2. 1. Sejarah Perusahaan
Coca Cola merupakan produk minuman ringan yang dikenal dengan soft
drink. Pertumbuhan Coca Cola sebagai minuman ringan dan salah satu merek
minuman ringan yang terkenal didunia tentu tidak terlepas dari permulaan awal
pertumbuhannya. Sejarah produk Coca Cola semula berawal pada bulan Mei 1886
di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, ketika seorang ahli farmasi dan ahli
dengan gula murni menjadi sirup dan beraroma segar dan berwarna karamel yang
membotolkan Coca Cola. Sejak tahun 1990 distribusi Coca Cola secara
meyakinkan meluas sampai keluar negri. Pada tahun 1907 pembangunan pabrik-
dilakukan dengan cara memakai Franchise System, yaitu sistem kerja sama saling
menguntungkan antara dua perusahaan ( The Coca Cola Company dengan Pabrik
Nederland Indische Mineral Water Fabriek (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
membotolkan untuk pertama kali di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada
pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bootles Ltd. NV (IBL)
dengan status perusahaan nasional. Tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan
tiga perusahaan Jepang, yaitu Mitsui Toatsu Chemical Inc, Mitsui & Co. Ltd dan
Mikuni Coca Cola Bottling Co. membentuk PT. Djaya Beverages Bootling
Company (DBBBC).
diberbagai propinsi di Indonesia. Pabrik-pabrik ini diberi lisensi oleh The Coca
4. Tahun 1978 : PT. Coca Cola Pan Java Bottling Company, Semarang.
5. Tahun 1951 : PT. Tirta Permata Sari Bottling Company, Ujung Pandang.
9. Tahun 1985 : PT. Swarna Dipa Mekar Bottling Company, Tanjung Karang
11. Tahun 1991 : PT. Eka Ticma Manunggal Bottling Company, Banjarmasin.
PT. Coca Cola Bottling Indonesia mulai dirintis pada tahun 1973 oleh PT.
Braseries Del Indonesia, perusahaan PMA Prancis. Produk andalan perusahaan ini
sebenarnya Bir, Coca Cola, Sprite dan Fanta merupakan produk sampingan. Pada
tahun 1982 PT. Brasseries Del Indonesia diambil alih oleh PT. Multi Bintang
PT. Coca Cola Bottling Indonesia pada mulanya didirikan dengan nama
PT. Pan Java Bottling Company. Perusahaan ini didirikan oleh P. Hutabarat lalu
Panatraco Ltd, Jakarta untuk mengengola. Pada tahap awal, kegiatan perusahaan
ini adalah sebagai penyalur minuman Coca Cola, Sprite dan Fanta untuk daerah
Medan , Aceh dan sekitarnya. Karena pelanggan sering mengeluh akan persediaan
produk yang kurang akibat keterlambatan barang, maka pada tanggal 5 Desember
1976 didirikan pabrik pembotolan PT. Coca Cola Amatil Indonesia yang salah
satunya berada di Medan. Saat ini PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan
mempunyai 630 orang karyawan yang terbagi dalam berbagai bidang dan
memproduksi 3 macam jenis miniman ringan (sof drink) yang berkarbonat, yaitu
Coca Cola, Sprite, Fanta dan 1 macam jenis minuman teh botol Frestea yang
terbagi dalam berbagi macam ukuran (193 ml, 296 ml dan 220 ml) dalam
kemasan botol.
proses manajerial sistem dan pola tingkah laku yang muncul didalam praktek
tujuan organisasi.
(Kotler,2004).
Medan adalah struktur fungsional dan garis, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Struktur organisasi fungsional dan garis berada dalam satu garis komando, dimana
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian-bagian
1. General Manager
2. Secretary
c. Menyusun dokumentasi.
hukum.
4. Finance Manager
dan akurat.
date.
a. Mengadakan pelatihan
perusahaan
secara optimal
perusahaan
perusahaaan
jadi
b. Memisahkan bahan baku maupun produk yang tidak sesuai dengan standar
perusahaan
dari tenaga kerja bangsa Indonesia sendiri. Sebagian besar tenaga kerja di bagian
Jumlah tenaga kerja pada PT. Coca Cola Bottling Medan sampai pada
bulan Desember 2006 sebanyak 627 orang karyawan. Perincian jumlah karyawan
operasional pabrik untuk mencapai tujuan maka diperlukan pengaturan waktu jam
kamar mesin hari kerjanya adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat
2. Untuk Departemen Marketing, jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat
adalah :
kamar mesin (Departement Production), jam kerja dibagi atas tiga shift
Untuk bagian security satu shift terdiri dari empat orang dengan pergantian
setiap dua hari sekali, sedangkan untuk kamar mesin, pergantian shift setiap lima
hari sekali dan satu shift hanya satu orang yang bekerja.
kepada karyawan untuk suatu pekerjaan yang telah dilakukan yang dinilai dalam
yang berbeda-beda, dengan dasar sistem tersebut akan membawa keuntungan bagi
a. Untuk karyawan bulanan dan honorer menerima gaji setiap bulan sekali
c. Untuk karyawan yang lembur diberikan juga tambahan uang makan lembur
sebesar
makan.
