Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


BAB 1. MENGAPA DAN BAGAIMANA PAI
DIAJARKAN DI PERGURUAN TINGGI

Nama Kelompok : 1. FAJAR TRI PUTRA (200303500006)


2. ALIF AFIL HASBULLAH (2003035010330)
3. SUNILWAN (200303501034)
4. TRISAKTI ILHAMSYAH HUSAIN (200303502014)
5. ESSE ADINDA FEBRIANTI (200303500009)
6. NUR ZALZABILA MUSTAMIN (200303502016)
7. NUR ISTIQAMA Ms (200303500007)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini dapat di selesaikan pada waktunya. Makalah ini di tulis demi untuk
memenuhi tugas mata kuliah pendidikan agama dengan judul “BAGAIMANA
MEMBUMIKAN ISLAM DI INDONESIA”.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
kesalahankesalahan, maka dari itu kami mengharapkan syarat yang membangun
dari para
pembaca. Dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari banyak motifasi dari
teman-teman yang telah membantu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak
memotifasi dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
memberikan
informasi kepada para pembaca .
Demikianlah pengantar dengan iringan serta harapan semoga tulisan
sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Atas
semua ini kami mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga. Semoga
segala bantuan dari semua motivasi mudah-mudahan mendapat amal baik yang
di
berikan oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

Palembang, November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

2. Rumusan Masalah................................................................................................. 1

3. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II Pembahasan

1. Pengertian Agama...................................................................................................2

2. kewajiban setiap umat islam untuk berdakwah (membumikan islam ...................2

3. bagaimana membumikan islam di indonesia..........................................................5

BAB III Penutup ............................................................................................. 22

1. Kesimpulan ........................................................................................ 22

2. Daftar Pustaka ................................................................................... 22


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk di

ajarkan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke

generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah

rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat

rahman dan rahim Allah swt. Mayoritas manusia di bumi ini memeluk agama

islam. Banyak juga yang memilih menjadi mualaf setelah mengetahui semua

kebenaran ajaran nabi Muhammad SAW. Ini yang tercantum dalam al-Quran.

Namun di masa kejayaan islam pada masa sekarang,semakin banyak pula

orang-orang yang beragama islam, tapi tidak mengerti arti islam itu sendiri.

Mereka hanya menjalankan syari’ah atau ajaran-ajaran islam tanpa mengerti

makna islam. Ada juga orang yang islam KTP atau islam hanya sebagai

menyempurnakan KTP dari pada tak tercantum agamanya.

Oleh karena itu di makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana

membumikan islam di Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apakah arti dari agama islam ?

2. mengapa diwajibkan atas umat islam untuk menyebarkan islam ?

3. bagaimana membumikan islam di Indonesia ?

3. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Memahami arti islam yang sebenarnya

2. Memahami tentang kewajiban atas umat islam untuk menyebarkan Islam

3. Memahami bagaimana membumikan islam di Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISLAM

Islam pada suatu sisi dapat disebut sebagai high tradition, dan pada sisi

lain disebut sebagai low tradition. Dalam sebutan pertama islam adalah firman

Tuhan yang menjelaskan syariat-syariat-Nya yang dimaksudkan sebagai petunjuk

bagi manusia untuk mencapai kebahagiaandi dunia dan akhirat, termasuk dalam

nash (teks suci) kemudia dihimpun dalam shuhuf dan kitap suci (Al Quranul

Karim). Secara tegas dapat dikatakan hanya Tuhanlah yang paling mengetahui

seluruh maksud, arti, dan maknasetiap Firman-Nya. Oleh karena itu, kebenaran

islam dalam dataran high tradition ini adalah mutlak. Bandingakn dengan islam

pada sebutan kedua: Low tradition. Pada dataran ini islam yang mengandung

dalam nash ata teks –teks suci bergumul dengan realitas sosial pada berbagai

masyarakat yang dibaca, dimengerti, dipahami, kemudian ditafsirkan dan

dipraktikan dalam masyarakat yang situasi dan kondisinya berbeda-beda. Kata

rang, islam kahirnya tidak hanya melulu ajaran yang tercatum dalam teks-teks

suci melainkan juga telah mewujud dalam historisitas kemanusiaan.

B. KEWAJIBAN SETIAP UMAT ISLAM UNTUK BERDAKWAH (MEMBUMIKAN ISLAM )


Berikut ini Dasar Dalil Kewajiban Setiap Umat Islam Untuk Berdakwah (Membumikan Islam )dari
hadits.
‫َول ِ ُغوا َعن قَا َل بَل‬
َ ‫ال ْب ْو آيَة ِي‬ ِ ‫َعل ِ هي َصل هن النهب َ ِن َع ْ ٍمرو أ َ َع ْن َ ْعبِد هَّل‬ َ ُ‫م ه َو َسل ْي ِه هى هَّلال‬
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sampaikanlah
dariku walaupun satu ayat.” [HR. Bukhari]
ِ ِ‫ي ْستَ ْن َل َسا ِن ِه فَإ ْضع ِ ِل َ ِل َك أ َو َذ‬ َ ‫ِي ِ ِده فَإ ِ ْرهُ ب يُغَي ْ َى ِ ْمن ُ ْكم ُ ْمن َك را فَل َم ْن َرأ ْ ِقَل ِط ْع فَب ْم‬ َ ‫ط ْع فَب ْم‬
َ ِ ‫ي ْستَ ْن َل‬
‫ِ ِه َِن ب َما ْْلِي ُف ا‬
“Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan
tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka
ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim] Terjemahan : “Dari Abu
Hurairah ra ia berkata : Rosulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang hendak mengajak kepada
kebaikan maka dia akan memperoleh pahala atas
perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang mengikuti dan melaksanakan

kebaikan dengan tanoa dikurangi sedikitpun. Sebaliknya bagi siapa saja yang

mengajak kesesatan atau kemungkaran, maka dia mendapat dosa sebagai balasan

atas perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang yang

mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun” (HR Abu Dawud, Ahmad, Nasai,

Turmudzi dan Ibnu Majah)

Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

– Orang yang mengajarkan ilmu agama kepada manusia berarti telah

menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala yang merupakan sebab utama terwujudnya

kemakmuran dan kesejahteraan alam semesta beserta semua isinya, oleh karena

itu semua makhluk di alam semesta berterima kasih kepadanya dan mendoakan

kebaikan baginya, sebagai balasan kebaikan yang sesuai dengan perbuatannya.

– Sebagian dari para ulama ada yang menjelaskan makna hadits ini bahwa Allah

Ta’ala akan menetapkan bagi orang yang mengajarkan ilmu agama pengabulan

bagi semua permohonan ampun yang disampaikan oleh seluruh makhluk

untuknya.

– Tentu saja yang keutamaan dalam hadits ini khusus bagi orang yang

mengajarkan ilmu agama dengan niat ikhlas mengharapkan wajah Allah Ta’ala,

bukan untuk tujuan mencari popularitas atau imbalan duniawi.

– Para ulama yang menyebarkan ilmu agama adalah pewaris para Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena merekalah yang menggantikan tugas para

Nabi dan Rasul ‘alaihis salam, yaitu menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala dan

menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya, serta bersabar dalam menjalankan

semua itu, maka merekalah orang-orang yang paling mulia kedudukannya di sisi

Allah Ta’ala setelah para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam.

– Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Menyampaikan/menyebarkan

sunnah (petunjuk) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umat manusia


lebih utama daripada menyampaikan (melemparkan) panah ke leher musuh

(berperang melawan orang kafir di medan jihad), karena menyampaikan panah ke

leher musuh banyak orang yang (mampu) melakukannya, sedangkan

menyampaikan sunnah (petunjuk) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

kepada umat manusia hanya (mampu) dilakukan oleh (para ulama) pewaris para

Nabi ‘alaihis salam dan pengemban tugas mereka di umat mereka, semoga Allah

Ta’ala menjadikan kita termasuk golongan mereka dengan karunia dan

kemurahan-Nya”
perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang mengikuti dan melaksanakan

kebaikan dengan tanoa dikurangi sedikitpun. Sebaliknya bagi siapa saja yang

mengajak kesesatan atau kemungkaran, maka dia mendapat dosa sebagai balasan

atas perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang yang

mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun” (HR Abu Dawud, Ahmad, Nasai,

Turmudzi dan Ibnu Majah)

Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

– Orang yang mengajarkan ilmu agama kepada manusia berarti telah

menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala yang merupakan sebab utama terwujudnya

kemakmuran dan kesejahteraan alam semesta beserta semua isinya, oleh karena

itu semua makhluk di alam semesta berterima kasih kepadanya dan mendoakan

kebaikan baginya, sebagai balasan kebaikan yang sesuai dengan perbuatannya.

– Sebagian dari para ulama ada yang menjelaskan makna hadits ini bahwa Allah

Ta’ala akan menetapkan bagi orang yang mengajarkan ilmu agama pengabulan

bagi semua permohonan ampun yang disampaikan oleh seluruh makhluk

untuknya.

– Tentu saja yang keutamaan dalam hadits ini khusus bagi orang yang

mengajarkan ilmu agama dengan niat ikhlas mengharapkan wajah Allah Ta’ala,

bukan untuk tujuan mencari popularitas atau imbalan duniawi.

– Para ulama yang menyebarkan ilmu agama adalah pewaris para Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena merekalah yang menggantikan tugas para

Nabi dan Rasul ‘alaihis salam, yaitu menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala dan

menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya, serta bersabar dalam menjalankan

semua itu, maka merekalah orang-orang yang paling mulia kedudukannya di sisi

Allah Ta’ala setelah para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam.

– Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Menyampaikan/menyebarkan

sunnah (petunjuk) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umat manusia


lebih utama daripada menyampaikan (melemparkan) panah ke leher musuh

(berperang melawan orang kafir di medan jihad), karena menyampaikan panah ke

leher musuh banyak orang yang (mampu) melakukannya, sedangkan

menyampaikan sunnah (petunjuk) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

kepada umat manusia hanya (mampu) dilakukan oleh (para ulama) pewaris para

Nabi ‘alaihis salam dan pengemban tugas mereka di umat mereka, semoga Allah

Ta’ala menjadikan kita termasuk golongan mereka dengan karunia dan

kemurahan-Nya”

Anda mungkin juga menyukai