Isi LP
Isi LP
PENGERTIAN
Guided Imagery merupakan suatu teknik untuk megkaji kekuatan pikiran saat
sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa
ketenangan dan keheningan, serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit
dalam kehidupan (National Safety Council).
Guided imagery mempunyai elemen yang secara umum sama dengan relaksasi,
yaitu sama-sama membawa klien kearah relaksasi. Guided imagery menekankan
bahwa klien membayangkan hal-hal yang nyaman dan menenangkan. Penggunaan
guided imagery tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal dalam satu waktu
oleh karena itu klien harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat dan
menyenangkan (Brannon & Feist, 2000).
1
B. TUJUAN
3. Untuk mengurangi tingkat stres, penyebab, dan gejala-gejala yang menyertai stres.
C. MANFAAT
Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari menerapkan prosedur guided
imagery, berikut ini manfaat dari guided imagery menurut Townsend (1977):
2. Mengurangi nyeri
2
D. INDIKASI
Dossey, et al (dalam Potter & Perry, 2009) menjelaskan aplikasi klinis guided
imagery yaitu sebagai penghancur sel kanker, untuk mengontrol dan mengurangi rasa
nyeri, serta untuk mencapai ketenangan dan ketentraman. Guided imagery juga
membantu dalam pengobatan: seperti asma, hipertensi, gangguan fungsi kandung
kemih, sindrom pre menstruasi, dan menstruasi.
Selain itu guided imagery juga digunakan untuk mereduksi nyeri luka bakar,
sakit kepala migrain dan nyeri pasca operasi (Brannon & Feist, 2000).
Indikasi dari guided imagery adalah semua pasien yang memiliki pikiran
negatif atau pikiran menyimpang dan mengganggu perilaku (maladaptif). Misalnya:
over generalization, filter mental, stress, cemas, depresi, nyeri, hipokondria, loncatan
kesimpulan dan lain-lain.
Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan
untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput,
pegunungan, pantai dll.
2. Autogenic Abstraction
Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif
yang ada dalam pikirannya kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa
batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka
pasien.
3. Covert Sensitization
3
Teknik ini berdasar pada paradigma reinforcement yang menyimpulkan
bahwa proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama
dalam modifikasi perilaku.
F. CARA KERJA
Tahap orientasi :
Tahap kerja :
1. Membaca basmallah
2. Menjaga provacy dengan menutup tirai
3. Menempatkan di sebelah kanan klien, bila mungkin
4. Mengkaji nyeri pasien
5. Menganjurkan pasien rileks atau memberikan posisi yang nyaman
6. Menanyakan tempat yang di sukai pasien
7. Menganjurkan pasien napas dalam 3x
8. Memberikan musik yang slow atau instrumental klasik
9. Membimbing pasien untuk mengalihkan pikirannya untuk berada di suatu tempat yang
paling disukai selama kurang lebih 20 menit
10. Menganjurkan untuk mengulangi beberapa kali hingga pasien merasa rileks
4
11. Membaca hamdalah
Tahap terminasi :
REFERENSI
Perry, Griffin dan Potter, Patricia. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar.
Jakarta:EGC, 2000.
5
Brannon Linda & Feist, Jess. (2000). Health psychology: an introduction to behavior and
health. United States of America: Matrix Production Inc.
http://stikespku.com/digilib/files/disk1/2/stikes%20pku--episciawah-74-1-kti_epis-8.pdf
Kaplan & Sadock. (2010). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku klinis, jilid 2.
Tangerang: Bina Rupa Asara Publisher.
Potter P. A., Perry A. G. (2006). Fundamental keperawatan: buku 2 edisi 7. Jakarta: Penerbit
Buku Salemba Medika.