Anda di halaman 1dari 12

RODA RANTAI DAN

BAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PURWOREJO
Jumat, 02 Desember 2016

RODA RANTAI DAN BAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOREJO 2016
 RODA
Fungsi Roda :
Roda depan dan belakang pada kendaraan bermotor adalah sebagai penunjang sepeda motor
untuk dapat berjalan saat digunakan untuk keperluan dan berktivitas. Terutama pada roda
belakang adalah sebagai tenaga penggerak sepeda motor yang diterima dari tenaga mesin yang
disalurkan melalui transmisi dan rantai pada roda belakang kendaraan.
•         Sebagai penopang seluruh berat kendaraan, penumpang dan beban.
•         Sebagai penggerak sepeda motor dari tenaga mesin yang disalurkan melalui sistem
pemindah daya.
•         Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata.
•         Sebagai bidang kontak terhadap permukaan jalan untuk mengontrol arah kendaraan dan
pengereman.

Bagian-bagian yang terdapat pada roda kendaraan


•    Bantalan roda.
•    Hub.
•    Jari-jari/ ruji.
•    Pelak, dan
•    Ban.

 BANTALAN RODA (BEARING)   


Bantalan Roda Berfungsi :
o   Sebagai bantalan antara hub/tromol dengan poros, sehingga roda dapat berputar dengan
lancar.
o   Mengurangi gesekan.
o   Menahan beban.
Pemeriksaan Bantalan
o   Periksa kelonggaran radial maupun aksial.
o   Putar lingkaran bagian dalam pada setiap bantalan dengan jari. Bantalan harus berputar
dengan halus dan tanpa suara.
o   Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan terpasang kencang pada hub.
o   Lepaskan dan gantikan bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus dan tanpa suara, atau
terpasang kendor pada hub

     TERC MOL RODA ( WHEEL HUB )


 Teromol roda adalah sebagai dudukan sistim rem dan sebagai penopang roda pada porosnya.

     JARI-JARI ROD

Pada dasarnya susunan jari-jari dari pusatnya adalah sebagai penghubung tromol roda dengan
peleknya. Jari-jari juga sebagai penopang berat dari sepeda motor seberapa besar tenaga yang
dibebankan melalui roda dan sekaligus juga sebagai penyerap getaran/ goncangan dari jalanan.

     PELEK RODA
Pelek sepeda motor dibetuk sedemikian rupa dengan kuat agar dapat mengatasi keolengan dan
kebengkokan. Disamping itu juga dibentuk dengan demikian supaya dapat memungkinkan ban
luar dan ban dalam dapat dipasangkan secara sempurna.

     BAN KENDARAAN
Jalur alur pada permukaan ban depan dan ban belakang kendaraan memiliki bentuk dan garis
yang berbeda.
a.       Ban dalam
Memiliki alur yang relatif lebih sempit dengan corak yang sesuai dan tepat untuk pelayanan
pengendalian kendaraan secara aman. Corak ini disebut Rib pattern/ corak rusuk.

b.      Ban luar

Karena ban belakang sebagai penyalur dari tenaga mesin, maka untuk mengefisiensikan tenaga
semaksimal mungkin dibentuklah corak dari jalur-jalurnya yang ketat terhadap permukaan jalan.
Cora kini disebut Blok pattern/ corak renggul.

Gangguan Pada Roda :


Kemudi terasa berat
o   Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang
o   Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi
o   Tekanan udara ban tidak cukup
o   Routing kabel tidak benar
o   Kemudi menarik ke satu arah atau tidak berjalan lurus

Garpu bengkok
o   Poros roda bengkok
o   Roda tidak terpasang dengan baik
o   Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi
o   Rangka bengkok
Bantalan roda aus
o   Komponen engsel lengan ayun aus
o   Roda depan bergoyang
o   Pelek bengkok
o   Bantalan roda depan aus
o   Ban aus sebelah
o   Poros depan tidak dikencangkan dengan baik
Roda tidak berputar dengan lancar
o   Bantalan roda tidak berfungsi
o   Poros depan bengkok
o   Rem seret
o   Gear Speedometer macet/seret

Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban

Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang
mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam
berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka
perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik
agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan,
manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
Dalam membaca kode ban masih banyak orang yang belum mengatahuinya arti dari angka dan
huruf yang tertera pada ban. Untuk Cara Membaca Kode Ban Terbaik  ada dua teknik  Cara
Membaca Kode Ban Motor dan Cara Membaca Kode Ban Mobil. oke kita mulai saja untuk
mengetahu cara membaca kode ban.
Cara Membaca Kode Ban Motor
Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya
130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang bisa kita
dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam KodeBan yang
biasa digunakan yaitu Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.

