Anda di halaman 1dari 34

PETUNJUK PELAKSANAAN

P2KGB
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENDIDIKAN PELATIHAN KEPERAWATAN GIGI
BERKELANJUTAN

1. Jenis kegiatan P2KGB :


a. Kegiatan Ilmiah
Terdiri dari beberapa macam kegiatan, yaitu:
1) Seminar
Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan
sistematis mempelajari, membahas suatu masalah.
Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya
menampilkan satu atau beberapa pembicaraan
dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.
Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan
pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga
menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.
2) Program pelatihan/kursus
Merupakan kegiatan meningkatkan pengetahuan
secara teori, kualitas praktek keterampilan dan
kecakapan di bidang keperawatan gigi, kedokteran
gigi yang sesuai dengan kompetensi keperawatan
gigi. kegiatan ini terdiri dari teori dan praktek dalam
kurun waktu minimal ≤31 Jam Pelajaran (JP)/antara
32 JP – 61 jam pelajaran/ ≥ 62 jam pelajaran dan
dapat dilakukan melalui modul/telemedia.
3) Work shop
Merupakan kegiatan perawat gigi dalam mengikuti
pertemuan atau persidangan untuk membahas satu
topik keperawatan gigi atau kedokteran gigi sesuai
kompetensi keperawatan gigi. Kegiatan tersebut harus
berlangsung sekurang–kurangnya 6 jam (1 hari) dan
harus mencakup praktik hand–on atau simulasi
praktik. Workshop terbagi dalam 2 kategori yakni:
Tanpa praktikum (“workshop kering”), 4-8 jam efektif
Dengan praktikum (“workshop basah”), 6-12 jam
efektif. Kegiatan yang memenuhi kriteria namun
kurang dari 6 jam dimasukkan ke dalam kegiatan
pembelajaran.

4) Lokakarya
Merupakan kegiatan pertemuan antara para ahli
dibidangnya untuk membahas masalah yang berkaitan
dengan bidang keahliannya untuk menghasilkan suatu
solusi atau kebijakan.
5) Simposium
Kegiatan perawat gigi dalam mengikuti pertemuan
terbuka dengan beberapa pembicara yang
menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek
yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu
masalah di bidang keperawatan dan kedokteran gigi
sesuai kompetensi.
6) Diskusi panel
Kegiatan perawat gigi dalam mengikuti pertemuan
sejumlah panelis yang membicarakan suatu masalah
keperawatan dan kedokteran gigi tertentu dengan
pengalaman dan disiplin yang berbeda–beda untuk
menghasilkan suatu kesimpulan dan atau
rekomendasi
7) Ceramah
Kegiatan perawat gigi dalam mengikuti pertemuan
yang disampaikan oleh narasumber Keperawatan gigi
dan kedokteran gigi menyampaikan pendapat sesuai
dengan kemampuannya dalam komunikasi satu arah
(disusun kembali sesuai dengan bahasa Indonesia
yang benar)
8) Dental Education Expo
Merupakan kegiatan perawat gigi dalam mengikuti
pameran atau kumpulan kegiatan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan dan
kedokteran gigi.
9) Penyajian kasus atau penelitian
Merupakan kegiatan perawat gigi dalam rangka
penyajian laporan kasus atau laporan penelitian

