa dengan kalsium dan
magnesium berperan bagi pertumbuhan tulang pada bayi. Makanan yang mengandung protein
tinggi merupakan sumber utama dari fosfat, diantaranya adalah daging merah, ikan, unggas
serta telur. Kadar normal fosfat dalam urin berkisar 0,4 – 1,3 g/hari. Ketika kadarnya berlebih
atau bahkan kurang maka akan menimbulkan masalah bagi tubuh. Untuk itu, perlu dilakukan
pengecekan kadar fosfat dalam tubuh. Salah satu metode yang dapat menganalisis kadar fosfat
dalam tubuh adalah dengan metode spektrofotometri. Prinsip dari metode ini adalah fosfor
anorganik direaksikan dengan Mo VI maka akan membentuk fosfomolibdat. Senyawa ini
direduksi kemudian membentuk molybdenum biru. Warna biru yang dihasilkan diukur secara
spektrofotometri.

Kata kunci: fosfor, metode spektrofotometri, urin


Abstract

Phosphor is a macro mineral that is very important for the body. Phosphor is divided into two
groups, namely organic phosphor and inorganic phosphor. Inorganic phosphor consists of
orthophosphar and polyphosphar. Phosphor has quite a number of roles in the human body,
including growth, repair of all body tissues, along with calcium and magnesium, which
contribute to bone growth in infants. Foods that contain high protein are the main sources of
phosphate, including red meat, fish, poultry and eggs. Normal levels of phosphate in the urine
range from 0.4 to 1.3 g / day. When the levels are excessive or even less then it will cause
problems for the body. For this reason, it is necessary to check the level of phosphate in the
body. One method that can analyze phosphate levels in the body is the spectrophotometric
method. The principle of this method is that inorganic phosphorus is reacted with Mo VI to
form phosphomolybdate. This compound is reduced to form blue molybdenum. The resulting
blue color is measured spectrophotometry.

Key word: phosphor, spectrophotometry method, urine


PENDAHULUAN sumber fosfor dalam tubuh (Emawati et al,
2017).
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
menentukan kadar fosfor dalam urin Kadar normal fosfor dalam tubuh
menggunakan spektromotometer. Fosfor manusia beragam, sesuai dengan usianya.
termasuk kedalam mineral makro dalam Pada anak kecil kadar nilai fosfor berkisar
tubuh. Mineral makro adalah mineral yang 4,5 – 8,3 mg/dL, sedangkan pada orang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar dewasa berkisar 2,5 – 4,5 mg/dL (Penido
atau banyak. Selain fosfor, yang termasuk dan Alon, 2012). Jika kadarnya kurang atau
kedalam mineral makro yang dibutuhkan melebihi normal akan menimbulkan
tubuh diantaranya Ca, K, Na, Mg, S, dan Cl masalah bagi tubuh. Karena fosfat memiliki
(Nelson dan Chox, 2002). Fosfor terbagi peranan yang penting dalam tubuh, maka
menjadi dua kelompok, yaitu fosfor organic penting untuk mengetahui kadar fosfat
dan anorganik. Fosfor anorganik terdiri dari dalam tubuh. Banyak metode yang dapat
ortofosfat dan polifosfat. Dalam tubuh digunakan untuk menganalisis kadar fosfat
manusia, yang mengandung fosfat adalah dalam tubuh, salah satunya adalah metode
tulang dan membrane plasma. Fosfat dalam spektrofotometri. Dengan metode
membrane plasma merupakan bagian spektrofotometri, dapat mengukur
penting dari asam nucleat dan beberapa absorbansi yang berwarna biru dari
protein (Thios et al, 2016). molybdenum yang merupakan hasil reduksi
dari kompleks warna kuning dari kompleks
Fosfor memiliki peranan penting bagi
fosfat dengan molibdat (Purnama dan
tubuh manusia. Peranan fosfor bagi tubuh
Kusumaningtyas, 2014).
diantaranya adalah untuk pertumbuhan,
pemeliharaan, dibutuhkan untuk Intensitas warna biru yang dihasilkan
pertumbuhan tulang pada bayi bersamaan dari molybdenum akan sebanding dengan
dengan kalsium dan magnesium, serta kadar fosfat yang berada dalam sampel.
digunkanan untuk perbaikan seluruh Penentuan kadar fosfat dalam sampel
jaringan tubuh. Salah satu sumber fosfor biologis manusia menggunakan metode
dalam tubuh adalah pada makanan. spektrofotometri ini merupakan metode
Makanan yang mengandung fosfor adalah yang paling banyak digunakan, hal ini
makanan yang mengandung protein tinggi karena pada metode ini tidak membutuhkan
seperti daging merah, ikan, unggas, serta ekstraksi, metodenya sederhana, serta
telur. Selain itu, bahan makanan yang merupakan metode yang paling mudah
mengandung banyak kalsium juga menjadi
untuk digunakan (Adelowo dan Oladeji, Pembuatan Larutan Stok Fosfor
2016).
Ditimbang 0,439 g KH2PO4, lalu
METODE dilarutkan dalam air dan encerkan hingga
100 mL dalam labu ukur.
Alat
Pembuatan Larutan Kerja Fosfor
Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah botol semprot, flame photometer, Dipipet 1 mL larutan baku fosfor dan
labu ukur, pipet volume, spatel, encerkan hingga 100 mL dengan larutan
spektrofotometer emisi atom, dan 5% TCA. Larutan 1 mg/dL ini digunakan
timbangan analitik. untuk menyiapkan konsentrasi bertingkat
berikutnya. Lalu, dipipet 2 mL dan 5 mL
Bahan
larutan ke dalam labu ukur 10 mL dan
Bahan yang digunakan pada praktikum encerkan dengan larutan 10% TCA hingga
ini adalah air deionisasi, aquades, KCl, tersedia baku dengan konsentrasi 0,2; 0,5;
NaCl, dan sampel urin. dan 1 mg/dL. Konsentrasi ini berhubungan

