PGJ Modul 11

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

P E R E N C A N A A N

GEOMETRI
JALAN
MODUL - 11
Pokok bahasan
1. Alinyemen Horizontal
Alinemen Horizontal
• Dibagi menjadi 2 bagian;
• Bagian lurus
• Bagian lekung (tikungan)

BAGIAN LURUS
Panjang maksimum bagian lurus dapat
ditempuh dalam waktu ≤ 2.5 menit
(sesuai Vr), dengan pertimbangan
keselamatan pengemudi akibat
kelelahan.
Bagian lekung (tikungan)
• Kendaraan pada saat melalui tikungan dengan Gaya sentrifugal yang terjadi F = m . a
kecepatan (v) akan menerima gaya sentrifugal Dimana :
(F) → kendaraan terdorong keluar lajur jalan. m = massa = G/g
• Perlu gaya yang mengimbangi: G = berat kendaraan
• Gaya gesekan melintang antara ban
g = gaya gravitasi bumi
kendaraan dengan permukaan jalan.
a = percepatan strfl = 𝑉 2 /R
V = kecepatan kendaraan
• Komponen berat kendaraan akibat R = jari-jari lengkung lintasan
kemiringan melintang permukaan jalan.
Dengan demikian besarnya gaya
sentrifugal dapat ditulis sebagai
berikut:
GV 2
F=
gR
Bagian lekung (tikungan)
• Pada saat kendaraan dengan kecepatan (V), akan terjadi gesekan arah
melintang jalan antara ban kendaraan dengan aspal → menimbulkan gesekan
melintang (Fs).
• Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal → koefisien
gesekan melintang (f)
• Besarnya koefisien gesekan melintang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti jenis dan kondisi ban, tekanan ban, kekasaran permukaan perkerasan,
kecepatan kendaraan, dan keadaan cuaca.
• Nilai koefisien gesekan melintang yang dipergunakan untuk perencanaan
haruslah merupakan nilai yang telah mempertimbangkan faktor keamanan
pengemudi, sehingga bukanlah merupakan nilai maksimum yang terjadi.
Bagian lekung (tikungan)
• Komponen berat kendaraan untuk mengimbangi gaya sentrifugal
diperoleh dengan membuat kemiringan melintang jalan.
• Kemiringan melintang jalan pada lengkung horizontal yang bertujuan
untuk memperoleh komponen berat kendaraan guna mengimbangi gaya
sentrifugal → superelevasi (e).
• Semakin besar superelevasi semakin besar pula komponen berat
kendaraan yang diperoleh.
• Anjuran e maks:
• Untuk daerah yang licin akibat sering hujan atau kabut; e max 8%
• Daerah perkotaan yang sering macet e max 4 - 6 %
• Bina Marga (luar kota) menganjurkan e max 10% untuk Vr > 30 km/jam dan e max
8% untuk Vr 30 km/jam; jalan dalam kota e max 6%
• Indonesia pada saat ini umumnya mengambil nilai 0,08 dan 0,10.
Gesekan melintang antara antara ban kendaraan dengan permukaan
jalan bersama-sama dengan komponen berat kendaraan akibat
adanya kemiringan melintang lengkung horizontal digunakan untuk
mengimbangi gaya sentrifugal yang timbul.
• Untuk pertimbangan perencanaan digunakan e maks = 10%
• Sedangkan f maks dapat ditentukan dari grafik dibawah ini
Jari-jari minimum tikungan
• Untuk menghindari terjadinya kecelakaan maka dihitung jari-jari minimum
untuk e dan f maksimum.
• Jari-jari tikungan rencana (Rc) diambil lebih besar nilainya dari Rmin; karena:
• Pertimbangan peningkatan jalan di kemudian hari
• Rmin menghasilkan lengkung tertajam
• Menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada pengemudi yang bergerak dengan kecepatan
tinggi
Rmin untuk jalan perkotaan

Rmin untuk jalan luar kota


Lengkung peralihan
• Lengkung peralihan dibuat untuk menghindari terjadinya
perubahan alinemen yang tiba-tiba dari bentuk lurus ke bentuk
lingkaran.
• Diletakkan sebelum dan sesudah tikungan berbentuk spiral
(clothoid)
• Panjang lengkung peralihan (Ls) dengan mengambil nilai terbesar
dari 3 persamaan:
1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum
2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal
3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
Bagian lekung (tikungan)
• Terdiri dari 3 jenis tikungan:
1. Lingkaran (Full Circle = FC)
2. Spiral-Lingkaran-Spiral (Spiral-Circle-Spiral = S-C-S)
3. Spiral-Spiral (SS)
Full Circle (FC)

• Full Circle adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari


bagian satu lingkaran saja
• Persyaratan utama untuk dapat diterapkan:
• Radius tikungan besar, R berkisar > 750 m
• Nilai p (pergeseran tangen ke bagian spiral) < 0.25 m
• Superelevasi yang dibutuhkan ≤ 3%
Rumus yang dibutuhkan:

Note:
- Bagian jalan yang lurus dinamakan bagian tangen
- TC = titik peralihan dari bentuk tangen horizontal ke bentuk busur lingkaran
- PI (point of intersection) = perpotongan 2 tangen horizontal berurutan
Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)
• Persyaratan utama untuk dapat diterapkan:
• Radius tikungan (R) berkisar 200 – 700 m
• Tikungan tidak terlalu tajam namun juga tidak terlalu tumpul
Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)
Rumus yang dibutuhkan untuk menggambar tikungan SCS:
Spiral-Spiral (SS)
Rumus yang dibutuhkan:
Menentukan Tikungan Spiral-Circle-Spiral

tikungan yg tepat
Ya Tikungan
Lc < 20 ?
Spiral-Spiral

Tidak

Ya Tikungan
p < 0.25 ? Full Circle

Tidak

E < min Ya Tikungan


(0,04) ? Full Circle

Tidak

Tikungan Spiral-Circle-Spiral
Diagram superelevasi
• Menggambarkan pencapaian
superelevasi dari lereng normal
ke maksimum
• Sehingga dapat ditentukan
bentuk penampang melintang
yang direncanakan

Anda mungkin juga menyukai