Anda di halaman 1dari 2

MODUL 2

KARAKTERISASI PATI

Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara penghasil komoditas pertanian yang besar terutama
bahan pati. Pati yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan harian
seperti pembungkus atau packaging bahkan sebagai bahan pembuatan Film. Setiap pati
memiliki karakter yang berbeda berdasarkan sumber asalnya. Perbedaan dapat dilihat secara
visual maupun dengan melakukan quantifikasi di Laboratorium.

Tujuan
Tujuan dari praktikum pati ini adalah untuk mengetahui karakteristik setiap pati hasil
pertanian.

METODOLOGI

Bahan dan Alat

- Singkong - Pisau
- Kentang - Parut
- Beras biasa - kain saring
- Beras ketan - baskom
- kacang hijau - nampan pengering
- Jagung Ketan - oven
- Jagung Biasa - kompor
- Aquades - alat penggiling (blender/mortar)
- Erlenmeyer 200 ml - ayakan
- magnetic stirrer
Langkah Kerja

1. Pembuatan Gelatinisasi Pati (Bahan baku seperti dibagian metodologi)


Bahan baku masing-masing ditimbang dan dicampurkan ke dalam air bersih (air
mineral) dengan kandungan 5% pati. Larutan pati kemudian dipanaskan sambil diaduk sampai
mendidih sempurna (ditandai dengan banyaknya gelembung udara yang keluar). Pisahkan pati
dari pemanas dan diamkan selama 5 menit. Lakukan analisis (warna, tekstur, dan kekentalan)
terhadap pati tersebut. Pindahkan pati kedalam gelas atau wadah, kemudian simpan dalam
freezer selama 24 jam. Lakukan kembali analisis terhadap pati yang telah disimpan selama 24
jam tersebut.

2. Pengamatan Pembuatan Pati


Pengamatan pati dilakukan dengan cara mengamati perubahan warna, aroma,
kekentalan dan tekstur pati dengan semua kelompok. Pengamatan juga dilakukan pada neraca
massa, yaitu massa awal dengan massa akhir. Lakukan perhitungan dengan mengikutkan
penambahan air selama proses.

Sampel Karakteristik

Rendemen Warna Aroma Tekstur Gambar Kekentalan

Kelompok….

Kelompok….

Kelompok….

Pati
Singkong
Komersial

Anda mungkin juga menyukai