Disusun Oleh :
Lina Marlina
NPM. 190102351P
menyerang/ menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang
tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit infeksi (infeksi oportunistik) yang
Prevalensi HIV secara global masih tinggi, data di seluruh dunia pada tahun
2013 ada 35 juta orang hidup dengan HIV yang mellputi 16 juta perempuan dan
3,2juta anak berusla <15 tahun. Jumlah lnfeksi baru HIV pada tahun 2013 sebesar 2,1
juta yang terdiri darl 1,9 juta dewasa dan 240.000 anak berusia <15 tahun. Jumlah
kematian akibat AIDS sebanyak 1,5 juta yang terdiri dari 1,3juta dewasa dan 190.000
dilaporkan dari tahun ketahun cenderung meningkat dan pada tahun 2018 dilaporkan
sebanyak 46.659 kasus. Sampai dengan tahun 2018 jumlah kasus HIV yang
tercatat 1.578 orang sedangkan untuk AIDS sebanyak 629 kasus. Jumlah kasus HIV-
AIDS ini bagaikan fenomena gunung es, dimana data yang tercatat ini yang terlihat
hanya dipermukaan dan belum terdeteksi (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2018).
Penyakit HIV dapat ditularkan dari ibu ke anak. Kebanyakan infeksi HIV pada
anak didapat dari ibunya saat ia dikandung, dilahirkan dan sesudah lahir melalui ASI.
AIDS pada anak terutama terjadi pada umur muda, sebagian besar (>80%) AIDS pada
anak akibat transmisi vertikal dari ibu ke anak (Walyani & Purwoastuti, 2015).
Ada cara mencegah penularan HIV ibu kepada bayi yaitu dengan melakukan
kesehatan dan perawatan kehamilan. Informasi mengenai HIV/ AIDS dan penularan
HIV dari ibu ke anak diisipkan dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan tersebut
(Yeyeh, 2012).
SkriningHIV/ AIDS pada ibu hamil merupakan upaya membuka akses untuk
mengetahui status HIV/ AIDS bagi ibu hamil. Tujuan skrining HIV pada ibu hamil
yaitu untuk mencegah terjadinya kasus HIV padabayi yang di lahirkan oleh ibu
dengan HIV. Penularan HIV dari ibu ke bayi dapat terjadi selama masa kehamilan,
saat persalinan dan selama menyusui. Infeksi HIV pada bayi dapat menyebabkan
kualitas hidup anak. Data di Indonesia selama tahun 2018 terdapat 1.805.993 ibu
hamil yang di periksa HIV, dari pemeriksaantersebut di dapatkan 5.074 (0,28%) ibu
Data di Provinsi Lampung tahun 2019, Jumlah kasus HIV ditemukan pada Ibu
Hamil sebanyak 1.288dari486.860ibu hamil yang mengikuti skrining tes HIV, yakni
sebesar 0,27. Hal ini membuktikan bahwa dengan melakukan skrining, kita dapat
1. Pengertian Skrining
3. Tujuan Skrining
a. Sasaran Skrining
b. Petugas Pelaksana
c. Kegiatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skrining
Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk
menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara
cepat untuk membedakan orang orang yang kelihatannya sehat tetapi sesungguhnya
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan lab
B. Sejarah
Pencegahan penularan HIV dari ibuke anak (PPIA) atau Prevention of Mother
melalui skrining pada ibu hamil dan mengobati ibu yang terinfeksi dan pasangannya.
Secara umum upaya tersebut sangat efektif,bahkan di daerah dengan prevalensi HIV
Pada tahun 2007 dilakukan skrining dengan menggunakan rapid test di tiga
propinsi yang mencakup empat kabupatendan kota di DKI Jakarta, Kalimantan Barat
dan Jawa Barat. Kajian WHO di beberapa negara Asia Pasifik menunjukkan bahwa
skrining pada ibu hamil yang dilaksanakan bersamaan dengan PPIA dalam paket
layananantenatal terpadu sangat cost-effective (Kemenkes RI, 2015).
C. Tujuan Skrining
Tujuan utamanya adalah agar bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HIV
terbebaskan dariHIV, serta ibu dan bayi tetap hidup dan sehat.
D. Kebijakan
menjangkau sasaran ibu hamil dan wanita usiasubur, layanan tersebut dilaksanakan
1. Sasaran
a. Semua ibu hamil di daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi dilakukan tes
persalinan.
b. Semua ibu hamil di daerah epidemi rendah dengan indikasi adanya perilaku
dilakukan tes HIV dan sifilis pada kunjungan antenatal pertama sampai
2. Petugas
2015).
3. Kegiatan
kehamilanberlangsung sehat.
kehamilan (termasuk tes HIV dan sifilis sesuai dengan tingkat endemisitas
wilayah).
jikaterjadi komplikasi.
biladiperlukan.
terjadi penyulit/komplikasi.
darah;ii) kadar Hb; iii) kadar gula darah (bila diduga ada penyakit
kencing manis); iv) tes sifilis; v) tes HIV; vi) malaria (di daerah
tuberkulosis).
PENUTUP
Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk
menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara
cepat untuk membedakan orang orang yang kelihatannya sehat tetapi sesungguhnya
melalui skrining pada ibu hamil dan mengobati ibu yang terinfeksi dan pasangannya.
Secara umum upaya tersebut sangat efektif,bahkan di daerah dengan prevalensi HIV
Tujuan utamanya adalah agar bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HIV
terbebaskan dari HIV, serta ibu dan bayi tetap hidup dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Astindari (2014). Mode of Transmission of HIV/ AIDS In. Infection Disease Intermediate Care Unit.
Dwi Mutia Wenny (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu Hamil Melakukan Skrining
Kemenkes RI (2018). Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2018).Info Datin HIV/ AIDS. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2015). Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Penularan HIVDan Sifilis Dari Ibu Ke
Anak Bagi Tenaga Kesehatan.Jakarta : DirektoratJenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Maryunani dan Ummu (2009). Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi : Penatalaksanaan di
Nana (2013) . Catatan Kuliah Kesehatan Reproduksi &HIV-AIDS. Jakarta: Trans Info Media.
Nurhayati (2016). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak No 51
Tahun 2013