Anda di halaman 1dari 10

Rovika Wulandari Sukmawati

C 301 17 145

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA

Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit-CVP-analysis)


merupakan suatu metode untuk menganalisis bagaimana pengaruh keputusan
operasi dan pemasaran terhadap laba berdasarkan pemahaman atas hubungan
antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output.

Analisis CVP memiliki banyak aplikasi:

a) Menetapkan harga jual produk dan jasa.


b) Memperkenalkan produk atau jasa yang baru.
c) Menggantikan sebuah peralatan.
d) Menentukan titik impas.
e) Memutuskan apakah produk atau jasa tertentu seharusnya dibuat atau
dibeli.
f) Menentukan bauran produk terbaik.
g) Melakukan analisis strategis dengan menggunakan “bagaimana jika”

Analisis CVP didasarkan pada model eksplisit mengenai hubungan


antara tiga faktor-biaya, penjualan, dan laba-serta bagaimana perubahan dari
ketiga faktor tersebut dengan cara yang dapat diprediksi ketika volume aktivitas
juga berubah. Model CVP adalah:

Laba operasi = Penjualan – Total Biaya

Laba operasi merupakan laba eksklusif dari produk yang luar biasa atau
penjualan yang terjadi berulang kali dan dihitung sebelum pajak. Jika perusahaan
tidak memiliki produk yang luar biasa atau penjualan yang terjadi berulang kali,
laba hanyalah laba sebelum paja. Karena kita akan melihat bagaimana biaya dan
penjualan bervariasi sesuai dengan volume, penting bagi kita untuk membedakan

MANAJEMEN BIAYA 1
biaya variabel dengan biaya tetap, serta menunjukkan persamaan di atas dalam
bentuk yang setara di bawah ini:

Penjualan = Biaya tetap + Biaya variabel + Laba operasi

Sekarang, kita mengganti penjualan dengan jumlah unit yang terjual


dikalikan harga, dan mengganti biaya variabel dengan biaya variable per unit
dikalikan jumlah unit yang terjual, maka model CVP adalah:

Unit yang terjual x Harga = Biaya tetap + Unit yang terjual x Biaya variabel per
unit + Laba operasi

Agar lebih mudah digunakan, model tersebut biasanya ditunjukkan dalam


bentuk simbolis :

Q = unit yang terjual


p = harga jual per unit
F = total biaya tetap
V = biaya variabel per unit
N = laba operasi
p x Q = F + (v x Q) +N

A. Margin Kontribusi dan Laporan Laba Rugi Kontribusi

Pemakiana model CVP secara efektif membutuhkan pemahaman


mengenai tiga konsep tambahan: margin kontribusi, rasio margin kontribusi, dan
laporan laba rugi kontribusi. Margin kontribusi dapat dinyatkan dalam unit
maupun total. Margin kontribusi per unit merupakan selisih antara harga jual per
unit dengan biaya variabel per unit:

p-v = Margin kontribusi per unit

Margin kontribusi per unit mengukur kenaikan laba operasi untuk


setiap unit kenaikan penjualan. Jika penjualan diperkirakan naik 100 unit, laba
harus meningkat 100 kali margin kontribusi. Total margin kontribusi merupakan
margin kontribusi per unit dikalikan jumlah unit yang terjual.

MANAJEMEN BIAYA 2
Cara yang bermanfaat untuk menunjukkan informasi yang
dikembangkan pada analsisis CVP adalah dengan menggunakan laporan laba rugi
kontribusi. Laporan laba rugi kontribusi menempatakan focus pada perilaku
biaya-yang memisahkan biaya tetap dengan biaya variabel. Sebaliknya, laporan
focus pada jenis biaya-biaya produk dan biaya nonproduk. Pada labaporan laba
rugi kontribusi, biaya variabel dikurangkan dari penjualan agar dapat
menempatkan total dikurangkan dari penjualan agar dapat mendapatkan margin
kotor.

2.1 PERAN STRATEGIS ANALISIS CVP

Analisis CVP dapat membantu perusahaan untuk melaksanaakn


strateginy dengan cara memberikan informasi mengenai bagaimana perubahan
volume penjualan memengaruhi biaya dan laba. Banyak perusahaan, terutama
perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya, berkompetisi
dengan cara meningkatkan volume untuk mencapai seluruh biaya operasi yang
lebih rendah, terutama untuk menurunkan biaya tetap per unit. Analisis CVP
memberikan saranan untuk memprediksi implikasi pertumbuhan penjualan
terhadap laba. CVP juga menunjukkan risiko peningkatan biaya tetap jika volume
penjualan menurun.

Selain itu, analisis CVP penting untuk digunakan dalam perhitungan


biaya siklsu hidup maupun perhitungan biaya berdasarkan target. Pada
perhitungan biaya siklus hidup, analisis CVP digunakan pada tahap awal siklus
hidup biaya produk untuk menentukan apakah produk kemungkinan dapat
mencapai profitabilitas yang diinginkan. Selain itu, analisis CVP dapat digunakan
pada tahap-tahap lebih lanjut dari siklus hidup produk, yaitu selama perencanaan
produksi untuk menentukan proses produksi yang paling hemat biaya.
Analisis CVP juga berperan dalam penentuan posisi strateis.

Perusahaan yang telah memilih untuk berkompetisi dengan strategi


kepemimpinan biaya membutuhkan analisis CVP, terutama pada tahap produksi
dari siklus hidup biaya. Peran analisis CVP di sini adalah mengidentifikasi metode

MANAJEMEN BIAYA 3
produksi yang biayanya paling efektiff, meliputi otomatisasi, alih daya, dan
manajemen kualitas total.

2.2 ANALISIS CVP UNTUK PERENCANAAN TITIK IMPAS

Titik awal dalam banyak perencanaan bisnis adalah bagaimana


menentukan titik impas yaitu titik dimana pendapatan sama dengan total biaya dan
labanya nol. Titik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan analisis CVP.
Model CVP dipecahkan dengan cara memasukkan nilai-nilai untuk biaya variabel
per unit (v), harga(p), total biaya tetap(F), ketentuan bahwa laba yang diinginkan
sebelum pajak (N) sama dengan nol, dan kemudian memecahkan nilai Q.
A. Metode Persamaan
a) Titik impas dalam unit penjualan (Q=penjualan dalam unit)
p x Q = (v x Q) +F +N
b) Titik impas dalam dolar penjualan (Y=penjualan dalam dolar)
Y=[(v/p) x F N
B. Metode Margin Kontribusi
a) Titik impas dalam unit penjualan =
Q = (F+N)/(p-v)
b) Titik impas dalam dolar penjualan =
Y = (F+N)/((p-v)/p)

2.3 ANALISIS CVP UNTUK PERENCANAAN LABA


Analisis CVP dapat digunakan untuk menentukan tingkat penjualan
yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Mencari laba yang
diharapkan meliputi perencanaan pendapatan, perencanaan biaya, dan pencatatan
akuntansi untuk implikasi pajak penghasilan.
A. Perencanaan Pendapatan
Analisis CVP membantu manajer dalam perencanaan pendapatan guna
menentukan pendapatan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang
diharapkan.

MANAJEMEN BIAYA 4
B. Perencanaan Biaya
Untuk keputusan perencanaan biaya, manajer mengasumsikan jumlah
penjualan dan laba yang diharapkan telah diketahui, tetapi ingin
menemukan nilai biaya variabel atau biaya tetap yang dibutuhkan untuk
mencapai laba yang diharapkan pada jumlah penjualan yang diasumsikan.
Contohnya adalah sebagai berikut :
 Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variabel (satu mesin)
 Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variabel (dua mesin)
 Komisi dan gaji penjualan
C. Memasukkan Pajak Penghasilan ke dalam Analisis CVP.
Keputusan manajer mengenai biaya dan harga biasanya harus
memasukkan pajak penghasilan karena pajak memengaruhi jumlah laba
untuk tingkat penjulan tertentu. Contohnya HFI, jika kita asumsikan
bahwa rata-rata tarif pajak penghasilan adalah sebesar 20%, maka untuk
mencapai laba setelah pajak tahunan yang diharapkan sebesar $48.000,
HFI harus menghasilkan laba sebelum pajak setidaknya sebesar $60.000
[$48.000/(1-0,2)].

2.4 ANALISIS CVP UNTUK PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN


AKTIVITAS

Pendekatan konvensional untuk analisis CVP adalah menggunakan


ukuran berdasarkan volume, yaitu ukuran berdasarkan jumlah unit yang
diproduksi dan dijual. Pendekatan altenatif yang dapat digunakan adalah
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
mengidentifikasi penggerak biaya untuk aktivitas biaya tidak langsung pada
tingkat terperinci, seperti persiapan mesin, penanganan bahan baku, inspeksi, serta
rekayasa.

CVP berdasarkan aktivitas berbeda dari pendekatan tradisional yang


berdasarkan volume. Biaya tingkat unit adalah berdasarkan volume, sehingga
biaya tersebut diperlakukan dengan cara yang sama berdasarkan volume dan CVP

MANAJEMEN BIAYA 5
berbasis perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. CVP tradisional yang berbasis
volume mengklasifikasikan tiga tingkat lainnya sebagai biaya tidak langsung yang
tidak berubah seiring dengan volume dan biaya tingkat produk berubah seiring
dengan jumlah kelompok produk atau jumlah produk yang berubah, dan CVP
berbasis perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperhitungan hal tersebut.

2.5 ANALISIS SENSITIVITAS DARI HASIL CVP


Analisis CVP menjadi alat strategis yang penting ketika manajer
menggunakannya untuk menentukan sensitivitas laba terhadap perubahan yang
mungkin dapat terjadi pada biaya atau volume penjualan. Contohnya, jika terdapat
risiko tingkat penjualan akan berada di bawah tingkat penjualan yang
diproyeksikan, pihak manajemen akan berhati-hati untuk mengurangi rencana
investasi pada biaya tetap. Kapasitas tambahan tidak akan dibutuhkan jika
penjualan turun, tetapi akan sulit untuk mengurangi biaya tetap dalam jangka
pendek. Analisis sensitivitas adalah untuk berbagai metode yang menelaah
bagaimana perubahan jumlah unit jika faktor-faktor yang dilibatkan dalam
memprediksi jumlah unit tersebut juga berubah.

A. Analisis Bagaimana-Jika dari Penjualan dan Rasio Margin


Kontribusi
Analisis bagaimana-jika merupakan kalkulasi dari jumlah unit pada
berbagai tingkat faktor yang memengaruhi jumlah unit tersebut. Analisis
bagaimana-jika adalah pendekatan terhadap analisis sensitivitas ketika
ketidakpastian terjadi. Kerap kali analisis bagaimana-jika didasarkan pada margin
kontribusi dan rasio margin kontribusi.
B. Margin Pengaman
Margin pengaman (margin of safety) merupakan jumlah penjualan
yang direncanakan di atas titik impas :

Margin pengaman = Penjualan yang direncanakan – Penjualan pada titik impas

MANAJEMEN BIAYA 6
Rasio margin pengaman (margin of safety ratio) merupakan ukuran
yang bermanfaat untuk membandingkan risiko dari dua atau lebih dari dua
alternatif produk. Produk dengan rasio margin pengaman yang relatif rendah lebih
berisiko pada dua produk dan oleh karena itu biasanya membutuhkan perhatian
lebih besar dari pihak manajemen.

C. Pengungkit Operasi
Perubahan lingkungan produksi kontemporer meliputi teknik produksi
yang bertambah baik melalui perbaikan proses, teknologi poduksi, dan teknik
lainnya. Ketika perubahan tersebut terjadi, sifat analisis CVP juga berubah.
Pengungkit operasi (operating leverage), yang merupakan rasio margin kontribusi
terhadap laba.

D. Lima Tahap Pengambilan Keputusan Strategis untuk Analisis CVP


Lima tahap dalam menentukan kotak tinta terbaik untuk membeli alat
pencetak pada komputernya.
a) Menentukan isu strategis di sekitar masalah.
b) Mengidentifikasi alternatif tindakan
c) Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternatif.
d) Didasarkan strategis dan analisis, pilih dan implementasikan alternatif
yang diinginkan.
e) Menyediakan evaluasi terus-menerus mengenai efektifitas implementasi
pada tahap 4.

2.6 ANALISIS CVP UNTUK DUA PRODUK ATAU LEBIH DARI DUA
PRODUK
Andaikan perusahaan memiliki beberapa produk mungkin ratusan atau
ribuan produk. Perusahaan akan sulit mengalkulasikan dan menginterpretasikan
karena banyak titik impas. Selain itu, perusahaan akan sulit menentukan
bagaimana biaya tetap perusahaan seharusnya dialokasikan antarproduk. Untuk
alasan ini, pendekatan umum bagi perusahaan dengan banyak produk adalah
menggunakan rasio margi kontribusi yang dijelaskan sebelumnya pada bab ini.

MANAJEMEN BIAYA 7
Pendekatan tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengestimasikan titik
impas pada dolar penjualan berdasarkan estimasi CMR rata-rata tertimbang
terhadap seluruh produknya.

Dengan mengunakan pendekatan CMR, perusahaan dengan biaya


tetap sebesar $100 juta dan CMR sebesar 50 persen akan memiliki titik impas
penjualan sebesar $200 juta :

Y = $100/0,5= $200.000.000

Sekarang anadaikan perusahaan hanya memiliki dua atau tiga produk.


Pada kasus ini, perusahaan mungkin mengalkulasikan titik impas menggunakan
margin kontribusi tertimbang atau CMR rata-rata tertimbang yang ditentukan
secara langsung bagi produk-produk tersebut.

A. Akuntansi Aliran Nilai dan CVP

Ketika rumpun produk dikelompokan ke dalam aliran nilai pada lean


accounting, terhadap peluang untuk menggunakan CVP bagi kelompok produk
jika dibandingkan dengan satu produk atau banyak produk.

2.7 ANALISIS CVP UNTUK ORGANISASI NIRLABA


Organisasi nirlaba dan perusahaan jasa juga dapat menggunakan
analisis CVP. Untuk mengilustrasikannya, perhatikan badan bantuan keluarga,
Orange County Family Support Center, yang menyediakan pelatihan pada
pengaturan kelas bagi keluarga muda. Orange County Family Support Center
(OCFSC) menerima bantuan keuangan dari daerah, yang dananya berkurang
karena resesi ekonomi lokal. Sebagai hasilnya, anggota komisi daerah telah
menetapkan pemotongan anggaran lintas badan sebesarn 5% untuk tahun fiskal
yang baru. Tahun lalu, pendanaan pusat sebesar $735.000 dan diproyeksikan
menjadi kira-kira sebesar $700.000 ditahun yang akan datang.

2.8 ASUMSI KETERBATASAN DARI ANALISIS CVP


A. Liniearisasi, Rentang yang Relavan, dan Biaya Bertahap

MANAJEMEN BIAYA 8
Model CVP berasumsi bahwa pendapatan dan total biaya adalah linier
pada rentang aktivitas yang relavan. Meskipun perilaku biaya aktual tidak linier,
kita menggunakan konsep rentang yang relavan dengan rentang output tertentu
yang terbatas, total biaya diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linier.

1. Biaya Bertahap
Analisis CVP dapat dilakukan, analisis CVP menjadi agak lebih
rumit. Tampilan 9.10 mengilustrasikan situasi seharga $18, biaya
variabel menjadi per unit seharga $10, biaya tetap awal seharga
$100.000, dan biaya tetap tambahan lainnya seharga $100.000 jika
output melebihi 10.000 unit. Pengeluaran biaya tetap tambahan akan
meningkatkan kapasitas samapai 30.000 unit.

B. Mengidentifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel untuk Analisis CVP


1. Biaya Tetap
Andaikan pihak manajemen ingin mengalkulasikan titik impas
produk baru dari Household Furnishings, Inc. Produk barunya adalah
meja komputer yang dirancang agar mudah dirakit dan dimaksudkan
untuk dijual dengan harga akhir yang rendah di pasar.
Dalam analisis jangka pendek, biaya tetap yang akan relavan
merupakan biaya tetap yang diharapkan berubah seiring dengan
pengenalan produk baru. Untuk analisis jangka pendek, titik impas
bernilai sama dengan nol karena produk baru tidak harus memasukkkan
biaya tetap yang baru. Artinya, setiap produk yang dijual, mulai dari
yang pertama, berkontribusi terhadap laba sebesar harga dikurangi
biaya variabel.
2. Biaya Variabel
Dalam mengukur biaya variabel, akuntan manajemen harus
berhati-hati untuk memasukkan seluruh biaya variabel yang relevan,
tidak hanya biaya produksi tetapi juga biaya penjualan dan distribusi.

MANAJEMEN BIAYA 9
Setiap biaya transportasi atau gudang akan relevan jika biaya tersebut
berubah seiring tingkat output.

MANAJEMEN BIAYA 10

Anda mungkin juga menyukai