b. Publikasi Karya Tulis Ilmiah


Penyampaian observasi atau pembahasan permasalahan
keperawatan gigi dan kedokteran gigi yang dilakukan
oleh perawat gigi sesuai dengan kompetensi. Karya tulis
dapat dipublikasikan dalam bentuk buku dan makalah
yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional, atau
melalui majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI.
c. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat
Merupakan kegiatan dalam bidang keperawatan gigi,
kedokteran gigi dan pelayanan kesehatan (antara lain:
konsultasi, penyuluhan, dan pengobatan) yang dilakukan
kepada masyarakat dengan tujuan sosial, termasuk
penanggulangan bencana alam/gawat darurat .
d. Kegiatan Organisasi
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan/diikuti oleh
perawat gigi dalam kegiatan organisasi PPGI. Kegiatan
tersebut antara lain musyawarah tingkat nasional,
daerah, dan cabang, rapat kerja dan kegiatan lain yang
dapat memberikan kontribusi terhadap organisasi PPGI
yang dapat diukur dan dapat dinilai serta layak untuk
diberi nilai SKP.
e. Kegiatan Belajar Mandiri
Kegiatan yang membuat seorang perawat gigi
mempelajari suatu pengetahuan/keterampilan secara
mandiri dan meringkas dalam suatu Resume. Misal :
membaca jurnal terakreditasi, dan melakukan
penelusuran informasi/EBM (Evidence Based Medicine).
f. Kegiatan profesional
kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan fungsinya
sebagai perawat gigi untuk
mempertahankan/meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kewenangan klinis dalam tugas
promotif preventif, kolaborasi, delegasi, dan manajerial
klinik. Penilaian kegiatan profesionalisme disesuaikan
dengan kriteria fasilitas pelayanan kesehatan.
Jenis fasilitas pelayanan kesehatan
1.  Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
2.  Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar.
3.  Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan spesialistik.
4.  Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan spesialistik, dan pelayanan
kesehatan sub spesialistik.
5.  Daerah Terpencil adalah daerah yang sulit dijangkau karena
berbagai sebab seperti keadaan geografi (kepulauan,
pegunungan, daratan, hutan dan rawa), transportasi, sosial, dan
ekonomi.
6.  Daerah Sangat Terpencil adalah daerah yang sangat sulit
dijangkau karena berbagai sebab seperti keadaan geografi
(kepulauan, pegunungan, daratan, hutan dan rawa), transportasi,
sosial, dan ekonomi.
7.  Daerah Tertinggal adalah daerah kabupaten yang relatif kurang
berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional dan
berpenduduk relatif tertinggal.
8.  Daerah Perbatasan adalah kabupaten/wilayah geografis yang
berhadapan dengan negara tetangga, dengan penduduk yang
bermukim di wilayah tersebut disatukan melalui hubungan
sosio-ekonomi, dan sosio budaya dengan cakupan wilayah
administratif tertentu setelah ada kesepakatan antar negara
yang berbatasan.
9.  Daerah Kepulauan adalah daerah pulau-pulau kecil
berpenduduk termasuk pulau-pulau kecil terluar.
10. Pulau-Pulau Kecil Terluar adalah pulau-pulau dengan luas area
kurang atau sama dengan 2000 km2 yang memiliki titik dasar
koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut
kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.
11. Tempat Tidak Diminati adalah daerah yang bukan merupakan
daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan dengan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memiliki kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan.

Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Persyaratan Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Kesehatan Sangat
Terpencil Terpencil
geografis Wilayah sulit Wilayah sulit dijangkau,
dijangkau. pegunungan,
Pegunungan, pedalaman, dan atau
pedalaman, dan atau rawa-rawa/Pulau
rawa-rawa. kecil/gugus pulau dan
Rawan bencana alam. daerah
pesisir/perbatasan
negara lain baik darat
maupun di pulau-pulau
kecil terluar.
transportasi Transportasi Transportasi
darat/air/udara rutin 1 darat/air/udara rutin 1
kali dalam 1 minggu. kali dalam 1 bulan/
Transportasi hanya tersedia
sewaktu-waktu transportasi udara/tidak
terhalang kondisi ada transportasi umum.
iklim/cuaca. Transportasi sewaktu-
waktu terhalang kondisi
iklim/cuaca.

Waktu 6 jam perjalanan dari 8 jam perjalanan dari


tempuh ibukota kabupaten ke ibukota kabupaten ke
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut. kesehatan tersebut
Sosial Kesulitan pemenuhan Kesulitan pemenuhan
ekonomi bahan pokok. bahan pokok.
Kondisi keamanan Kondisi keamanan yang
yang tidak kondusif. tidak kondusif.

AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA P2KGB


a. Ketentuan Umum
1) Akreditasi Penyelenggara merupakan upaya yang dilakukan
secara sistematis, berkesinambungan, terencana, dan
terarah untuk menetapkan strata lembaga penyelenggara
P2KGB serta untuk mendapatkan gambaran hasil akhir dan
mutu penyelenggaraannya.
2) Pelaksana akreditasi adalah PPGI melalui komisi P2KGB
dibantu oleh Tim dan Unit P2KGB di tiap daerah atau
cabang.
3) Komisi (devisi akreditasi) mengakreditasi lembaga
penyelenggara bukan institusi.
4) Tim/unit membantu Komisi mengakreditasi lembaga
penyelenggara yang terarah, terukur dan terprogram.
b. Prosedur Akreditasi lembaga Penyelenggara
P2KGB
1) Lembaga Penyelenggara P2KGB mengajukan surat
permohonan melalui tim dan unit P2KGB untuk
diteruskan ke DPP PPGI melalui Komisi P2KGB,
dengan menyertakan dokumen dan data pendukung
sebagai berikut :
a) Berkedudukan di wilayah Indonesia dan
beralamat jelas.
b) Susunan pengurus yang jelas.
c) Sarana dan prasarana.
d) Pengorganisasian :
(1) Metoda pembelajaran
(2) Kurikulum/modul
(3) Nara sumber
(4) Waktu
(5) Hasil akhir : kompetensi tambahan yang
didapat
2) Penetapan strata Lembaga Penyelenggara
P2KGB oleh Komisi P2KGB dengan ketentuan :
a) Terakreditasi : apabila semua ketentuan dipenuhi
b) Tidak terakreditasi : apabila tidak semua
ketentuan dipenuhi
Penerbitan Surat Keputusan Akreditasi Lembaga
Penyelenggara
a. Ketua DPP PPGI menerbitkan SK Akreditasi Lembaga
Penyelenggara dan penilaian
b. SKP atas rekomendasi ketua Komisi P2KGB (mengacu
pada Pedoman & Juklak P2KGB yang berlaku secara
Nasional)
c. Komisi P2KGB mengirimkan kepada penyelenggara
P2KGB paling lama 7 (tujuh) hari setelah penerbitan surat
keputusan penilaian SKP.

PROSES AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARAAN


1. Pengajuan proposal
a. Sistimatika proposal
Penyelenggara P2KGB harus mengajukan permohonan
persetujuan dengan dilengkapi dokumen proposal dan
data pendukung kepada Ketua DPP PPGI Tembusan
Komisi P2KGB yang sudah mendapatkan persetujuan
dari DPD/DPC PPGI Daerah setempat kegiatan P2KGB
diadakan (Internasional, Nasional, Daerah, Cabang),
minimal 1 (satu) bulan sebelum tanggal
penyelenggaraan. Sistimatika pengajuan proposal
meliputi :
1) Jenis/bentuk kegiatan
2) Judul/Topik/Tema jelas
3) Kompetensi utama yang diharapkan (untuk
kegiatan terstruktur)
4) Tingkat Partisipasi
5) Tujuan
6) Metode
7) Alokasi waktu
8) Peserta
9) Materi
10) Pengajar/Pembicara/narasumber
a) Biodata
b) Kompetensi
11) Jadwal & lokasi pelaksanaan
12) Sumber dana dan Pembiayaan
13) Metode evaluasi kegiatan dan evaluasi peserta
14) Metode publikasi
15) Mitra kerja/Sponsorship
16) Rekomendasi dari Ikatan Keahlian dan Kolegium
terkait bila kegiatan diselenggarakan oleh Ikatan
Keahlian (spesialis)

b. Proses verifikasi permohonan SKP oleh Komisi/Tim/Unit


P2KGB
Setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud
diatas, Komisi/Tim/Unit P2KGB:
1) Menilai dan mengkaji kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Kajian penilaian dilakukan selambat lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah menerima permohonan persetujuan dengan
dilengkapi dokumen proposal dan data pendukung
secara lengkap.
3) Permohonan persetujuan yang kurang lengkap
dikembalikan kembali kepada pemohon paling lama 7
(tujuh) hari terhitung sejak tanggal penerimaan.
4) Ketua Komisi/Tim/Unit P2KGB paling lama 7(tujuh) hari
terhitung sejak menerima hasil kajian penilaian
permohonan, memberikan jawaban persetujuan atau
penolakan permohonan terhadap penyelenggara
kegiatan.

c. Kemungkinan Hasil
1) Bila penyelenggara P2KB memperoleh persetujuan,
maka harus menyampaikan laporan pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan P2KGB paling lama 1 (satu)
bulan setelah penyelenggaraan kegiatan kepada
Komisi/Tim/Unit P2KGB di tingkat pusat/daerah/cabang
dan menyertakan copy data peserta pelatihan yang
mendapatkan sertifikat pada acara tersebut untuk
dimasukkan pada data base masing- masing
Komis/Tim/Unit P2KGB.
2) Bila permohonan ditolak, maka penyelenggara diberi
kesempatan 1 (satu) kali lagi untuk mengajukan .
( melengkapi kekurangan) kembali permohonan
persetujuan kegiatan paling lama 7 (tujuh) hari setelah
menerima surat keputusan dan harus kembali melalui
seluruh tahapan diatas.
3) Foto copy Permohonan/Proposal dan laporan kegiatan
dikirim ke Komisi P2KB untuk dievaluasi dan diregistrasi.

PENETAPAN JUMLAH SKP


SKP (Satuan Kredit profesi) merupakan suatu takaran/ukuran
penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh
dengan cara – cara yang telah ditentukan dalam profesi
Keperawatan Gigi. (1 SKP = jam efektif = 45 menit)
a. Divisi akreditasi dan penilaian,Divisi Pengawasan di Komisi
P2KGB bertanggung jawab dalam menilai bobot SKP.
b. Setiap nilai SKP harus memperhatikan kaidah penilaian
yang telah dijelaskan pada bab penilaian SKP pada
Pedoman P2KGB.
c. Ketua Komisi ,Divisi akreditasi dan Penilaian,Divisi
pengawasan,Divisi penilaian menilai dokumen, data
pendukung, serta berkas yang telah diajukan. Selain itu
juga melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatannya.
d. Khusus untuk P2KGB terstruktur divisi akreditasi & divisi
pengawasan di komisi P2KB dapat menilai dan mendata
langsung. Penilaian tersebut dilakukan paling lama 7
(tujuh) hari setelah permohonan diterima. Divisi akreditasi
melaporkan hasil penilaian kepada Ketua Komisi P2KGB
untuk memperoleh persetujuan penetapan SKP.
Penilaian SKP
b. Kegiatan Ilmiah
Besaran nilai SKP kegiatan ilmiah ditentukan
berdasarkan :
1) Metode kegiatan
a) Penataran Teori
b) Penataran Teori dan Ketrampilan (Pasien, Model,
Phantom/Simulasi)
2) Kompetensi peserta
Perawat gigi
3) Satuan waktu
Waktu efektif kegiatan 1 jam pelajaran 45 menit (1
JPL= 45 menit) tidak termasuk registrasi dan
istirahat/isoma)
4) Cakupan wilayah
Merupakan cakupan wilayah peserta dari kegiatan,
yaitu:
a) Lokal (Cabang Kabupaten Kota
Kegiatan seminar diselenggarakan oleh/berada di
wilayah DPC kabupaten/kota, minimal dihadiri 20
peserta.
b) Propinsi (Daerah Propinsi)
Kegiatan seminar diselenggarakan oleh/berada di
tingkat propinsi/DPD, dihadiri oleh peserta
minimal 50 peserta.
c) Nasional
Kegiatan seminar diselenggarakan oleh/berada di
tingkat propinsi/DPD/DPP, dihadiri oleh delegasi
minimal ≥ 4 propinsi.
d) Internasional
Kegiatan seminar diselenggarakan di dalam/luar
negeri. Dihadiri peserta WNI dan minimal ≥ 2
delegasi WNA, pembicara WNI dan WNA.
5) Peran
a) Peserta
b) Pembicara
c) Panitia
d) Moderator
Penilaian SKP Kegiatan P2KGB Perawat gigi, diatur dan
ditetapkan oleh ikatan keahlian dan kolegium masing-
masing cabang ilmu bersama DPP PPGI

Penerbitan Surat Keputusan Akreditasi Lembaga


Penyelenggara
a. Ketua DPP PPGI menerbitkan SK Akreditasi Lembaga
Penyelenggara dan penilaian
b. SKP atas rekomendasi ketua Komisi P2KGB (mengacu pada
Pedoman & Juklak P2KGB yang berlaku secara Nasional)
c. Komisi P2KGB mengirimkan kepada penyelenggara P2KGB
paling lama 7 (tujuh) hari setelah penerbitan surat keputusan
penilaian SKP.

Laporan Kegiatan Penyelenggara Kegiatan P2KGB


Penyelenggara melaporkan jumlah dan nama peserta P2KGB paling
lambat 1 bulan setelah kegiatan dilaksanakan kepada tim/unit/komisi
P2KGB sebagai data acuan pada proses verifikasi permohonan
resertifikasi dan reregistrasi anggota.
Tabel 1 : Penilaian SKP kegiatan Ilmiah Lisan Kompetensi Perawat Gigi
Kegiatan Pendidikan P2KB SKALA
Lokal / Wilayah Nasional Internasional
Kategori kegiatan pembelajaran
Waktu (Jam) <3 ≥ 3-6 > 6-8 <3 ≥ 3-6 > 6-8 <3 ≥ 3-6 > 6-8
Pembicara* 0,5 1 2 1 2 3 3 4 5
Simposium/ Moderator 0,5 0,5 0,5 1 1 1 2 2 2
seminar (Kognitif) Peserta 1 2 3 2 3 4 4 5 6
Panitia 0,5 0,5 0,5 1 1 1 2 2 2

Tabel 2 : penilaian SKP kegiatan workshop

Kegiatan Pendidikan P2KB SKALA


Lokal / Wilayah Nasional Internasional
Kategori meningkatkan kemampuan
praktek
Waktu (Jam) 4-8 >8-12 >12 4-8 >8-12 >12 4-8 >8-12 >12

Pembicara/Instruktur* 1 2 3 2 3 4 3 4 5
Workshop/
Moderator 1 1 1 1,5 1,5 1,5 2 2 2
Course
Peserta 2 3 4 3 4 5 6 7 8
(Psikomotor)
Panitia 1 1 1 1,5 1,5 1,5 2 2 2
Tabel 3: penilaian SKP kegiatan pelatihan
Kegiatan Pendidikan P2KB SKALA
Lokal / Wilayah Nasional Internasional
Kategori meningkatkan kemampuan
praktek
Waktu (Jam) ≤31 32-61 ≥62 ≤31 32-61 ≥62 ≤31 32-61 ≥62

