MAKALAH Perumusan Teori
MAKALAH Perumusan Teori
TEORI AKUNTANSI
DOSEN PEMBIMBINGAN
Maria Suryaningsih,SE,M.Ak
DISUSUN OLEH :
Muhammad Jumadi (1503500991)
Rusmawati (1503500986)
Yusup Setiawan (1803571653)
Agnesia Nur Fadilah (1403500885)
P a g e 1 | 22
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan Rahmat,Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah yang berjudul Teori
Akuntansi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami, Ibu Maria Suryaningsih,SE,
M.Ak yang telah memberi tanggung jawab kepada kami untuk menyusun makalah ini.Tak
lupa kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa dan aspek lainnya.Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam membantu mahasiswa tahun
ajaran berikutnya agar dapat memahami materi mengenai Teori Akuntansi.
…….Penulis…..
P a g e 2 | 22
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Teori Akuntansi dan Perumusannya..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Teori Akuntansi..........................................................................................................6
B. Sifat Teori Akuntansi....................................................................................................................8
C. Tujuan dan Fungsi Teori Akuntansi..............................................................................................8
D. Pembuatan Kebijakan Akuntansi................................................................................................10
E. Metode Perumusan Teori Akuntasi.............................................................................................12
F. Periodisai Teori Akuntansi..........................................................................................................13
G. Pendekatan Penyusunan Teori Akuntasi.....................................................................................14
H. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia...................................................................................20
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................22
P a g e 3 | 22
BAB I
PENDAHULUAN
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak
disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan
menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang
seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan
informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada
perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan
pelaporan keuangan.
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan
dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya
persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut
diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia,
alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen
perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak peranan dan
manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang
kelangsungan hidup (going concern) industri menengah.
B. Rumusan Masalah
P a g e 5 | 22
C. Tujuan
Teori akuntansi memberikan seperangkat prinsif yang logis, saling terkait, yang
menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagi acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek akuntansi. Yang berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun
standar akuntansi, Memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang
tidak ada standar resminya, Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan dan Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek
akuntansi.
P a g e 6 | 22
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Akuntansi
Karena bersifat umum itu berarti teori akuntansi ini juga bisa ikut berkembang sesuai
waktu menyesuaikan perubahan dalam lingkungan. Selain itu teori akuntansi yang ada saat
ini merupakan hasil dari seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling
berbeda antara satu dengan yang lain.
Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang
memberikan kerangka acuanumum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi
memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.
Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip – prinsip akuntansi yang
berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling
berkaitan. Teori berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan tujuan teori sendiri
adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti
yang diamati ) dan memprediksi ( memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang
P a g e 7 | 22
diteorikan besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan
terjadi ).
Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembedan teori akuntansi menjadi teori
akuntansi positif ( berisi pernyataan tentang suatu kejadian, tindakan, atau perbuatan seperi
apa adanya sesuai dengan fakta atas dasar empiris ) dan normatif ( berisi pernyataan dan
penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tidak relevan
dalam hubungannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial tertentu.
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda –
tanda dan simbol – simbol dalam bidang lingustika ( bidang kajian ilmu bahasa yang
membahas fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata atau ungkapan). Tanda atau
simbol bhasa dan tata bahasa membentuk ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi.
Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas masalah
– masalah tentang bagaimana kegiatan – kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara
semantik dalam elemen – elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen
keuangan. Simbol – simbol tersebut ( misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).
P a g e 8 | 22
informasiakuntansi. Teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah yang
berkaitan dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks pelaporan
keuangan eksternal maupun manajerial.
Menurut Dr. Winwin Yadiati, SE, M.Si, Ak (2007) sifat teori akuntansi yaitu lebih
bersifat deskriptif (positif), yaitu menjelaskan dan meramalkan variable-variabel yang
diteorikan apa adanya dan preskriptif (normatif), yaitu menjelaska apa yang seharusnya atau
menggambarkan variable sesuai dengan aturan tertentu dan bagaimana seharusnya.
1. Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka
umum
2. Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi
3. Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang
berbeda-beda satu sama lain
4. Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan
menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam
praktik akuntansi.
5. Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode
LiFO dartipada FIFO dalam menilai persediaannya
6. Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum
diketahui
7. Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan seperangkat prinsif yang logis,
saling terkait, yang menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagi acuan untuk
menilai dan mengembangkan praktek akuntansi.
P a g e 9 | 22
2. Fungsi teori akuntansi
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai
berikut:
a) Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktek
akuntansi.
P a g e 10 | 22
Menurut financial accounting standars board ( FASB ), teori dalam akuntansi di
perlukan untuk :
KAP dan individu bertanggung jawab untuk menyatakan bahwa laporan keuangan suatu
perusahaan disajika secara wajar atas seluruh aktifitasnya.
AICPA merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi para akuntan public bersertifikat
yang ada di Amerika Serikat. Lembaga ini memiliki dua komite tekhnis senior yang
mempunyai peran penting, yaitu accounting standards executive committee (AcSec) dan
auditing standards committee (AuSec) yang berwenang untuk mewakili AICPA dalam
menanggapi masalah akuntansi serta masalah pengauditan.
P a g e 11 | 22
3. The American Accounting Assocition (AAA)
AAA merupakan organisasi untuk para akuntan dari bidang akademik muapun individu yang
tertarik dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. AAA berfungsi sebagai suatu forum
akademik yang mengungkapkan berbagai pandangan isu dan topik akuntansi.
FASB menggantiakan APB pada tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk
menetapkan standar-standar akuntansi. FASB merupakan badan yang bersifat otoritatif
denagn tugas menetapkan dan meningkatkan standar laporan akuntansi keuangan sehingga
standar tersebut menaruh perhatian utama pada pencatatan informasi tentang kejadian
ekonomi dan transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan keuangan.
SEC dibentuk oleh kongres pada tahun 1934 yang bertanggung jawab menangani
administrasi berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta
pengungkapan yang memadai dari setiap perusahaan di Amerika.
Selain itu, organisasi profesi yang berperan dalam penyusunan atau pembentukan dan
pengembangan standar akuntansi keuangan (SAK) di Indonesia adalah ikatan akuntansi
Indonesia (IAI) sebagai satu-satunya organisasi profesi akuntansi di Indonesia.
Ikatan akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang bebas dan tidak
terikat pada perkumpulan apapun, didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957,
dengan Pemrakarsa yang juga menjadi pengurus IAI pertama kali adalah ketua: Soemardjo
Tjitrosidojo, sekretaris: Go Tie Siem, bendahara: Basuki T. Siddharta, komisaris: Hendra
Darmawan dan Tang Tong Joe
P a g e 12 | 22
4. Metode Perumusan Teori Akuntasi
Teori akuntansi mampu merumuskan kebenaran nya, sehingga teori ini secara terus
menerus harus dapat diuji dan diverifiksi. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang
memiliki wewenang dalam menentukan kebenaran atau suatu teori, yaitu:
Suatu pernyataan atau teori dapat dikatakan benar jika disampaikan oleh pihak-pihak yang
memang pada dasarnya memiliki wewenang (otoritas) untuk menyampaikan kebenaran
tersebut. Kebenaran atas pernyataan ini tidak perlu lagi diuji. Keyakinan pada kebenaran ini
hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.
Kebenaran dari sutu pernyataan atu teori dibuktikan lewat pengetahuan umum, pengamatan,
atau pengalaman. Disini kebenaran dari suatu pernyataan atau teori akan terbukti dengan
sendirinya.
3. Scientific ( ilmiah )
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dibuktikan lewat metode ilmiah. Scientific
method meliputi beberapa tahap, yaitu:
P a g e 13 | 22
5. Periodisai Teori Akuntansi
Dalam periode ini belum ada teori akuntansi yang dirumuskan, melainkan hanya sebatas pada
saran-saran atau pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dianggap sebagai teori. Peragalo
mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli sampai pada
awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan belum dapat
digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
Dalam periode ini sudah ada pengembangan teori, namun hanya berupa penjelasan terhadap
praktik akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasatkan metode empiris yang menekankan
pada hasil obsevasi atas peristiwa yang terjadi secara realitas, bukan berdasarkan logika.
Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan
terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan
mengembangkan praktek akuntansi. Laporan AAA ”A Tentative Statement of Accounting
Principles Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A
Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh
perumusan teori akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.
Dalam periode ini perumus teori mulai mendefinisikan norma-norma atau praktik akuntansi
yang baik, dan pengembangan teori akuntansi lebih menekankan pada apa yang seharusnya.
Akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti.
Periode ini disebut juga sebagai era positif, dimana teori akuntansi tidak cukup hanya dengan
berdasarkan pada normatif saja, tetapi juga dapat di uji kebenarannya. Perumusan atau
pendefisian norma yang terjadi dalam periode sebelumnya dianggap subjektif, sehingga dapat
P a g e 14 | 22
di uji terlebih dahulu keabsahannya secaca positif. Di tahun 1970 – an, data empiris sudah
mulai banyak tersedia, demikian juga dengan tehnik – tehnik statistik yang memungkinkan
untuk dilakukannya pengujian. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji secara positif.
Pendekatan normatif dikritik karena:
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan
praktek akuntansi.
Mengenai berbagai pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi ini akan di uraikan
pada metodologi dan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi (Ahmad riahi –
belkaoui : 2006 ) :
1. Pendekatan nonteoretis
Terdiri atas penyusunan suatu teori yang di tandai oleh kesamaan nya dengan praktik dunia
nyata yang berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis. Berdasarkan
pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya di pilih atas dasar kegunaan mereka
bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi mereka terhadap proses pengambilan
keputusan. Kegunaan dan utility berarti sifat yang mencocokkan sesuatu untuk melayani atau
memfasilitasi tujuan yang di maksud.
Mengenai berbagai pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi ini akan di uraikan pada
metodologi dan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi (Ahmad riahi –
belkaoui : 2006 ) :
P a g e 15 | 22
3. Pendekatan kekuasaan ( authoritarian approach )
Untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang terutama di pergunakan oleh organisasi
professional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik – praktik
akuntansi.
Kedua pendekatan ini berasumsi bahwa teori akuntansi dan hasil tehnik akuntansi harus
disebutkan dalam dasar penggunaan akhir laporan keuangan, jika akuntansi harus
memiliki suatu fungsi yang berguna. Dengan kata lain, suatu teori tanpa konsekuensi praktik
adalah suatu teori yang buruk.
Pendekatan teori akuntansi meresionalisasikan pilihan dari teknik – teknik akuntansi yang
berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi, yaitu persamaan neraca dan persamaan
laba akuntansi.Persamaan neraca dan laba biasanya di nyatakan :
Dua persamaan dalam pendekatan teori akuntansi ini mengarah kepada berkembangnya dua
posisi yang terdapat dalam badan penyusunan standar yaitu, posisi yang beriontasi pada
neraca dan posisi yang beriontasi pada laba.
4. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori akuntansi di mulai dengan dalil – dalil dan
konsep – konsep dasar kemudian di tarik kesimpulan berupa prosedur dan tehnik – tehnik
akuntansi.
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun di awali dengan dalil dasar dan
diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan.
Jika kita mengamsumsikan pada titik ini bahwa dalil dasar mengenai lingkungan akuntansi
terdiri atas baik tujuan maupun rumus, langkah yang digunakan untuk memperoleh
pendekatan deduktif akan meliputi :
Semua itu berdasarkan pada suatu formula yang benar dari tujuan akuntansi. Menurut popper,
pengujian teori dapat di laksanakan dalam 4 pokok :
Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi di mana dirumuskan dahulu
tujuan laporan keuangan, rumusan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus
menyusun teknik akuntansi.
5. Pendekatan induktif
Pendekatan yang dimulai dari pengamatan empiris untuk kemudian ditarik kesimpulan umum
( generalisasi ). Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teiri diawali dengan
observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Dalam penerapan
akuntansi, pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari
perusahaan bisnis dan di lanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip – prinsip dari
observasi berdasarkan pada hubungan yang berulang kembali. Tahap yang dilalui adalah:
2) Analisis dan golongan observasi berdasarkan hubungan yang berulang-ulang dan
sejenis, seragam, mirip.
3) Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan hubungan yang
berulang-ulang tadi.
P a g e 17 | 22
4) Kesimpulan umum diuji kebenarannya.
Tidak seperti pendekatan deduktif, dalam pendekatan induktif ini kebenaran dan kepalsuan
dalil tidak tergantung pada dalil lainnya, tetapi harus melalui pengujian empiris. Dalam
pendekatan induktif kebenaran suatu dalil tergantung pada pengamatan terhadap contoh yang
cukup dari hubungan kasus yang berulang-ulang dan seragam.
6. Pendekatan etis
Inti dasar dari pendekatan etis terdiri atas konsep Kewajaran ( fairness ), Keadilan ( justice ),
Ekuitas ( equity ), Kenyataan ( truth ).
Pendekatan ini diperkenalkan oleh D.R. Scott. Menurut beliau kriteria yang harus digunakan
dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang
berkaitan secara adil. Disajikan kebenaran dalam arti laporan yang benar dan akurat tanpa
mengundang salah tafsir, dan kewajaran dalam arti penyajiannya wajar, tidak bias, dan tidak
sebagian-sebagian. Dalam buku lain dikenal dengan ”Pendekatan Peristiwa” (Event
Approach) artinya dalam perumusan teori
kita harus memperhatikan semua pihak jangan hanya memperhatikan pihak-pihak tertentu
saja. Pendekatan ini mirip pendekatan etis ini. Konsep tersebut merupakan kriteria utama dari
D.R.scott untuk perumusan teori akuntansi.dari criteria tersebut pendekatan kewajaran telah
menjadi salah satu tujuan dasar akuntansi seperti :
b) Pengungkapan
P a g e 18 | 22
c) Konsistensi
7. Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosilogi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh sosial dari teknik
akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep dari
kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan sosial.berdasarkan pendekatan sosiologi, prisip atau
teknik akuntansi yang dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap
seluruh kelompok dalam komunitas.
Untuk mencapai tujuannya, pendekatan sosiologi keberadaan dari nilai sosial baku yang
mungkin di gunakan sebagai kriteria untuk menentukan teori akuntansi.
8. Pendekatan ekonomi
9. Pendekatan Eklektif
Secara umum, perumusan pada teori akuntansi dan pengembangan prinsip – prinsip
akuntansi telah mengikuti pendekatan eklektif, atau kombinasi dari berbagai
pendekatan,dan bukannya hanya satu dari pendekatan yang disajikan disini. Pendekatan
eklektif adalah terutama merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan professional
serta organisasi pemerintahan untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip
dalam akuntansi. Pendekatan eklektifini telah memberikan peningkatan kepada pendakatan
baru yang sedang diperdebatkan dalam litaratur :
P a g e 19 | 22
c) pendekatan kejadian, prediksi, dan positif.
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan
maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar
serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP
(United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah
mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini
sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.
P a g e 20 | 22
BAB III
KESIMPULAN
Teori akuntansi merupakan cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Teori akuntansi
di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset pertama dari
akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan public,
dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran proses riset akuntansi.
Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan
akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat organisasi. Teori
akuntansi berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi, Memberi
kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resminya,
Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam
laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan dan Memberikan kerangka
acuan dalam menilai prosedur dan praktek akuntansi.
P a g e 21 | 22
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmad Riahi, Accounting Theory, Terjemahan Ali Akbrar Yulianto, Risnawati
Dermauli. Cangega Learning, London, 2006
Yadiati, winwin, Teori akuntansi, suatu pengantar, Prenada Media group, Jakarta, 2007
harahap, sofyan syafri. 2007. “Teori Akuntansi edisi revisi”. Jakarta: Grafindo
P a g e 22 | 22