Anda di halaman 1dari 12

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:

Sandrina Theresya Purba (201411026)

Yohana Tiosari (201411030)

Program Studi D-3 Teknik Kimia

Jurusan Teknik Kimia

Politeknik Negeri Bandung


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bahasa Indonesia selaku
pembimbing dalam tugas ini karena telah membantu kelancaran dalam
pembuatan makalah ini.

Dalam rangka memenuhi Tugas Bahasa Indonesia maka makalah ini


dibuat dengan judul “Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia” seperti yang
telah ditugaskan kepada kami.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebar
mungkin bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Minggu, 11 Oktober 2020

Tim Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

C. Tujuan............................................................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2

A. Sejarah Singkat Bahasa Indonesia.................................................................................................2

B. Kedudukan Bahasa Indonesia........................................................................................................3

C. Fungsi bahasa Indonesia................................................................................................................3

BAB III....................................................................................................................................................6

PENUTUP...............................................................................................................................................6

Kesimpulan........................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaanya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai berlakunya konstitus.

Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak varietas bahasa Melayu. Dasar
yang dipakai sebagai dasar bahasa Indonesia baku adalah Bahasa Melayu
Tinggi (Melaka/Riau)

Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari
bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% waga indonesia, bahasa
indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar
warga indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di
Indonesia sebagai bahasa ibu.

Fonologi dan tata bahasa indonesia dianggap relatif mudah. Menurut sebagian
peneliti, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya
dalam kurun waktu beberapa minggu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi Bahasa Indonesia?

2. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia?

2. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia?

1
C. Tujuan
1. Untuk memahami dan dapat menjelaskan fungsi dari Bahasa Indonesia

2. Untuk memahami dan dapat menjelaskan kedudukan dari Bahasa Indonesia

3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Bahasa Indonesia


Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi
bahasa persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan bahasa
Indonesia didorong oleh kebangkitan nasional. Dimana di dalamnya terdapat
peranan-peranan penting pada kegiatan politik, perdagangan, surat kabar
maupun memodernkan bahasa Indonesia.

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai


bahasa negara yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini
bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan membentuk lembaga
Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam ejaannya. Berikut ini


tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia :

1. Ejaan Van Ophuijen (1901)


Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai
bahasa pengantar ialah bahasa Melayu. Dan untuk memudahkan orang-orang
Belanda dalam berkomunikasi kemudian dibuat pembakuan ejaan oleh Belanda
yaitu Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan ini Charles dibantu
oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh Taib Sultan Ibrahim.

Ejaan yang digunakan untuk menulis Melayu ini menggunakan huruf latin yang
dimengerti oleh orang Belanda. Bahkan tuturan bahasanya juga mirip dengan
tuturan bahasa Belanda. Antara lain huruf j (jang) menjadi y (yang), huruf oe
(doeloe) menjadi u (dulu) dan tanda koma ain seperti ma’mur menjadi makmur.

3
2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)
Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri
Pendidikan Republik Indonesia. Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini ialah untuk
menggantikan serta menyempurnakan ejaan sebelumnya.

Perubahan yang terdapat pada ejaan republik terdapat pada huruf oe menjadi u
(doeloe=dulu), koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata ulang boleh
disingkat dengan angka 2 (rumah-rumah = rumah2) dan kata depan ‘di’ ditulis
serangkai dengan kata yang mendampinginya.

3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)


Pada tahun 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD atau ejaan yang
disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun 1972 ini merupakan
penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan.
Yang diatur dalam EYD ini antara lain penulisan huruf kapital dan huruf miring,
kata, tanda baca, singkatan dan akronim. Kemudian penulisan angka dan
lambang bilangan serta penulisan unsur serapan.

4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50
Tahun 2015 menunjukkan peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana
didalamnya terkandung pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan huruf
vokal diftong, penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu penggunaan
huruf tebal pada penulisan lema dan sublema dalam kamus juga dihapuskan
dalam ejaan EBI.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti
tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti
bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukanya
berada di atas bahasa-bahasa daerah.

