Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH WAWASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Oleh:
Khairunnisa Assyarifah K011191217
Nur Afifah Mukhtar K011191221
Auliya Nurazizah K011191233
Alya Nurul Hidayanti K011191235
Andi Fatimah MN K011191236
Abel Yahezkiel Simolang K011191247

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Hasanuddin
2020
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi merupakan suatu sarana yang digunakan intuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Beberapa teknologi dewasa ini merupakan penerapan
teknologi sains dalam kehidupan sehari-hari. Dari hari ke hari, dari tahun ke tahun,
perkembangan teknologi semakin berkembang pesat. Setiap diri manusia berusaha
ingin mengembangkannya setiap saat guna mendapatkan kepuasan yang diinginkan.
Kepuasan yang bisa membuat mereka merasa nyaman dan bahagia di dunia ini.
Kepuasan yang bisa membuat semua orang merasa lebih sejahtera. Manusia diberi
oleh Tuhan Yang Maha Kuasa akal dan ilmu. Karena akal dan ilmu itulah yang
membuat kita bisa mencapai taraf hidup yang lebih baik seperti sekarang. Akal dan
ilmu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Akal dan ilmu yang dimiliki
oleh manusia akan terus berkembang seiring dengan majunya peradaban.
Mereka akan terus mengembangkan akal dan ilmunya demi menguak segala
rahasia atau keajaiban di dunia ini. Demi mempelajari segala kenikmatan dan anugrah
yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Semakin maju suatu peradaban,
berarti perkembangan teknologi juga akan semakin pesat. Perkembangan teknologi
dinilai sangat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Banyak macam teknologi
yang sudah dikembangkan dan itu membuat hidup manusia dari hari ke hari semakin
lebih baik. Kita sebagai generasi penerus bangsa, baik yang sedang berjalan maupun
yang dipersiapkan untuk masa yang akan datang, dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara tidak bisa terhindar dari dampak perkembangan teknologi.
Dengan beberapa alasan tersebut di atas kita sebagai penerus bangsa perlu mengetahui
dan menigkatkan wawasan kita tentang perkembangan teknologi
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari teknologi?
b. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi?
c. Bagaimana perkembangan teknologi saat ini?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari teknologi
b. Untuk mengetahui sejarah perkembangan teknologi
c. Untuk mengetahui perkembangan teknologi saat ini
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani yang merupakan perpaduan dua
buah akar kata yaitu TECHNE atau TECHTON dan LOGOS. Techton atau techne
berarti keterampilan dan kata ini memiliki padanan dalam bahasa sansekerta berarti
taksan dan dalam bahasa Arab berarti taskhir serta dalam bahasa latin berarti tegere.
dan logos tentu saja berarti ilmu. Sehingga secara sederhana teknologi dapat diartikan
sebagai ilmu tentang keterampilan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Teknologi merupakan
metode ilmiah yang digunakan dalam mencapai tujuan praktis, selain itu tegnologi
juga adalah satu pengetahuan ilmu terapan. Dan mean keseluruhan daalm
menyediakan barang yang dibtuhkan untuk kelangsungan hidup serta kenyamanan
hidup manusia.
Teknologi merupakan suatu bentuk dari proses yang meningkatkan nilai
tambah. Proses yang berjalan bisa menggunakan atau menghasilkan produk-produk
tertentu, yang mana produk yang tidak terpisah dari produk yang sudah ada. Hal
tersebut menyatakan bahwa teknologi ialah bagian integral dari yang terkandung
dalam sistem tertentu (Miarso, 2007)
B. Sejarah Perkembangan Teknologi
Di zaman modern ini, tentu kita tidak asing dengan istilah “teknologi”.
Banyak dari kita yang mengartikan teknologi secara sempit, yaitu hanya terbatas pada
alat atau mesin yang terhubung dengan tenaga listrik. Padahal sejatinya teknologi
adalah berbagai keperluan serta sarana berbentuk aneka macam peralatan atau sistem
yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia.