Pembicara/Instruktur* 2 3 4 3 4 5 4 5 6
Moderator 1 1 1 1,5 1,5 1,5 2 2 2
Pelatihan
Peserta 3 4 5 4 5 6 7 8 9
Panitia 1 1 1 1.5 1,5 1,5 2 2 2
JENIS KEGIATAN KREDIT KETERANGAN
KATEGORI KEGIATAN PEMBELAJARAN
          Membaca artikel ilmiah 1 setiap penyajian
          Menelusuri informasi  
  Penyaji 2 setiap penyajian
  Pendengar 1 per kegiatan
  Penyelia 1 per kegiatan
          Seminar / simposium / lokakarya Lihat tabel 1
          Workshop Lihat tabel 2
         Pelatihan Lihat tabel 3
KATEGORI KEGIATAN PERTEMUAN ILMIAH
Musyawarah nasional 5
Musyawarah daerah 3
Musyawarah cabang 2
Rapat kerja nasional 3
Rapat kerja daerah 2
Rapat kerja cabang 1
Lokakarya Ppppp
Kongres nasional
Kongres internasional
KATEGORI KEGIATAN PROFESIONAL
          Menangani pasien rawat jalan di fasyankes tingkat ketiga    
  ≤ 100 pasien 2,5 per tahun
  >100-150 pasien 3 per tahun
  ≥ 200 pasien 5 per tahun
          Menangani pasien rawat jalan di fasyankes tingkat kedua    
  ≤ 100 pasien 1 per tahun
  >100-150 pasien 1,5 per tahun
  ≥ 200 pasien 2 per tahun
          Menangani pasien rawat jalan di fasyankes pertama    
  ≤ 100 pasien 1 per tahun
  >100-150 pasien 2 per tahun
  ≥ 200 pasien 3 per tahun
          Menangani pasien rawat jalan di fasyankes daerah    
terpencil
  ≤ 100 pasien 2 per tahun
  >100-150 pasien 3 per tahun
  ≥ 200 pasien 4 per tahun
          Menangani pasien rawat jalan di fasyankes daerah sangat    
terpencil
  ≤ 100 pasien 3 per tahun
  >100-150 pasien 4 per tahun
  ≥ 200 pasien 5 per tahun
KATEGORI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT / PROFESI
          Kepanitiaan / kepengurusan organisasi profesi 2 per kegiatan
          Kelompok kerja (POKJA) 2 per kegiatan
          Kerja (bakti) sosial 2 per kegiatan
          Tim bencana 5 per kegiatan
          Penyuluhan kesehatan 2 per kegiatan

KATEGORI KEGIATAN PUBLIKASI ILMIAH


          JURNAL    
  Penelitian
Peneliti utama 5 per artikel
Peneliti pembantu 2 per artikel
  Tinjauan pustaka
Penulis utama 4 per artikel
Penulis pembantu 2 per artikel
  Laporan kasus
Penulis utama 4 per artikel
Penulis pembantu 2 per artikel
     Jurnal lain terakreditasi 4 per artikel
Jurnal ilmiah internasional 5 per artikel
         MENULIS/MENERJEMAHKAN BUKU
Penulis utama 4 Per buku 
Penulis pembantu 3 Per buku 
          Mengedit buku 2  Per buku
          Monograf 1  Per buku
          Mengasuh rubrik di media massa 2 per tahun
KATEGORI KEGIATAN PENGEMBANGAN ILMU DAN PENDIDIKAN
          Supervisor (penyelia) 0,5 per tahun
          Bimbingan mahasiswa (tesis, referat, makalah)    
  SPRG 0,5 per tahun
  D3 1 per tahun
  D4 2 per tahun
          Mengajar ≥100 jam 1 per tahun
          Membuat soal ujian 2 per 10 soal
     
c. Publikasi Karya Tulis
Besaran nilai SKP Publikasi Karya Tulis dipengaruhi oleh :
1) Jenis Publikasi
a) Publikasi buku (Buku Teks, Terjemahan buku teks, buku
ilmiah popular, kamus istilah)
b) Publikasi tulisan pada majalah (Majalah PPGI, Majalah
PDGI, Majalah Non Kesehatan , Kesehatan Nasional,
Majalah Kesehatan Internasional).
2) Peran dalam Penulisan
a) Publikasi buku (Penulis Utama, Penyumbang Tulisan,
Editor, Pembantu, Pengindeks).
b) Publikasi tulisan pada majalah (Penelitian, Peneliti utama,
Peneliti pembantu)
c) Laporan Kasus (Penulis utama, Penulis pembantu)
d) Tinjauan Pustaka (Penulis utama, Penulis pembantu)

