Anda di halaman 1dari 8

Vol. 6 No. 2, Agustus 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN.

2503-4448

ANALISIS KOMPETENSI GURU DALAM MERENCANAKAN DAN


MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KURIKULUM 2013
STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 6 PONTIANAK

Haqqul Mubin 1), Ira Lestari dan Arif Didik Kurniawan


1)
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat

email : haqqulmubin@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine the competence of teachers in planning and


implementing chemistry learning based of curriculum 2013 case studies in class X
SMA Negeri 6 Pontianak. Research subjects were chemistry teachers in class X SMA
Negeri 6 Pontianak. Data collection tools used are documentation sheets, observation
sheets and competency tests. Data were analyzed through data collection steps,
presentation, data reduction and conclusions. Technique examination of data validity
was conducted by triangulation technique and source triangulation. The result showed
that the percentage of competence of chemistry teacher class X SMA Negeri 6
Pontianak in planning chemistry learning based of curriculum 2013 was 91,02% in the
very high category and the percentage of competence of chemistry teacher class X
SMA Negeri 6 Pontianak in implementing chemistry learning based of curriculum 2013
was 88,09% in the very high category. It showed that chemistry teacher had
implemented the curriculum 2013 well.

Keywords: Analysis, Chemistry Learning, Curriculum 2013, Teacher Competencies.

PENDAHULUAN
Pendidik menurut UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (Mulyasa 2008:197). Untuk
menjalankan tugas dengan baik, seorang guru hendaknya memiliki kompetensi yang
mencerminkan dirinya adalah seorang pendidik.
Kunandar (2011:55) menyatakan bahwa kompetensi guru adalah seperangkat
penguasaaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan
kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi guru yang tercantum dalam UU RI No
14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kemampuan
guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran merupakan bagian dari
kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan
proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk

53
mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), khususnya pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem
paket maupun Sistem Kredit Semester (SKS). Oleh karena itu, setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan apa yang direncanakan di
dalam RPP.
Tujuan penyusunan RPP bagi guru adalah untuk memberi kesempatan kepada
guru untuk merencanakan pembelajaran yang interaktif dan dapat digunakan untuk
mengeksplorasi semua potensi kecakapan majemuk (multiple intellegencis) yang
dimiliki setiap peserta didik dan mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran.
Manfaat dari penyusunan RPP adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
merancang pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki guru. Proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah karena tujuan
pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang akan
digunakan telah direncanakan dengan berbagai pertimbangan serta meningkatkan
rasa percaya diri pendidik pada saat pembelajaran.
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas
penting guru dalam proses pembelajaran. Dalam perspektif kebijakan pendidikan
nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar
Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan RPP yaitu adanya
tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Selain
tujuan, masih ada komponen-komponen perencanaan pembelajaran yang lainnya yang
dapat mendukung perencanaan pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen
selain tujuan adalah isi (materi pembelajaran), kegiatan pembelajaran, media dan
sumber belajar, dan evaluasi.
Hasil wawancara terhadap guru kimia kelas X dari SMA Negeri 6 Pontianak,
diketahui bahwa guru masih kesulitan dalam menyusun RPP yang berbasis Kurikulum
2013. Dalam menyusun RPP, guru harus menyesuaikan beberapa komponen RPP
pada kurikulum 2013 yang memiliki perbedaan dengan RPP pada kurikulum
sebelumnya. Selain itu di dalam rencana pelaksanaan pembelajarannya harus
menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan memperhatikan
karakter mata pelajaran dan karakteristik siswa.
Penelitian Akhsanul. I, (2011) dengan judul Analisis Kompetensi Pedagogik
Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Malang menunjukkan
bahwa kompetensi guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta
di Kabupaten Malang dapat dikategorikan baik dengan rata-rata skor 2.83. Hasil ini
menunjukkan bahwa guru Matematika SMP Negeri dan Swasta memiliki kompetensi
pedagogik yang baik.
Berdasarkan permasalahan dan fakta-fakta yang telah diuraikan data di atas,
maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, sehingga penulis mengambil
judul tentang “Analisis Kompetensi Guru Dalam Merencanakan dan Melaksanakan
Pembelajaran Kimia Berbasis Kurikulum 2013 Studi Kasus di Kelas X SMA Negeri 6
Pontianak”.

54
METODE PENELITIAN
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Arifin (2011: 54), penelitian deskriptif
adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-
persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena
dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel.
Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data berupa hasil
wawancara dengan guru kimia, hasil observasi proses pembelajaran, dan analisis
dokumen. Peneliti berperan sebagai perencana, pengumpul, dan penganalisis data.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, teknik
observasi dan teknik tes. Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru secara
mandiri. Objek yang akan diobservasi adalah guru dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas. Menurut Arikunto (2010: 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini dilakukan
terhadap guru kimia kelas X SMA Negeri 6 Pontianak untuk mengetahui kompetensi
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran kimia berbasis kurikulum 2013.
Untuk menguji kredibilitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Peneliti melakukan analisis data mulai mengumpulkan data,
menyajikan, mereduksi, dan menarik kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diamati dan dianalisis adalah
RPP yang dibuat oleh guru berdasarkan kurikulum 2013. Untuk menganalisis RPP
tersebut digunakan pedoman dokumentasi penilaian RPP yang memuat 10 indikator
dengan 26 aspek yang akan diamati. Indikator yang akan diamati adalah
mencantumkan identitas mata pelajaran, merumuskan indikator, merumuskan tujuan
pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media
pembelajaran, penggunaan model pembelajaran, menentukan skenario pembelajaran,
dan menentukan penilaian hasil belajar. RPP yang dibuat oleh guru berdasarkan
kurikulum 2013. Indikator yang akan diamati adalah mencantumkan identitas mata
pelajaran, merumuskan indikator, merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan materi
ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media pembelajaran, penggunaan model
pembelajaran, menentukan skenario pembelajaran, dan menentukan penilaian hasil
belajar.
1.1 Mencantumkan Identitas Mata Pelajaran
Indikator ini memuat 1 aspek yaitu mencantumkan satuan pendidikan, kelas,
semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah
pertemuan. Aspek-aspek diatas harus dicantumkan sebagai identitas dari sebuah
RPP. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah semua aspek sudah
tercantum dengan lengkap dan jelas.

55
1.2 Merumuskan Kompetensi Dasar
Indikator merumuskan kompetensi dasar (KD) memuat 1 aspek yaitu
kesesuaian dengan kompetensi inti (KI). Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru
kimia adalah perumusan kompetensi dasar (KD) sesuai sebagian dengan aspek
penilaian. Seharusnya RPP yang baik tercantum KD dari KI 1,2,3 dan 4 yang sesuai
dengan materi yang terdapat di RPP.
1.3 Merumuskan Indikator
Indikator ini memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan SKL, KI dan KD,
kesesuaian penggunaa kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur dan
kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil analisis dari
RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah perumusan indikator sesuai sebagian dengan
aspek penilaian. Hal ini dikarenakan guru tidak mencantumkan indikator untuk KD dari
KI 1,2 dan 4, serta tidak mencantumkan aspek sikap dan keterampilan dalam
merumuskan indikator. Seharusnya RPP yang baik tercantum indikator untuk KD dari
KI 1,2,3 dan 4 serta aspek sikap dan keterampilan yang sesuai dengan materi yang
terdapat di RPP.
1.4 Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Indikator merumuskan tujuan pembelajaran memuat 2 aspek yaitu kesesuaian
dengan indikator pencapaian kompetensi dan rumusan tujuan pembelajaran mencakup
kelengkapan materi. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah
perumusan tujuan pembelajaran sesuai sebagian dengan aspek penilaian. Hal ini
dikarenakan ada sebagian tujuan pembelajaran yang tidak sesuai dengan indikator
dan rumusan tujuan yang tidak mencakup kelengkapan materi.
1.5 Pemilihan Materi Ajar
Indikator pemilihan materi ajar memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, dan kesesuaian
dengan alokasi waktu. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah
pemilihan materi ajar sesuai sebagian dengan aspek penilaian
1.6 Pemilihan Sumber Belajar
Indikator pemilihan sumber belajar memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan
KI dan KD, kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific dan
kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh
guru kimia adalah pemilihan sumber belajar sudah sesuai seluruhnya dengan aspek
penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami bagaimana memilih
sumber belajar dengan baik.
1.7 Pemilihan Media Pembelajaran
Indikator pemilihan media pembelajaran memuat 3 aspek yaitu kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi pembelajaran dan
pendekatan scientific dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Hasil analisis
dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah pemilihan media pembelajaran sudah
sesuai seluruhnya dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
memahami bagaimana memilih media pembelajaran dengan baik.
1.8 Penggunaan Model Pembelajaran
Indikator penggunaan model pembelajaran memuat 2 aspek yaitu kesesuaian
tujuan pembelajaran dan kesesuaian dengan pendekatan scientific. Hasil analisis dari
RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah penggunaan model pembelajaran sudah

56
sesuai seluruhnya dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
memahami bagaimana menggunakan model pembelajaran dengan baik.
1.9 Menentukan Skenario Pembelajaran
Indikator menentukan skenario pembelajaran memuat 4 aspek yaitu
menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas, kesesuaian
kegiatan dengan pendekatan scientific, kesesuaian dengan sistematika materi dan
kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi. Hasil analisis dari RPP yang dibuat
oleh guru kimia adalah penentuan skenario pembelajaran sudah sesuai seluruhnya
dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami bagaimana
menentukan skenario pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
1.10 Menentukan Penilaian Hasil Belajar
Indikator menentukan penilaian hasil belajar memuat 4 aspek yaitu kesesuaian
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik, kesesuaian dengan indikator pencapaian
kompetensi, kesesuaian kunci jawaban dengan soal dan kesesuaian pedoman
penskoran dengan soal. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah
penentuan penilaian hasil belajar sesuai sebagian dengan aspek penilaian. Hal ini
dikarenakan pada soal hanya sebagian yang sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
Berdasarkan rekapitulasi skor hasil analisis RPP bahwa diketahui guru dapat
merencanakan pembelajaran dengan baik, walaupun masih ada yang sesuai sebagian
dikarenakan masa peralihan kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru kimia tersebut sudah memahami
bagaimana menyusun RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang tercantum pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran diamati secara langsung di dalam kelas pada saat
guru mengajar. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disesuaikan
dengan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil pengamatan disetiap kegiatan akan
dijabarkan sebagai berikut:
2.1 Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan terdiri dari 7 aspek yang diamati yaitu mengucapkan
salam pembuka, memeriksa kehadiran siswa, mengaitkan materi pembelajaran
sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran, menyampaikan
manfaat dari materi yang akan diajarkan, mendemonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan materi pembelajaran, menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta
didik, dan menyampaikan rencana kegiatan. Hasil pengamatan yang telah dilakukan
adalah semua aspek telah dilaksanakan oleh guru, hal ini menunjukkan bahwa guru
mampu melaksanakan kegiatan pendahuluan dengan baik.
2.2 Kegiatan Inti
Kegiatan inti memuat 6 bagian yang terdiri dari 30 aspek. Bagian tersebut
adalah penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik,
penerapan pendekatan scientific, pemanfaatan sumber belajar/media dalam

57
pembelajaran, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran dan penggunaan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran.
Penguasaan materi pelajaran terdiri dari 4 aspek yaitu kemampuan
menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, kemampuan mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek dan kehidupan nyata,
menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, dan menyajikan materi
secara sistematis. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah dari 4 aspek di atas
hanya 3 aspek yang dilaksanakan, sedangkan aspek kemampuan mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek dan kehidupan nyata
tidak terlaksana.
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik terdiri dari 7 aspek yaitu
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai,
menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi,
melaksanaan pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, dan melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang direncanakan. Hasil pengamatan yang telah dilakukan
adalah semua aspek telah terlaksana, hal ini menunjukkan bahwa guru sudah
menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik dengan baik.
Penerapan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.
Sebagaimana dimaksud pendekatan ilmiah dalam pembelajaran meliputi mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Dalam
penilaian ini terdapat 7 aspek yang akan dinilai yaitu memberikan pertanyaan mengapa
dan bagaimana, membimbing peserta didik untuk bertanya, memfasilitasi peserta didik
untuk mencoba, memfasilitasi peserta didik untuk mengamati, memfasilitasi peserta
didik untuk menganalisis, memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar, dan
menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi. Hasil pengamatan yang telah
dilakukan adalah aspek 1,2,4, dan 7 terlihat, sedangkan aspek 3,5 dan 6 tidak terlihat.
Aspek yang tidak terlihat yaitu memfasilitasi peserta didik untuk mencoba,
memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis, dan memberikan pertanyaan peserta
didik untuk menalar.
Penerapan sumber belajar/media dalam pembelajaran terdiri dari 5 aspek yaitu
menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar, menunjukkan
keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menghasilkan pesan yang
menarik, melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar dan melibatkan
peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Hasil pengamatan yang telah
dilakukan adalah semua aspek sudah dilakukan, pada saat pembelajaran guru sudah
menggunakan buku dan LKS sebagai sumber belajar, powerpoint dan LCD sebagai
media pembelajaran.
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran terdiri dari 5 aspek yaitu (1)
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik dan
sumber belajar, (2) merespon positif partisipasi peserta didik, (3) menunjukkan
hubungan antar pribadi yang kondusif, (4) menumbuhkan keceriaan atau antusiasme
peserta didik dalam belajar. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah aspek 1,2
dan 3 terlihat, sedangkan aspek 4 dan 5 tidak terlihat. Aspek yang tidak terlihat oleh

58
guru tersebut adalah menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif,
menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar.
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran terdiri dari 2
aspek yaitu menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar dan menggunakan
bahasa tulisan yang baik dan benar. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah
semua aspek telah digunakan, hal ini menunjukkan guru sudah menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran dengan baik.
2.3 Kegiatan Penutup
Kegiatan ini memuat 5 aspek, yaitu melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan peserta didik, memberikan tes lisan atau tulisan,
mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio dan melaksanakan tindak lanjut
dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan, dan
mengucapkan salam penutup.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah semua aspek sudah
dilaksanakan, hal ini menunjukkan bahwa guru mampu melaksanakan kegiatan
penutup dalam proses pembelajaran.Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan
guru kimia di SMA Negeri 6 Pontianak tersebut sudah melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 yang tercantum pada Permendikbud
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.

3. Tes Kompetensi Guru


Tes kompetensi guru dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda, tes ini berfungsi
untuk mengetahui sejauh mana guru memahami teori tentang kompetensi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan memuat 15 indikator dalam
15 soal pilihan ganda. Tes ini diberikan kepada guru setelah melaksanakan
pembelajaran.
Hasil jawaban soal yang telah diberikan, guru hanya menjawab soal dengan
benar sebanyak 14 soal dari 15 soal yang telah diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa
guru kimia kelas X SMA Negeri 6 tersebut telah memahami teori tentang kompetensi
guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis kurikulum 2013
dengan baik.
Kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru
sebagai tenaga pengajar. Seorang guru yang profesional harus mempunyai
kompetensi yang baik, sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 yang menyatakan seorang guru dan dosen harus
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.

SIMPULAN DAN SARAN


SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka
secara keseluruhan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi guru kimia kelas X SMA Negeri 6 Pontianak dalam merencanakan
pembelajaran kimia berbasis kurikulum 2013 adalah 91,02% dengan kategori
sangat tinggi.

59
2. Kompetensi guru kimia kelas X SMA Negeri 6 Pontianak dalam melaksanakan
pembelajaran kimia berbasis kurikulum 2013 adalah 88,09% dengan kompetensi
guru kategori sangat tinggi.

SARAN
Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan
adalah:
a. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya melakukan fungsi pengawasan terhadap
kelengkapan perangkat pembelajaran serta pelaksanaan proses belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru kimia, khususnya dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan.
b. Dalam upaya perbaikan mutu serta hasil pendidikan kearah yang lebih baik, maka
sebaiknya guru benar-benar menerapkan dan meningkatkan kompetensi
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar
dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal seperti yang diharapkan.
c. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam terhadap penerapan
kurikulum 2013 dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Akhsanul, I. (2011). Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika Sekolah


Menengah Pertama Di Kabupaten Malang. Jurnal Pendidikan Sains. 14 ( 2).
Arifin, Z. (2008). Penelitian Pendidikan; Metode Dan Paradigma Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyasa. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional & Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Cet. 2. Jakarta: Visimedia.

60

Anda mungkin juga menyukai