Melalui pengertian ini, kita juga bisa mengartikan bahwa sebuah pensil juga termasuk
teknologi. Seiring berjalannya waktu, teknologi terus mengalami perubahan.
Perubahan ini tentu didasari dengan kebutuhan manusia yang terus berubah.
1. Teknologi zaman pra-sejarah
Pra-sejarah adalah masa dimana manusia hidup sebelum mengenal tulisan.
Mungkin kita sering mendengar tentang cerita penemuan api oleh manusia zaman
dahulu. Api termasuk penemuan teknologi pertama manusia pada zaman ini.
Tetapi temuan pertama manusia bukanlah api, melainkan alat-alat batu. Sesuai apa
yang dikatakan Mark Moore, seorang arkeolog dari University of New England
Armidale, Australia, batu telah dimanfaatkan manusia untuk mempermudah
kesehariannya sejak 3.2 juta tahun lalu. Pada zaman ini, manusia cenderung
memanfaatkan teknologi yang mereka buat untuk kepentingan mereka sendiri.
2. Teknologi zaman kuno
Zaman kuno disini yang dimaksud adalah zaman setelah prasejarah sebelum
abad pertengahan. Zaman ini rentan waktunya cukup lama, termasuk zaman nabi-
nabi, peradaban kuno, dan lain-lain. Sehingga banyak penemuan-penemuan
pertama yang menjadi dasar untuk penemuan selanjutnya ditemukan di zaman ini.
Peradaban manusia berkembang pesat. Sebagai contoh adalah peradaban Mesir
Kuno yang kita kenal dengan pyramidnya. Bahkan teknik bedah plastic sudah
ditemukan dasarnya pada zaman ini. Manusia mulai membuat teknologi untuk
keperluan masal, seperti kapal dan bangunan. Pada zaman ini manusia juga sudah
mengenal tulisan. Ditemukan peninggalan sejarah yang terdapat tulisan.
3. Teknologi zaman pertengahan
Menurut beberapa sumber, zaman pertengahan adalah sekitar abad ke-5
masehi sampai abad ke-15 masehi. Satu hal yang bisa kita sorot perkembangan
teknologi pada masa ini adalah dari sisi seni. Pada masa ini, banyak kesenian-
kesenian baru muncul. Jika dilihat dari sisi geografisnya, benua Eropalah rajanya
pada masa ini. Perkembangan teknologi hampir semua dipelopori orang-orang
Eropa. Ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat, dengan ditemukannya rumus-
rumus matematika dan teori-teori fisika. Pada zaman ini juga penjelajahan mulai
umum dilakukan. Sehingga sudah bisa ditemukan kompas pada zaman ini.
4. Teknologi era revolusi industri
Manusia yang bertambah banyak menandakan permintaan akan kebutuhan
hidup semakin banyak. Teknologi pada masa ini banyak ditemukan berupa mesin-
mesin yang mempunyai kemampuan produksi masal. Perkembangan teknologi
pada masa ini juga merubah perilaku sosial orang-orang yang ada. Sebenarnya
tidak ada periode waktu tertentu untuk era revolusi industri. Revolusi industri
pertama kali terjadi pada abad 17 – abad 18. Revolusi industri ditandai dengan
perubahan besar hampir di setiap sisi kehidupan manusianya, yang tentu saja tidak
bisa lepas dari teknologi. Sekarang, kita tengah bersiap untuk menghadapi
revolusi industri 4.0.
5. Perkembangan teknologi abad 20 – sekarang.
Teknologi bukan lagi membantu manusia untuk mencukupi kebutuhannya.
Teknologi mulai diciptakan untuk memanjakan manusia, untuk dijadikan simbol
sosial. Contohnya mobil. Awal penciptaan mobil adalah untuk mempercepat
manusia menempuh perjalanan jauh. Logikanya, hal yang dibutuhkan untuk
membuat sebuah mobil sesuai tujuan utamanya adalah ban, bahan bakar, dan
mesin. Tapi sekarang kita bisa lihat, mobil bukan hanya sebagai alat transportasi.