d. Kegiatan Belajar Mandiri


Penilaian SKP untuk kegiatan belajar mandiri dengan
verifikasi resume.:
1) Resume dengan minimal 250 kata dan 3 kepustakaan : 1
SKP
2) Resume dengan minimal 500 kata dan 5 kepustakaan :
2 SKP
3) Resume dengan minimal 750 kata dan 10 kepustakaan:
3 SKP
(Kolegium terkait menilai, merekomendasikan hasilnya ke
P2KGB dengan SK dari
DPP PPGI)
4. Materi dan Narasumber Kegiatan
a. Materi Kegiatan P2KGB :
Materi P2KGB sesuai dengan standar profesi dan standar
kompetensi.
1) Materi Keperawatan Gigi
Merupakan materi yang mencakup seluruh ilmu
keperawatan gigi secara umum dalam berbagai
cabang ilmu Keperawatan gigi. Materi ini
diperuntukan bagi Perawat gigi
2) Materi Kedokteran Gigi
Merupakan materi yang mencakup seluruh ilmu
kedokteran gigi secara umum dalam berbagai cabang
ilmu kedokteran gigi. Materi ini diperuntukan bagi
perawat gigi untuk menunjang kompetensi perawatan
gigi di fasilitas pelayanan kesehatan.
3) Materi non Kedokteran Gigi
Merupakan materi non kedokteran gigi yang masih
berkaitan dengan bidang kesehatan atau non
kesehatan yang dibutuhkan/bermanfaat bagi profesi
seorang perawat gigi.
b. Narasumber Kegiatan P2KGB dapat berasal dari :
1) Dalam negeri
Persyaratan :
a) Memiliki kemampuan komunikasi dan eksplanatori
yang baik.
b) Tenaga ahli dalam institusi, organisasi, dan
lembaga kesehatan di Indonesia.
c) Memahami dan menguasai topik yang akan
dibahas.
d) Narasumber yang memberikan/meningkatkan
kompetensi (kursus ketrampilan) harus
mendapatkan rekomendasi dari kolegium terkait
2) Luar Negeri,
Persyaratan :
a) Memiliki kemampuan komunikasi dan eksplanatori
yang baik (minimal bahasa Inggris aktif)
b) Merupakan tenaga ahli dalam salah satu institusi,
organisasi, dan lembaga di luar negeri.
c) Ahli dibidangnya dengan rekomendasi kolegium
terkait melalui Komisi P2KGB

MEKANISME RESERTIFIKASI DAN REREGISTRASI ANGGOTA


Setiap Perawat gigi harus menyerahkan dokumen P2KGB
kepada Unit P2KGB di tingkat cabang masing-masing pada
akhir periode 5 (lima) tahun dalam rangka resertifikasi
kompetensi.
1. Dokumen Resertifikasi P2KGB dan Proses Verifikasi
data Resertifikasi Reregistrasi
a. Borang Pendaftaran Anggota/Data Pribadi (Format 1)
Borang pendaftaran dimaksudkan untuk mendapatkan
data anggota yang menjalani P2KB
b. Borang Penilaian Kegiatan Diklat Keperawatan Gigi
Berkelanjutan (Format 2)
c. Borang Hasil Verifikasi Dokumen Keperawatan Gigi
Bekelanjutan (Format 3)
d. Borang Surat Pernyataan (Format 4)
e. Borang Rangkuman Penilaian P2KGB (Format 5)
f. Borang Surat Tanda Terima Berkas (Format 6)
g. Dokumen Bukti lain yang disertakan al : Fc Ijazah, Fc
STR ,Fc KTA PPGI yang masih berlaku, Fc KTP yang
masih berlaku, Pas Foto 3x 4 dan 4x6 latar belakang
merah masing- masing 4 Lembar Sertifikat Diklat
sejumlah 25 SKP.
h. Pengumpulan jumlah SKP yang berasal dari kegiatan
profesional, maka harus disertakan log book atau
dokumentasi kegiatan profesional (format 7)
i. Dokumen Bukti Asli pada saat Verifikasi, Resertifikasi dan
Reregistrasi harus disertakan untuk keperluan jaga mutu.
j. Melakukan pembayaran biaya Resertifikasi melalui
rekening DPD dan Pembayaran
k. Keanggotaan melalui Rek DPC
2. Alur Proses Verifikasi, Resertifikasi dan Reregistrasi
a. Peserta mengisi berkas borang yang telah disiapkan
Form borang berisi nama lengkap dan gelar
Tempat tanggal lahir
No KTA
No KTP
Alamat lengkap
No handphone
Alamat email
Tempat praktek mandiri
b. Menyusun kelengkapan sesuai persyaratan yang
ditentukan.
c. Petugas Unit P2KGB memeriksa berkas kelengkapan dan
kebenaran dokumen dengan melakukan verifikasi melalui
data base Nasional pelaksanaan P2KGB di Komisi P2KGB.
d. Peserta yang telah melengkapi dan lolos dalam verifikasi
akan diberikan bukti penerimaan berkas.
e. Unit P2KB Cabang Kabupaten/Kota mengirim data hasil
yang lolos verifikasi dan validasi ke TIM P2KGB Propinsi
terkait usulan persetujuan telah lulus uji kompetensi
kepada ketua DPD PPGI untuk proses Sertifikasi
Kompetensi (Serkom).
f. Unit P2KGB Cabang Kabupaten/Kota melampirkan bukti
bayar biaya
1) Rekomendasi dan re-sertifikasi kompetensi yang di
transfer oleh pemohon ke DPD PPGI/MTKP.
2) Re-registrasi/STR Ke DPP PPGI/MTKI (jumlah biaya
berdasarkan SK DPP PPGI)
3) Proses ferifikasi SKP di DPC PPGI dan Rekomendasi
Ijin Praktik (bila diperlukan)
4) Penyelesaian administrasi terkait keanggotaan
g. Ketua DPD PPGI mengeluarkan rekomkendasi Ke MTKP
untuk penerbitkan sertifikat uji kompetensi dan STR (1
lembar sertifikat kompetensi asli dan 1 (satu) lembar foto
copy sertifikat kompetensi yang sudah di legalisasi dengan
stempel basah).

3. Ketentuan Resertifikasi Peserta P2KGB


a. Ketentuan Administratif
1) Setiap perawat gigi yang memiliki aktifitas klinis
diwajibkan mengikuti kegiatan P2KGB dengan jumlah
requirement 25 SKP yang ditentukan dengan
menunjukkan bukti Sertifikat atau surat tanda bukti
telah mengikuti tugas,diklat secara sah dari
penyelenggara diklat yang mencantum Nomor
penerbitan SK SKP dari Ketua Umum DPP PPGI
serta dapat dipertanggung jawabkan.
2) Evaluasi dilakukan setiap 5 tahun sekali dengan
mengisi borang requirement diklat Perawat gigi dan
melengkapi kelengkapan dokumennya. Evaluasi ini
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh
sertifikat kompetensi dari kolegium terkait
b. Jumlah Requirement Kredit
1) Jumlah requirement kredit nilainya ditentukan oleh
Komisi Akreditasi dan dengan memenuhi ketentuan
minimal requirement 25 (dua puluh lima) SKP per 5
(lima) tahun
2) Apabila terdapat kelebihan jumlah SKP dari periode
sebelumnya, maka SKP tersebut tidak dapat di
akumulasikan pada periode (5 tahun) berikutnya.
3) Setiap perawat gigi harus mengikuti minimal 60- 80%
dari seluruh kegiatan utama, serta maksimal 20-40%
dari seluruh kegiatan penunjang.
c. Kategori dan Penilaian kegiatan P2KGB
Pembagian kategori kegiatan P2KGB terdiri dari dua
macam, yaitu: Kegiatan utama dan kegiatan penunjang.
1) Kegiatan utama merupakan kegiatan yang sesuai
dengan kompetensi dan dapat di verifikasi melalui
sertifikat tertulis yang sesuai dengan kompetensinya.
kegiatan utama kompetensi perawat gigi, materi
kegiatan P2KGB merupakan materi perawat gigi.
2) Kegiatan penunjang adalah:
a) Kegiatan yang hanya dapat di verifikasi dengan
penulisan/laporan yang dilakukan oleh
perawat gigi itu sendiri
b) Kegiatan yang dapat di verifikasi dengan
sertifikat tertulis akan tetapi bukan
merupakan kompetensinya (pendidikan formal);
kegiatan dengan materi kesehatan
nonkeperawatan gigi atau manajemen yang
berhubungan dengan kegiatan, kerja dan praktik
perawat gigi .

X. PEMBINAAN & PENGAWASAN


Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan P2KGB adalah
kegiatan yang bertujuan untu melakukan kontrol terhadap
pelaksanaan P2KGB sesuai dengan prosedur dan mekanisme
yang berlaku, dilakukan DPP PPGI bersama, Komisi/Tim/Unit
P2KGB
1. Peran DPP PPGI
a. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses
pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan
P2KGB yang dilaksanakan di Indonesia.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja
Komisi, Tim dan Unit P2KGB.
c. Mempunyai kewajiban dan wewenang memberikan arahan,
masukan dan pertimbangan perihal pelaksanaan P2KGB
baik diminta maupun tidak secara lisan/tulisan.
2. Peran Komisi/Tim/Unit P2KGB
a. Komisi/Tim/Unit P2KGB bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh proses pelaksanaan dan pengawasan
penyelenggaraan kegiatan P2KGB yang dilakukan.
b. Komisi/Tim/Unit dapat memberikan arahan, masukan dan
pertimbangan perihal pengawasan pelaksanaan P2KGB
baik diminta maupun tidak secara lisan/tulisan kepada
divisi penilainan dan pengawasan Komisi/Tim/Unit
P2KGB.
c. Semua kegiatan di tingkat Pusat/Wilayah/Cabang dilaporan
ke DPP PPGI melalui Komisi P2KGB untuk dievaluasi dan
diregristrasi.