Prosedur Pembuatan Reagen dengan konsentrasi 2, 5, dan 10 mg/dL


fosfor dalam sampel.
Pembuatan Larutan Asam Amino Naftol
Sulfonat Pembuatan Larutan Amonium Molibdat

Dilakukan penambahan 0,5 gram Ditimbang 2,5 g amonium molibdat,

1,2,4-asam aminonaftolsulfonat dan 5 mL lalu dilarutkan dalam 80 mL air dan


larutan natrium sulfit (20g natrium sulfit tambahkan 30 mL larutan 5 M H2SO4.

anhidrat/100 mL) ke dalam 195 mL larutan Prosedur Pengukuran Fosfor


natrium bisulfit (15 g natrium
Dilarutkan urin dalam air dengan
bisulfit/100mL) dalam botol coklat. Kocok
perbandingan 1:10, lalu ambil urin
hingga larut. Atau, tambahkan 1 mL larutan
sebanyak 0,5 mL dan pindahkan ke wadah.
natrium sulfit dengan dikocok secara terus
Siapkan larutan baku 0,2; 0,5; dan 1 mg/dL
menerus. Jangan menambah sulfit secara
di wadah terpisah. Kemudian, tambahkan 1
berlebihan. Larutan disimpan dikulkan.
mL reagen molibdat dan kocok. Lalu,
Larutan stabil selama 1 bulan.
tambahkan 0,4 mL larutan asam amino
Pembuatan Larutan TCA 5% naftol sulfonate dan kocok. Diamkan 5-10

Ditimbang 5 gram TCA, kemudian menit. Selanjutnya, ukur pada panjang

dilarutkan dalam 100 mL aquades. gelombang 690 nm.


HASIL

Kurva Baku Fosfor

Hasil pembacaan sebagai berikut:

C standar Absorbansi
(ppm) 1 2
2 0,073 0,137
8 0,286 0,229
16 0,348 0,58
24 0,745 0,61
32 0,967 0,828