Dengan segala fitur canggih di dalamnya, mobil seakan menjadi indikator status
sosial seseorang. Salah satu lagi contoh teknologi yang sebenarnya tidak terlalu
dibutuhkan manusia, tapi hanya untuk memanjakan manusia adalah sistem belanja
online. Manusia tetap bisa belanja tanpa koneksi internet, tapi dengan adanya
sistem belanja online, manusia seakan dimanjakan.
C. Perkembangan Teknologi Saat Ini
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin lama semakin cepat
dan peranannya bertambah lama bertambah penting. Pengemabangan ilmu
pengetahuan berjalan aktif di segala bidang yaitu kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi,
ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya. Akan tetapi jika diamati dengan
lebih teliti ada empat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis yang akan
masa depan dunia, dan juga karena itu akan berkembang dengan cepat dan dengan
prioritas yangtinggi bagi umat manusia, yaitu Material, Nanoteknologi, Teknologi
Informasi dan Bioteknologi.
1. Teknologi Material
Material Salah satu negara yang mengembangkan teknologi bahan adalah
Jepang. Bahan yang dikembangkan Jepang adalah komposit, yaitu bahan karbon,
plastik, logam dan keramik. Sehingga telah menciptakan bahan-bahan yang tahan
terhadap panas dan mempunyai perbandingan kekuatan terhadap berat yang
tinggi. Jepang yang unggul dalam memasarkan produk-produk barunya telah
memikirkan aplikasi bahan-bahan tersebut untuk industri mobil, energi, serta
bahan bangunan dengan pangsa pasar mencapai 32 milyar dolar. Contoh lain
mengenai ilmu bahan atau teknologi bahan adalah superkonduktor.
Superkonduktor adalah bahan yang dapat mengantarkan listrik tanpa rugi yang
disebabkan panas. Kemampuan superkonduktor untuk mengalirkan arus listrik
besar sekali secara teoritis, konduktivitas maksimum dapat dicapai pada suhu
minus 273 derajat Celsius.
Material yang digunakan dalam aplikasi teknologi tinggi terkadang disebut
material canggih. Dengan teknologi tinggi yang dimaksud adalah perangkat atau
produk yang beroperasi atau berfungsi menggunakan prinsip-prinsip yang relatif
rumit dan canggih; contoh peralatan elektronik (camcorder, pemutar CD / DVD,
dll.), komputer, sistem serat optik, pesawat ruang angkasa, pesawat terbang, dan
roket militer. Material yang digunakan biasanya adalah bahan tradisional yang
sifatnya telah ditingkatkan dan juga material yang baru dikembangkan dan juga
berkinerja tinggi. Material canggih terdiri dari semua jenis material (misalnya,
logam, keramik, polimer), dan biasanya harga relatif mahal. Materi canggih
termasuk semikonduktor, biomaterial, dan apa yang mungkin kita sebut "material
masa depan" (yaitu, bahan pintar dan bahan nanoengineered). Properti dan
aplikasi dari sejumlah material canggih misalnya bahan yang digunakan untuk
laser, terintegrasi sirkuit (IC), penyimpanan informasi magnetik, display kristal
cair (LCD), dan serat optik.
2. Nanoteknologi
Secara filosofis istilah Nanoteknologi adalah untuk mendeskripsikan ilmu
tentang dem peralatan yang berproporsi nanometer. Satu nanometer sama dengan
persejuta milimeter, sehingga karena ukurannya yang teramat kecil, maka tren
dalam nanoteknologi mendukung pengembangan sistem yang dimulai dari bawah
ke atas (bukan dari atas ke bawah). Maksudnya para ilmuwan dan teknisi tidak
menggunakan bahan yang besar lalu dipotong-potongnya menjadi bagian yang
kecil-kecil, tetapi menggunakan atom dan molekul nanometer sebagai materi blok
pembuatan atau sintesis yang fundamental untuk menghasilkan produk yeng lebih
besar dan lebih hemat berdasarkan penelitian nanoteknologi.