XI. KETENTUAN – KETENTUAN LAIN


1. Biaya administrasi Penetapan SKP
a. Biaya
Untuk setiap permohonan akreditasi SKP kegiatan ilmiah
oleh Lembaga Penyelenggara dikenakan biaya sebagai
berikut :
1) Tingkat Internasional : Rp. 750.000/SKP
2) Tingkat Nasional : Rp. 300.000/SKP
3) Tingkat Lokal/Propinsi : Rp. 200.000/SKP
b. Validasi dan verifikasi nilai SKP dilakukan oleh P2KB
PPGI Cabang Kab/Kota dan biayanya ditentukan
melalui SK DPP PPGI.
c. Biaya Penetapan Rekomendasi re-sertifikasi
kompetensi sesuai ketetapan MTKP
d. Biaya Penetapan Re-registrasi/STR sesuai ketetapan
MTKI
e. Apabila kegiatan P2KGB dilakukan oleh
instansi/organisasi diluar PPGI, maka DPD/Tim P2KGB
Propinsi dan DPC/Unit P2KGB Kab/Kota diperbolehkan
melakukan kerjasama untuk melaksanakan kegiatan
tersebut dan memperoleh dana pengembangan profesi
yang jumlahnya ditentukan atas hasil kesepakatan
kerjasama tersebut.
f. Besaran biaya terkait tersebut diatas dapat berubah
sesuai ketentuan perubahan menurut peraturan yang
berlaku .

2. Penjelasan persentase requitment kredit kegiatan


P2KGB
Kredit prasyarat yang diperlukan sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan, yaitu sekurang kurangnya 25 (dua puluh
lima) SKP dalam 5 9lima) tahun, terdiri dari :
a. Kegiatan praktik professional : 10 - 20 %
b. Pendidikan dan Pelatihan : 60 – 80 %
c. Pengabdian masyarakat/organisasi : 10 – 20 %
3. Penjelasan penilaian dan pemberian angka kredit sesuai
P2KGB
a. Kegiatan praktik professional : 10 - 20 % (2,5 – 5 SKP/5
tahun)
b. Pengalaman kerja mengelola pasien secara langsung
selama 1 tahun = 1 SKP, dibuktikan dengan :
1) Surat Keterangan bahwa saat ini masih aktif sebagai
perawat gigi di fasilitas pelayanan kesehatan/institusi
pendidikan keperawatan gigi.
2) Deskripsi diri tentang apa yang dikerjakan. Minimal
200 pasien dalam satu tahun (asumsinya adalah : 1
hari memegang 1 pasien, 1 bulan = 22 hari kerja, 1
th =12 bulan 1 tahun = 22 x 12 = 264. Diturunkan
menjadi 200 pasien/th)
c. Pengalaman sebagai Instruktur Klinik (CI) : 1 tahun = 0,5
SKP
d. Pengalaman sebagai pengelola dan pelaksana
pelayanan keperawatan gigi di UKGS : 1 tahun = 0,5 SKP
4. Pendidikan dan Pelatihan (Pendidikan Berkelanjutan): 60-80
% (15–20 SKP/5 th)
a. Pendidikan
Menjadi Dosen : > 100 jam mengajar/tahun= 1 SKP
b. Pelatihan/Pelatihan ilmiah (15 – 20 SKP) dilakukan dalam
5 tahun ,setiap tahun harus melakukan diklat dan diklat
yang diharapkan semakin sering dilakukan mendekati 5
(lima) tahun terakhir untuk mengantisipasi kemajuan
tehnologi
5. Pengabdian Masyarakat/organisasi 10 - 20 % (2-5
SKP)

XI. PENUTUP
Petunjuk pelaksanaan P2KGB ini disusun untuk
dijadikan pedoman dalam penyelenggaraaan P2KGB. Setiap
kegiatan yang terkait dengan P2KGB selalu dikoordinasikan
dengan Komisi/Tim/Unit P2KGB disetiap daerah atau cabang.
Bagi daerah dan kondisi tertentu akan diberlakukan ketentuan
khusus yang diatur oleh DPD atas persetujuan DPP
Harapan kami, P2KGB ini dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya yang berpedoman pada ketentuan dan petunjuk
pelaksanaan dengan rasa penuh tanggungjawab.
Hal – hal yang belum tertuang dalam petunjuk
pelaksanaan P2KGB ini, akan diatur dikemudian hari.
Lampiran
DIAGRAM ALUR PROSES VERIFIKASI, REGISTRASI DAN RESERTIFIKASI

BORANG PENILAIAN DIRI


UNIT P2KGB

REKOMENDASI
BUKTI PENERIMAAN BERKAS UJI
KOMPETENSI PORTO FOLIO

IZIN KERJA/PRAKTEK
TIM P2KGB
KAB KOTA
REKOMENDASI

MTKP

KOMISI P2KGB MTKI/SERKOM STR

Anda mungkin juga menyukai