4
Menurut (Arifin,dkk. 2008:12) Bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai
bahasa negara, hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum
pasal khusus (Bab XV, pasal 36).

Jadi dapat disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa


nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukanya bahasa Indonesia harus
benar-benar dipahami oleh semua kalangan terutama kaum muda dan pelajar,
agar jiwa patriotisme dan nasionalisme mereka terus terjaga, hal ini berkenaan
dengan keadaan saat ini yang semangkin hari semangkin krisis akan jiwa
nasionalisme tersebut. Kaum muda dan pelajar lebih bangga akan bahasa asing,
seperti bahasa Inggris, Mandarin, Arab dan lainya, yang menyampingkan bahasa
nasional dan negara kita, hal ini karena bahasa Indonesia adalah bahasa Ibu
yang mudah untuk dipahami dan tidak memerlukan belajar khusus. Dalam
kenyataanya masih banyak kaum muda dan pelajar yang tidak tahu bahsa
Indonesia yang baik dan benar, mulai dari tingkatan pendidikan dasar sampai
dengan tingkatan perguruan tinggi, hal ini sesuai dengan kenyataan yang pernah
diteliti oleh salah satu mahasiswa yang pernah penulis bimbing.

C. Fungsi bahasa Indonesia

Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional


1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan

Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangaan Kebangsaan, bahasa


Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan. Atas dasar kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga,
pelihara dan kembangkan serta rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita
bina.

2. Lambang Indentitas Nasional

Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Indentitas Nasional, yang mengarah pada


penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara.
Di dalam fungsinya bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya
sendiri, sehingga serasi dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa

5
Indonesia memiliki indentitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya
terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkanya sedemikian
rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang fital dimasyarakat umum dan nasional.
Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan
yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan
latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikawatirkan. Masyarakat
dapat berpergian ke seluruh plosok tanah air dengan hanya memanfaatkan
bahasa Indonesia sebagai satusatunya alat komunikasi.

4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya.

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa


maksudnya, bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku,
budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas
kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang
bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu
masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentinggan
daerah atau golongan.

Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara


1. Bahasa Resmi Kenegaraan

Maksud dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahwa


bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti
upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun
dalam bentuk tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen
dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
badan-badan kenegaraan lainya, serta pidatopidato kenegaraan.

2. Bahasa Pengatar dalam Pendidikan

Bahasa Indonesia memiliki fungsi fital di dunia pendidikan di nusantara ini, mulai
dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia,
kecuali pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah

6
sebagai bahasa pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali
dan Makasar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.

3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional

Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi
timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat
perhubungan antardaerah, dan antarsuku, melainkan juga sebagai alat
perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan
bahasanya.

4. Alat Pegembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang


memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan indentitasnya
sendiri, yang membedakanya dengan kebudayaan daerah.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, dapat kita ketahui
perkembangan bahasa indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang dan juga
dapat kita ketahui bahwa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia teramat
penting, sehingga memerlukan perjuangan yang tidak mudah untuk kita sebagai
kaum muda dan pelajar mempertahankan dan mengembangkannya.

Bahasa Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang dan juga dapat kita
ketahui bahwa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia teramat penting,
sehingga memerlukan perjuangan yang tidak mudah untuk kita sebagai kaum
muda dan pelajar mempertahankan dan mengembangkannya.

Bahasa Indonesia memiliki fungsi dalam segala bidang, baik sosial, budaya,
pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Peranan bahasa Indonesia sebagai pengatar
dan penghubung di masyarakat sangat penting, sehingga masyarakat kita
mampu mengembangkan pemikiran dan ide-ide dengan baik.

Melihat kondisi saat ini, banyak masyarakat khususnya kaum muda lebih bangga
menggunakan bahasa asing, oleh karena itu kita harus lebih menumbuhkan jiwa
nasionalisme dengan mulai berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

https://www.romadecade.org/sejarah-bahasa-indonesia/#!

https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/

Alek, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Alwi, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: AKAPRESS.

Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan di PT. Jakarta:


Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai