org
biodegradasi
9-11 minutes
Biodegradasi atau penguraian hayati[1] adalah proses di mana bahan organik diuraikan oleh
enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup. Istilah yang sering digunakan dalam kaitannya
dengan ekologi, pengelolaan sampah dan lingkungan proses pengobatan (bioremediation).
Istilah yang digunakan dalam ekologi untuk menggambarkan proses biokimia yang
cenderung membawakan zat organik, yang dihasilkan secara alami laings UIung ataupun
motor tidak langsung dari fotosintesis dalam zat anorganik. Biodegradasi memainkan
membalikkan dengan fotosintesis dan proses biosintesis berikutnya yang menimbulkan
biomassa . Sementara fotosintesis menghasilkan molekul organik dari molekul anorganik,
mengurangi biodegradasi molekul organik yang kompleks menjadi sederhana konstituen
secara bertahap untuk akhirnya membawa mereka ke tahap anorganik.
Fenomena biodegradasi sangat penting untuk lingkungan yang harus bebas dari sampah dan
limbah untuk membuat jalan bagi kehidupan baru. Pohon-pohon, tanaman, alga, bahwa
semua organisme fotosintetik, berkat matahari mampu menyerap karbon dioksida di atmosfer
dan menggunakannya untuk mensintesis gula, molekul organik di dasar semua zat organik
banyak di biosfer. Melalui rantai makanan, aliran zat dan energi melewati dari tanaman
( produsen ) ke herbivora ( konsumen primer ) dan dari ini ke karnivora ( konsumen sekunder
). Mekanisme ini macet dengan cepat, tetapi, jika tidak ada pilihan terbalik, yaitu bahwa yang
membebaskan karbon dari bahan organik mati, memastikan sirkulasi materi. Kemudian
proses biodegradasi, dalam keseimbangan alam, martabat sama dengan proses fotosintesis
yang hasilnya dan pada saat yang sama, keberangkatan. Biodegradasi dilakukan oleh
dekomposer, mikro-organisme ( jamur, bakteri, protozoa ) yang tumbuh pada bahan organik
mati, atau produk limbah dari ' ekosistem . Dari sudut pandang kimia, degradasi adalah
oksidasi senyawa organik. Proses oksidasi yang paling penting adalah respirasi telepon yang
memungkinkan pelepasan karbon dioksida dan penutupan siklus biogeokimia karbon.
Secara umum biodegradasi atau penguraian bahan (senyawa) organik oleh mikroorganisme
dapat terjadi bila terjadi transformasi struktur sehingga terjadi perubahan integritas
malekuler. Proses ini berupa rangkaian reaksi kimia enzimatik atau biokimia yang mutlak
memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme.
Biodegradasi hidrokarbon oleh komunitas mikrob tergantung pada komposisi komunitas dan
respon adaptif terhadap kehadiran hidrokarbon. Laju biodegradasi senyawa hidrokarbon
kompleks dengan berat molekul besar seperti senyawa aromatik, resin, dan asfalten lebih
lambat dibandingkan dengan senyawa dengan berat molekul rendah. Meski demikian
beberapa studi menunjukkan bahwa degradasi pada kondisi optimum terhadap senyawa
kompleks memiliki laju yang tinggi demikian pula dengan fenol dan klorofenol .
Limbah yang mengandung senyawa organik dapat dirombak oleh mikrob dan dapat
dikendalikan secara biologis. Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan proses
aerob dan anaerob.
Proses pengolahan anaerobik adalah proses pengolahan senyawa – senyawa organik yang
terkandung dalam limbah menjadi gas metana dan karbon dioksida tanapa memerlukan
oksigen. Penguraian senyawa organik seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat
dalam limbah cair dengan proses anaerobik akan menghasilkan biogas yang mengandung
metana (50-70%), CO2 (25-45%) dan sejumlah kecil nitrogen, hidrogen dan hidrogen sulfida.
Sebenarnya penguraian bahan organik dengan proses anaerobik mempunyai reaksi yang
begitu kompleks dan mungkin terdiri dari ratusan reaksi yang masing- masing mempunyai
mikroorganisme dan enzim aktif yang berbeda. Penguraian dengan proses anaerobik secara
umum dapat disederhanakan menjadi 4 tahap:
Dari tahap pembentukan asam adalah hidrolisa senyawa organik baik yang terlarut maupun
yang tersuspensi dari berat molekul besar (polimer) menjadi senyawa organik sederhana
(monomer) yang dilakukan oleh enzim-enzim ekstraseluler. Beberapa senyawa organik dan
enzim pengurainya yaitu : enzim substrat produk Esterase: Lipase Gliserida (fat) Gliserol +
Asam lemak Phosphatase:Lecithinase Lecitin Choline + H3PO4 + fat Carohydrase :
Fructosidase Sucrosa Frukosa + Glukosa
Tahap Acidogenesis
Pengubahan senyawa sederhana menjadi asam organik yang mudah menguap seperti asam
asetat, asam butirat, asam propionat dan lain-lain. Dengan terbentuknya asam organik maka
pH akan terus menurun namun pada waktu yang bersamaan akan terbentuk buffer yang akan
menetralisisr pH.
Tahap Acetogenesis
Tahap Metanogenesis
Merupakan tahap dominasi perkembangan sel mikroorganisme dengan spesies tertentu yang
menghasilkan metana.Pembentukan metana dilakukan oleh bakteri penghasil metana yang
terdiri dari sub divisi acetocalstic methane bacteria yang menguraikan asam asetat menjadi
metana dan karbon dioksida.Karbon dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari reaksi
penguraian di atas, disintesa oleh bakteri pembentuk metana menjadi metana dan air. Bakteri
penghasil metana sangat sensitif terhadap perubahan pH. Rentang pH optimum untuk jenis
bakteri penghasil metana antara 6,4 – 7,4.
Proses pembentukan asam dan gas metana dari suatu senyawa organik
sederhana melibatkan banyak reaksi percabangan. Mosey (1983) yang
menggunakan glukosa sebagai sampel untuk menjelaskan bagaimana peranan
keempat kelompok bekteri tersebut menguraikan senyawa ini menjadi gas
metana dan karbon tlioksida sebagai berikut :