01 72-148-3-PB PDF
01 72-148-3-PB PDF
Komunikasi berkenaan dengan liner berganda dan uji hipotesis t-test dan F-
bagaimana kebijakan dikomunikasikan pada test.
organisasi dan/atau publik dan sikap serta Penggunaan Sistem Informasi Keuangan
tanggapan dari para pihak yang terlibat. Daerah yang tidak seragam pada masing-
Sumber daya berkenaan dengan ketersediaan masing daerah pasti akan menimbulkan
sumber daya pendukung, khususnya sumber permasalahan tersendiri di daerah dalam
daya manusia (SDM). Hal ini berkenaan mengimplementasikan sistem informasi
dengan kecakapan pelaksana kebijakan publik keuangan (SIKD) sesuai dengan peraturan
untuk carry out kebijakan secara efektif. yang selalu dinamis dan pemerintah pusat
Disposisi berkenaan dengan kesediaan dari dalam mengkompilasi laporan keuangan
para implementor untuk carry out kebijakan daerah secara nasional. Sementara penyajian
tersebut. Kecakapan saja tidak mencukupi, laporan keuangan daerah dan pusat, mulai
tanpa kesediaan dan komitmen untuk Tahun 2015 setiap pemerintah daerah
melaksanakan kebijakan. Struktur birokrasi diwajibkan laporan keuangan berbasis akrual
berkenaan dengan kesesuaian organisasi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71
birokrasi yang menjadi penyelenggara Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
implementasi kebijakan publik. Tantangannya Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri
adalah bagaimana agar tidak terjadi Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
bureaucratic fragmentation karena struktur Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis
ini menjadi proses implementasi menjadi jauh Akrual pada Pemerintah Daerah, yang
dari efektif. menjelaskan bahwa laporan keuangan
Implementasi kebijakan publik pemerintah terdiri dari :
merupakan salah satu bagian dari manajemen a. Laporan Realisasi Anggaran;
kebijakan publik secara umum. Implementasi b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
kebijakan ini pada prinsipnya adalah cara agar Lebih;
sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. c. Neraca;
Untuk mengimplementasikan kebijakan d. Laporan Operasional;
publik, ada dua pilihan langkah yaitu langsung e. Laporan Arus Kas;
mengimplementasikan dalam bentuk program f. Laporan Perubahan Ekuitas;
atau melalui formulasi kebijakan derivat atau g. Catatan atas laporan keuangan.
turunan dari kebijakan publik tersebut Pemerintah Kabupaten Dairi telah
(Nugroho, 2012:675). mengimplementasikan Sistem Informasi
Widuri, Novia (2012), Analisis Keuangan Daerah (SIKD) yang dikembangkan
Penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri yaitu Sistem
(SIKD) Dalam Menunjang Good Government Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Governace (GGG) : Survei pada Pemerintah (SIPKD) dengan menggunakan teknologi web
Provinsi Jawa Barat, dengan menggunakan sejak Tahun Anggaran 2012 sampai dengan
teknik pengujian kredibilitas data yaitu Tahun Anggaran 2014. Sistem Informasi
triangulasi menghasilkan bahwa dalam Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) terdiri
penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah dari Modul Core (Penganggaran,
(SIKD) masih terdapat beberapa hambatan Penatausahaan dan pertanggungjawaban) dan
yang dimana salah satunya adalah Sumber Modul Non Core (Aset, Perencanaan, Hutang,
daya Manusia yang masih kurang memahami Piutang, SIE).
dan mengerti memakai aplikasi Sistem Modul yang telah digunakan oleh
Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Pemerintah Kabupaten Dairi dari Tahun
Misroji (2014) dalam tesisnya, Analisis Anggaran 2012 sampai dengan Tahun
Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran 2014 adalah Modul Core
implementasi kebijakan penyebaran informasi (Penganggaran, Penatausahaan dan
publik mengenai Cyber City pada Diskominfo Pertanggungjawaban). Untuk Modul
Kota Depok menyimpulkan bahwa Diskominfo penganggaran menghasilkan Anggaran APBD
Kota Depok harus memperbaiki faktor sikap ataupun P. APBD Kabupaten Dairi, modul
seperti komitmen para pegawainya untuk penatausahaan menghasilkan dokumen
menyukseskan program Depok Cyber City transaksi pelaksanaan APBD dan modul
dengan menggunakan metode analisis regresi pertanggungjawaban menghasilkan laporan-
laporan pertanggungjawaban APBD dan
JAP Vol.6 No.2 134
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
laporan keuangan. Namun pada kenyataan, antara Kementerian Dalam Negeri dengan
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Badan Pegawasan Keuangan dan
Daerah (SIPKD) modul core yang telah Pembangunan (BPKP).
digunakan Pemerintah Kabupaten Dairi dari Berdasarkan uraian pada latar belakang
Tahun Anggaran 2012 sampai dengan Tahun masalah di atas, maka yang menjadi masalah
Anggaran 2014 khusus pada modul utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana
pertanggungjawaban belum maksimal dimana Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
pada modul pertanggungjawaban masih 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi
belum menghasilkan output berupa laporan- Keuangan Daerah pada Pemerintah
laporan pertanggungjawaban yang akan Kabupaten Dairi?
disampaikan ke pihak stakeholder, pemeriksa
(BPK, BPKP, Inspektorat) maupun ke TINJAUAN PUSTAKA
Pemerintah pusat secara e-audit. Pengertian Kebijakan Publik
Permasalahan tersebut dapat terjadi karena Kajian atau penelitian tentang kebijakan
terbatasnya sarana dan prasarana yang dapat publik tak bisa dilepaskan dari teori-teori
menunjang keberhasilan implementasi sistem yang mendasarinya. Teori-teori ini
informasi keuangan daerah tersebut. dipergunakan untuk melihat sebuah fenomena
Keterbatasan sumber daya manusia yang terjadi pada masyarakat dan
(SDM), infrastruktur, teknologi informasi dan pemerintahan. Sebab suatu teori dianggap
komunikasi yang semuanya mungkin terjadi relevan dengan fenomena yang terjadi dan
dan tidak adanya komitmen bersama terus berkembang sesuai perkembangan
stakeholder antara pimpinan, staf dan pihak zaman.
inspektorat kabupaten dairi yang mempunyai Secara teoritik, ada sejumlah teori yang
fungsi pembinaan, untuk menghasilkan sistem dikemukan oleh para ahli di bidang kajian ini.
informasi keuangan daerah yang dinamis Kata “Kebijakan” merupakan terjemahan dari
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan policy yang biasanya dikaitkan dengan
memenuhi kebutuhan stakeholder serta dapat keputusan pemerintah karena pemerintahlah
mengikuti perkembangan teknologi informasi yang memiliki wewenang atau kekuasaan
dan komunikasi yang maju pesat saat ini. untuk mengarahkan masyarakat dan
Hal ini memicu wacana di tingkat bertanggung jawab untuk melayani
pimpinan dan Inspektur Kabupaten Dairi kepentingan umum (Abidin, 2012:7).
untuk mengganti Sistem Informasi Sedangkan secara etimologi, policy
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) berasal dari kata “polis” dalam bahasa Yunani
berbasis web yang dikembangkan oleh yang berarti negara-kota. Dalam bahasa Latin,
Kementerian Dalam Negeri dengan Sistem kata ini berubah menjadi “politia” yang berarti
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) negara. Masuk dalam bahasa inggris lama (the
berbasis desktop yang dikembangkan oleh middle English), kata tersebut menjadi “policie”
Badan Pegawasan Keuangan dan yang pengertiannya berkaitan dengan urusan
Pembangunan (BPKP). Apabila dikaji lebih pemerintah atau administrasi pemerintah
lanjut, Pemerintah Daerah yang menggunakan (Dunn, 2003:7).
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pengertian Publik dalam rangkaian kata
Daerah (SIPKD) dan Sistem Informasi public policy memiliki konotasi, yaitu
Manajemen Daerah (SIMDA) sudah dapat Pemerintah, Masyarakat dan Umum. Hal ini
menghasilkan Laporan Keuangan Daerah dapat dilihat dalam dimensi subjek, objek dan
secara e-audit dan mendapat opini Wajar lingkungan dari kebijakan. Dalam dimensi
Tanpa Pengecualian (WTP), akan tetapi tidak subjek, kebijakan publik adalah kebijakan
sedikit Pemerintah Daerah yang mendapat pemerintah, sehingga salah satu ciri kebijakan
opini tidak baik dari Badan Pemeriksa adalah “what goverment do or not to do”.
Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Hal Kebijakan dari pemerintahlah yang dapat
ini dapat menggambarkan bahwa Pemerintah dianggap sebagai kebijakan yang resmi,
Pusat tidak memiliki komitmen yang jelas sehingga mempunyai kewenangan yang dapat
mengenai sistem informasi keuangan daerah memaksa masyarakat untuk mematuhinya
yang digunakan oleh pemerintah daerah, (Abidin, 2012:7).
sehingga ada kesan pemerintah daerah Dalam sifat kebijakan dibedakan orang
menjadi rebutan oleh pemerintah pusat yaitu dengan pintar (clever) dan cerdas (smart).
JAP Vol.6 No.2 135
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
Pintar dapat berarti ahli dalam satu bidang dengan visi, harapan dan prioritas yang ingin
ilmu, sedangkan cerdas biasanya diartikan diwujudkan.
sebagai sifat seseorang yang dapat berpikir Kedua, perspektif administrasi, bahwa
cepat atau dapat menemukan jawaban kebijkan publik merupakan ikhwal berkaitan
terhadap suatu persoalan yang dihadapi dengan sistem, prosedur dan mekanisme serta
dengan cepat (Abidin, 2012:4). kemampuan para pejabat publik (official
Menurut R. Dye dalam Miftah Thoha officers) di dalam menterjemahkan dan
(2011:107) mengemukakan Public policy atau menerapkan kebijakan publik, sehingga visi
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih dan harapan yang diinginkan dicapai dapat
oleh pemerintah untuk dilakukan ataupun diwujudkan di dalam realitas. Memahami
untuk tidak dilakukan (whatever goverment kebijakan publik dari kedua perspektif
choose to do or not to do). Dalam pengertian tersebut secara berimbang dan menyeluruh
seperti ini, maka pusat perhatian dari akan membantu kita lebih mengerti dan
kebijakan publik tidak hanya pada apa saja maklum mengapa suatu kebijakan publik
yang dilakukan oleh pemerintah, melainkan tersebut meskipun telah dirumuskan dengan
termasuk juga apa saja yang tidak dilakukan baik namum dalam implementasinya sulit
oleh pemerintah. terwujudkan.
Implementasi Kebijakan Publik Menurut Anderson (Arifin, 2011:89)
Salah satu pelaksanaan kebijakan publik menyatakan bahwa dalam
adalah implementasi kebijakan publik, dimana mengimplementasikan suatu kebijakan ada
sering implementasi kebijakan tidak sesuai empat aspek yang harus diperhatikan yaitu :
dengan yang diharapkan. Apabila tidak 1. Siapa yang dilibatkan dalam implementasi;
dilaksanakan dengan baik, kadang dalam 2. Hakikat proses administrasi;
implementasinya menjadi batu sandungan 3. Kepatuhan atas suatu kebijakan;
bagi pembuat kebijakan itu sendiri. 4. Efek atau dampak dari implementasi.
Kebijakan publik sebelum di Pandangan ini menunjukan bahwa
implementasikan, harus melalui perencanaan implementasi kebijakan merupakan suatu
sehingga menjadi rumusan kebijakan yang proses yang dinamis yang melibatkan secara
benar-benar sesuai dengan teori/ konsep dan terus menerus usaha-usaha untuk mencapai
kondisi obyektif masyarakat. Tahapan apa yang mengarahkan pada penempatan
implementasi menjadi penting karena suatu suatu program ke dalam tujuan keputusan
kebijakan tidak berarti atau tidak mempunyai yang diinginkan.
nilai jika tidak dilaksanakan dengan baik dan Daniel Mazman dan Paul Sabatier
tercapainya tujuan. Implementasi kebijakan (Widodo, 2010:87) menjelaskan makna
pada prinsipnya adalah cara agar sebuah implementasi kebijakan yaitu memahami apa
kebijakan dapat mencapai tujuan yang seharusnya terjadi setelah suatu
(Nugroho,2012:674). program dinyatakan berlaku atau dirumuskan.
Sesuai dengan pemikiran Van Meter dan Pemahaman demikian meliputi usaha-usaha
Van Horn (Wahab, 2006:65) yang untuk mengadministrasikannya dan
mengartikan implementasi kebijakan sebagai menimbulkan dampak nyata pada masyarakat
tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh atau kejadiaan-kejadian.
individu-individu/ pejabat-pejabat atau Dari beberapa definisi yang
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta dikemukakan oleh para ahli kebijakan di atas,
yang diarahkan pada tercapainya tujuan- maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan implementasi merupakan tahapan dalam
kebijakan. proses kebijakan publik yang diharapkan
Djadja Saefullah (Arifin, 2011:83) mencapai tujuan yang telah digariskan.
menyatakan bahwa studi kebijakan publik Model Implementasi Kebijakan Publik
dapat dipahami dari dua perspektif yakni; Keberhasilan implementasi sebuah
Pertama, perspektif politik, bahwa kebijakan kebijakan akan ditentukan oleh banyak
publik di dalamnya perumusan, implementasi variabel atau faktor, dan masing-masing
maupun evaluasinya pada hakekatnya variabel tersebut saling berhubungan satu
merupakan pertarungan berbagai sama lain. Keberhasilan implementasi
kepentingan publik di dalam mengalokasikan kebijakan sangat ditentukan oleh model
dan mengelola sumber daya (resources) sesuai implementasi yang mampu menjamin
JAP Vol.6 No.2 136
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
dan kewenangan yang dijelaskan sebagai komitmen yang tinggi dari pelaksana
berikut : kebijakan akan membuat mereka selalu
1) Sumber Daya Manusia (Staff); antusias dalam melaksanakan tugas,
Implementasi kebijakan tidak akan berhasil wewenang, fungsi, dan tanggung jawab
tanpa adanya dukungan dari sumber daya sesuai dengan peraturan yang telah
manusia yang cukup kualitas dan ditetapkan.
kuantitasnya. Kualitas sumber daya Sikap dari pelaksana kebijakan akan
manusia berkaitan dengan keterampilan, sangat berpengaruh dalam implementasi
dedikasi, profesionalitas, dan kompetensi di kebijakan. Apabila implementator memiliki
bidangnya, sedangkan kuantitas berkaitan sikap yang baik maka dia akan dapat
dengan jumlah sumber daya manusia menjalankan kebijakan dengan baik seperti
apakah sudah cukup untuk melingkupi apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan,
seluruh kelompok sasaran. Sumber daya sebaliknya apabila sikapnya tidak mendukung
manusia sangat berpengaruh terhadap maka implementasi tidak akan terlaksana
keberhasilan implementasi, sebab tanpa dengan baik.
sumber daya manusia yang kehandalan d. Struktur Birokrasi (Bureucratic Structure);
sumber daya manusia, implementasi Struktur organisasi memiliki pengaruh yang
kebijakan akan berjalan lambat. signifikan terhadap implementasi kebijakan.