1
0,8
0,6
0,4
y = 0,0264x + 0,0474
0,2 R² = 0,9998
0
0 10 20 30 40

Konsentrasi Fosfor dalam Sampel Urin

No 𝑿̅ Abs ppm x 100 mg/dL gram/dL Keterangan


1 0,0225 -94,3182 -9,43182 -0,00943 Dibawah Normal
2 0,822 2934,091 293,4091 0,2934091 Dibawah Normal
3 0,366 1206,818 120,6818 0,1206818 Dibawah Normal
4 0,1885 534,4697 53,44697 0,053447 Dibawah Normal
5 0,061 51,51515 5,151515 0,0051515 Dibawah Normal
6 0,057 36,36364 3,636364 0,0036364 Dibawah Normal
7 0,1745 481,4394 48,14394 0,0481439 Dibawah Normal
8 0,0555 30,68182 3,068182 0,0030682 Dibawah Normal
9 0,198 570,4545 57,04545 0,0570455 Dibawah Normal
10 0,1395 348,8636 34,88636 0,0348864 Dibawah Normal
11 0,0655 68,56061 6,856061 0,0068561 Dibawah Normal
12 0,048 2,272727 0,227273 0,0002273 Dibawah Normal
13 0,234 706,8182 70,68182 0,0706818 Dibawah Normal
14 0,148 381,0606 38,10606 0,0381061 Dibawah Normal
15 0,443 1498,485 149,8485 0,1498485 Dibawah Normal
16 0,9075 3257,955 325,7955 0,3257955 Dibawah Normal
PERHITUNGAN 11. 0,065 = 0,0264x + 0,00474
= 0,686 x 100
Penentuan Konsentrasi Na dalam
= 68,6 ~ 0,00686 g/dL
Sampel Urin
12. 0,048 = 0,0264x + 0,0474
1. 0,0025 = 0,0264x + 0,0474 = 0,023 x 100
= -0,9432 x 100 = 2,23 ~ 0,00023 g/dL
= -94,3 ~ 0,0094 g/dL 13. 0,234 = 0,0264x + 0,0474
2. 0,822 = 0,0264x + 0,0474 = 7,068 x 100
= 29,341 x 100 = 706,8 ~ 0,0706 g/dL
= 2934,1 ~ 0,293 g/dL 14. 0,148 = 0,0264x + 0,0474
3. 0,366 = 0,0264x + 0,0474 = 3,811 x 100
= 12,068 x 100 = 381,1 ~ 0,0381 g/dL
= 1206,8 ~ 0,121 g/dL 15. 0,443 = 0,0264x + 0,0474
4. 0,189 = 0,0264x + 0,0474 = 14,985 x 100
= 5,345 x 100 = 1498,5 ~ 0,149 g/dL
= 534,5 ~ 0,0544 g/dL 16. 0,907 = 0,0264x + 0,0474
5. 0,061 = 0,0264x + 0,0474 = 32,579 x 100
= 0,515 x 100 = 3257,9 ~ 0,327 g/dL
= 51,5 ~ 0,0051 g/dL
PEMBAHASAN
6. 0,057 = 0,0264x + 0,0474
= 0,364 x 100 Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
= 36,4 ~ 0,0036 g/dL mengetahui kadar fosfor dalam urin dengan
7. 0,175 = 0,0264x + 0,0474 menggunakan spektrofotometri. Prinsip
= 4,814 x 100 dari metode ini adalah pembentukan asam
= 481,4 ~ 0,0481 g/dL molibdofosfat dari senyawa ortofosfat dan
8. 0,055 = 0,0264x + 0,0474 larutan momolibdat yang berlebih diikuti
= 0,307 x 100 dengan reduksi sehingga terbentuk
= 30,7 ~ 0,00307 g/dL molybdenum kompleks berwarna biru.
9. 0,198 = 0,0264x + 0,0474 Ketika fosfor ditambahkan ammonium
= 5,705 x 100 molibdat akan terbentuk kompleks
= 570,5 ~ 0,057 g/dL ammonium molibdat yang berwarna
10. 0,139 = 0,0264x + 0,0474 kuning. Warna kuning hanya bia terbentuk
= 3,489 x 100 apabila larutan berada pada suasana asam,
= 348,9 ~ 0,0349 g/dL sehingga ditambahkan asam sulfat.
Kemudian natrium sulfit ditambahkan pertama kali keluar saat berkemih itu
sebagai reduktor, akan terjadi reaksi redoks mengandung kotoran dari alat kelamin.
setelah penambahan reduktor ini.
Selanjutnya, 16 sampel urin yang
Penambahan pereduksi akan menyebabkan
sudah diambil diencerkan dengan
terbentuknya molybdenum yang berwarna
perbandingan 1:10 terlebih dahulu. Pada
biru. Warna biru inilah yang akan terdeteksi
pengenceran ini ditambahkan TCA 5%.
oleh spektrofotometer visible.
Fungsi dari TCA adalah untuk
Pertama-tama yang dilakukan pada mengendapkan protein-protein lain dan
praktikum ini adalah pembuatan reagen. pengotor yang ada pada sampel urin, agar
Reagen yang diperlukan diantaranya adalah pada urin hanya tersisa fosfor yang akan
5 % larutan asam trikloroasetat, asam dianalisis kadarnya. Kemudian, urin
amino naftol sulfonate, larutan stok fosfor, dimasukan kedalam suatu tempat. Larutan
larutan kerja fosfor, dan larutan ammonium baku juga dimasukan kedalam tempat yang
molibdat. Pada larutan kerja fosfor, berdeda dengan larutan sampel. Setelah itu,
ditambahkan larutan TCA, agar sama pada larutan sampel dan larutan baku
dengan larutan sampel uji, sehingga dapat ditambahkan ammonium molibdat,
digunakan untuk pembuatan kurva baku. kemudian dilakukan pengocokan agar
homogen. Penambahan ammonium
Setelah pembuatan reagen, dilakukan
molibdat ini bertujuan untuk mengikat
preparasi sampel urin. Sampel urin yang
fosfor, karena fosfor mudah teroksidasi.
digunakan harus dalam keadaan segar,
Setelah itu, ditambahkan larutan asam
jangan disimpan lebih dari 24 jam, karena
amino naftol sulfonate, lalu dilakukan
jika terlalu lama disimpan CO2 akan
pengocokan agar homogen. Larutan asam
menguap, dan menyebabkan terbentuknya
amino naftol sulfonate ini merupakan agen
endapan fosfat, hal ini akan mengganggu
pereduksi sehingga akan terbentuk
analisis dari urin. Urin yang paling baik
kompleks senyawa asam fosfomolibdenum
digunakan adalah ketika pagi hari saat
berwarna biru. Setelah itu, campuran
bangun tidur, karena pada saat malam
larutan tersebut diinkubasi selama 5-10
harinya tubuh melakukan metabolism.
menit agar reaksinya berjalan dengan
Kemudian, tidak keseluruhan urin saat
optimal. Setelah itu, dilakukan pengukuran
berkemih yang digunakan sebagai sampel,
absorbansi pada Panjang gelombang 690
akan tetapi urin diambil saat pertengahan
nm. Panjang gelombang tersebut
berkemih. Hal ini dikarenakan urin yang
merupakan Panjang gelombang spesifik gram/harinya. Fosfor merupakan mineral
untuk fosfor. tubuh yang sangat penting. Jadi kelebihan
atau kekurangan kadar fosfor dalam tubuh
Intensitas warna biru yang terbentuk
dapat menimbulkan masalah. Jika kadar
berbanding lurus dengan kadar fosfor
fosfor dalam urin rendah mengking
dalam sampel. Jadi, semakin pekat warna
mengindikasikan adanya penyakit ginjal,
biru maka konsentrasi fosfor dalam sampel
penyakit hati, malnutrisi, alkohilsme,
urin akan semakin banyak. Hal ini sesuai
ketoasidosis, diabetic, dan osteomalacia.
dengan hukum lambert-beer. Oleh karena
Sedangkan apabila kadar fosfor dalam urin
itu, kadar fosfor yang dihitung setara
tinggi, mungkin mengindikasikan adanya
dengan jumlah molybdenum yang terukur
penyakit ginjal, terlalu banyak kandungan
dengan menggunakan persamaan yang
vitamin D dalam tubuh, dan hiperparatiroid.
didapat dari kurva baku. Pada praktikum
Selain mengindikasikan beberapa penyakit,
ini, didapat persamaan y = 0,0264x +
tingginya kadar fosfor dalam tubuh bisa
0,0474 dengan nilai regresi 0,998. Nilai
disebabkan karena konsumsi obat-obatan
regresi yang didapat sudah baik, karena
seperti aspirin dan diuretic. Selain itu,
mendekati 1. Regresi ini ini menandakan
kenaikan fosfor dalam urin biasanya terjadi
linearitas suatu metode. Linearitas ini
karena tidak berkemih atau tidak
memperlihatkan kemampuan metode untuk
mengeluarkan urin dalam jangka waktu 24
mendapatkan hasil pengujian yang sesuai
jam.
dengan konsentrasi analit dalam sampel
pada kisaran konsentrasi tertentu. Sumbu y KESIMPULAN
menunjukan nilai absorbansi, dan sumbu x
Kadar fosfor anorganik dalam urin
menunjukan konsentrasi.
dapat ditentukan dengan metode
Pada sampel urin dilakukan spektrofotometri. Didapatkan hasil dari ke
pengenceran, oleh karena itu saat akan 16 sampel yang diuji seluruhnya
menghitung hasil maka harus dilakikan 100 menunjukan kadar fosfor dalam urin kurang
terlebih dahulu. dari normal, yaitu kurang dari 0,3 – 1,4
gram/hari.
Kadar normal fosfor dalam urin
berkisar 0,3 – 1,4 gram/hari. Pada 16 DAFTAR PUSTAKA
sampel yang diuji, semuanya memiliki
Adelowo, F dan S, Oladeji. 2016.
kadar fosfor dalam urin kurang dari kadar
Spectrophotometric Analysis of
normalnya, yaitu kurang dari 0,3
Phosphate Concentration In
Agricultural Soil Samples and
Water Samples Using
Molybdenum Blue Method.
Brazilian J Bio Sci. Volume 3(6):
407-412.

Nelson DL, Cox MM. 2002. Lehninger


Principles of Biochemistry 4th
edition. New York (US): W.H.
Freeman and Company.

Penido, M dan Alon, U. 2012. Phosphate


homeostatis and its role in bone
health. Pediatr Nephrol. 27(11):
2039-2048.

Thios, R.H., et al. 2016. Gambaran Kadar


Fosfat Anorganik pada Serum pada
Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Stadium 5 Nondialisis. Jurnal e-
Biomedik. Vol 4(2): 35-43.

Emawati, E., N. S. Yani, dan Idar. 2017.


Analisis Kandungan Fosfor (P)
Dalam Dua Varietas Kubis
(Brassica oleracea) di Daerah
Lembang Bandung. IJPST. Vol
1(1).

Anda mungkin juga menyukai