Contoh : Kode Ban Imperial


4.60-H-18 4PR
1.    4.60 menyatakan kode lebar ban “dalam satuan inchi”
2.    H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian
3.    18 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim “dalam satuan ( “ ) inchi”
4.   4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan serat kain ban
atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat dari bahan nilon di dalam
sebuah carcass berindikasi kekuatannya setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban
didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
•    120 menunjukkan kode untuk lebar ban “dalam satuan milimeter”
•    70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti juga
perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban 120 mm, maka
tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban
akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan.
•         17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( “ ) inchi.
•         67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index / LI ).
LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307 kg.
•         H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)
Kode kecepatan ban
•    Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam.
•    S adalah kode untuk kecepatan maksimal  = 180 km/jam.
•    T adalah kode untuk kecepatan maksimal  = 190 km/jam.
•    U adalah kode untuk kecepatan maksimal  = 200 km.jam.
•    H adalah kode untuk kecepatan maksimal  = 210 km/jam.
•    V adalah kode untuk kecepatan maksimal  = 240 km/jam.
•    W adalah kode untuk kecepatan maksimal  = 270 km/jam.
•    Y adalah kode untuk kecepatan maksimal   = 300 km/jam.
•    Z adalah kode untuk kecepatan di atas        = 240 km/jam.
Indeks Beban :
•    62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
•    63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
•    64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
•    66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
•    68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
•    70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
•    73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
•    75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
•    80 – 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 – 580 Kg.
•    90 – 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 – 800 Kg.
Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai part
original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran
bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil.
Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban)
atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di
belakangnya, “90” adalah aspec rationya.
Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan dengan section height (tinggi dari
tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90,
artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm. Sedang angka terakhir, “17” menunjukan
diameter dalam ban, atau diameter pelek.

“Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna
saat menikung pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode
ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk,
produsen ban GT Radial dan IRC.
Yang berikutnya adalah kode ukuran ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran
2.50-17 ini dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor
Honda. Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca.
Angka pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian
dalam ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama
dengan 2,5 inci atau 63,5 mm.
Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai
100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama. Sedang angka
terakhir adalah menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek.

 RANTAI SEPEDA MOTOR


Rantai yang sebagai pemindah daya dari putaran gear box ke roda, punya peranan penting pada
tunggangan. Makanya pengendara harus kenal lebih jauh mengenai jenis keberadaan peranti ini.
Seperti kode atau angka yang tercetak di kemasan rantai. Sebagai pemilik motor, harus tahu arti
kode itu agar tidak salah pakai rantai.

Kode mengandung arti baik untuk kekuatan ataupun ukuran. Sehingga tidak salah pilih. Juga
tahu peruntukannya.
Jenis Rantai
Ada beberapa jenis rantai yang biasa diaplikasi pada motor baik jenis bebek ataupun sport. rantai
roda yang umum dipakai ada beberapa  tipe 415, 420, 428, 428H dan 520. Untuk rantai di bawah
428, biasanya diaplikasi untuk jenis bebek. Sedangkan 428 dan 520 diaplikasi motor sport
macam Scorpio (428) dan Tiger (520).
Kode Rantai Huruf
Selain angka, ada juga huruf. Seperti, kode rantai 420SB-102, 428H-116, dan 520V-106. Huruf
SB berarti solid bushing. Solid bushing berarti bushing yang dibikin seperti pipa. Jenis bushing
yang biasa seperti pelat ditekuk jadi seperti pipa. Huruf H artinya high tension yang
membedakan bahan di pelat bagian dalam.
Rantai dengan kode H berarti pelat dalamnya lebih tebal. Rantai berkode H punya daya tahan
minimum tarikan beban 2,1 ton. Sedang tanpa kode H, 1,70 ton. Artinya huruf V, spesial. V,
tanda ada sil penahan gemuk di dinding luar bushing. Bushing dengan kode V termasuk kategori
solid busing.

Kode Rantai Angka


Biasanya ada 6 baris angka yang ada di kemasan rantai. Itu merupakan kode rantai yang tandai
panjang dan lebarnya. Contohnya, 428-104. Angka yang berada di depan atau angka 4
menunjukan jarak antar pin. ÔÇ£Pin merupakan selongsong yang menyambung antar pelat,ÔÇØ
ujar Ari Supriyanto dari bengkel Protehnics.

Satu angka paling depan ada cara hitungannya sendiri. Kalau di depan angka  4, berarti 4/8 inci.
Kalau dihitung, 1 inci sama dengan 25,4 mm. Berarti 4/8 x 25,4 mm yang hasilnya 12,5 mm.
Jadi, rantai yang di depannya 4 jarak antar pinnya 12,5 mm.
Lantas, angka kedua dan ketiga punya arti jarak antar pelat dalam. Pelat dalam disebut juga inner
plate yang posisinya tepat di bawah pelat atas. Kedua pelat ini, bisa kelihatan langsung pakai
mata. Angka 28 berarti jarak lebar pelat 7,94 mm. Angka itu didapat dari tabel standar rantai.

Setelah tiga angka yang tertera di depan, ada lagi angka yang menunjukan panjang rantai. Seperti
104 berarti panjang rantai 104 mata. Panjang rantai tidak punya satuan. Angka yang menunjukan
panjang rantai, berarti jumlah mata rantai tempat masuknya gigi-gigi gir belakang dan depan.

 tugas media pembelajaran semester 5B


"Sistem Rem Mobil"  Dwijatmoko.umpurworejo.blogspot.co.id
 Dimas Anugrah | Pendidikan Teknik Otomotif | Universitas Muhammadiyah Purworejo
2016 |

DAFTAR PUSTAKA
https://iputuswardiyasa.wordpress.com/2013/03/25/cara-membaca-kode-dan-ukuran-ban/
http://laksito-minggir.blogspot.co.id/2015/12/fungsi-roda-kendaraan-dan-bagian.html
http://puteka85.blogspot.co.id/2013/07/ayo-ketahui-fungsi-rantai-pada-motor.html
Diposting oleh Unknown di 00.02 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: RODA RANTAI DAN BAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016
Lokasi: Purworejo, Purworejo Sub-District, Purworejo Regency, Central Java, Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar

Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
 ▼  2016 (1)
o ▼  
Desember (1)

BAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PURWO...
Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai