Disusun oleh :
OLEH:
Sebagian besar jaringan saat ini menyediakan Quality of Service (QoS). Dengan demikian
jelas diperlukan mekanisme adaptasi bandwidth supaya aplikasi pengiriman multimedia real-
time menjadi sukses. Mekanisme ini memungkinkan aplikasi untuk menyesuaikan terhadap
perubahan bandwidth. Tanpa alat adaptasi ini, perubahan bandwidth akan menyebabkan
penurunan kualitas yang signifikan, yang kadang-kadang menyebabkan gangguan layanan.
Bab ini dikhususkan untuk alat dan teknik yang digunakan dalam mengatasi perubahan
bandwidth saat transmisi, ini disebut mekanisme adaptasi bandwidth. Bab ini juga memberikan
gambaran umum tentang mekanisme adaptasi bandwidth, dengan yang berfokus pada di mana
adaptasi terjadi ( di pengirim atau di jaringanannya ), siapa yang mengadaptasikan (Pengirim
atau penerima), bagaimana adaptasi yang didukung oleh berbagai codec (sistem yang dapat
diskalakan atau yang tidak dapat diskalakan).
1. Sender: menyediakan data media, yang dapat disandikan dari input media secara langsung
atau diperoleh dari pre-encoded stream.
2. Client: memulai permintaan untuk media stream dan memutarnya kembali ke pengguna
akhir
3. Proxy: merupakan titik perantara jaringan yang memfasilitasi interaksi antara client dan
sender.
4.1.2 Chapter Outline
Bab ini disusun sebagai berikut. Pada subbab 4.2 membahas bagaimana variasi bandwidth
memengaruhi kualitas multimedia yang diterima, terutama untuk keterlambatan transmisi yang
dibatasi. Di sini memperkenalkan konsep penting, yaitu batasan keterlambatan ujung ke ujung
untuk sistem komunikasi multimedia. Pada subbab 4.3 memberikan tinjauan global arsitektur
sistem adaptasi bandwidth dan membahas kriteria mekanisme adaptasi yang akan diberikan pada
aplikasi. Pada subbab 4.4 menjelaskan teknik pengkodean atau teknik pengoptimalan. Pada
subbab 4.5 memberikan rangkuman pada bab ini.
A. STREAMING
Download file menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yang
mengupayakan dan menjamin kelengkapan file yang terkirim. Jadi pengakses akan memiliki file
yang sama persis dengan yang ada di web server pemilik file.Setiap kali ada bagian data yang
tercecer dalam perjalanan dari web server ke komputer tujuan (pengakses), protokol HTTP akan
melakukan pengiriman ulang paket yang hilang tersebut. Ketika mendownload data, komputer
tidak memedulikan apakah komputer memiliki software yang sesuai untuk memutar file.
Demikian pula, protokol HTTP tidak memedulikan seberapa besar file yang akan diambil,
apakah sesuai dengan bandwidth yang sedang digunakan. Konsekuensi dari cara kerja protokol
HTTP ini adalah besarnya konsumsi waktu proses download.
Download :
Hanya bisa di nikmati kalau file sudan 100% di download (tersimpan di komputer).
Lama download tergantung koneksi internet masing-masing.
Buka langsung bisa di gunakan, di mainkan.
Tidak bisa mendeteksi kompatibilitas format file di komputer dulu sebelum
mendownload.
Streaming :
kebalikanya download : bisa di buka (play video) langsung tanpa harus menunggu
streaming selesai.
Lama streaming tergantung speed internet, kalau internet lemot video akan jadi putus-
putus.
Begitu di buka pasti selalu streaming dulu.
Langsung mendeteksi kompatibilitas video player komputer.
Tujuan umum dari mekanisme adaptasi bandwidth adalah untuk mengelola kualitas frame
yang ditransmisikan sehingga ketika bandwidth yang tersedia berkurang, laju frame yang
ditransmisikan juga berkurang. Intinya, tujuannya adalah untuk menghindari gangguan layanan
dengan menurunkan kualitas media.
Encoding Delay Δte,: delay yang terjadi saat pengambilan dan pengkodean video frame.
Encoding Buffer Delay Δteb : delay yang terjadi akibat proses penempatan data video ke
buffer.
Transmission Channel Delay Δtc : delay yang terjadi akibat adanya gangguan pada
saluran transmisi misalnya adanya kemacetan pada saat transmisi data.
Decoder Buffer Delay Δtdb : delay yang terjadi saat pengambilan data dari decoder buffer.
Decoding Delay Δtd : delay yang terjadi akibat proses decoding dan untuk tampilan video
output.
Kendala utama dalam sistem ini adalah decoder buffer, selama decoder buffer berisi data
maka decoding dapat diproses. Maka dari itu, mekanisme adaptasi bandwidth di desain untuk
memastikan bahwa decoder buffer tidak kehabisan data.