Richard Feynman seorang pakar Fisika adalah orang yang pertama kali
membahas tentang nanoteknologi dalam kuliahnya dengan topik "Masih Banyak
Ruang di Bagian Paling Bawah" dalam sebuah pertemuan tahunan American
Physical Society pada tahun 1959, tetapi yang dianggap menciptakan istilah
"nanoteknologi" adalah Prof. Norio Taniguchí dari Tokyo Science University
dalam presentasi pada konferensi yang dilaksanakan pada tahun 1974 yang
berjudul "Konsep Dasar Nano Teknologi ". Konsep self-assembly (sistem iet yang
mengembangkan sendiri berdasarkan pada reaksi kimia upun interaksi yang
terkait antar komponen berskala nano juga mengarah pada tren utama) tren utama
dalam noteknologi.
Diperkirakan dalam periode mulai dari tahun 2010 sampai 2020 akan terjadi
percepatan yang luar biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industri dan
menandakan bahwa dunia sekarang sedang mengarah pada suatu dekade
"Revolusi Nanoteknologi". Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang.
Australia, Kanada dan Negara-negara Eropa serta beberapa Negara Asia seperti
Jepang, Cina bahkan Singapura sedang giat-giatnya mengembangkan suatu
cabang baru teknologi yang dikenal dengan Nanoteknologi. Mereka berani
mengucurkan dana milyaran dollar berbagai bidang penelitian mengenai
Nanoteknologi.
Indonesia memiliki peluang untuk mengatasi ketertinggalan dari Negara lain
melalui pengemembangan nanoteknologi, dan Indonesia kaya akan sumberdaya
diberbagai bidang. Dengan nanoteknologi kekayaan sumberdaya alam dapat
diberikan nilai tambah guna meningkatkan daya saing sekaligus memenangkan
persaingan dunia diera global saat ini. Dengan menemukan zat hingga berukuran
nanometer, maka sifat dan fungsi zat tersebut dapat berubah sesuai yang
dikehendaki. Artinya jika nanoteknologi berkembang nantinya, maka mungkin
kekayaan alam sudah menjadi sesuatu yang bukan lagi merupakan andalan yang
berarti. Oleh karena itu, sebelum terlambat kita harus memulai dan kita harus
mampu memberikan nilai tambah atas kekayaan alam yang kita miliki.
Nanoteknologi juga telah dianggap sebagai ilmu pengetahuan baru di masa
mendatang, dengan inovasi terbaru diantaranya menggunakan partikel mikro yang
dapat digunakan untuk menghilangkan kerut wajah, memperkokoh botol kemasan,
membersihkan pakalan tanpa air.
3. Teknologi Informasi
Menurut Bambang Warsita (2008) teknologi informasi adalah sarana dan
prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirimkan.
Teknologi informasi dan komunikasi pertama kali dalam sejarah dimulai
dengan tradisi media lisan berkomunikasi dengan cara verbal dan tulisan pada
daun-daun ataupun tanah liat. Periode ini disebut juga dengan periode history
awal, terjadi sejak 4000 tahun sebelum masehi era komunikasi tulisan ini dimulai
ketika bangsa sumeria mulai menulis dalam lembaran tanah liat. Pada tahun 2000
sebelum masehi bangsa Mesir Kuno menggunakan papirus untuk menyampaikan
pesan tertulis dan merekam informasi. Pada era bangsa Maya dan bangsa Cina
mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen, bahkan di cina pada
tahun 1041 yaitu Pi Seng telah menemukan sejenis alat cetak buku yang sederhana
(Moerdiati,2012:29).
