Oleh
NPM : 1915051025
Fakultas : Teknik
Kelompok : 7 (Tujuh)
Denta Winardi
NPM . 1815051024
i
SURVEI 2D METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI
WENNER: PENGOLAHAN DATA DAN INTERPRETASI
Oleh
Siska Erna Sephiana
ABSTRAK
Pada praktikum bab ini dengan judul survei 2d metode geolistrik konfigurasi
wenner: pengolahan data dan interpretasi, pada praktikum ini dilakukan
menggunakan software Res2dinv data yang diperoleh tersebut diolah lebih lanjut
dengan menggunakan perangkat lunak tersebut dan kemudian diinversikan dan
dibuat penampang topografinya. Selain itu juga melakukan pengolahan data dan
interpretasi data hasil pengukuran menggunakan konfigurasi Wenner-Alpha dan
Wenner-Schlumberger yang kemudian hasil interpretasi dibanidngkan antara
keduanya Dari hasil inversi ditampilkan nilai resistivitas dan kedalaman dari hasil
pengukuran tersebut. dan tujuan diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa
mampu melakukan proses download data hasil pengukuran geolistrik resistivitas
konfigurasi Wenner ke dalam format data Res2dinv, kemudian dapat melakukan
pemodelan data hasil pengukuran data hasil pengukuran geolistrik tahanan jenis
dengan menggunakan sodtware Res2dinv, dan juga dapat menginterpretasikan
hasil pemodelan data berdasarkan kondisi geologi daerah pengukuran.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan Praktikum....................................................................................1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan.........................................................................................5
B. Diagram Alir.............................................................................................6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan.....................................................................................7
B. Pembahasan..............................................................................................7
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis..............................................................................................5
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geolistrik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.
Pendeteksian ini meliputi pengukuran beda potensial, arus, dan
elektromagnetik yang terjadi secara alamiah maupun akibat penginjeksian arus
ke dalam bumi
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan cara untuk mendeteksi aliran di permukaan bumi.
Metode geolistrik memiliki banyak macam, salah satunya adalah metode
geolistrik tahanan jenis (resistivitas). Pengujian geolistrik ini bertujuan untuk
menentukan distribusi resistivitas bawah permukaan tanah dengan melakukan
pengukuran pada permukaan tanah. Pengukuran resistivitas dilakukan dengan cara
mengalirkan arus kedalam tanah melalui dua elektroda arus dan mengukur beda
tegangan yang dihasilkan pada dua elektroda potensial. Sehingga, resistivitas
bawah permukaan dapat diperkirakan. Resistivitas tanah memiliki kaitan dengan
berbagai parameter geologi, seperti mineral dan konten cairan, porositas, derajat
patahan, persentase patahan yang terisi air tanah dan derajat saturasi air di batuan
(Rozaq, et al, 2013).
Pada metode geolistrik resistivitas, arus listrik dialirkan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arus, kemudian besarnya potensial yang disebabkannya diukur di
permukaan bumi melalui dua buah elektroda potensial. Besarnya beda potensial
diantara kedua elektroda potensial tersebut selain tergantung pada besarnya arus
yang dialirkan ke dalam bumi, juga tergantung pada letak kedua elektroda
potensial tersebut terhadap letak kedua elektroda arus yang dipakai (Janah, Siti
Roikatul. 2014).
konfigurasi wenner dan schlumberger. Metode ini sering digunakan dalam survei-
survei resistivitas karena rendahnya efek elektromagnetik yang ditimbulkan antara
sirkuit arus dan potensial (Loke, M.H. 1999).
Adapun alat dan bahan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
B. Diagram Alir
Mulai
Selesai
A.Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Pada praktikum ini praktikan diawali dengan melaksanakan pretest atau tes
awal untuk menilai kesiapan praktikan sebelum melaksanakan praktikum,
kemudian diberikan materi mengenai bagaimana melakukan pengolahan data
dan interpretasi data hasil pengukuran konfigurasi wenner, dimana data yang
diperleh diolah lebih lanjut dengan menggunakan program res2dinv, kemudia
diinversikan dan dibuat penampang topografinya. Praktikan diberikan 2 buah
data hasil pengukuran dengan menggunakan konfigurasi Wenner-Alpha dan
Wenner-Schlumberger, dari data tersebut dilakukan pengolahan data
menggunakan res2dinv kemudian diinterpeetasikan hasil pemodelan dan
dihubungkan dengan kondisi geologi didaerah pengukuran. Pada hasil analisis
data pengukuran Wenner-Alpha dihasilkan RMS error sebesar 5,8% kemudian
pada data pengukuran Wenner-Schlumberger dihasilkan RMS error 14,4%
dimana hasil error yang diperoleh sudah cukup bagus nilai error yang
dihasilkan dari data yang diolah bisa dikarenakan adanya nilai ekstrim suatu
data yang diakibatkan oleh kesalahan pembacaan atau di karenakan kondisi
alam.. kemudian diberikan informasi berupa kedalaman dan resistivitas pada
hasil pemodelan tersebut yang kemudian dapat diidentifikasikan mengenai
jenis batuan dari daerah penelitian tersebut. Telah diketahui bahwa nilai
tahanan jenis suatu lapisan batuan atau mineral berbeda-beda, faktor-faktor
yang mempengaruhi perbedaan nilai tahanan jenis salah satunya adalah
kandungan dan mutu air.
terakhir ada anomaly dimana memiliki resistivitas sekitar 150- 250 Ohm meter
lapisan ini diindikasikan merupakan lapisan alluvium berpasir.
Hasil inversi pada data panjang 3 Wenner Alpha memiliki RMS error sebesar
5,8% dengan 4 kali iterasi dimana dari data tersebut diketahui hasil nilai
resistivitas berkisar antara 5-190 Ohm meter. Dari data tersebut dihasilkan
bahwa terdapat suatu lapisan yang memiliki nilai resistivitas antara 5-14,5
Ohm meter yang berada pada kedalaman 0-5 meter yang diindikasikan sebagai
lapisan pasir dengan akuifer airtanah, kemudian ada lapisan yang memiliki
rentang nilai resisitivitas antara 20 hinga 45 Ohm meter berada pada
kedalaman 0-11 meter diindikasikan merupakan lapisan lempung dengan
akuifer airtanah, kemudian lapisan selanjutnya yaitu memiliki nilai resisitivitas
60-70 Ohm meter memiliki kedalaman yang beragam ada yang berada pada
kedalaman 0-7 meter ini diindikasikan memiliki lapisan lempung hingga pasir
kemudian ada yang berada pada kedalaman 10-14 meter diindikasikan
memiliki lapisan lempung, kemudian pada kedalaman 10-22 meter terdapat
lapisan yang memiliki nilai resistivitas cukup besar yaitu sekitar 110-200 Ohm
meter dimana diindikasikan memiliki lapisan Alluvium dimana terdapat pada
kedalaman 1-3 meter juga memiliki nilai resistivitas yang sama juga
diindikasikan sebagai lapisan alluvium hingga pasir.
Kendala pada saat praktikum yaitu sulit membagi fokus antara penjelasan yang
diberikan oleh asisten dengan praktik yang harus kami ikuti dari penjelasan
tersebut, kemudian rentan terjadi ketertinggalan materi yang diberikan, dan
juga sering ada masalah koneksi yang tiba-tiba memburuk, setelah itu ada
masalah error pada software praktikan.
V. KESIMPULAN
Maulana, Try Fanny Poerna (2015), Pengolahan Data Manual Metode Geolistrik
dengan Menggunakan Konfigurasi Wenner Alpha. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.
Rozaq A., Susilo A., & Wasis, 2013. Identifikasi Kedalaman dan Struktur Lapisan
Bawah Tanah Candi Jajaghu Berdasarkan Nilai Resistivitas dengan
Menggunakan Metode Geolistrik Dipole-Dipole. Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Brawijaya.
Sakka, 2002. Metoda Geolistrik Tahanan Jenis. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam – UNHAS, Makassar.
LAMPIRAN
Soal Pembahasan
1. Jalannya praktikum secara lengkap
2. Jelaskan kegunaan survei 2D konfigurasi wenner-schlumberger dan wenner-
alpha dalam bidang geofisika
3. Penjelasan tugas (cara input dan pengolahan data saat praktikum pada software
Res2dinv, dan interpretasi data 2D hasil pengolahan berdasarkan tabel
resisitivitas)
4. Kendala pada saat praktikum
Tugas
- Wenner Sclumberger
Hasil inversi data panjang 3 wenner schlumberger memberikan penampang
2D secara vertical yang menunjukkan kedalaman dan sebaran resistivitas
semunya. dengan data yang tersedia penampang resistivitas hasil inversi
memberikan nilai RMS error terkecil setelah diinterasi sebanyak 4 kali yaitu
14,4%. Dari data tersebut diketahui nilai resistivitas rentang antara 5 hingga
200 Ohm meter.
Dari data tersebut dihasilkan bahwa terdapat suatu lapisan yang memiliki
nilai resistivitas antara 5-14,5 Ohm meter yang berada pada kedalaman 0-5
meter yang diindikasikan sebagai lapisan pasir dengan akuifer airtanah,
kemudian ada lapisan yang memiliki rentang nilai resisitivitas antara 20 hinga
45 Ohm meter berada pada kedalaman 0-11 meter diindikasikan merupakan
lapisan lempung dengan akuifer airtanah, kemudian lapisan selanjutnya yaitu
memiliki nilai resisitivitas 60-70 Ohm meter memiliki kedalaman yang
beragam ada yang berada pada kedalaman 0-7 meter ini diindikasikan
memiliki lapisan lempung hingga pasir kemudian ada yang berada pada
kedalaman 10-14 meter diindikasikan memiliki lapisan lempung, kemudian
pada kedalaman 10-22 meter terdapat lapisan yang memiliki nilai resistivitas
cukup besar yaitu sekitar 110-200 Ohm meter dimana diindikasikan memiliki
lapisan Alluvium dimana terdapat pada kedalaman 1-3 meter juga memiliki
nilai resistivitas yang sama juga diindikasikan sebagai lapisan alluvium
hingga pasir.