2) Anggaran (Budgetary); Dalam Aspek struktur organisasi ini melingkupi
implementasi kebijakan, anggaran dua hal yaitu mekanisme dan struktur
berkaitan dengan kecukupan modal atau birokrasi itu sendiri. Aspek pertama adalah
investasi atas suatu program atau mekanisme, dalam implementasi kebijakan
kebijakan untuk menjamin terlaksananya biasanya sudah dibuat Standart Operation
kebijakan, sebab tanpa dukungan anggaran Procedur (SOP). SOP menjadi pedoman bagi
yang memadai, kebijakan tidak akan setiap implementator untuk bertindak agar
berjalan dengan efektif dalam mencapai dalam pelaksanaan kebijakan tidak
tujuan dan sasaran. menyimpang dari tujuan dan sasaran
3) Fasilitas (facility); Fasilitas atau sarana dan kebijakan. Aspek kedua adalah struktur
prasarana merupakan salah satu faktor birokrasi, struktur birokrasi yang terlalu
yang berpengaruh dalam implementasi panjang dan terfragmentasi akan cenderung
kebijakan. Pengadaan fasilitas yang layak, melemahkan pengawasan dan menyebabkan
seperti gedung, tanah dan peralatan prosedur birokrasi yang rumit dan
perkantoran akan menunjang dalam kompleks yang selanjutnya akan
keberhasilan implementasi suatu program menyebabkan aktivitas organisasi menjadi
atau kebijakan. tidak fleksibel.
4) Informasi dan Kewenangan (Information Model Implementasi Kebijakan Publik Van
and Authority); Informasi juga menjadi Meter dan Van Horn
faktor penting dalam implementasi Van Meter dan Van Horn (Wibawa et al,
kebijakan, terutama informasi yang relevan 1994:19), “merumuskan sebuah abstraksi
dan cukup terkait bagaimana yang menunjukkan hubungan antar berbagai
mengimplementasikan suatu kebijakan. variabel yang mempengaruhi kinerja suatu
Sementara wewenang berperan penting kebijakan.” Selanjutnya Van Meter dan Van
terutama untuk meyakinkan dan menjamin Horn (Subarsono, 2005:99) mengemukakan
bahwa kebijakan yang dilaksanakan sesuai ada lima variabel yang mempengaruhi kinerja
dengan yang dikehendaki. implementasi, yakni :
c. Disposisi (Disposition); Kecenderungan 1) Standar dan sasaran kebijakan;
perilaku atau karakteristik dari pelaksana 2) Sumber daya;
kebijakan berperan penting untuk 3) Komunikasi antar organisasi dan
mewujudkan implementasi kebijakan yang penguatan aktivitas;
sesuai dengan tujuan atau sasaran. Karakter 4) Karakteristik agen pelaksana;
penting yang harus dimiliki oleh pelaksana 5) Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik;
kebijakan misalnya kejujuran dan komitmen 6) Sikap para pelaksana.
yang tinggi. Kejujuran mengarahkan Pandangan Van Meter dan Van Horn
implementor untuk tetap berada dalam diatas sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
program yang telah digariskan, sedangkan pendapat George C. Edwads III, dimana Van
JAP Vol.6 No.2 138
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
Meter dan Van Horn lebih menekankan pada perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. pertanggungjawaban pemerintah daerah”.
Model Implementasi Kebijakan Publik Salah satu bentuk tanggungjawab
Merilee S. Grindle Pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan
Grindle (Wibawa, 1990:127) dapat diwujudkan dengan menyediakan
mengemukakan teori implementasi sebagai informasi keuangan yang komprehensif
proses politik dan administrasi. Isi kebijakan kepada masyarakat. Pelaksanaan Sistem
menurut Grindle mencakup: Informasi Keuangan Daerah (SIKD) dengan
1) Kepentingan yang terpengaruhi oleh memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
kebijakan; dan komunikasi dapat mendorong
2) Jenis manfaat yang akan dihasilkan; terwujudnya pemerintahan yang bersih,
3) Derajat perubahan yang diinginkan; transparan, akuntabel serta mampu menjawab
4) Kedudukan pembuat kebijakan; tuntutan perubahan secara efektif dan efisien.
5) Siapa pelaksana program; Penyelenggaraan Sistem Informasi
6) Sumber daya yang dikerahkan. Keuangan Daerah (SIKD) pada pemerintah
Isi kebijakan menunjukkan kedudukan dapat menyiapkan kebutuhan informasi
pembuat kebijakan dan posisi pembuat keuangan kepada masyarakat, sedangkan
kebijakan mempengaruhi bagaimana pemerintah daerah wajib menyampaikan
implementasi kebijakan. Konteks kebijakan data/ informasi yang berkaitan dengan
mempengaruhi proses implementasi. informasi keuangan daerah setiap tahun
Model Implementasi Kebijakan Publik anggaran kepada Pemerintah Pusat. Sistem
Charles O. Jones Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang
Jones (1996 : 166) mengatakan bahwa : dikembangkan dengan berbasis teknologi
“Implementasi kebijakan adalah suatu informasi dan komunikasi serta didesain
kegiatan yang dimaksudkan untuk sedemikian rupa agar bisa menjadi sarana
mengoperasikan sebuah program dengan untuk pengumpulan, pengolahan, penyajian,
memperhatikan tiga aktivitas utama kegiatan, dan referensi data/ informasi keuangan
yaitu: daerah antara Departemen Keuangan dan
1) Organisasi, pembentukan atau penataan Departemen Dalam Negeri dengan pemerintah
kembali sumber daya, unit-unit serta daerah dan para stakeholder atau pengguna
metode untuk menunjang agar program informasi keuangan daerah lainnya.
berjalan; 2. Tujuan SIKD
2) Interpretasi, menafsirkan agar program Sebagaimana diatur dalam undang-
menjadi rencana dan pengarahan yang undang nomor 33 tahun 2004 pasal 101 dan
tepat dan dapat diterima serta peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2010
dilaksanakan; pasal 9 pemerintah menyelenggarakan sistem
3) Aplikasi (penerapan), berkaitan dengan informasi keuangan daerah secara nasional
pelaksanaan kegiatan rutin yang meliputi dengan tujuan :
penyediaan barang dan jasa. a. Merumuskan kebijakan dan pengendalian
Berdasarkan beberapa model fiskal nasional;
implementasi kebijakan publik diatas, maka b. Menyajikan informasi keuangan daerah
model implementasi kebijakan publik yang secara nasional;
digunakan dalam penelitian ini adalah Model c. Merumuskan kebijakan keuangan daerah
Implementasi menurut George C. Edwards III. sperti dana perimbangan, pinjaman daerah
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) dan pengendalian defisit anggaran dan,
1. Pengertian SIKD d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 evaluasi pendanaan desentralisasi,
Tahun 2010 pasal 1 ayat 15 “Sistem Informasi dekonsentrasi, fungsi pembantuan,
Keuangan Daerah selanjutnya disingkat SIKD pinjaman daerah dan defisit anggaran
adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, daerah.
mengadministrasikan serta mengolah data Penyelenggaran SIKD dilaksanakan
pengelolaan keuangan daerah dan data terkait secara nasional baik di pemerintah pusat
lainnya menjadi informasi yang disajikan maupun di pemerintah daerah. SIKD regional
kepada masyarakat dan sebagai bahan diselenggarakan oleh masing-masing
pengambilan keputusan dalam rangka pemerintahan daerah selama ini dikenal
JAP Vol.6 No.2 139
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
dengan nama Sistem Informasi Pengelolaan sistem informasi adalah kumpulan perangkat
Keuangan Daerah (SIPKD). Penyelenggaraan keras dan perangkat lunak yang dirancang
SIPKD difasilitasi oleh pemerintah pusat yaitu untuk mentransformasikan data ke dalam
Kementerian Dalam Negeri. SIPKD yang bentuk informasi yang berguna.
diselenggarakan oleh Pemerintah pusat Sedangkan Hall (2001), sistem informasi
disebut dengan SIPKD Nasional. adalah sebuah rangkaian prosedur formal di
3. Dasar Hukum SIKD mana data dikelompokan diproses menjadi
Adapun dasar hukum dari Sistem informasi dan didistribusikan kepada
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) ini adalah : pemakai. Abdul Kadir (2014) yang dimaksud
1. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 dengan informasi tidak harus melibatkan
tentang Perimbangan Keuangan antara komputer. Sistem informasi yang
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan menggunakan komputer biasa disebut sistem
Daerah; informasi berbasis komputer.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun Berdasarkan defenisi tersebut dapat
2010 tentang Sistem Informasi Keuangan disimpulkan bahwa sistem informasi
Daerah (SIKD); mencakup sejumlah komponen (manusia,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun komputer, teknologi informasi dan prosedur
2010 tentang Standar Akuntansi kerja), sesuatu yang diproses (data menjadi
Pemerintahan (SAP); informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 suatu sasaran atau tujuan (Abdul Kadir,2014).
Tahun 2013 tentang Penerapan Akuntansi Menurut kamus Oxford (1995) teknologi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada informasi adalah studi atau penggunaan
Pemerintah Daerah. peralatan elektronika terutama komputer
4. Ruang Lingkup SIKD untuk menyimpan menganalisis dan
Sistem Informasi Keuangan Daerah menditribusikan informasi apa saja, termasuk
(SIKD) menyajikan informasi keuangan dan kata-kata, bilangan dan gambar. Menurut Alter
non keuangan dari setiap daerah. Data (1992) teknologi informasi mencakup
keuangan yang utama terdiri dari APBD, Dana perangkat keras dan perangkat lunak untuk
Perimbangan, Neraca Daerah, Laporan Arus melaksanakan satu atau sejumlah tugas
Kas, Catatan atas Laporan Keuangan Daerah, pemrosesan data seperti menangkap,
Laporan Keuangan Perusahaan Daerah dan mentransmisikan menyimpan, mengambil,
data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal memanipulasi atau menampilkan data. Martin
dan kapasitas fiskal daerah. Rumusan (1999), mendefenisikan teknologi informasi
informasi yang akan ditampilkan dalam SIKD tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
secara umum meliputi dua hal yaitu informasi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
umum dan informasi khusus. Informasi umum digunakan untuk memproses dan menyimpan
merupakan informasi yang dapat diakses informasi melainkan juga mencakup teknologi
secara penuh oleh seluruh lapisan masyarakat. komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Sedangkan informasi khusus adalah informasi Secara lebih umum, Lucas (2000)
yang disediakan untuk pengambil kebijakan. menyatakan bahwa teknologi informasi
SIKD dapat diakses secara terbuka oleh adalah segala bentuk teknologi yang
masyarakat umum sesuai dengan kebutuhan diterapkan untuk memproses dan
dan teknologi yang ada. mengirimkan informasi dalam bentuk
Sistem Informasi Keuangan Daerah elektronis. Mikrokomputer, komputer
Berbasis Web mainframe, pembaca barcode, perangkat
1. Sistem Informasi Dan Teknologi lunak pemroses transaksi, perangkat lunak
Informasi lembar kerja (spreadsheet) dan peralatan
Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins komunikasi dan jaringan merupakan contoh
(1990), sistem informasi adalah suatu sistem teknologi informasi.
buatan manusia yang secara umum terdiri 2. Sistem Informasi Keuangan Daerah
atas sekumpulan komponen berbasis Berbasis Web
komputer dan manual yang dibuat untuk Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
menghimpun, menyimpan dan mengelola data 65 Tahun 2010 Pasal 9, fungsi
serta menyediakan informasi keluaran kepada penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan
para pemakai. Bodnar dan Hopwood (1993), Daerah (SIKD) adalah menyajikan Informasi
JAP Vol.6 No.2 140
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah Keuangan Daerah (SIKD) terus dilakukan
Pada Pemerintah Kabupaten Dairi untuk menyikapi peraturan-peraturan yang
menunjukan sebanyak 61 responden yang di selalu dinamis dalam Implementasi Peraturan
teliti terdiri 5 responden menyatakan hasil Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
pada kategori sangat tidak setuju, 10 Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
responden menyatakan hasil pada kategori Pemerintah Kabupaten Dairi.
tidak setuju, 26 responden menyatakan hasil Adanya materi sosialisasi dan pelatihan
pada kategori setuju dan 20 responden Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD)
menyatakan hasil pada kategori sangat setuju. yang disampaikan mudah dipahami;
Hal ini menunjukan bahwa komunikasi Materi sosialisasi dan pelatihan yang
DIPPEKA yang telah dilakukan sudah mudah dipahami diharapkan dapat
terlaksana dengan baik dimana 26 responden terlaksananya transfer dan penyerapan ilmu
atau 42,62 % dari responden menyatakan pengetahuan kepada aparatur pelaksana
hasil pada kategori setuju adanya DIPPEKA terlaksana dengan cepat dan baik.
sebagai SKPKD yang melakukan sosialisasi Penyampaian materi yang mudah
dan pelatihan sistem informasi keuangan dipahami dapat dilaksanakan dengan
daerah (SIKD) pada SKPD. mengundang narasumber yang profesional
Adanya sosialisasi dan pelatihan Sistem pada bidangnya dan materi yang disampaikan
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) terus dapat mengunakan bahasa yang mudah
dilakukan untuk menyikapi peraturan- dimengerti oleh aparatur pelaksana sehingga
peraturan yang selalu dinamis; sasaran sodialisasi dan peltihan dapat
Sosialisasi dan pelatihan berkala perlu tercapai.
dilakukan untuk menyikapi peraturan- Berdasarkan diatas dengan indikator
peraturan dan teknologi yang selalu dinamis adanya materi sosialisasi dan pelatihan Sistem
sehingga pemahaman dan kemampuan Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang
aparatur pelaksana dapat mengikuti disampaikan mudah dipahami dalam
perkembangan yang selalu terjadi. mengimplementasi Peraturan Pemerintah
Perkembangan teknologi dan kemajuan Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Sistem
masyarakat yang pesat akan berdampak pada Informasi Keuangan Daerah Pada Pemerintah
peraturan-peraturan baru muncul dan Kabupaten Dairi menunjukan sebanyak 61
perkembangan teknologi Sistem informasi responden yang di teliti terdiri 0 responden
keuangan daerah selalu di upgrade sehingga menyatakan hasil pada kategori sangat tidak
perlu disikapi dengan baik untuk dapat setuju, 10 responden menyatakan hasil pada
menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. kategori tidak setuju, 27 responden
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dengan menyatakan hasil pada kategori setuju dan 24
indikator adanya sosialisasi dan pelatihan respoden menyatakan hasil pada kategori
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) sangat setuju.
terus dilakukan untuk menyikapi peraturan- Hal ini menunjukan bahwa komunikasi
peraturan yang selalu dinamis dalam sudah terlaksana dengan baik dimana 27
mengimplementasi Peraturan Pemerintah responden atau 44,26 % dari responden
Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Sistem menyatakan hasil pada kategori setuju dan 24
Informasi Keuangan Daerah Pada Pemerintah responden atau 39,34 % menyatakan hasil
Kabupaten Dairi menunjukan sebanyak 61 pada kategori sangat setuju adanya materi
responden yang di teliti terdiri 0 responden sosialisasi dan pelatihan Sistem Informasi
menyatakan hasil pada kategori sangat tidak Keuangan Daerah (SIKD) yang disampaikan
setuju, 10 responden menyatakan hasil pada mudah dipahami dalam Implementasi
kategori tidak setuju, 30 responden Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010
menyatakan hasil pada kategori setuju dan 21 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
responden menyatakan hasil pada kategori Pada Pemerintah Kabupaten Dairi.
