Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ramadani

Nim : MU018028

Tugas Promkes

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

1. Topik : Kunjungan I-IV

2. Sub Topik : Pentingnya Kunjungan I-IV

3. Sasaran : Ibu Hamil

4. Waktu : 60 Menit

5. Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2020

6. Metode :Tanya Jawab

7. Media : Brosur

8. Penyuluh : Ramadani

9. Tujuan

a. Tujuan Umum : Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu hamil dapat


mengetahui pentingnya melakukan kunjungan hamil I-IV
b. Tujuan Khusus :Setelah melakukan penyuluhan diharapkan :
1. Ibu hamil dapat mengetahui pentingnya melakukan kunjungan
2. Ibu hamil dapat mengetahui alasan dilakukan pemeriksaan hamil
3. Ibu hamil dapat mengetahui tujuan kunjungan I-IV

10. Alat Peraga :

11. Referensi : Website: Warung Bidan

12. Kegiatan Penyuluhan :

NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN METODE

PENDAHULUAN 1. Salam Pembuka Ceramah


( 10 Menit ) 2. Menjelaskan tujuan

3. Menjelaskan jalannya penyuluhan

1. Menjawab salam

2. Peserta mengerti tujuan diadakan


penyuluhan

PENYAJIAN 1. Menjelaskan Definisi Pemeriksaan Ceramah


Kehamilan
( 30 Menit )
2. Menjelaskan Manfaat Pemeriksaan
Kehamilan

3. Menjelaskan Tujuan Pelayanan


Antenatal

4. Menjelaskan Alasan dilakukan


pemeriksaan Kehamilan

5. Menjelaskan Tujuan kunjungan K1

6. Menjelaskan Tujuan Kunjungan k2

7. Menjelaskan Tujuan Kunjungan k3


dan k4

Peserta menyimak dengan seksama


setiap penjelasan yang diberikan

EVALUASI 1. Menanyakan kembali kepada Tanya-Jawab


peserta tentang materi yang sudah
( 15 Menit )
dijelaskan

PENUTUP 1. Mengucapkan terima kasih dan Ceramah


salam penutup.
( 5 Menit )
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal
kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan
yang optimal. (Manuaba (2007)

Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang
merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal
ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali
kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada
usia kehamilan diatas 36 minggu. (Manuaba, 2007)

Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan serangkaian
pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai
kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat
mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui pengenalan
perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan,
dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metoda yang tersedia.

B. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam :

Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.

Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman.

Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.

Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat muncul
misalnya :

a. Hipertensi dalam kehamilan

b. Diabetes dalam kehamilan

c. Anemia

d. Janin dengan berat badan rendah


e. Kehamilan anggur

f. Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)

g. Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll

C. Tujuan Pelayanan Antenatal

1. Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi
yang dilahirkan sehat.

2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

3. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang


optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

D. Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan

Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:

1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan

2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya

3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya

4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi

5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan

6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan


ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

E. Tujuan kunjungan K1

K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan
pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama kehamilan, dimana
usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal satu kali

Meliputi :
1. Identitas/biodata

2. Riwayat kehamilan

3. Riwayat kebidanan

4. Riwayat kesehatan

5. Pemeriksaan kehamilan

6. Pelayanan kesehatan

7. Penyuluhan dan konsultasi

Serta mendapatkan pelayanan 7T yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur Tekanan Darah

3. Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

6. Test Laboratorium (rutin dan Khusus)

7. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta
KB pasca persalinan.

Atau yang terbaru 10T yaitu dengan menambahkan 7T tadi dengan:

8. Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas)

9. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

10. Tata laksana kasus.

Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko, yang kemudian
mempengaruhi tingginya AKB dan AKI.

Tujuan k1 :

1. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien


2. mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa ibu

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau
penggunaan praktek tradisional yang merugikan

4. Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk
menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.

5. mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan
untuk mendeteksi dan mewaspadai.

6. Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan
hubungan kepercayaan dengan ibu

7. Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan
sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga.

8. Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan adanya
kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran atau
puerperium.

K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator
pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan
program dalam menggerakkan masyarakat (Manuaba, 2007).

F. Tujuan Kunjungan k2

K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 –
28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.

Tujuan k2 :

1. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

2. mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau
penggunaan praktek tradisional yang merugikan

4. Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk
menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya

5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan
untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6. Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan gejala, pantau TD
(tekanan darah), kaji adanya edema dan protein uria.

7. Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

8. Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran perkemihan.

9. Mengulang perencanaan persalinan.

G. Tujuan Kunjungan k3 dan k4

K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (28-36
minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan akhir) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah
melewati K1 dan K2.

Tujuan k4

1. Sama dengan kunjungan I dan II

2. Palpasi abdomen

3. Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan kehahiran RS.

4. Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

Menurut Saifudin (2009:90), kunjungan antenatal yang di anjurkan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan, yaitu:

1) Satu kali pada trimester pertama

2) Satu kali pada trimester kedua

3) Dua kali pada trimester ketiga

Anda mungkin juga menyukai