Anda di halaman 1dari 4

id.wikipedia.

org

biodegradasi
9-11 minutes

Biodegradasi atau penguraian hayati[1] adalah proses di mana bahan organik diuraikan oleh
enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup. Istilah yang sering digunakan dalam kaitannya
dengan ekologi, pengelolaan sampah dan lingkungan proses pengobatan (bioremediation).
Istilah yang digunakan dalam ekologi untuk menggambarkan proses biokimia yang
cenderung membawakan zat organik, yang dihasilkan secara alami laings UIung ataupun
motor tidak langsung dari fotosintesis dalam zat anorganik. Biodegradasi memainkan
membalikkan dengan fotosintesis dan proses biosintesis berikutnya yang menimbulkan
biomassa . Sementara fotosintesis menghasilkan molekul organik dari molekul anorganik,
mengurangi biodegradasi molekul organik yang kompleks menjadi sederhana konstituen
secara bertahap untuk akhirnya membawa mereka ke tahap anorganik.

Fenomena biodegradasi sangat penting untuk lingkungan yang harus bebas dari sampah dan
limbah untuk membuat jalan bagi kehidupan baru. Pohon-pohon, tanaman, alga, bahwa
semua organisme fotosintetik, berkat matahari mampu menyerap karbon dioksida di atmosfer
dan menggunakannya untuk mensintesis gula, molekul organik di dasar semua zat organik
banyak di biosfer. Melalui rantai makanan, aliran zat dan energi melewati dari tanaman
( produsen ) ke herbivora ( konsumen primer ) dan dari ini ke karnivora ( konsumen sekunder
). Mekanisme ini macet dengan cepat, tetapi, jika tidak ada pilihan terbalik, yaitu bahwa yang
membebaskan karbon dari bahan organik mati, memastikan sirkulasi materi. Kemudian
proses biodegradasi, dalam keseimbangan alam, martabat sama dengan proses fotosintesis
yang hasilnya dan pada saat yang sama, keberangkatan. Biodegradasi dilakukan oleh
dekomposer, mikro-organisme ( jamur, bakteri, protozoa ) yang tumbuh pada bahan organik
mati, atau produk limbah dari ' ekosistem . Dari sudut pandang kimia, degradasi adalah
oksidasi senyawa organik. Proses oksidasi yang paling penting adalah respirasi telepon yang
memungkinkan pelepasan karbon dioksida dan penutupan siklus biogeokimia karbon.

Secara umum biodegradasi atau penguraian bahan (senyawa) organik oleh mikroorganisme
dapat terjadi bila terjadi transformasi struktur sehingga terjadi perubahan integritas
malekuler. Proses ini berupa rangkaian reaksi kimia enzimatik atau biokimia yang mutlak
memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme.

Biodegradasi hidrokarbon oleh komunitas mikrob tergantung pada komposisi komunitas dan
respon adaptif terhadap kehadiran hidrokarbon. Laju biodegradasi senyawa hidrokarbon
kompleks dengan berat molekul besar seperti senyawa aromatik, resin, dan asfalten lebih
lambat dibandingkan dengan senyawa dengan berat molekul rendah. Meski demikian
beberapa studi menunjukkan bahwa degradasi pada kondisi optimum terhadap senyawa
kompleks memiliki laju yang tinggi demikian pula dengan fenol dan klorofenol .

Jenis Limbah Sampah Plastik


Sebenarnya ada dua jenis plastik, non biodegradasi dan biodegradasi. Plastik jenis non
biodegradasi tidak dapat diurai oleh mikrob. Jika plastik ini ternaman di tanah, mikrob tak
mampu memutuskan ikatan rantai atom C-nya. Sedang plastik biodegrasi dapat diurai oleh
mikrob. Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah, dikatakan plastik ini aman
lingkungan. Smart plastic Cleaner planet. Plastik tergolong senyawa polimer, strukturnya
terdiri atas rantai atom karbon, C yang panjang, masing-masing atom C mengikat atom
hidrogen, H. Selain itu, rantai atom C mengandung atom oksigen, O. Ketika sebuah kantong
plastik kita isi dengan air, air tak dapat menerobos pori-pori plastik yang sangat kecil, jauh
lebih kecil dibanding selaput semipermeabel. Bahkan udarapun tak dapat menembus plastik.
Polimer plastik ini ikatan kimianya sangat kuat, serat polimer ini menempel ketat satu dengan
lainnya.

Proses Biodegredasi Pada Plastik Biodegredasi

Plastik aman lingkungan, yaitu plastik biodegradasi, dalam proses pembuatannya


menggunakan suatu bahan yang dinamakan “Ecopure additive.” Bahan ini ditambahkan
selama proses. Ecopure adalah suatu matrik plastik, berada diantara serat plastik. Bahan ini
tidak mengubah molekul plastik. Bahan ini diperlukan agar plastik dapat diurai oleh mikrob.
Plastik yang mengandung ecopure, ramah dan aman lingkungan, tidak berbahaya, tidak
beracun. Ecopure exposed plastik ke mikrob. Ecopure bersifat higroskopis, yaitu dapat
menyerap air sehingga terjadi akumulasi air di sekitar serat plastik. Air agresif masuk ke
matrik plastik, sehingga plastik mengembang, memberikan peluang kepada mikrob untuk
memasuki matrik plastik. Enzim mikrob memutuskan rantai atom C, sehingga secara
beruntun plastik terurai, membentuk gas CO2 dan gas metana, yang berupa biogas.

Proses Biodegradasi Limbah Cair Senyawa Organik

Limbah yang mengandung senyawa organik dapat dirombak oleh mikrob dan dapat
dikendalikan secara biologis. Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan proses
aerob dan anaerob.

Pengolahan Limbah cair dengan proses Anaerobik

Proses pengolahan anaerobik adalah proses pengolahan senyawa – senyawa organik yang
terkandung dalam limbah menjadi gas metana dan karbon dioksida tanapa memerlukan
oksigen. Penguraian senyawa organik seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat
dalam limbah cair dengan proses anaerobik akan menghasilkan biogas yang mengandung
metana (50-70%), CO2 (25-45%) dan sejumlah kecil nitrogen, hidrogen dan hidrogen sulfida.

Reaksi sederhana penguraian senyawa organik secara aerob :

Sebenarnya penguraian bahan organik dengan proses anaerobik mempunyai reaksi yang
begitu kompleks dan mungkin terdiri dari ratusan reaksi yang masing- masing mempunyai
mikroorganisme dan enzim aktif yang berbeda. Penguraian dengan proses anaerobik secara
umum dapat disederhanakan menjadi 4 tahap:

– Tahap pembentukan asam

Dari tahap pembentukan asam adalah hidrolisa senyawa organik baik yang terlarut maupun
yang tersuspensi dari berat molekul besar (polimer) menjadi senyawa organik sederhana
(monomer) yang dilakukan oleh enzim-enzim ekstraseluler. Beberapa senyawa organik dan
enzim pengurainya yaitu : enzim substrat produk Esterase: Lipase Gliserida (fat) Gliserol +
Asam lemak Phosphatase:Lecithinase Lecitin Choline + H3PO4 + fat Carohydrase :
Fructosidase Sucrosa Frukosa + Glukosa

Tahap Acidogenesis

Pengubahan senyawa sederhana menjadi asam organik yang mudah menguap seperti asam
asetat, asam butirat, asam propionat dan lain-lain. Dengan terbentuknya asam organik maka
pH akan terus menurun namun pada waktu yang bersamaan akan terbentuk buffer yang akan
menetralisisr pH.

Tahap Acetogenesis

Pembentukan asam dari senyawa-senyawa organik sederhana (monmer) dilakukan oleh


bakteri-bakteri penghasil asam yang terdiri dari sub divisi acids/farming bacteria dan
acetogenic bacteria. Asam propionat dan butirat diuraikan oleh acetogenic bacteria menjadi
asam asetat.

Tahap Metanogenesis

Merupakan tahap dominasi perkembangan sel mikroorganisme dengan spesies tertentu yang
menghasilkan metana.Pembentukan metana dilakukan oleh bakteri penghasil metana yang
terdiri dari sub divisi acetocalstic methane bacteria yang menguraikan asam asetat menjadi
metana dan karbon dioksida.Karbon dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari reaksi
penguraian di atas, disintesa oleh bakteri pembentuk metana menjadi metana dan air. Bakteri
penghasil metana sangat sensitif terhadap perubahan pH. Rentang pH optimum untuk jenis
bakteri penghasil metana antara 6,4 – 7,4.

Proses pembentukan asam dan gas metana dari suatu senyawa organik
sederhana melibatkan banyak reaksi percabangan. Mosey (1983) yang
menggunakan glukosa sebagai sampel untuk menjelaskan bagaimana peranan
keempat kelompok bekteri tersebut menguraikan senyawa ini menjadi gas
metana dan karbon tlioksida sebagai berikut :

1.Acid forming bacteria mengiraikan senyawa glukosa menjadi:

C4H12O6 + 2H2O — > 2CH3COOH (asam asetat)+ 2CO2 + 4H2

C6H12O6 — > CH3CH2CH2COOH (asam butirat)+ 2CO2 + 2H2

C3H12O6 + 2H2 — > 2CH3CH2COOH (asam propionat) + H2O

2.Acetogenic bacteria menguraikan asam propionat dari asam menjadi:

CH3CH2COOH (asam propionat) –> CH3COOH (asam asetat) + 3H2

CH3CH2CH2COOH (asam butirat) –> CH3COOH (asam asetat) + 2H2

3.Acetoclastic methane menguraikan asam asetat menjadi:

CH3COOH (asam asetat) –> CH4 (metana) + CO2


Methana bacteria mensintesa hidrogen dan karbonmonoksida menjadi:

2H2 + CO2 –> CH4 (metana) + 2H2O

Faktor Pembatas Biodegradasi

Kemampuan sel mikroorganisme untuk melanjutkan pertumbuhannya sampai minyak bumi


didegradasi secara sempurna bergantung pada suplai oksigen yang mencukupi dan nitrogen
sebagai sumber nutrien. Seorang ilmuwan bernama Dr. D. R. Boone menemukan bahwa
nitrogen tetap merupakan nutrien yang paling penting untuk degradasi bahan bakar. Selain itu
keaktifan mikroorganisme pendegradasi hidrokarbon juga dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan seperti temperatur dan pH. Kondisi lingkungan yang tidak sesuai menyebabkan
mikrob ini tidak aktif bekerja mendegradasi minyak bumi. Sebagai contoh, penambahan
nutrien anorganik seperti fosfor dan nitrogen untuk area tumpahan minyak meningkatkan
kecepatan bioremediasi secara signifikan.

Rujukan[sunting | sunting sumber]


1. ^ "Glosarium ~ Kateglo". kateglo.com. Diakses tanggal 2020-04-04.

Anda mungkin juga menyukai