- Untuk jam lembur berikutnya akan ditambah lagi uang makan senilai
bekerja diluar jam kerja yang telah ditentukan, tetapi mereka akan mendapat
insentif.
tidak terlepas dari bahan-bahan yang digunakan dan jenis produk yang akan
dibuat. Oleh sebab itu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan menggunakan
standar mutu produk. Dalam setiap kali memproduksi Coca cola, Sprite, Fanta dan
Frestea dilakukan pemeriksaan produk, mulai dari water tretment, sympel syrup,
final syrup, dan beverage (hasil minuman ringan). Adapun yang menjadi standar
- Kemurnian ( purity)
- Rasa (taste)
- Bau ( odor)
- Penampakan
a. Bahan Baku
dibandingkan bahan–bahan lainnya. Jadi bahan baku ini juga disebut bahan
- Air
Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 meter untuk
1. Treated Water
2. Untreated Water
- Gula
diantaranya adalah gula yang memiliki kadar 99,99% dan bebas dari
kotoran. Gula diperoleh dari Australia, Thailand dan China. Rata – rata
Sprite 258.081
Frestea 166.80
- Concentrate
Water
penyegar dan pengawet minuman. Selain dari itu secara kualitas berfungsi
untuk menunjukkan ciri dari Coca Cola itu sendiri. CO 2 di beli dari PT.
CO 2 (Kg)
Sprite 14.65
b. Bahan Pembantu
- Asam Sulfat (H 2 SO 4 )
- Karbon Aktif
- Kerikil
air agar dapat menyaring benda-benda asing yang larut dalam air olahan.
Dipakai pada proses pencucian botol pada bottle washer sebagai deterjen.
c. Bahan Penolong
menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk
pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan pada umumnya dibutuhkan pada
Botol adalah bahan pengemas minuman ringan yang dihasilkan oleh PT.
Full Depth
Crate ini dipakai untuk produk Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea
- Karton
botol plastik.
2. 8. Uraian Proses
Cola Bottling Indonesia Medan dapat dikelompokan atas 2 kelompok besar yakni
kelompok Coca cola, Sprite, dan Fanta serta kelompok Frestea. Coca cola, Sprite,
Fanta yang mengalami proses pembuatan yang sama, hanya komposisi bahannya
yang berbeda. Yang akan diuraikan disini adalah proses pembuatan Coca cola,
Sprite, dan fanta dimana flow proces chartnya dapat dilihat pada lampiran.
perusahaan ini mengalami beberapa tahapan, seperti terlihat pada gambar 2.2
berikut:
WATER PRODUCT
5865 L/jam HOT WATER
GULA 25 Kg/jam,
DEAERATOR SIMPLE SIRUP
CARBON, FILTER AID
P
A
R
CONCENTRATE PART I
A COOLER FINAL SIRUP
AND PART II 25 L/jam
M
I
X
FILTER FILTER FILTER CO
CARBONATOR KARBON PERMANGANAT 25 Kg/j
KAPAS
BEVERAGE
DATA CODER
FINISH GOOD
18000 botol/jam
Uraian dari proses pengolahan air hingga pembotolan adalah sebagai berikut:
Air merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan minuman
pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan. Air diperoleh dari 4 sumur bor
dengan kedalaman 100-200 m dari sumur dan dengan kedalaman ini diharapkan
air sumur tersebut tidak mengandung zat-zat organik atau bebas dari pencemaran.
m3/jam.
mematikan kuman-kuman bakteri dan standart chlorine dalam air, dimana standart
chlorine dalam air adalah 6-10 ppm. Pada fluclator tank terjadi pengendapan floc
dimana akan mengendap kebawah, sementara air pada bagian atas akan dialirkan
ke sand filter. Jarak antara permukaan air dengan floc dijaga lebih kurang 1-1,25
Di sand filter air akan disaring. Ada 3 sand filter tetapi yang digunakan
hanya 2, sementara yang satu lagi sebagai cadangan. Sebagian filter digunakan
Total lapisan tebalnya lebih kurang ¾ dari tinggi sand filter. Setiap hari
setelah produksi akan dilakukan back wash yang berfungsi untuk menghilangkan
akan dikeluarkan untuk dicuci dengan Hcl 2-5 % lalu dapat dipakai kembali.
Dari sand filter air dialirkan ke storage tank. Setelah air sampai ketinggian
maksimum, pompa air dari sumur akan mati secara otomatis dan akan hidup
Dari buffer tank ini , air dilewatkan melalui carbon filter untuk menyerap
adalah 0 ppm. Setelah itu air dilewatkan melalui polisher filter sebagi proses
penyaringan akhir.
Air hasil pengolahan (treated water) inilah yang dipakai untuk proses
produksi pembuatan Coca Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea. Pada tiap tahapan
proses pengolahan akan diambil sampel air untuk diperiksa oleh bagian Quality
Treated Water dari hot water tank dialirkan ke tangki pelarut dan
Perbandingan air dan gula berdasarkan pada derajat kemanisan (Brix) yang
ditentukan. Temperatur air untuk melarutkan lebih kurang 800C. Ke dalam tangki
pelarut tersebut juga dimasukkan karbon aktif untuk menyerap bau dan
dilakukan selama lebih kurang dari 60 menit dan diaduk dengan agigator sampai
homogen. Hasil pelarutan ini disebut syrup dasar telah memenuhi syarat yang
telah ditentukan.
pada filter paper. Air treated dialairkan ke tangki precoting yaitu sebuah tangki
kecil yang terbuat dari stainless steel yang dilengkapai oleh sebuah agigator. Lalu
melalui filter sampai semua filter aid menempel pada filter paper dengan baik.
Syrup dasar akan dialirkan ke filter dan disirkulasikan sampai filternya bersih.
dimasukan concentrate Coca Cola, demikian juga untuk Sprite dan Fanta. Setelah
semua part dituangkan, campuran syrup dasar diaduk selama lebih kurang 1 jam.
Pada syrup akhir, derajat kemanisan diperiksa kembali agar tercapai tingkat
3. Proses Pemurnian CO 2
CO 2 yang dipakai adalah CO 2 yang dibeli dari PT. Aneka Gas Medan dan
UD. Mulya Perkasa Medan. CO 2 ini kemungkinan besar masih mengandung zat /
proses selanjutnya.
tertahan.
Proses paramix adalah proses pencampuran dari air, syrup akhir dan CO 2
sehingga diperoleh minuman ringan (beverage) yang siap untuk diisi kemasannya.
Air dari treated water dan syrup akhir bersamaan masuk ke mesin
pengeluaran udara dari dalam air yang digunakan untuk membuat minuman
Jadi dearasi ini bertujuan untuk memisahkan gas oksigen di dalam air sehingga
adalah 0,8 bar, dan kemudian gas CO 2 akan dipompakan masuk kedalam liter air.
dengan medium pendingin gelikol. Hal ini dilakukan karena semakin rendah
Produk yang keluar dari karbonator inilah yang disebut beverage dan diteruskan
5. Proses Pembotolan
a. Pencucian Botol
(bebas kuman), tidak rusak atau pecah. Untuk itu botol-botol sebelum digunakan
ataupun botol baru masuk ke mesin pencuci botol, terlebih dahulu di sortir.
Tujuannya untuk memeriksa apakah ada botol-botol yang terlalu kotor atau rusak.
- Botol dibilas menggunakan air yang disirkulasi kembali dari air tahap
pembilasan akhir. Air ini umumnya mengandung sedikit sisa caustik yang
kurang 450C.
luar botol yang tidak terlalu lekat akan terlepas. Botol-botol kemudian akan
bersuhu lebih kurang 560C, dan konsentrasi caustic lebih kurang 2,5 %.
lebih panas yaitu lebih kurang 780C. Botol akan disemprot di bagian
- Botol kemudian melalui tangki perendam yang berisi air yang disirkulasi
dari treated dan mengalami penyemprotan luar dan dalam sebanyak 2 kali.
mesin filter dan crowner. Sebelum botol diperiksa oleh inspektor untuk
mengetahui apakah botol sudah memenuhi syarat. Botol yang masih kotor
- Pembukaan filling valve bertujuan agar tekanan yang ada pada mesin dapat
dipindahkan ke botol.
- Pembuangan udara yang masih tersisa di dalam ruangan botol bagian atas
keluar dari dalam botol yang mengakibatkan isinya menjadi kurang. Hal
Botol yang sudah di tutup selalu dicek oleh inspektor. Inspeksi akan
mensortir minuman yang tidak memenuhi syarat, misalnya retak, volume botol
yang kurang bagus atau berlebih dan sebagainya. Minuman tersebut lalu
disisihkan sebagai reject produk. Produk ini tidak boleh dijual, sedangkan
minuman yang baik (lolos dari sortiran) akan dibawa ke tempat pengepakan
melalui conveyor.
coding machine dan diperiksa oleh inspektor. Produk yanag tidak memenuhi
operator ke dalam crate dan disusun di atas pallet. Forklift akan membawa pallet