Pada periode perkembangan selanjutnya, tradisi media lisan kemudian
berkembang seiring dengan ditemukannya sejenis alat cetak buku. Sekitar tahun
1900 yang merupakan era awal masyarakat industri mulai memasuki tradisi
baru dalam teknologi informasi dan komunikasi. Berkembang dari tradisi media
lisan, informasi dan komunikasi kemudian dilakukan melalui paper-based
communication. Proses telekomunikasi dilakukan dengan mengandalkan individu-
individu sebagai pengantar pesan. Contohnya tukang pos, loper koran, kurir
pribadi kalangan borjuis. Produk dari paper-based information ini tidak lain
adalah buku, koran, majalah, dll. Proses informasi secara mekanik yang
mengandalkan mesin-mesin lebih canggih masih terbatas sampai dengan era awal
abad 19 yang ditandai dengan penemuan telephone dan juga telegraph untuk
menyampaikan pesan. Kala itu telepon hanya dinikmati oleh kalangan borjuis
serta kebutuhan perusahaan, menggunakan kabel dan memutar atau memencet
tombol angka pada telepon.
Tradisi penyampaian komunikasi dan informasi kemudian berkembang seiring
dengan masyarakat yang berubah dari masyarakat industri menjadi masyarakat
post industri atau yang kemudian dikenal dengan sebutan masyarakat modern.
Pada pertengahan tahun 1950 arus globalisasi mulai menyebar pada
masyarakat. penyampaian informasi yang tadinya menggunakan jasa kurir
ataupun tukang post kemudian berkembang dimana penyampaiannya
menggunakan gelombang elektronik. Ini merupakan era kemunculan TV (hitam-
putih), Radio, LP Records, Amplifier. Kemunculan media informasi tersebut juga
menandakan apa yang disebut McLuhan sebagai “The Global Village” dimana
informasi yang diberikan tidak lagi terbatas dalam lingkup domestik saja, namun
lebih global lagi. Hal ini juga berkaitan dengan globalisasi yang berusaha untuk
membawa seluruh masyarakat dunia untuk mengikuti arus globaliasasi yang
dianggap lebih maju dan lebih baik terutama karena globalisasi munculnya dari
negara barat sehingga apabila masyarakat global mengikuti arus ini berarti mereka
termasuk kedalam masyarakat kekinian yang maju.
Perkembangan teknologi sejak ditemukannya media baru seperti TV dan
Radio membuat peran penyampaian informasi melalui media elektronik semakin
meningkat dan kemudian berkembang dengan terjadinya penggabungan
(integrasi) antara media (misal: TV-menjadi berita elektronik yang bisa dibaca
melalui situs berita online, telephone yang kemudian bisa dilakukan melalui email
untuk mengirimkan pesan elektronik dan ini sifatnya lebih personal langsung
mengena) yang kemudian meningkatkan digitaliasi. Era ini merupakan awal dari
divergensi media, dimana terdapat penggabungan media yang lebih memudahkan
masyarakat untuk memperoleh informasi dimana saja dan kapanpun. Tradisi ini
merupakan second media yang terjadi sekitar pertengahan tahun 1980, dalam era
ini informasi disampaikan melalui broadcast message serta dipublish melalui
media. Telephone yang tadinya hanya untuk melakukan sambungan jarak jauh
kemudian memiliki mesin penjawab otomatis, Pagers, kemudian munculnya
Mobile Phones, komputer, video games, video recorders, audio cd, TV Kabel dan
Satelit, email, video text.
Memasuki era tahun 1990 hingga tahun 2000 masyarakat dunia memasuki
era digital, dengan munculnya internet, digital mobile phones, mobile data,
laptop, notebook. Kemunculan internet kemudian membuat banyak tayangan
media melalui tv, radio maupun cetak memanfaatkan teknologi ini contohnya saja
munculnya internet tv, internet telephone, video telephones, digital broadcast tv,
digital video recording. Kemunculan internet menjadi sedemikan dahsyat
penggunaannya dan menjadi kultur global setelah celana jeans dan coca-cola.
