Anda di halaman 1dari 5

c  c

c 

  
AMI merupakan kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran
darah ke bagian otot jantung terhambat. AMI merupakan penyebab kematian utama
bagi laki-laki dan perempuan di USA.

Serangan Jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba -tiba
terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan
otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
Proses iskemik miokardium lama yang mengakibatkan kematian (nekro sis) jaringan
otot miokardium tiba-tiba.

Epidemiologi

Diperkirakan lebih dari 1 juta orang menderita infark miokard setiap tahunnya dan
lebih dari 600 orang meninggal akibat penyakit ini.

Etiologi
AMI terjadi jika suplai oksigen yang tidak sesuai dengan k ebutuhan tidak tertangani
dengan baik sehingga menyebabkan kematian sel -sel jantung tersebut. Beberapa
hal yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya:
1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard. Menurunnya suplai oksigen
disebabkan oleh tiga faktor, antara lain:

a) Faktor pembuluh darah


Hal ini berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagai jalan darah
mencapai sel-sel jantung. Beberapa hal yang bisa mengganggu kepatenan
pembuluh darah diantaranya: atherosclerosis, spasme, dan arteritis.
Spasme pembuluh darah bisa juga terjadi pada orang yang tidak memiliki
riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan biasanya dihubungkan dengan
beberapa hal antara lain: (a) mengkonsumsi obat -obatan tertentu; (b) stress
emosional atau nyeri; (c) terpapar suhu di ngin yang ekstrim, (d) merokok.

b) Faktor Sirkulasi
Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung
keseluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak akan
lepas dari factor pemompaan dan volume darah yang dipompakan. K ondisi
yang menyebabkan gangguan pada sirkulasi diantaranya kondisi hipotensi.
Stenosis maupun isufisiensi yang terjadi pada katup -katup jantung (aorta,
mitrlalis, maupun trikuspidalis) menyebabkan menurunnya cardac out put
(COP). Penurunan COP yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan
bebarapa bagian tubuh tidak tersuplai darah dengan adekuat, termasuk
dalam hal ini otot jantung.
c) Faktor darah
Darah merupakan pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh. Jika
daya angkut darah berkurang, maka sebagus apapun jalan (pembuluh darah)
dan pemompaan jantung maka hal tersebut tidak cukup membantu. Hal -hal
yang menyebabkan terganggunya daya angkut darah antara lain: anemia
hipoksemia, dan polisitemia.

2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh


Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi
diantaranya dengan meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan COP.
Akan tetapi jika orang tersebut telah mengidap penyakit jantung, mekanisme
kompensasi justru pada akhirnya makin memperberat kondis inya karena
kebutuhan oksigen semakin meningkat, sedangkan suplai oksigen tidak
bertambah.
Oleh karena itu segala aktivitas yang menyebabkan meningkatnya
kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya infark. Misalnya: aktivtas berlebih,
emosi, makan terlalu banyak dan lain-lain. Hipertropi miokard bisa memicu
terjadinya infark karena semakin banyak sel yang harus disuplai oksigen,
sedangkan asupan oksien menurun akibat dari pemompaan yang tidak
efektive

Faktor resiko
Secara garis besar terdapat dua jenis fakt or resiko bagi setiap orang untuk
terkena AMI, yaitu factor resiko yang bisa dimodifikasi dan factor resiko yang
tidak bisa dimodifikasi.
a. Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi
Merupakan factor resiko yang bisa dikendalikan sehingga dengan
intervensi tertentu maka bisa dihilangkan. Yang termasuk dalam kelompok ini
diantaranya: Merokok, Konsumsi alcohol, Infeksi, Hipertensi sistemik,
Obesitas, Kurang olahraga dan Penyakit Diabetes.
b. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi
Merupakan factor resiko yang tidak bisa dirubah atau dikendalikan, yaitu
diantaranya: Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras, geografi, tipe
kepribadian dan kelas sosial.

Klasifikasi Klinis pada Infark Miokard Akut


1. Klas I ? tidak ada gagal jantung kongensif. ( Mortalitas 6%)
2. Klas II ? adanya bunyi jantung tida (gallop), ronki basal, atau keduanya.
(Mortalitas 17%)
3. Klas III ? adanya edem paru.( Mortalitas 30 -40%)
4. Klas IV ? adanya syok kardiogenik. (Mortalitas 60 -80%)
- Elektrokardiografi
Penderita AMI dapat mempunyai gambaran EKG yang berbeda -beda:
1. EKG normal atau nonspesifik
2. Perubahan gelombang ST -T berupa depresi ST atau T terbalik (inverted)
3. EKG yang spesifik, yaitu terjadi perubahan -perubahan yang khas berupa
adanya elevasi ST,

r Infark Transmural

Infark yang terjadi pada seluruh lapisan dinding ventrikel: anterior, inferior, dan
posterior.

r Infark subendokardial

Infark pada lapisan superfisial otot jantung

Lokasi AMI berdasarkan EKG

r Inferior: II, III, aVF


r Lateral: I, aVL, V4 ± V6
r Anteroseptal: V1 ± V3
r Anterolateral: V1 ± V6
r Ventrikel kanan: RV4, RV5

Respon Psikofisiologis pd AMI

r Psikologis: cemas, takut


r Mekanis: vasokontriksi, kontraktilitas, TD, COÝ
r Elektris: konduksi & HR Ý
r Metabolik : penurunan suplai O2 akan mendorong terjadinya metabolisme
anaerob oleh sel dengan hasil sampingan asam laktat. Peningkatan asam
laktat menyebabkan keadaan asidosis yang dapat menyebabkan kerusakan
enzim dan sel yang ireversibel.

ð  

þ |  
   

  


 














 




 
 
 


  
  þ

 


 

 

 



 
 





 

 
 

ð   


| 

   

  

   
 



 




þ
  


 


  
 
  

 




  



!  


 

! 





" 

 



# 






! 


" 


$ 


%


 


!&

  


|

 




'

"   

 
 
  
 



 


 

" 
 

"   



 


 



 


(  
)

*  
 


 



+

 
  

 
 

"  


,
 

 
  


 


 


|


"  

"  


- 


.
  

| 

.  
  


|

 

 !/
  
  
  

   


#



Anda mungkin juga menyukai