sangat setuju. Adanya dukungan Pimpinan kepada staf
Hal ini menunjukan bahwa komunikasi untuk terlaksananya Sistem Informasi
sudah dilaksanakan dengan baik dimana 30 Keuangan Daerah (SIKD).
responden atau 49,18 % dari responden Komunikasi yang baik salah satunya
menyatakan hasil pada kategori setuju adanya dapat dilihat dari pendekatan secara pribadi
sosialisasi dan pelatihan Sistem Informasi atau kelompok yang dilakukan pimpinan
JAP Vol.6 No.2 143
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
terhadap staf pelaksana SIKD, dimana menggunakan keahlian dan ketrampilan yang
pimpinan dapat memberikan motivasi dan dimilikinya sehingga dapat memperingan
dukungan untuk keberhasilan implementasi tugas pimpinan. Untuk melaksanakan tugas-
peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2015 tugas tersebut diperlukan kemandirian,
tentang sistem informasi keuangan daerah kreatifitas dan kedisiplinan yang tinggi
pada pemerintah kabupaten dairi. sehingga setiap tugas yang diberikan bisa
A need exists to study how organization diselesaikan secara baik tanpa harus
leader can communicate change effectively to bergantung pada pimpinan. Untuk menjadi
increase the percentage of successful change staf profesional dibutuhkan perhatian penuh
initiative (Arif. M, Jan K, Marwat, A,A &Ullah I, dan dedikasi tinggi untuk membuat tugas
2009). Pemimpin harus dapat belajar dalam rutin yang terkesan membosankan menjadi
memimpin suatu organisasi yang mampu pekerjaan yang menarik.
menjadikan komunikasi dapat menciptakan Peran staf adalah membantu pimpinan
efektifitas dan inisiatif staf pelaksana untuk untuk memperlancar berbagai aspek
mencapai tujuan organisasi. administratif dan teknis kantor maupun
Aparatur pelaksana SIKD yang telah aktivitas rutin yang menyangkut tugas kantor
mendapat motivasi dan dukungan dari sehingga pimpinan bisa berkonsentrasi pada
pimpinan akan merasa semangat, fungsi manajerial/ kepemimpinannya.
diperhatikan dan bertanggungjawab terhadap Perintah atau arahan yang disampaikan
keberhasilan implementasi peraturan Pimpinan kepada staf yang profesional akan
pemerintah nomor 65 tahun 2015 tentang dilaksanakan dengan tekad dan kejujuran
sistem informasi keuangan daerah pada dalam melaksanakan tugas dan fungsi dengan
pemerintah kabupaten dairi. baik sehingga implementasi peraturan
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dengan pemerintah nomor 65 tahun 2010 tentang
indikator adanya dukungan Pimpinan kepada sistem informasi keuangan daerah pada
staf untuk terlaksananya sistem informasi pemerintah kabupaten dairi dapat berhasil
keuangan daerah (SIKD) dalam Implementasi dilakasanakan.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dengan
Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah indikator adanya kejujuran dan tekad staf
Pada Pemerintah Kabupaten Dairi untuk melaksanakan tugas dari pimpinan
menunjukan sebanyak 61 responden yang di dalam terlaksananya Sistem Informasi
teliti terdiri 10 responden menyatakan hasil Keuangan Daerah (SIKD) dalam Implementasi
pada kategori sangat tidak setuju, 31 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010
responden menyatakan hasil pada kategori Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
tidak setuju, 10 responden menyatakan hasil Pada Pemerintah Kabupaten Dairi
pada kategori setuju dan 10 responden menunjukan sebanyak 61 responden yang di
menyatakan hasil pada kategori sangat setuju. teliti terdiri 0 responden menyatakan hasil
Hal ini menunjukan bahwa komunikasi pada kategori sangat tidak setuju, 7 responden
belum terlaksana dengan baik dimana 31 menyatakan hasil pada kategori tidak setuju,
responden atau 50,82 % dari responden 33 responden menyatakan hasil pada kategori
menyatakan hasil pada kategori tidak setuju setuju dan 21 responden menyatakan hasil
adanya dukungan Pimpinan kepada staf untuk pada kategori sangat setuju.
terlaksananya sistem informasi keuangan Hal ini menunjukan bahwa komunikasi
daerah (SIKD) dalam Implementasi Peraturan sudah terlaksana dengan baik dimana 33
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang responden atau 54,10 % dari responden
Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada menyatakan hasil pada kategori setuju dan 21
Pemerintah Kabupaten Dairi. responden atau 34,43 % menyatakan hasil
Adanya kejujuran dan tekad staf untuk pada kategori sangat setuju adanya kejujuran
melaksanakan tugas dari Pimpinan dalam dan tekad staf untuk melaksanakan tugas dari
terlaksananya Sistem Informasi Keuangan pimpinan dalam terlaksananya Sistem
Daerah (SIKD). Informasi Keuangan Daerah (SIKD) sehingga
Staf yang professional adalah setiap diharapkan Implementasi Peraturan
pegawai yang mampu menyelesaikan setiap Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
tugas yang diberikan pimpinan dengan tepat Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
waktu, tepat guna, tepat sasaran dengan Pemerintah Kabupaten Dairi.
JAP Vol.6 No.2 144
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
menyatakan hasil pada kategori setuju dan 6 responden atau 50,82 % dari responden
responden menyatakan hasil pada kategori menyatakan hasil pada kategori tidak setuju
sangat setuju. adanya sarana dan prasarana dalam
Hal ini menunjukan bahwa sumber daya melaksanakan sistem informasi keuangan
aparatur pelaksana yang menguasai IT belum daerah (SIKD) dalam Implementasi Peraturan
memadai dengan baik dimana 30 responden Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
atau 49,18 % dari responden menyatakan Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
hasil pada kategori tidak setuju adanya Pemerintah Kabupaten Dairi sehingga tidak
kemampuan staf khusus IT dalam mendukung dapat berjalan dengan baik.
terlaksananya sistem informasi keuangan Adanya anggaran dalam melaksanakan
daerah (SIKD) pada setiap SKPD dalam Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor Sumber daya anggaran merupakan suatu
65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi gambaran posisi keuangan SKPD pada
Keuangan Daerah Pada Pemerintah lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi. dalam merumuskan dan melaksanakan
Adanya sarana dan prasarana dalam kebijakan pengelolaan keuangan. Dalam
melaksanakan Sistem Informasi Keuangan anggaran tercantum besarnya pemakaian dan
Daerah (SIKD); hasil yang diperoleh dari sumber daya
Tersedianya sarana dan prasarana yang manusia. Anggaran merupakan faktor
cukup dengan kualitas yang baik, sangat pendukung dalam proses pelaksanaan
dibutuhkan setiap organisasi dimanapun kegiatan sistem informasi keuangan daerah
dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk (SIKD) di lingkungan pemerintah kabupaten
mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa dairi.
adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan Anggaran merupakan hal yang sangat
dapat dicapai. Sarana dan prasarana atau penting dalam proses kegiatan suatu
infrastruktur seperti server, laptop, jaringan organisasi. A systemic failure of financial
(Lan, Internet) yang memadai sangat regulation contributed to the crisis (Ross Levine
diperlukan dalam menunjang keberhasilan 2011), Anggaran merupakan faktor penunjang
implementasi SIKD di lingkungan pemerintah aparatur, infrastruktur dan bimtek dalam
dairi. pelaksanaan SIKD yang bertujuan agar dalam
Aparatur pelaksana SIKD yang ada di pelaksanaan SIKD dapat menghasilkan kinerja
masing-masing SKPD akan mudah melakukan yang efektif dan efisien.
pengoperasian SIKD, seperti pengentrian data Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dengan
SKPD sudah langsung masuk ke server yang indikator adanya anggaran dalam
berada pada DIPPEKA sebagai SKPKD. Dengan melaksanakan sistem informasi keuangan
tersedia sarana dan prasarana yang daerah dalam Implementasi Peraturan
berkualitas baik akan memudahkan dalam Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
pelaksanaan SIKD pada masing-masing SKPD Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
dengan SKPKD. Pemerintah Kabupaten Dairi menunjukan
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dengan sebanyak 61 responden yang di teliti terdiri
indikator adanya sarana dan prasarana dalam 12 responden menyatakan hasil pada kategori
melaksanakan sistem informasi keuangan sangat tidak setuju, 27 responden menyatakan
daerah (SIKD) terhadap Implementasi hasil pada kategori tidak setuju, 15 responden
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 menyatakan hasil pada kategori setuju dan 7
Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah responden menyatakan hasil pada kategori
Pada Pemerintah Kabupaten Dairi sangat setuju.
menunjukan sebanyak 61 responden yang di Hal ini menunjukan bahwa sumber daya
teliti terdiri 0 responden menyatakan hasil anggaran belum memadai dengan baik dimana
pada kategori sangat tidak setuju, 31 27 responden atau 44,26 % dari responden
responden menyatakan hasil pada kategori menyatakan hasil pada kategori tidak setuju
tidak setuju, 24 responden menyatakan hasil bahwa adanya anggaran dalam melaksanakan
pada kategori setuju dan 6 responden sistem informasi keuangan daerah dalam
menyatakan hasil pada kategori sangat setuju. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
Hal ini menunjukan bahwa sumber daya 65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi
belum memadai dengan baik dimana 31 Keuangan Daerah Pada Pemerintah
JAP Vol.6 No.2 146
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
Kabupaten Dairi sehingga tidak berjalan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik.
dengan baik. Bahkan sebagus apapun suatu kebijakan itu
dibuat, tanpa adanya komitmen pimpinan
3. Disposisi untuk menerapkan kebijakan tersebut, tidak
Disposisi merupakan sikap para akan dirasakan keberhasilannya.
pelaksana kebijakan, yang dalam penelitian ini Dengan adanya komitmen yang
diukur dengan beberapa indikator sebagai dilakukan oleh pimpinan dilingkungan
berikut : pemerintah kabupaten dairi terhadap
a. Adanya komitmen Pimpinan untuk kebijakan implementasi peraturan pemerintah
melaksanakan Sistem Informasi Keuangan nomor 65 tahun 2010 tentang sistem
Daerah (SIKD); informasi keungan daerah pada kabupaten
b. Adanya tanggungjawab bersama Pimpinan dairi diharapkan akan berhasil dalam
dengan staf atas keberhasilan/ kegagalan melaksankannya dengan baik.
dalam melaksanakan Sistem Informasi Berdasarkan Tabel diatas dengan
Keuangan Daerah (SIKD); indikator adanya adanya komitmen pimpinan
c. Adanya penempatan staf yang sesuai dengan untuk melaksanakan sistem informasi
kemampuan untuk melaksanakan Sistem keuangan daerah (SIKD) dalam Implementasi
Informasi Keuangan Daerah (SIKD); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010
d. Adanya insentif pada staf pelaksana dalam Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
melaksanakan Sistem Informasi Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten Dairi
Daerah (SIKD). menunjukan sebanyak 61 responden yang di
Tabel 5. Faktor Disposisi terhadap teliti terdiri 0 responden menyatakan hasil
Implementasi pada kategori sangat tidak setuju, 35
Kategori A b c d Ʃ Mean %
responden menyatakan hasil pada kategori
Sangat tidak setuju, 20 responden menyatakan hasil
Tidak pada kategori setuju dan 6 responden
Setuju - 5 4 10 19 4,75 7,79
Tidak
menyatakan hasil pada kategori sangat setuju.
Setuju 35 29 31 37 132 33 54,10 Hal ini menunjukan bahwa disposisi
Setuju 20 15 16 9 60 15 24,59
belum terlaksana dengan baik dimana 35
Sangat responden atau 57,38 % dari responden
Setuju 6 12 10 5 33 8,25 13,52 menyatakan hasil pada kategori tidak setuju
Jumlah 61 61 61 61 244 61 100 bahwa adanya komitmen pimpinan untuk
Sumber : data primer setelah diolah, 2015 melaksanakan sistem informasi keuangan
Adanya komitmen Pimpinan untuk daerah (SIKD) dalam Implementasi Peraturan
melaksanakan Sistem Informasi Keuangan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
Daerah (SIKD); Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
Leadership atau kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Dairi sehingga tidak
merupakan faktor yang menjadi kunci berjalan dengan baik.
keberhasilan kinerja suatu organisasi. Adanya tanggungjawab bersama Pimpinan
Kesuksesan suatu organisasi tergantung pada dengan staf atas keberhasilan/ kegagalan
kinerja para pegawai yang berada paling dalam melaksanakan Sistem Informasi
bawah dalam suatu piramida organisasi, Keuangan Daerah (SIKD);
karena pada dasarnya para pegawai yang Dalam organisasi ada dua peran, peran
berkerja membutuhkan pemimpin yang pimpinan dan peran bawahan atau staf atau
memimpin mereka dalam bekerja. Oleh pembantu pimpinan. Peran sebagai staf
karena itu, berbagai kebijakan dapat berjalan bukanlah hal yang mudah, pada umumnya
dengan baik apabila terdapat dukungan dari akan dihadapkan pada situasi dan kondisi sulit
top management yang ada di dalam organisasi baik yang diakibatkan oleh kendala teknis
tersebut, bahkan baik buruknya kinerja sarana dan prasarana pekerjaan, maupun
organisasi akan sangat bergantung pada cara kendala hubungan komunikasi antara staf
pimpinan suatu organisasi tersebut dengan pimpinan.
menjalankankan organisasinya. Sebagus Peranan pimpinan juga sangat penting
apapun gagasan/ ide dari bawah tanpa adanya dalam organisasi yang mengarahkan staf
dukungan dari pimpinan puncak, gagasan dalam mencapai tujuan organisasi, kadang
kendala atau masalah yang dialami pimpinan
JAP Vol.6 No.2 147
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
seperti dalam membuat keputusan secara keterampilan menuju prestasi kerja bagi
cepat dan tepat sesuai kondisi tertentu. karyawan itu sendiri. Hal ini merupakan
Keberhasilan atau kegagalan untuk bagian dari proses pengembangan karyawan
mencapai tujuan organisasi merupakan (employer development) dengan demikian
kegagalan dan keberhasilan bersama antara pelaksanaanya harus memperhatikan prinsip
pimpinan dan staf sesuai dengan tugas dan efesiensi (kesesuaian antara keahlian yang
fungsi masing-masing yang harus dipahami dipersyaratkan dengan dimiliki oleh
sehingga kendala atau masalah yang dihadapi karyawan) sebagaimana yang ditulis oleh
dalam organisasi dapat terselesaikan dengan Milkovich dan Boudreau (1994) sebagai
baik. berikut : oleh karena penempatan karyawan
Berdasarkan Tabel diatas dengan dari dalam dan orientasi / pelatihan karyawan
indikator adanya tanggungjawab bersama dipusatkan pada pengembangan karyawan
Pimpinan dengan staf atas keberhasilan/ yang ada secara tepat, mereka harus
kegagalan dalam melaksanakan sistem memelihara keseimbangan antara perhatian
informasi keuangan daerah (SIKD) dalam organisasi terhadap efesiensi (kesesuaian
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor optimal antara skill dan tututan) dengan
65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi keadilan (mempersepsi bahwa kegiatan
Keuangan Daerah Pada Pemerintah tersebut adalah adil, sah dan memberikan
Kabupaten Dairi menunjukan sebanyak 61 kesempatan merata).
