Anda di halaman 1dari 5

Vaskularisasi Otak

Arteri Karotis Eksterna


Arteri karotis eksterna meruipakan percabangan dari arteri karotis komunis pada region
region midservikal. Bagian proksimal dari arteri ini berjalan anteromedial arteri karotis
interna, namun selaras berjalan naik arteri ini menuju posteromedial untuk mensuplai bagian-
bagian wajah. Arteri karotis eksterna mempunyai Sembilan cabang utama, yaitu sebagai
berikut : (Goetz, 2007).
1. Arteri tiroid superior, mensuplai darah untuk laring dan bagian-bagian tiroid.
2. Arteri pharyngeal asending, mensuplai darah untuk meningen, telinga tengah, nervus
kranial bawah, dan nervus servikal bagian atas.
3. Arteri lingualis, mensuplai darah untuk lidah dan faring
4. Arteri fasialis, mensuplai darah untuk wajah, palatum, dan faring
5. Arteri oksipitalis, mensuplai darah untuk bagian muskulokutaneus dari SCALP dan
leher.
6. Arteri auricularis posterior, mensuplai darah untuk SCALP, kavum timpani, pinna,
dan glandula parotis.
7. Arteri maksilaris, merupakan cabang terbesar yang mempunya tiga bagian mayor
yang masing-masingnya mempunyai cabang-cabang sendiri. Cabang paling
pentingnya adalah arteri meningen media, yang sering terjadi laserasi pada truma
kepala dan mengakibatkan epidural hematom.
8. Arteri fasialis transversum, yang bersama arteri fasialis mensuplai darah untuk area
buccal.
9. Arteri temporalis superfisialis, merupakan cabang terkecil yang mensuplai darah 1/3
depan dari SCALP dan bagian wajah.
Arteri Karotis Interna
Arteri karotis interna dibagi menjadi empat bagian, yaitu : (Marjono, 2004).
1. Pars servikalis : berasal dari arteri karotis komunitis dalam trigonum karotikum
sampai ke dasar tengkorak.
2. Pars petrosa : Terletak dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venous
karotikus internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung
puncak piramid pars petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak
di sisi lateral oleh septum berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.
3. Pars kavernosa : Melintasi ujung kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai
huruf “S” yang sangat melengkung, dinamakan Karotisspphon.
4. Pars serebralis : dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri
oftalmika, yang segera membelok ke rostraldan berjalan di bawah nervus optikus dan
ke dalam orbita.
5. Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dahi,
pangkal hidung, dan kelopak mata dan beranastomisis dengan arteri fasialis serta
arteri maksilaris interna.2

Cabang-cabang arteri karotis interna beserta fungsinya, yaitu : (Goetz, 2007)


1. Pars petrosa
a. Arteri karotikotimpani, memperdarahi bagian anterior dan medial dari
telinga tengah.
2. Pars kavernosa
a. Arteri kavernosa, memperdarahi hipofifis dan dinding sinus kavernosus
b. Arteri hipofise, memperdarahi hipofise
c. Arteri semilunaris, memperdarahi gangglion semilunaris
d. Arteri meningea anterior, memperdarahi duramater, fossa kranialis anterior

3. Pars supraklinoid
a. Arteri oftalmika, memperdarahi mata, orbita, struktur wajah yang berdekatan.
b. Arteri khoroidalis anterior, memperdarahi pleksus khoroideus, ventrikulus
lateral dan bagian yang berdekatan.
c. Arteri komunikan posterior, dengan cabang-cabang ke hipotalamus, talamus,
hipofise, khiasma optika, dan lain-lain.
4. Pada bagian akhir arteri karotis interna
a. Arteri serebri anterior, memperdarahi korteks orbitalis, frontalis, dan parietalis
serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri serebri anterior yaitu :
1. Arteri striata media / arteri rekuren Heubner
2. Arteri komunikans anterior
3. Arteri frontopolaris, memperdarahi korteks lobus frontalis pada
permukaan median, superior, superior permukaan lateral.
4. Arteri perikallosal
5. Arteri kallosomarginalis
6. Arteri parietalis

b. Arteri serebri media, memperdarahai korteks orbitalis, frontalis, parietal, dan temporal
serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri serebri media yaitu :
1. Arteri lentikulostriata dengan cabang kecil ke ganglia basalis.
2. Arteri frontalis asendens
3 Arteri pre-rolandika
4. Arteri perietalis anterior
5. Arteri parietalis posterior
6. Arteri angularis, memperdarahi sakkus lakrimalis, kelopak mata bawah dan
hidung.
7. Arteri parietotemporalis, memperdarahi kulit kepala dan regio parietal.
8. Arteri temporalis posterior dan anterior memperdarahi kortek permulaan
lateral dari lobus temporalis.

Sistem Anastomose (Sirkulus Arteriosus Willisi)


Meskipun sistem karotis dan sistem vertebrobasiler merupakan dua sistem arteria
terpisah yang mengalirkan darah ke otak, tetapi keduanya disatukan oleh pembuluh-
pembuluh anastomosis yang membentuk sirkulus arteriosus Willisi. Arteri serebri posterior
dihubungkan dengan arteri serebri media (dan arteri serebri anterior) lewat arteri komunikan
posterior. Kedua arteri serebri anterior dihubungkan oleh arteri komunikan anterior sehingga
terbentuk lingkaran yang lengkap. Dalam keadaan normal, aliran darah dalam arteri
komunikan hanyalah sedikit. Arteri ini merupakan penyelamat bilamana terjadi perubahan
tekanan arteri yang dramatis. Cabang-cabang sistem karotis dan vertebrobasiler juga
mempunyai pembuluh-pembuluh penghubungan (Price, 20060.

Vena Otak
Vena-vena otak tidak mempunyai jaringan otot di dalma dindingnya yang sangat tipis
dan tidak mempunyai katup. Vena-vena ini muncul dari otak dan bermuara ke dalam sinus
venosus cranialis. Terdapat vena-vena cerebri, cerebelli, dan batang otak. Vena cerebri
magna dibentuk oleh gabungan kedua v. Cerebri interna yang bermuara ke dalam sinus rectus
(Snell, 2011).

Daftar Pustaka

Price & Wilson. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Goetz CG. 2007. Textbook of Clinical Neurlogy. Philadelphia : Saunders.
Marjono M, Sidharta P. 2004. Sistem Vaskularisasi Otak. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Snell, Richard. 2011. Anatomi Klinis Beradasarkan Sistem. Jakrta ; EGC.

Anda mungkin juga menyukai