Anda di halaman 1dari 5

CONCEPT MAP

Tn. SP umur 39 Tahun masuk rumah sakit dengan keluhan lidah terasa kendor,

bicara tidak fasih, makan/minum sulit, pusing (+), lemas (+), mual munta (-),

demam (-), BAK/BAB (n), TTV: TD: 160/90 mmHg, HR: 84x/menit. RR:

16x/menit dan SB: 36O C. Riwayat Hipertensi (+), Diabetes Melitus (-)

A. DEFINISI

Stroke Iskemik (non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembukuh darah yang dapat

menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti, 80% stroke

adalah stroke iskemik (Hardhi & Amin, 2015)

B. ETIOLOGI

Menurut Winni (2015), Penyebab Stroke Non Hemoragik antara lain:

a. Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak )

Trombus yang lepas dan menyangkut di pembuluh darah yang lebih distal disebut

embolus.

b. Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )

Emboli merupakan 5-15 % dari penyebab stroke. Dari penelitian epidemiologi

didapatkan bahwa sekitar 50 % dari semua serangan iskemik otak, apakah yang

permanen atau yang transien, diakibatkan oleh komplikasi trombotik atau

embolik dari ateroma, yang merupakan kelainan dari arteri ukuran besar atau

sedang, dan sekitar 25 % disebabkan oleh penyakit pembuluh darah kecil di

intyrakranial dan 20% oleh emboli jantung. Emboli dapat terbentuk dari

gumpalan darah, kolesterol, lemak, fibrin trombosit, udara ,tumor, metastase,


bakteri, benda asing. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang

yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam

sebuah arteri.

c. Hemoragik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke

dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak).

Akibatnya adalah gangguan suplai darah ke otak , menyebabkan kehilangan

gerak, pikir, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau permanen.

d. Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran

darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi

jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika

seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau

pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Adapun penyebab lain terjadinya stroke non hemoragik adalah :

a. Aterosklerosis, Terbentuknya aterosklerosis berawal dari endapan ateroma

(endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Selain dari

endapan lemak, aterosklerosis ini juga mungkin karena arteriosklerosis, yaitu

penebalan dinding arteri (tunika intima) karena timbunan kalsium yang kemudian

mengakibatkan bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa

mengecilnya pembuluh darah.

b. Infeksi, Peradangan juga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah, terutama

yang menuju ke otak.

c. Obat-obatan, Ada beberapa jenis obat-obatan yang justru dapat menyebabkan

stroke seperti: amfetamin dan kokain dengan jalan mempersempit lumen

pembuluh darah ke otak.


d. Hipotensi, Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan

berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang

pingsan. Stroke bisa terjadi jika hipotensi ini sangat parah dan menahun.. Ada

beberapa faktor risiko stroke yang sering teridentifikasi, yaitu ;

1) Hipertensi

2) Aneurisma pembuluh darah cerebral

3) Kelainan jantung / penyakit jantung,

4) Diabetes mellitus (DM),

5) Usia lanjut Peningkatan kolesterol (lipid total),

6) Obesitas,

7) Perokok,

8) Polocitemia,

9) kurang aktivitas fisik,

C. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Indrawati, Sari, & Dewi (2016), gejala dan tanda stroke sering

muncul secara tiba-tiba dan cepat. Oleh karena itu penting mengenali tanda-tanda

atau gejala stroke. Beberapa gejala stroke antara lain sebagai berikut.

a. Nyeri kepala hebat secara tiba-tiba

b. Pusing, yakni merasa benda-benda disekitarnya berputar atau merasa goyang

bila bergerak atau biasanya disertai mual dan muntah

c. Bingung, terjadi gangguan orientasi ruang, waktu atau personal

d. Pengelihatan kabur atau ketajamanpengelihatan menurun, bisa pada salah satu

mata ataupun kedua mata

e. Kesulitan bicara secara tiba-tiba, mulut terlihat tertarik ke satu sisi atau “perot”
f. Kehilangan keseimbangan, limbung, atau jatuh

g. Rasa kebas, yakni mati rasa, atau kesemutan pada satu sisi tubuh

h. Kelemahan otot-otot pada satu sisi tubuh.

Berdasarkan gejala dan tanda serta waktu terjadinya serangan, dapat

diperkirakan letak kerusakan jaringan otak serta jenis stroke yang menyerang

yakni :

a. Kesemutan atau kelemahan otot pada sisi kanan tubuh menunjukkan terjadinya

gangguan pada otak belahan kiri

b. Kehilangan keseimbangan menunjukkan gangguan terjadi di pusat

keseimbangan, yakni antara lain daerah otak kecil (cerrebellum). Serangan

stroke yang terjadi saat penderita sedang istirahat atau tidur umumnya adalah

stroke iskemik. Gejala munculnya secara bertahap dan kesadaran umum baik,

kecuali iskemiknya terjadi karena sumbatan embolus yang berasal dari jantung

maka gejala muncul mendadak dan sering disertai nyeri kepala.

Anda mungkin juga menyukai