responden yang di teliti terdiri 5 responden Berdasarkan Tabel diatas dengan
menyatakan hasil pada kategori sangat tidak indikator adanya penempatan staf yang sesuai
setuju, 29 responden menyatakan hasil pada dengan kemampuan untuk melaksanakan
kategori tidak setuju, 15 responden sistem informasi keuangan Derah (SIKD)
menyatakan hasil pada kategori setuju dan 12 dalam Implementasi Peraturan Pemerintah
responen menyatakan hasil pada kategori Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Sistem
sangat setuju. Informasi Keuangan Daerah Pada Pemerintah
Hal ini dapat menunjukan bahwa Kabupaten Dairi menunjukan sebanyak 61
disposisi belum terlaksana dengan baik responden yang di teliti terdiri 4 responden
dimana 29 responden atau 47,54 % dari menyatakan hasil pada kategori sangat tidak
responden menyatakan hasil pada kategori setuju, 31 responden menyatakan hasil pada
tidak setuju adanya tanggungjawab bersama kategori tidak setuju, 16 responden
Pimpinan dengan staf atas keberhasilan/ menyatakan hasil pada kategori setuju, 10
kegagalan dalam melaksanakan sistem responden menyatakan hasil pada kategori
informasi keuangan daerah (SIKD) dalam sangat setuju.
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor Hal ini dapat menunjukan bahwa
65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi disposisi belum terlaksana dengan baik
Keuangan Daerah Pada Pemerintah dimana 31 responden atau 50,82 % dari
Kabupaten. responden menyatakan hasil pada kategori
Adanya penempatan staf yang sesuai tidak setuju adanya penempatan staf yang
dengan kemampuan untuk melaksanakan sesuai dengan kemampuan untuk
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD); melaksanakan sistem informasi keuangan
Tujuan penempatan pegawai adalah Derah (SIKD) dalam Implementasi Peraturan
untuk menempatkan orang yang tepat dan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
jabatan yang sesuai dengan minat dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
kemampuannya, sehingga sumber daya Pemerintah Kabupaten Dairi sehingga tidak
manusia yang ada menjadi produktif. Hal ini dapat berjalan dengan baik.
sesuai dengan pendapat Memoria (1986), Adanya insentif pada staf pelaksana dalam
penempatan pegawai mengandung arti melaksanakan Sistem Informasi Keuangan
pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar Daerah (SIKD).
ia mempunyai kedudukan yang paling baik Organisasi atau perusahaan tidak dapat
dan paling sesuai dengan didasarkan pada dipisahkan dengan karyawan, karena
rekruitmen, kualifikasi pegawai dan karyawan merupakan elemen terpenting
kebutuhan pribadi. dalam suatu organisasi atau perusahaan
Penempatan yang tepat merupakan cara sebagai pelaksana dalam setiap kegiatan
untuk mengoptimalkan kemampuan, dalam mencapai tujuan organisasi atau
JAP Vol.6 No.2 148
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
c. Adanya Sistem Informasi Keuangan Daerah setuju, 33 responden menyatakan hasil pada
(SIKD) yang satu antara pemerintah daerah kategori tidak setuju, 15 responden
dengan pemerintah pusat (Single System). menyatakan hasil pada kategori setuju dan 10
Tabel 6. Faktor Struktur Birokrasi terhadap responden menyatakan hasil pada kategori
Implementasi sangat setuju.
Kategori a b C Ʃ Mean %
Hal ini dapat menunjukan bahwa
Sangat struktur birokrasi belum terlaksana dengan
Tidak baik dimana 33 responden atau 54,10 % dari
Setuju 3 5 10 18 6,00 9,84
Tidak
responden menyatakan hasil pada kategori
Setuju 33 16 13 62 20,67 33,88 tidak setuju adanya standar operating
Setuju 15 25 33 73 24,33 39,89
prosedure (SOP) dalam melaksanakan sistem
Sangat informasi keuangan daerah (SIKD) terhadap
Setuju 10 15 5 30 10,00 16,39 Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
Jumlah 61 61 61 183 61,00 100 65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi
Sumber : data primer setelah diolah, 2015 Keuangan Daerah Pada Pemerintah
Adanya Standar Operating Procedure Kabupaten Dairi sehingga tidak dapat berjalan
(SOP) dalam melaksanakan Sistem dengan baik.
Informasi Keuangan Daerah (SIKD); Adanya pembagian tugas dan fungsi
Prinsip manajemen yang bagus dengan (tupoksi) dalam melaksanakan Sistem
ketersediannya system manajemen yang rapi Informasi Keuangan Daerah (SIKD);
dan teratur yang dapat memastikan Pembagian tugas mutlak dilakukan
keberhasilan suatu perusahaan atau dalam organisasi agar tidak terjadi tumpang
organisasi. Saat menjalankan tugas para staf tindih dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar
pelaksana memerlukan acuan kerja yang jelas tidak menimbulkan penumpukan pekerjaan
hingga tidak keluar jalur yang sudah di pada satu titik dan kekosongan pada titik yang
tentukan serta yang disepakati bersama. Oleh lain. Kemudian supaya tidak ada pegawai yang
karena itu diperlukan standar operasional sedang main game dan ngobrol tetapi yang
prosedur ( SOP) kerja yang jelas sebagai acuan lain sibuk dengan pekerjaannya. Hal ini
didalam bekerja. membuat suasana kerja menjadi tidak
Standard operasional prosedur atau kompetitif, sehingga setiap staf pelaksana
yang biasa dimaksud dengan ( SOP ) adalah tidak berfikir bagaimana menjalankan tugas
acuan kerja yang bisa jadikan standar didalam sebaik-baiknya.
bekerja di seluruh departemen yang ada di Setiap organisasi harus diberi beban
suatu perusahaan atau organisasi hingga tugas sesuai latar belakang dan
pekerjaan bisa dikerjakan dengan baik, cepat, kemampuannya. Tugas dan tanggung jawab
tepat, efisien & efektif. Dalam SOP tertuang seperti dua sisi mata uang yang saling
prosedur apa saja yang perlu dikerjakan, mengkait. Setiap anggota harus bertanggung
tugas, wewenang & tanggung jawab masing - jawab terhadap setiap pelaksanaan tugasnya
masing yang telah dibakukan. Sehingga saat sesuai tupoksi yang dimiliki. Kesadaran
ada gap atau ada kekeliruan sistem yang tanggung jawab harus ditanamkan pada setiap
keluar dari jalurnya dapat dapat di anggota organisasi, agar setiap pelaksanaan
identifikasi. Disamping itu juga SOP bisa juga pekerjaan jelas siapa yang memiliki tanggung
jadikan di antara alat untuk menilai kinerja jawab. Inti pembagian tugas adalah anggota
organisasi atau staf pelaksana. organisasi mengetahui siapa mengerjakan apa.
Berdasarkan Tabel diatas dengan Pembagian tugas berfungsi agar tidak
indikator adanya Standar Operating timbul manajemen “tukang sate”, dia meraut
Procedure (SOP) dalam melaksanakan sistem lidi, dia yang menusuk sate, dia yang
informasi keuangan daerah (SIKD) dalam membakar sate, dia yang membuat sambal,
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor semua dia yang melakukan. Organisasi yang
65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi menerapkan menejemen “tukang sate” ,
Keuangan Daerah Pada Pemerintah organisasai tidak sehat, harus ada pembagian
Kabupaten Dairi menunjukan sebanyak 61 tugas dengan jelas, siapa yang mengonsep
responden yang di teliti terdiri 3 responden surat, siapa mengangendakan surat, siapa
menyatakan hasil pada kategori sangat tidak yang mengetik, siapa yang mengantar surat.
