Anda di halaman 1dari 6

1. Sebutkan wujud freies ermessem!

Jawab:
Secara bahasa freies ermessem berasal dari kata frei artinya bebas, lepas, tidak
terikat, dan merdeka. Sedangkan ermessem berarti mempertimbangkan, menilai,
menduga dan memperkirakan. Freies ermessem berarti orang yang memiliki kebebasan
untuk menilai, menduga, dan mempertimbangkan sesuatu. Istilah ini kemudian secara
khas digunakan dalam bidang pemrintahan sehingga freies ermessem (diskresionare
power) diartikan sebagai salah satu sarana yang memberikan ruang bergerak bagi pejabat
atau badan-badan administrasi negara untuk melakukan tindakan tanpa harus terikat
sepenuhnya pada undang-undang.
Dalam ilmu hukum administrasi negara, freies ermessem ini diberikan hanya
kepada pemerintah atau administrasi negara baik untuk melakukan tindakan-tindakan
biasa maupun tindakan hukum, dan ketika freies ermessem ini diwujudkan dalam
instrumen yuridis yang tertulis, jadilah ia sebagai peraturan kebijakan. Sebagai sesuatu
yang lahir dari freies ermessem dan yang hanya diberikan kepada pemerintah atau
administrasi negara, kewenangan pembuatan peraturan kebujakan itu inheren pada
pemerintahan. Jadi, freies ermessem berwujud instrumen yuridis yang tertulis berupa
peraturan kebijakan.
Dalam penyelenggaraan tugas-tugas administrasi negara, pemerintah banyak
mengeluarkan kebijakan yang dituangkan dalam berbagai bentuk seperti beleidslijnen
(garis-garis kebijakan), het beleid (kebijakan), voorschriften (peraturan-peraturan),
richtlijnen (pedoman-pedoman), regelingen (petunjuk-petunjuk), circulaires (surat
edaran), resoluties (resolusi-resolusi), aanschrijvingen (instruksi-instruksi), beleidsnota,s
(nota kebijakan), relemen (peraturan-peraturan menteri), beschikkingen (keputusan-
keputusan), enbekenmakingen (pengumuman-pengumuman).
Menurut Philipus M. Hadjon, peraturan kebijakan pada hakikatnya merupakan
produk dari perbuatan tata usaha negara yang bertujuan yaitu menampakkan keluar suatu
kebijakan tertulis.

1
2. Bentuk Surat Edaran dan analisisnya

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG


NOMOR 2 TAHUN 1963 TENTANG PENYELESAIAN PERKARA

MAHKAMAH AGUNG
Jl. Lapangan Banteng Timur
I
Telp. Otomaat 1920
Teromol Pos No. 20 Jakarta, 13 Juli
1963

No : 829/P/7413/M/1963
Lampir : --
an
Perihal : penyelesaian perkara. Kepada Yth.
Ketua Pengadilan
Tinggi
di .............................
.......

SURAT EDARAN NOMOR 2 TAHUN 1963

Dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi ternyata, bahwa perkara-perkara yang telah diputus
oleh Pengadilan Tinggi dalam tingkat banding sangat terlambat diselesaikan, yakni salah satu
Pengadilan Tinggi antara lain baru menyelesaikan perkara yang telah diputus setelah lewat waktu
dua tahun, maka dengan demikian kiranya tidak perlu diterangkan lagi, bahwa orangorang yang
berperkara sangat dirugikan dan berhubung dengan itu, dengan ini Mahkamah Agung
instruksikan supaya ketika perkara itu diputus, perkara itupun telah selesai diminutir.

MAHKAMAH AGUNG,
Ketua, Ttd.
(Mr.WIRJONO PRODJODIKORO,SH)

Atas Perintah Majelis:


Panitera,

2
Ttd
(J. Tamara)

disampaikan kepada semua Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia.

Analisis Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 1963 Tentang Penyelesaian
Perkara
a. Pengertian Surat Edaran Mahkamah Agung
Surat Edaran Mahkamah Agung adalah sebuah produk-produk hukum MA
berbentuk Surat yang berisi bimbingan dalam penyelenggaraan peradilan, yang lebih
bersifat administrasi (Henry P. Panggabean, 2001: 144). SEMA merupakan petunjuk bagi
hakim peradilan di bawah Mahkamah Agung dalam menjalankan fungsi “Pembinaan &
Pengawasan” (vide Pasal 32 ayat (4) UU No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung) .Petunjuk tersebut merupakan
penjelasan atau penafsiran peraturan Undang-undang agar dalam praktek pengadilan
tidak terjadi disparitas dalam memberikan keadilan yang menimbulkan tidak tercapainya
kepastian hukum, sebagai salah satu ide dasar hukum menurut Gustav Radbruch yang
ditulis Prof. Dr. Ahmad Ali, SH., MH. Dalam bukunya “Menguak Realitas Hukum”..
b. Analisis SEMA No.02 Tahun 1963 Tentang Penyelesaian Perkara
Dalam perjalanan sejarah Mahkamah Agung sejak tahun 1945 yaitu pada saat
berlakunya UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945 sampai sekarang, mengalami
pergeseran-pergeseran mengikuti perkembangan sistim Pemerintahan pada waktu itu,
baik yang menyangkut kedudukannya maupun susunannya, walaupun fungsi Mahkmah
Agung tidak mengalami pergeseran apapun. Sejak tahun 1970 tersebut Mahkamah Agung
mempunyai Organisasi, administrasi dan keuangan sendiri. Mahkamah Agung
menjalankan tugasnya dengan melakukan 5 fungsi yang sebenarnya sudah dimiliki sejak
Hooggerechtshof yaitu Fungsi Paradilan, Fungsi Pengawasan, Fungsi Pengaturan, Fungsi
Memberi Nasehat, Fungsi Administrasi.
Mahkamah Agung sebagai puncak semua peradilan dan sebagai Pengadilan
Tertinggi untuk semua lingkungan peradilan memberi pimpinan kepada Pengadilan-
Pengadilan yang bersangkutan. Mahkamah Agung melakukm pengawasan tertinggi
terhadap jalannya peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajamya. Perbuatan-
perbuatan Hakim di semua lingkungan peradilan diawasi dengan cermat oleh Mahkamah
Agung. Jadi Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi
peringatan, tegoran dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri
maupun dengan Surat Edaran.
MA menggunakan SEMA ini untuk mengingatkan Hakim jika:

3
1. jikalau ternyata hakim tidak mengindahkan tatacara yang diharuskan dengan
ancaman pembatalan;
2. jikalau hukum dilanggar. Hukum dianggap telah dilanggar, apabila hakim tidak
memperlakukan atau tidak tepat memperlakukan ketentuan-ketentuan hukum;
3. jikalau tedapat perlampauan batas kekuasaan mengadili.
4. jikalau terbukti hakim tidak berhak mengadili perkaranya. (Lihat buat selanjumya
mengenai hak kasasi ini pasal-pasal 173 s/d 176 R.O.).
Jadi Lahirnya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 1963 Tentang
Peneyelesaian Perkara, sebagai bukti respon Mahkamah Agung untuk mencarikan jalan
keluar terhadap permasalahan Proses Pearadilan di Negara ini. Karena sering kali di tiap-
tiap pengadilan proses penyelesaian perkara sering tidak tepat waktu., karena jika
sebaliknya bertambahlah kesulitan dalampenyelesaian perkara-perkara itu sehingga
diantara lain mengakibatkan dalam perkara-perkara perdata tidak dapat dilaksanakan
putusannya dan dalam perkara-pekara pidana terdakwaterdakwa yang minta banding atau
ampun, terpaksa bertahun-tahun tunggu dalam rumah penjara, maka untuk sedapat
mungkin menghindarkan kesulitan-kesulitan yang digambarkan di atas, dengan ini
Mahkamah Agug memberikan instruksi sebagai berikut, yakni :
1. Mengenai penyelesaian perkara-perkara perdata hendaknya berita acara dari
persidangan didiktir oleh Hakim yang memeriksa perkara tersebut kepada
panitera yang ikut bersidang, kecuali jika panitera yang bersidang itu dipandang
cukup cakap untuk membuat sendiri berita acara tersebut selanjutnya ketika
putusan diucapkan konsep putusan dan konsep berita acara yang bersangkutan
hendaknya telah selesai, sehingga tidak akan memakan waktu banyak untuk
meminutir perkara tersebut setelah putusan diumumkan.
2. Mengenai penyelesaian perkara-perkara pidana yang penting dan/atau yang sukar,
hendaknya dapat diturut cara bekerja yang diuraikan di atas.
3. Berita tentang pemecatan kepala sekolah di Provinsi Jambi
Inilahjambi – Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menyurati Gubernur Jambi
terkait dugaan sejumlah pelanggaran dalam pemecatan 60 kepala sekolah SMA dan SMK
se Provinsi Jambi pada 7 Januari 2020 lalu. Isi surat berkop Burung Garuda tertanggal 18
Februari 2020 itu, secara langsung meminta Gubernur Jambi agar segera mengutus
sejumlah pejabat terkait, untuk dimintai keterangan oleh tim dari KASN pada Rabu 26
Februari 2020.
“Gubernur dimohon agar menugaskan Kepala Badan Kepegawaian Daerah,
Kepala Dinas Pendidikan dan pejabat terkait yang memahami persoalan (pelanggaran)
tersebut,” bunyi surat KASN yang salinannya dilihat Inilahjambi pada Selasa siang.

4
Selain soal dugaan pelanggaran pemecatan kepala sekolah, KASN juga akan mencari
tahu penyebab ketidakhadiran beberapa kepala sekolah saat hari pelantikan.
“Soal Kepala Sekolah yang tidak mempunyai Nomor Unik Kepala Sekolah
(NUKS), namun masih tetap menjabat. Diketahui, NUKS adalah nomor khusus yang
dikeluarkan dan dicatat dalam database nasional oleh LPPKS sebagai penjamin mutu
penyelenggaraan penyiapan calon kepala sekolah/madrasah.
Kemudian KASN juga akan menanyakan soal pemberian Program Penguatan
Kompetensi bagi Plt Kepala sekolah. Surat itu ditandatangani oleh Wakil Ketua KASN
Tasdik Kinanto. Diketahui, Jabatan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi saat ini diisi
oleh pelaksana tugas, yang hari ini baru saja diganti dari Varial Adhi Putra ke M Syahran.
Belum diketahui siapa yang akan mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
untuk mengklarfikasi dugaan pelanggaran dalam pemecatan kepala sekolah itu.
Inilahjambi – Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang sebelumnya
dipegang oleh Varial Adhi Putra diganti. Pergantian kepala dinas terhitung sejak pagi
tadi, Selasa 25 Februari 2020. Sumber Inilahjambi menyebutkan, Pelaksana Tugas
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi saat ini dipegang oleh Muhammad Syahran.M
Syahran saat ini juga masih menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Plt Kadis yang lama Varial Adhi Putra yang dihubungi belum menjawab
panggilan Inilahjambi. Pagi sekitar pukul 10.00. Inilahjambi menyambangi Dinas
Pendidikan. Seorang tenaga honorer yang ditanya keberadaan Varial menyebutkan,
bahwa yang bersangkutan di Dinas Perhubungan. “Pak Varial mungkin di Dinas
Perhubungan. Di ruangannya disini (Disdik) tidak ada. Kapan kembali lagi kesini, kata
saya kurang tahu,” ujarnya.
Hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pihak terkait, termasuk Sekda Provinsi
Jambi Sudirman. Informasi yang diterima Inilahjambi menyebutkan, pencopotan Varial
dari kursi Plt Dinas Pendidikan karena adanya tekanan dari pihak “istana”, yang didorong
oleh oknum di dinas itu sendiri.

5
6

Anda mungkin juga menyukai