Keterbukaan dalam internet merupakan sebuah daya tarik yang sangat kuat.
Siapapun bukan hanya dapat membaca apa yang ada di internet melainkan juga
dapat memberi sumbangsih pemikiran, komentar-komentar terhadap sajian
informasi yang diberitakan.
4. Bioteknologi
Bioteknologi di Indonesia telah berkembang sejak lama, misalnya pembuatan
keju, tempe, oncom dan lain sebagainya. Namun bioteknologi modern baru
berkembang pada tahun 1985 ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
mengizinkan munculnya program Bioteknologi seperti Bioteknologi pertanian
IPB, Bioteknologi kesehatan di UGM dan Bioteknologi Industri di ITB Bandung.
Tujuan pemerintah dalam program ini adalah untuk meningkatkan penelitian di
bidang bioteknologi dan memperluas jaringan bioteknologi di tingkat nasional
maupun internasional (Wahyono, 2001). Tahun 1994, Indonesian Biotechnology
Consortium (IBC) terbentuk dengan tujuan aktif terlibat dalam pengembangan dan
pemanfaatan bioteknologi secara bijak untuk kesejahteraan manusia dan
konservasi lingkungan (Retnoningrum, 2005).
Pada tahun 1988, perhatian terhadap bioteknologi semakin meningkat. Hal ini
terbukti dengan peran pemerintah dalam memberikan bimbingan untuk
perkembangan bioindustri dan adanya dukungan dari Research and Development
(R & D) (Sukara dan Loedin, 2014). Jaringan bioteknologi semakin berkembang
hingga pada tahun 1999, Lembaga Eijkman bekerja sama dengan PT. Biofarma
mengembangkan vaksin hepatitis B (Wahyono, 2001). Pada tahun 2013, Indonesia
(Kementerian Riset dan Teknologi) bekerja sama dengan Jerman dalam rangka
mengembangkan bioteknologi pembuatan obat (LIPI, 2013). Kemudian pada
tahun 2018, Indonesia menjadi Centre of Excellence pengembangan vaksin dan
produk bioteknologi negara-negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi
Kerjasama Islam) yang merupakan produsen vaksin di Negara Islam
(Kementerian Kesehatan, 2018).
Perkembangan bioteknologi di Indonesia masih tergolong dalam kategori
tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain. Minimnya dana penelitian
menjadi fakor penyebab ketertinggalan Indonesia dalam mengembangkan
bioteknologi. Anggaran riset Indonesia merupakan anggaran terendah di Asia
tenggara yaitu 0.2% atau 17 triliun, sedangkan Singapura dan Thailand telah
menganggarkan dana riset sebesar 2.5%, sementara Malaysia menganggarkan
1.8% (LIPI, 2016). Dana riset sendiri 76% bersumber dari anggaran APBN dan
sisanya dari pihak swasta. Berbeda halnya dengan negara Asia yang lain seperti
Singapura yang 80% dana riset berasal dari pihak swasta atau industri sedangkan
Korea selatan hanya sekitar 16% dana yang berasal dari pemerintah dan sisanya
dari pihak swasta dan industri (Antara News, 2019). Indonesia merupakan negara
yang telah memanfaatkan produk bioteknologi terutama produk makanan dan
obat-obatan.
 Bioteknologi di Bidang Pertanian
Perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian memiliki potensi
yang menguntungkan. Menurut Sharma et al. (2002), rekayasa genetika
membuka peluang yang luas bagi pemulia untuk mengakses gen dan trait baru
dari sumber yang eksotik dan beragam untuk dimasukkan ke dalam
varietas/hibrida unggul. Tujuan utama dari perakitan produk rekayasa genetika
adalah untuk mengatasi berbagai permasalahan pangan yang dihadapi di
berbagai belahan dunia karena pertumbuhan penduduk yang semakin pesat,
termasuk Indonesia (Azadi dan Peter, 2010). Produk rekayasa genetika
bermanfaat untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia, menghasilkan
makanan yang lebih bergizi serta obat-obatan.
 Bioteknologi di bidang kesehatan
Vaksin merupakan produk bioteknologi yang terus dikembangkan baik
vaksin untuk manusia ataupun terna k. Vaksin merupakan bahan antigenik
yang digunakan untuk kekebalan terhadap suatu penyakit yang biasanya
mengandung virus atau mikroorganisme yang telah dimatikan atau dilemahkan
(Melief et al., 2015). Pemberian vaksin (imunisasi) di Indonesia telah
diselenggarakan pada tahun 1956 dan mengalami perkembangan serta
perluasan pada tahun 1977 dalam rangka pencegahan penularan beberapa
penyakit (Menteri Kesehatan, 2017).
 Bioteknologi di bidang lingkungan
Bioteknologi memiliki banyak manfaat bagi lingkungan diantara
sebagai bioremediasi, bioleaching yaitu pelepasan logam dari mineral atau
sedimen, memproduksi pupuk hayati yang mudah didegradasi oleh lingkungan
serta mengurangi limbah plastik dengan memproduksi bioplastik yang berasal
dari gula, lemak, protein dan serat tanaman (Fahmideh et al., 2014).
Penggunaan bioplastik akan mengurangi permasalahan lingkungan
yang mana sampah plastik saat ini menjadi permasalahan di seluruh dunia.
Bioplastik adalah plastik yang dapat digunakan seperti layaknya plastik pada
umumnya namun ketika dibuang ke tanah akan mudah didekomposisi oleh
mikroorganisme tanah dan akan menghasilkan senyawa asalnya yaitu air dan
karbon dioksida (Yuniarti et al., 2014). Bioleaching merupakan aplikasi dari
bioteknologi lingkungan yang memanfaatkan mikroorganisme dalam
prosesnya. Bioleaching di Indonesia diterapkan untuk mengekstraksi emas,
pyrate, tembaga dan besi.
BAB III : PENUTUP

Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu berkembang dari tahun ke tahun. Seiring
dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, maka hal ini telah menimbulkan
berbagai dampak dalam kehidupan manusia. Yang harus kita lakukan sebagai makhluk yang
bertanggung jawab adalah memanfaatkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai
dengan norma dan nilai-nilai kebudayaan yang berlaku. Serta menghindari segala dampak
buruk teknologi yang disalahgunakan. Kemudian, berusaha belajar lebih giat untuk menjadi
manusia yang penuh dengan inisiatif-inisiatif baru dan ide-ide cemerlang untuk terus
mengembangkan teknologi di masa depan, serta berlomba untuk mengaplikasikan dan
menciptakan berbagai perangkat teknologi untuk kemudahan kehidupan. Sehingga kita dapat
meningkatkan taraf hidup dan menciptakan kesjahteraan di seluruh dunia terkhusus negara
kita yaitu Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Universitas Hasanuddin

Prabowo, Budhi dkk. 2020. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan


Faktor Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Sisa Sekolah dasar.Jurnal Semarak
Vol. 3: 60-70

Laksono, Andromeda Dwi. 2018. Pengenalan Teknologi Material. Makalah:


Hal: 33

Putra, Nurjaman Gunadi dkk. 2019. Pergerakan Riset Dalam Pengembangan


Teknologi Nano di Indoensia. M.I.P.I Vol. 13: 239-248

Wasilah, Ummi, dkk. 2019. Perkembangan Bioteknologi di Indoensia.


Rekayasa: 85-90

Sari, Yanuarita Kusuma Permata. 2018. Perkembangan Teknologi Informasi


“Tradsi Media Lisan, Cetak, Era First Age Media, Second Age Media, Era
Digital”.
https://binus.ac.id/malang/2018/07/perkembangan-teknologi-informasi-tradisi-
media-lisan-cetak-era-first-age-media-second-age-media-era-digital/
diakses pada 12 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai