Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi
karena sentuhan benda dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya
saat benda akan mulai bergerak hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan
berdasarkan kekasaran permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar
permukaan suatu bidang maka nilai gaya geseknya akan semakin besar.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Tekanan Hidrostatis
Usaha dan Energi
Agar kamu mampu memahami materi ini dengan baik, sebaiknya kamu harus memahami
terlebih dahulu materi:
Hukum Newton I
Hukum Newton II
Terdapat dua jenis gaya gesek yaitu Gaya Gesek Statis dan Kinetis. Berikut dijelaskan lebih
lanjut.
Besar GGS merupakan hasil perkalian antara koefisien gesek statis dengan gaya normal
benda. Koefisien gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua
permukaan bidang yang bersentuhan. Koefisien gesek statis dinotasikan dengan .
Persamaan GGS:
Sama seperti GGS, nilai GGK merupakan hasil perkalian antara koefisien geseknya dengan
gaya normal benda. Koefisien gesek kinetis dinotasikan dengan . Biasanya, nilai
koefisien gesek kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesek statis untuk material yang
sama.
Persamaan GGK:
Pembahasan:
Gambarkan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada box tersebut. Perhatikan gambar
dibawah ini.
.
.
Lalu, kita dapat mencari gaya normalnya yang dinotasikan dengan ataupun ,
Agar kita mengetahui apakah benda tersebut dapat bergerak atau tidak, maka kita hitung
nilai GGSnya: