Peningkatan Hasil Belajar Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Melalui Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18

JPP
Journal of Prospective Learning
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/lp3m

Peningkatan Hasil Belajar Materi Pertumbuhan dan Perkembangan


Melalui Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher
Ruwiyati
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Pontianak
Jalan Tanjung Raya 2 Pontianak

Received 9 Nopember 2016 Abstract


Approved 5 Desember 2016
Published 19 Januari 2017 Implementation of learning in the classroom is one of the main tasks of teachers,
and learning can be defined as activities aimed at membelajarkan students. In the
learning process is still often found their tendency to minimize the involvement of
Keywords: students. The dominance of the teacher in the learning process leads to the tendency
Learning Outcomes, of students more passive so that they are more waiting serving teachers than to seek
Learning Model Everyone Is and find their own knowledge, skills or attitudes that they need. Determination of
A Teacher improper strategy can be fatal, can cause failure of learning. Here of course the task
of teachers trying to make learning more exciting and fun for all the students. The
strategy was instrumental in creating active learning and fun. One of the active
learning strategy is a strategy Everyone Is A Teacher. This strategy is one of the
strategies in active learning model (active learning). Learning Strategies Everyone Is
A Teacher is a learning strategy that is used by educators with the intention of
asking learners to become speakers all play against all his friends in the classroom
learning

How to Cite
Ruwiyati. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan Melalui Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher. JPP. 2 (1).
12-18

© 2017 Universitas Tanjungpura


Correspondence Author:
SMA Negeri 6 Pontianak

12
Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

PENDAHULUAN sebagai giat, gigih (bekerja, berusaha), dan


Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas keaktifan sebagai aktivitas, kegiatan, kesibukan.
merupakan salah satu tugas utama guru, dan Dalam pembelajaran, siswa harus
pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan bersikap aktif sesuai dengan peran siswa sebagai
yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. subyek pembelajaran. Setiap peserta didik dalam
Dalam proses pembelajaran masih sering mencapai sukses belajar mempunyai
ditemui adanya kecenderungan meminimalkan kemampuan yang berbeda-beda. Ada peserta
keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses didik yang dapat mencapainya tanpa kesulitan,
pembelajaran menyebabkan kecenderungan akan tetapi banyak pula peserta didik yang
siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih mengalami kesulitan. Begitu juga yang terjadi di
banyak menunggu sajian guru dari pada mencari Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pontianak
dan menemukan sendiri pengetahuan, yang terdiri dari berbagai latar belakang peserta
keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan. didik dengan kemampuan yang berbeda-beda
Keberhasilan dalam suatu pembelajaran sangat tentunya membutuhkan pola pembelajaran yang
berkaitan erat dengan strategi dan metode menuntut mereka dapat memahami apa yang
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat mereka pelajari, tidak seperti sekarang ini yang
akan membina peserta didik untuk berpikir terjadi guru banyak berceramah dalam
mandiri, kreatif dan sekaligus adaptif terhadap memberikan pembelajaran yang tentunya akan
berbagai situasi yang terjadi (Hisyam Zaini, menyamakan semua peserta didik dalam tahap
dkk.,2002:96). kemampuan yang sama dan peserta didik lebih
Penetapan strategi yang tidak tepat dapat banyak pasif dalam proses pembelajaran yang
berakibat fatal, bisa menyebabkan gagalnya dilakukan.
pembelajaran. Di sini tentu saja tugas guru Berdasarkan latar belakang yang telah
berusaha menciptakan suasana belajar yang peneliti paparkan di atas, maka yang menjadi
menggairahkan dan menyenangkan bagi semua masalah penelitian ini adalah “Bagaimana upaya
anak didik. Melvin L.Silberman (2005:3) dalam meningkatkan hasil belajar materi pertumbuhan
bukunya Active Learning menyebutkan bahwa dan perkembangan melalui model pembelajaran
strategi sangat berperan dalam menciptakan everyone is a teacher pada siswa kelas XII IPA 1 di
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. SMA Negeri 6 Pontianak Tahun Pelajaran 2016-
Salah satu strategi pembelajaran aktif adalah 2017?”.
strategi Everyone Is A Teacher. Strategi ini adalah
salah satu strategi dalam model pembelajaran METODE
aktif (active learning). Penelitian tindakan kelas terdiri dari
Strategi Pembelajaran Everyone Is A empat komponen, yaitu 1). Perencanaan
Teacher adalah strategi pembelajaran yang (planning), 2). Tindakan (acting), 3). Pengamatan
digunakan oleh pendidik dengan maksud (observing), 4). Refleksi (reflecting).
meminta peserta didik untuk semuanya berperan Tahap Perencanaan (Planning), dalam
menjadi narasumber terhadap semua temannya penelitian ini diawali dengan melakukan kajian
di kelas belajar. Prinsip belajar aktif ini didasari pendahuluan (Refleksi awal). Kegiatan ini
keyakinan bahwa keterlibatan aktif akan dilakukan dengan mengkaji permasalahan yang
mendorong siswa untuk lebih mengerti apa yang terkait tentang pembelajaran biologi berkaitan
mereka lakukan sehingga memberikan dengan materi pertumbuhan dan perkembangan.
pemahaman yang lebih baik. Jika belajar Pada tahap ini peneliti melakukan
dilakukan secara aktif maka siswa akan perencanaaan pembelajaran biologi pada materi
terdorong untuk mencari sesuatu. Mereka akan pertumbuhan dan perkembangan dengan
mencari jawaban atas pertanyaan, mencari menggunakan model pembelajaran everyone is a
informasi untuk memecahkan masalahnya atau teacher. Dalam tahap ini yang disiapkan yaitu
mencari cara untuk menyelesaikan tugasnya. RPP dan buku paket biologi yang menunjang
(Melvin L.Silberman, 2005:4). model pembelajaran everyone is a teacher.
Strategi belajar mengajar yang 1. Tahap pelaksanaan (Acting), pada tahap ini
menekankan keaktifan siswa dalam peran peneliti adalah merancang intervensi
pembelajaran baik secara fisik, mental, yang berkaitan dengan pelaksanaan model
intelektual, maupun emosional akan mencapai pembelajaran everyone is a teacher yang telah
pembelajaran yang optimal. Alasan dirancang Adapun langkah-langkah
diperlukannya keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut.
pembelajaran adalah siswa akan lebih a. Guru membagikan kertas kepada setiap
menghayati hal-hal yang dipelajari melalui siswa dan minta kepada mereka untuk
percobaan dan praktik sendiri, kreativitas siswa menuliskan sebuah pertanyaan tentang
dibina dan dikembangkan. Aktif sering diartikan

13
Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

materi pokok pertumbuhan dan 2. Pemahaman perkembangan embrio dan


perkembangan. perkecambahan diharapkan sekurang-
b. Guru mengumpulkan kertas-kertas kurangnya 65% siswa mencapai KKM.
tersebut, dikocok dan dibagikan kembali 3. Pemahaman perbedaan pertumbuhan primer
secara acak kepada masing-masing siswa dan sekunder diharapkan sekurang-
dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kurangnya 65% siswa mencapai KKM.
kepada yang bersangkutan. 4. Menjelaskan faktor internal dan eksternal
c. Guru meminta mereka membaca dan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
memahami pertanyaan di kertas masing- perkembangan pada tumbuhan diharapkan
masing, sambil memikirkan jawabannya. sekurang-kurangnya 65% siswa mencapai
d. Guru mengundang sukarelawan untuk KKM.
membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (guru memotivasi siswa untuk Siklus 2
angkat tangan bagi yang siap membaca- 1. Pemahaman pengertian pertumbuhan dan
tanpa langsung menunjuknya). perkembangan diharapkan sekurang-
e. Guru meminta siswa tersebut kurangnya 70% siswa mencapai KKM.
memberikan respon (jawaban/penjelasan) 2. Pemahaman perkembangan embrio dan
atas pertanyaaan atau permasalahan perkecambahan diharapkan sekurang-
tersebut, kemudian guru meminta kepada kurangnya 70% siswa mencapai KKM.
teman sekelasnya untuk memberi 3. Mengetahui perbedaan pertumbuhan primer
pendapat atau melengkapi jawabannya. dan sekunder diharapkan sekurang-
f. Guru memberikan apresiasi (pujian) kurangnya 70% siswa mencapai KKM.
terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa 4. Menjelaskan faktor internal dan eksternal
agar termotivasi dan tidak takut salah. yang mempengaruhi pertumbuhan dan
g. Guru mengembangkan diskusi secara perkembangan pada tumbuhan diharapkan
lebih lanjut dengan cara siswa bergantian sekurang-kurangnya 70% siswa mencapai
membacakan pertanyaan di tangan KKM.
masing-masing sesuai waktu yang tersedia Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini
2. Tahap Pengamatan (Observing), pada tahap yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa
ini peneliti melakukan pengamatan secara tentang pertumbuhan dan perkembangan di
komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan kelas XII IPA 1 SMA Negeri 6 Pontianak.
dengan menggunakan instrumen Apabila setelah dilaksanakan siklus 1 hasil
pengumpulan data yang tepat sehingga belajar siswa tentang materi pertumbuhan dan
diperoleh seperangkat data tentang perkembangan belum optimal maka dapat
pelaksanaan tindakan, kendala-kendala yang dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
dihadapi serta peluang kesempatan yang ada.
3. Tahap Refleksi (Reflecting), pada tahap ini HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti melihat hasil pengamatan kegiatan Hasil
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. A. Kemampuan Awal Siswa
Dengan melakukan analisis berkaitan dengan Adapun hasil observasi pada hasil belajar
tindakan yang telah dilaksanakan, mengulas siswa materi pertumbuhan dan perkembangan
dan menjelaskan perbedaannya. sebelum menggunakan model everyone is a teacher
Untuk mengukur keberhasilan adalah sebagai berikut :
pelaksanaan tindakan kelas ini, maka ditetapkan
indikator kinerjanya : 25
1. Adanya perubahan yang terlihat dari
20
pemahaman siswa pada materi pertumbuhan
dan perkembangan melalui model 15
pembelajaran everyone is a teacher 10 Rendah
2. Keberhasilan meningkatkan pemahaman 5
siswa dengan melihat hasil belajar materi 0 Sedang
pertumbuhan dalam menerapkan model
Tinggi
pembelajaran everyone is a teacher.

Siklus 1
1. Pemahaman pengertian pertumbuhan dan
perkembangan diharapkan sekurang-
kurangnya 65% siswa mencapai KKM. Gambar 1. Grafik PRA PTK

14
Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

B. Kemampuan Akhir Siswa 3) Kegiatan Penutup


1. Perencanaan Tindakan Siklus I Dalam kegiatan penutup, peneliti dan siswa
Penelitian ini dimaksudkan untuk sama-sama menyimpulkan dari
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran yang telah dilakukan.
pertumbuhan dan perkembangan, di mana Kemudian peneliti bercakap-cakap tentang
kegiatan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali kegiatan yang akan dilakukan di pertemuan
pertemuan. Pada pembelajaran siklus I yang tatap muka berikutnya. Setelah itu
dilakukan selama 4x45 menit. mengucapkan salam.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada a. Observasi
Siklus I Pertemuan 1 dan 2 adalah : Dari hasil pengamatan siklus I peneliti
1) Kegiatan Awal mengamati 4 aspek, yaitu: pemahaman
Guru memberi salam, memeriksa kehadiran pengertian pertumbuhan dan
siswa dan kebersihan kelas. Selanjutnya perkembangan, pemahaman
melakukan apersepsi dan motivasi. Guru perkembangan embrio dan
menjelaskan tujuan pembelajaran dan perkecambahan, mengetahui perbedaan
indikator yang akan dicapai sesuai dengan pertumbuhan primer dan sekunder,
RPP Silabus menjelaskan faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi
2) Kegiatan Inti pertumbuhan dan perkembangan pada
a) Guru membagikan kertas kepada setiap tumbuhan.
siswa dan minta kepada mereka untuk Pengamatan siswa dilakukan oleh dua
menuliskan sebuah pertanyaan tentang orang observer yaitu teman sejawat dan
materi pokok pertumbuhan dan peneliti sebagai guru Biologi. Tabel
perkembangan. observasi dapat dilihat pada lembar
b) Guru mengumpulkan kertas-kertas lampiran, sedangkan tabel rekap
tersebut, dikocok dan dibagikan pemahaman berpikir positif pada grafik
kembali secara acak kepada masing- 2
masing siswa dan diusahakan
pertanyaan tidak kembali kepada yang
bersangkutan.
c) Guru meminta mereka membaca dan
memahami pertanyaan di kertas
masing-masing, sambil memikirkan
jawabannya.
d) Guru mengundang sukarelawan untuk
membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (guru memotivasi siswa
untuk angkat tangan bagi yang siap
membaca-tanpa langsung
menunjuknya).
e) Guru meminta siswa tersebut
memberikan respon
(jawaban/penjelasan) atas Gambar 2. grafik hasil belajar siswa pada siklus 1
pertanyaaan atau permasalahan
tersebut, kemudian guru meminta
kepada teman sekelasnya untuk Dari hasil pengamatan penelitian pada
memberi pendapat atau melengkapi hasil belajar siswa pada materi pertumbuhan dan
jawabannya. perkembangan dengan menggunakan model
f) Guru memberikan apresiasi (pujian) everyone is a teacher pada Siklus I belum mencapai
terhadap setiap jawaban/tanggapan seperti yang diharapkan.
siswa agar termotivasi dan tidak takut Dari data di atas dapat disimpulkan
salah. bahwa hasil belajar siswa pada materi
g) Guru mengembangkan diskusi secara pertumbuhan dan perkembangan dengan
lebih lanjut dengan cara siswa menggunakan model everyone is a teacher pada
bergantian membacakan pertanyaan di Siklus I perlu di lanjutkan pada Siklus II
tangan masing-masing sesuai waktu
yang tersedia b. Refleksi Tindakan Siklus I
Hasil dari refleksi pembelajaran pada
Siklus I terdapat kekurangan dalam hasil
belajar siswa pada materi pertumbuhan

15
Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

dan perkembangan. Siklus I hanya 24 f) Guru memberikan apresiasi (pujian)


siswa yang memiliki pemahaman terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa
pertumbuhan dan perkembangan awal agar termotivasi dan tidak takut salah.
yang meliputi perkembangan embrio dan g) Guru mengembangkan diskusi secara
perkecambahan yang tinggi dan 22 siswa lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
yang memahami perbedaaan membacakan pertanyaan di tangan
pertumbuhan primer dan sekunder yang masing-masing sesuai waktu yang tersedia
tinggi dari 36 siswa. Maka berdasarkan
data yang didapat oleh peneliti pada 3) Kegiatan Penutup
Siklus I dikatakan kurang berhasil, Dalam kegiatan penutup, peneliti dan
disebabkan oleh masih ada siswa yang siswa sama-sama menyimpulkan dari
sulit membuat pertanyaan dan pada saat pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian
menjawab pertanyaan mereka mau peneliti bercakap-cakap tentang kegiatan yang
mengemukakan pendapat mereka. akan dilakukan di pertemuan tatap muka
berikutnya. Setelah itu mengucapkan salam.
2. Deskripsi Tindakan Siklus II a. Observasi
Perencanaan Tindakan Siklus II Observasi dilakukan oleh peneliti dan
Berdasarkan refleksi tindakan Siklus I, dibantu dengan satu orang observer pada
maka peneliti melanjutkan pembelajaran pada waktu kegiatan pembelajaran biologi tentang
siklus II, dengan materi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan dengan
perkembangan. Pada siklus II sama seperti menggunakan model everyone is a teacher di
Siklus I membuat rencana pelaksanaan layanan kelas XII IPA 1 Siklus II.
(RPL).
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada
Siklus I Pertemuan I adalah :
1) Kegiatan Awal
Guru memberi salam, memeriksa
kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
Selanjutnya melakukan apersepsi dan motivasi.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
indikator yang akan dicapai sesuai dengan RPP
Silabus

2) Kegiatan Inti
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
a) Guru membagikan kertas kepada setiap
siswa dan minta kepada mereka untuk
Dengan demikian dapat disimpulkan
menuliskan sebuah pertanyaan tentang
bahwa dalam pembelajaran Biologi tentang
materi pokok pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan menggunakan
perkembangan.
model everyone is a teacher pada siklus II
b) Guru mengumpulkan kertas-kertas
tersebut, dikocok dan dibagikan kembali penelitian dihentikan karena sudah ada
secara acak kepada masing-masing siswa peningkatan hasil belajar siswa pada materi
dan diusahakan pertanyaan tidak kembali pertumbuhan dan perkembangan.
kepada yang bersangkutan. b. Refleksi Tindakan Siklus II
c) Guru meminta mereka membaca dan Hasil pengamatan tindakan Siklus II
memahami pertanyaan di kertas masing- peneliti menyimpulkan telah terjadi perbaikan
masing, sambil memikirkan jawabannya. dalam pembelajaran.
d) Guru mengundang sukarelawan untuk 1) Pada siklus 2 siswa sudah bisa membuat
membacakan pertanyaan yang ada di pertaanyaan dan tidak malu untuk
tangannya (guru memotivasi siswa untuk menjawab pertanyaan serta
angkat tangan bagi yang siap membaca- mengemukakan pendapatnya dalam
tanpa langsung menunjuknya). pembelajaran.
e) Guru meminta siswa tersebut 2) Guru memberikan bimbingan kepada siswa
memberikan respon (jawaban/penjelasan) yang kesulitan dan kurang mengerti dari
atas pertanyaaan atau permasalahan tugas yang mereka kerjakan, selain itu guru
tersebut, kemudian guru meminta kepada memberikan motivasi kepada siswa
teman sekelasnya untuk memberi 3) Dalam siklus 2 peneliti merasa cukup
pendapat atau melengkapi jawabannya. memuaskan dengan hasil yang diperoleh.

16
Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

Oleh karena itu pada siklus 2 ini pemberian 72,22%. Antara siklus I dan siklus II terjadi
tindakan dirasakan sudah cukup. peningkatan sebesar 5,55%.
b. Pemahaman perbedaaan pertumbuhan
Pembahasan primer dan sekunder, pada siklus I sebanyak
1. Siklus I 22 siswa atau 61,11% dari 36 siswa. Pada
Dalam kegiatan pembelajaran Biologi siklus II sebanyak 24 siswa atau 66,67% dari
pada materi pertumbuhan dan perkembangan 36 anak. Antara siklus I dan siklus II terjadi
dengan model everyone is a teacher yang peningkatan sebesar 5,56%.
dilaksanakan pada siklus I ada dua kali c. Pemahaman zona-zona pertumbuhan primer,
pertemuan, yang terdiri dari kegiatan awal, dan aktivitas kambium sebagai
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Di mana pada perkembangan sekunder, siswa yang tinggi
siklus I pertemuan I-II masih terdapat pada siklus I sebanyak 24 siswa atau 66,67%
kekurangan sehingga hasilnya tidak sesuai dari 36 siswa. Pada Siklus II siswa yang
harapan. Pada Siklus 1 masih ada siswa yang tinggi sebanyak 26 siswa atau 72,22%. Antara
tidak bisa membuat pertanyaan dan saat siklus I dan siklus II terjadi peningkatan
menjawab masih malu untuk mengemukakan sebesar 5,55%
pendapatnya, sehingga secara otomatis anak d. Pemahaman faktor internal dan faktor
juga kurang memahami materi pertumbuhan eksternal yang dapat mempengaruhi
dan perkembangan. Dari data-data di atas maka pertumbuhan, pada siklus I sebanyak 22
peneliti berkesimpulan untuk melanjutkan siswa atau 61,11% dari 36 siswa. Pada siklus
penelitian pada siklus II. II sebanyak 24 siswa atau 66,67% dari 36
anak. Antara siklus I dan siklus II terjadi
2. Siklus II peningkatan sebesar 5,56%
Dalam kegiatan pembelajaran Biologi e. Pemahaman unsur hara anorganik esensial,
matteri pertumbuhan dan perkembangan dengan pada siklus I sebanyak 22 siswa atau 61,11%
model everyone is a teacher pada siklus II, dari 36 siswa. Pada siklus II sebanyak 24
pelaksanaan layanan yang dilakukan sama siswa atau 66,67% dari 36 anak. Antara
dengan pelaksanaan pada Siklus I. Di dalam siklus I dan siklus II terjadi peningkatan
kegiatan pada siklus II anak sudah mulai sebesar 5,56%
memahami pertumbuhan dan perkembangan
sehingga hasil belajarnya pun meningkat. Untuk Pengujian Hipotesis
mengetahui perbedaan antara Siklus I dan Siklus Dalam pengujian hipotesis ini suatu
II dapat dilihat pada grafik sebagai berikut : hipotesis diterima jika hasil perhitungan
menunjukkan terjadi peningkatan antara
sebelum diberikan dengan sesudah diberikan
tindakan. Dari hasil analisis data ditemukan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
pada pemahaman pertumbuhan dan
perkembangan awal yang meliputi
perkembangan embrio dan perkecambahan
antara sesudah tindakan dengan sebelum
tindakan sebesar 72,22% (Siklus II) – 27,78%
(Pra PTK) = 44,44%, peningkatan hasil belajar
siswa pada pemahaman perbedaaan
pertumbuhan primer dan sekunder antara
sesudah tindakan dengan sebelum tindakan
sebesar 66,67% (Siklus II) – 25% (Pra PTK) =
41,67%, peningkatan hasil belajar siswa pada
pemahaman zona-zona pertumbuhan primer,
Gambar 4. Grafik Hasil Perbedaan Siklus I dan Siklus II
dan aktivitas kambium sebagai perkembangan
Sesuai grafik dapat disimpulkan bahwa sekunder antara sesudah tindakan dengan
hasil belajar siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri sebelum tindakan sebesar 72,22% (Siklus II) –
6 Pontianak dari Siklus I dan Siklus II terjadi 27,78% (Pra PTK) = 44,44%, peningkatan hasil
peningkatan yaitu : belajar siswa pada pemahaman faktor internal
a. Pemahaman pertumbuhan dan dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
perkembangan awal yang meliputi pertumbuhan antara sesudah tindakan dengan
perkembangan embrio dan perkecambahan, sebelum tindakan sebesar 66,67% (Siklus II) –
siswa yang tinggi pada siklus I sebanyak 24 25% (Pra PTK) = 41,67%, serta peningkatan
siswa atau 66,67% dari 36 siswa. Pada Siklus hasil belajar siswa pada pemahaman unsur hara
II siswa yang tinggi sebanyak 26 siswa atau anorganik esensial antara sesudah tindakan

17
Jurnal Pembelajaran Prospektif 2 (1) (2017) 12-18 Ruwiyati

dengan sebelum tindakan sebesar 66,67% (Siklus


II) – 25% (Pra PTK) = 41,67%.
Dengan demikian hipotesis rumusan
hipotesis tindakan yaitu : penggunaan model
everyone is a teacher, hasil belajar siswa pada
materi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 6
Pontianak dapat ditingkatkan “diterima”.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Sesuai dengan hasil analisis data yang
telah dikemukakan sebelumnya, maka secara
umum dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
penggunaan model everyone is a teacher, hasil
belajar siswa pada materi pertumbuhan dan
perkembangan di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 6
Pontianak dapat ditingkatkan. Secara rinci dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada materi pertumbuhan
dan perkembangan di kelas XII IPA 1 SMA
Negeri 6 Pontianak sebelum menggunakan
model everyone is a teacher masih sangat
rendah.
2. Hasil belajar siswa pada materi pertumbuhan
dan perkembangan di kelas XII IPA 1 SMA
Negeri 6 Pontianak setelah menggunakan
model everyone is a teacher sudah tinggi.
3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa
pada materi pertumbuhan dan perkembangan
di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 6 Pontianak
sebelum dan setelah menggunakan model
everyone is a teacher.

Saran
Sesuai dengan hasil penelitian dapat
diberikan saran sebagai berikut :
1. Guru mata pelajaran Biologi dapat
memanfaatkan berbagai metode yang inovatif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru mata pelajaran Biologi dapat
menggunakan model everyone is a teacher pada
materi pertumbuhan dan perkembangan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Guru mata pelajaran Biologi hendaknya lebih
kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran Biologi sehingga dapat
meningkatkan minat dan pemahaman siswa
terhadap materi mata pelajaran Biologi.

DAFTAR PUSTAKA

Silberman, Melvin L, (2005). 101 Strategi


Pembelajaran Aktif, Yogjakarta : Pustaka

Zaini Hisyam. (2002). Strategi Pembelajaran Aktif.


Yogyakarta: CTDS

18

Anda mungkin juga menyukai