Bukan “semua untuk satu” atau “satu untuk menggunakan anggaran APBN atau berupa
semua”. bantuan dari luar yang menjadi hutang yang
Pembagian tugas akan menimbulkan harus dibayar.
kerjasama antar anggota organisasi terjalin. Pada saat pemerintah pusat dapat
Inilah ciri organisasai modern. Dimana, melihat realisasi data penyerapan anggaran
penyelesaian pekerjaan tidak mengandalkan pada pemerintah daerah seluruh Indonesia
individu tetapi kerja tim atau team work. tidak dapat secara real time dan perlu adanya
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dengan sistem tersendiri untuk merekapitulasi data
indikator adanya pembagian tugas dan fungsi pemerintah daerah yang mempunyai sistem
(tupoksi) dalam melaksanakan sistem SIKD yang berbeda-beda.
informasi keuangan daerah (SIKD) terhadap Berdasarkan Tabel diatas dengan
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor indikator adanya sistem informasi keuangan
65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi daerah (SIKD) yang satu antara pemerintah
Keuangan Daerah Pada Pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (single
Kabupaten Dairi menunjukan sebanyak 61 system) terhadap Implementasi Peraturan
responden yang di teliti terdiri 5 responden Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
menyatakan hasil pada kategori sangat tidak Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
setuju, 16 responden menyatakan hasil pada Pemerintah Kabupaten Dairi menunjukan
kategori tidak setuju, 25 responden sebanyak 61 responden yang di teliti terdiri
menyatakan hasil pada kategori setuju dan 15 10 responden menyatakan hasil pada kategori
responden menyatakan hasil pada kategori sangat tidak setuju, 13 responden menyatakan
sangat setuju. hasil pada kategori tidak setuju, 33 responden
Hal ini dapat menunjukan bahwa menyatakan hasil pada kategori setuju dan 5
struktur birokrasi sudah terlaksana dengan responden menyatakan hasil pada kategori
baik dimana 25 responden atau 40,98 % dari sangat setuju.
responden menyatakan hasil pada kategori Hal ini dapat menunjukan bahwa
setuju adanya pembagian tugas dan fungsi struktur birokrasi belum terlaksana dengan
(tupoksi) dalam melaksanakan sistem baik dimana 33 responden atau 54.10 % dari
informasi keuangan daerah (SIKD) terhadap responden menyatakan hasil pada kategori
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor setuju adanya sistem informasi keuangan
65 Tahun 2010 Tentang Sistem Informasi daerah (SIKD) yang satu antara pemerintah
Keuangan Daerah Pada Pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (single
Kabupaten Dairi sehingga dapat berjalan system) diharapkan Implementasi Peraturan
dengan baik. Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 Tentang
Adanya Sistem Informasi Keuangan Daerah Sistem Informasi Keuangan Daerah Pada
(SIKD) yang satu antara pemerintah Pemerintah Kabupaten Dairi sehingga dapat
daerah dengan pemerintah pusat (Single berjalan dengan baik.
System).
Penggunaan sistem SIKD yang di KESIMPULAN
gunakan oleh pemrintah daerah di indonesia Berdasarkan informasi dan data di
bermacam-macam seperti SIPKD, SIMDA, lapangan sepanjang penelitian serta setelah
SPEKTRA dan SIMAKDA yang semuanya dilakukan pembahasan, maka dapat
mempunyai kelebihan dan kekurangan disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
tersendiri. 1. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
Setiap pemerintah daerah yang 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi
menggunakan sistem SIKD pasti akan Keuangan Daerah pada Pemerintah
menyiapkan anggaran khusus untuk Kabupaten Dairi pada faktor komunikasi
perawatan dan pengembangan sistem SIKD sudah memadai.
yang mereka gunakan sehingga kalau dilihat 2. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
adanya perbedaan sistem SIKD yang 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi
digunakan pemerintah daerah akan menjadi Keuangan Daerah pada Pemerintah
tidak efisien dan efektif, dan yang menarik Kabupaten Dairi pada faktor sumber daya
Pemerintah pusat seperti kementerian dalam belum memadai.
negeri dan BPKP masing-masing 3. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
mengembangkan SIKD yang pasti 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi
JAP Vol.6 No.2 151
Jurnal Administrasi Publik ISSN: 2088-527x
Public Administration Journal
Widuri, Novia, 2012. Analisis Penerapan Sistem Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) tentang Perimbangan Keuangan
dalam Menunjang Good Government Pemerintah Pusat dan Daerah.
Governance (GGG): Survei Pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tesis, tentang Standar Akuntansi
Universitas Pendidikan Indonesia. Pemerintahan (SAP).
Wahab, Solichin Abdul, 2006. Analisis Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010
Kebijaksanaan : Dari Formulasi ke tentang perubahan atas Peraturan
Implementasi Kebijaksanaan Negara Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005
(Edisi kedua). Jakarta : Bumi Aksara. tentang Sistem Informasi Keuangan
Arif. M, Jan. K. Marwat, A,A & Ullah I (2009). Daerah.
Performance enhancement Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun
through effective communication : A Case 2013 tentang Penerapan Standar
study of the role of external and internal Akuntansi Pemerintahan Berbasis
communication, interdisciplinary Akrual Pada Pemerintah Daerah.
journal of contemporary researh in https://pramascita.wordpress.com/2013/06/
business I, 119-146. Retrived from 07/implementasi-kebijakan-publik/
http://ijcrb.webs.com/ Kamis, 19/02/2015. 16.00 WIB
Ross Levine (March 2011) : The governance of http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/
financial regulation : Reform lesson from 01/23/komponen-sistem-informasi/
the recent crisis. Kamis, 19/02/2015. 16.00 WIB
Wikipedia, the free encylopedia. (2010). http://www.codingwear.com/blog/bacaan-
Budget. Artikel. [Online] Tersedia 106-Pengertian-Sistem-Informasi.html
:http://en.wikipedia.org/wiki/Budgetin Senin, 16/02/2015 10.00 WIB
g. [11 Desember 2010. http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/11/pe
Bean, David R. (1996). “If Public Ideas Are So ngertian-sistem-informasi.html Senin,
Important Now, Why Are Policy Analysts 16/02/2015 10.00 WIB
So Depressed ?” Journal of Policy Analysis http://refreandi.blogspot.com/2012/07/siste
and Management. Vol 15, No. 3 (Fall). Pp. m-informasi-keuangan-daerah.html
430-437 Senin, 16/02/2015 10.00 WIB
Amy, Douglas J. (1984). “Why Policy Analysis http://www.kemendagri.go.id/pages/sipkd/si
and Ethics Incompatible.” Journal of stem-informasi-pengelolaan-keuangan-
Policy Analisis and Management. Vol 3, daerah-sipkd Senin, 16/02/2015 10.00
No. 4 (Summer). Pp. 573-591. WIB
Faleyimu, O.I and O.G.E. Arowosoge.2011. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachment
Status of Forest Policy Implementation s/article/385/Kajian_Legal_SIKD_Ekobu
in Keduna State, Negeria. Australian di_Versi2.pdf Senin, 16/02/2015 10.00
Journal of Basic and Applied Sciences WIB
Volume 5 Number 8. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachment
(http://www.ajbasweb.comajbas2011A s/article/250/Penelitian_Legalitas,%20
ugust-2011995-1001, diakses tanggal 10 Peluang%20dan%20Hambatan%20E-
Juni 2015). SIKD_TADF_2012.pdf Senin, 6/02/2015
Gootee, R.S, E.P Weber, K. Blatner, M. Carrol 10.00 WIB
and D. Baumgartner. http://repository.ung.ac.id/hasilriset/show/1
2012.Regulation,. Knowledge Transfer, and /42/analisis-implementasi-kebijakan-
Forestry Policy Implementation. empat-pilar-pengembangan-universitas-
Sustainable Agriculture Research Volume negeri-gorontalo.html Senin,
1. Number 1, 16/02/2015 10.00 WIB
(http://www.ccsenet.org/journal/index.
php/sar/article/download/14543/9916
,diakses tanggal 10 Juni 2015)