JUDUL
Perbedaan Efektivitas PAC dengan Campuran Tawas dan Kapur Sebagai
Bahan Koagulan Dalam Meningkatkan Kualitas Air Gambut
di Desa Punggur Besar, Kabupaten Kubu Raya
1
gambut sebagai sumber air yang belum tentu memenuhi syarat kesehatan yang
ditentukan oleh pemerintah atau Depkes.
Di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Kubu Raya tepatnya di Desa
Punggur Besar yang merupakan daerah pedesaan, air bersih yang mereka
gunakan bersumber dari anak sungai yang ciri fisik airnya merupakan air gambut
yang berwarna kuning kecoklatan.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa kebutuhan akan air bersih di desa
Punggur Besar masih belum optimal. Hal ini disebabkan belum terlayaninya
masyarakat oleh PDAM. Oleh karena itu, kebutuhan air bersih mereka peroleh
dari PAH (Penampungan Air Hujan) untuk keperluan memasak. Sedangkan
sumber air lain yang mereka pakai sehari-hari berasal dari air permukaan yang
berwarna kuning kecoklatan yang merupakan ciri fisik air gambut.
Menanggapi hal tersebut, maka perlunya suatu metode untuk pengolahan
air gambut, sehingga akan dapat meningkatkan kualitas air gambut, baik dalam
meningkatkan pH, menurunkan warna dan menurunkan kekeruhan air gambut.
Oleh karena itu, ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam pengolahan
air gambut, yaitu proses netralisasi, koagulasi, aerasi, filtrasi, sedimentasi, dan
disinfeksi. Salah satu metode yang akan digunakan dalam pengolahan air gambut
di Desa Punggur Besar adalah dengan proses koagulasi yang menggunakan PAC
dan tawas + kapur sebagai bahan koagulan yang bersifat sederhana, praktis, dan
ekonomis. Berdasarkan peruntukkannya, PAC, tawas dan kapur merupakan
bahan koagulan yang berfungsi untuk penjernihan air, tetapi secara kualitas
antara PAC dengan campuran tawas dan kapur ada perbedaan efektifitas antar
kedua koagulan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “ Perbedaan efektivitas antara PAC dengan campuran tawas dan kapur
sebagai bahan koagulan dalam meningkatkan kualitas air gambut di Desa
Punggur Besar Kabupaten Kubu Raya ”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah
“Apakah Ada Perbedaan Efektivitas antara PAC dengan Campuran Tawas dan
Kapur dalam Meningkatkan Kualitas Air Gambut di Desa Punggur Besar
Kabupaten Kubu Raya”.
D. TUJUAN
1. Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
efektivitas antara PAC dengan campuran tawas dan kapur sebagai bahan
koagulan dalam menurunkan warna air gambut di Desa Punggur Besar
Kabupaten Kubu Raya.
2. Khusus
F. KEGUNAAN
1) Masyarakat dapat memilih bahan koagulan yang efektif, praktis, dan
ekonomis antara PAC dengan tawas kapur dalam meningkatkan kualitas air
gambut.
2) Dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah air bersih melalui
metode praktis dalam meningkatkan kualitas air gambut.
G. TINJAUAN PUSTAKA
a. Air dan Kehidupan
Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi semua makhluk
hidup dimuka bumi ini. Tanpa air tidak ada satupun makhluk hidup yang
mampu bertahan. Demikian pula dengan manusia. Tidak ada seorangpun
yang dapat tetap bertahan hidup dibumi ini tanpa keberadaan air.
Kebutuhan air bagi manusia menyangkut dua hal. Pertama, air untuk
kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk hayati seperti untuk makan dan
minum. Kedua, air digunakan untuk kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial yang berbudaya yaitu untuk mandi, mencuci, dan berbagai keperluan
umum lainnya seperti perdagangan, pertanian, perikanan, perindustrian dan
sebagainya.
b. Sumber Air
Air yang berada dipermukaan bumi dapat berasal dari berbagai sumber.
Yaitu air hujan, air permukaan dan air tanah.
1) Air hujan merupakan sumber utama air dibumi. Air hujan ini terjadi
melalui proses evaporasi, kondensasi, dan selanjutnya terjadi presipitasi
akibat benturan antara gumpalan-gumpalan air.
2) Air permukaan adalah sumber air terbesar yang terdapat dipermukaan
tanah. Air permukaan meliputi sungai, danau, telaga, waduk, rawa dan
lain sebagainya.
3) Air tanah adalah air yang terdapat dipermukaan tanah yang dapat
diperoleh dari air sumur dan air infiltrasi. Air tanah mengandung
bahan-bahan mineral seperti Ca, Mg, Mn, Fe, dan anion SO4, CO3 dan
Cl. Makin dalam air tanah yang akan diambil maka makin tinggi
kandungan ion-ion tersebut.
b. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen
dengan Pretest dan Postest Design. Sampel air gambut di ambil dari anak
sungai di Desa Punggur Besar sebanyak 3 jerigen masing-masing 20 liter. 1
jerigen 20 liter (untuk pretest) dan 2 jerigen 20 liter (postest).
c. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan berupa variabel bebas (Independen)
dan variabel terikat (Dependen). Variabel bebas meliputi efektifitas dosis
bahan koagulan berupa PAC, dan campuran tawas dan kapur. Sedangkan
variabel terikat meliputi kualitas air gambut dengan parameter mengukur
pH, warna dan kekeruhan. Yang menjadi intervensi/perlakuan dalam
penelitian adalah proses koagulasi, proses pengadukan dan waktu
pengendapan.
d. Rancangan Penelitian
Pada tahap awal dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu. Uji
pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan dosis yang akan
digunakan pada saat penelitian. Setelah uji pendahaluan baru dilakukan
pemeriksaan sampel yang nantinya menggunakan perlakuan dengan 5 variasi
dosis yang berbeda. Bahan koagulan harus dibuat larutan terlebih dahulu
dengan menggunakan aquades sebelum di campur dengan air gambut.
Kemudian larutan dicampur dengan sampel air gambut dan dilakukan proses
pengadukan selama ± 15 menit dan larutan tersebut akan mengalami
pengendapan dalam bentuk flok-flok sehingga dapat diukur pH, warna dan
kekeruhannya.
Bulan
No Kegiatan
I II III IV V
1 Persiapan
2 Uji pendahuluan
3 Pengumpulan data
4 Pengambilan sampel
5 Pelaksanaan penelitian
6 Pengolahan dan Analisa data
7 Pelaporan
J. RANCANGAN BIAYA DAFTAR PUSTAKA