Anda di halaman 1dari 16

Protes Sosial Petani Indramayu.....

(Wahyu Iryana) 285

PROTES SOSIAL PETANI INDRAMAYU


MASA PENDUDUKAN JEPANG
(1942-1945)
THE SOCIAL PROTEST OF INDRAMAYU PEASANTS IN JAPANESE
OCCUPANCY (1942-1945)
Wahyu Iryana
Konsentrasi Ilmu Sejarah FIB Unpad,
Jl. Raya Bandung Sumedang Km. 21, Jatinangor, Jawa Barat
e-mail: wahyu_iryana@yahoo.com.

Naskah Diterima: 27 Juni 2016 Naskah Direvisi:22 Juli 2016 Naskah Disetujui:19 Agustus 2016

Abstrak

Latar belakang munculnya protes sosial petani Indramayu pada masa pendudukan Jepang
tahun 1944, berawal dari amanat Syuuchokan yang memberlakukan kewajiban serah padi pada 1
April 2603 sampai 31 Maret 2604. Sesuai data yang tertera pada surat kabar Tjahaja, Rebo 12
Itigatu 2604, No.11 Tahoen ke III, petani wajib menyerahkan padi kepada pihak Jepang setiap
musim panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi masyarakat Indramayu terhadap
kebijakan serah padi pada masa pendudukan Jepang. Teori yang penulis gunakan adalah teori
Mariasusai Dhavamony. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Hasil temuan dari penelitian ini bahwa petani
Indramayu melakukan protes terhadap kewajiban serah pada pihak Jepang, karena petani
Indramayu memiliki keyakinan bahwa padi merupakan sesuatu yang sakral, padi juga sangat
berharga untuk keberlangsungan hajat hidup.
Kata kunci: protes, Indramayu, petani.

Abstract
The background of the emergence of social protest of peasants in Indramayu during the
Japanese occupation in 1944, originated from Syuuchokan mandate that imposes of obligations on
the transfer of paddy 1 April 2603 until March 31, 2604. According to data contained in the
newspaper Tjahaja, Rebo 12 Itigatu 2604, 11 Tahoen III, farmers are required to submit to the
Japanese rice every harvest season. This study aims to determine public reaction to the policy of
handing over rice Indramayu during the Japanese occupation. The theory that i use is the theory
Mariasusai Dhavamony. The method used is the method of historical research that is heuristic,
criticism, interpretation, historiography. The findings from this study that Indramayu farmers
protested against the transfer of liability on the part of Japan, as they have confidence that rice is
something sacred, rice is also extremely valuable for sustainable livelihood.
Keywords: protest, Indramayu, peasants.

A. PENDAHULUAN
Para Petani kadang tidak bertuan di tenaga kerja murah, bahkan gratis,tapi juga
tanah sendiri. Realitas memprihatinkan ini objek pajak. Misalnya pada zaman
dapat kita lihat dari sejarah kehidupan Kerajaan Majapahit, di satu pihak raja
petani, dari zaman kerajaan dahulu hingga membebaskan tanah milik komunitas
era global sekarang. Pada zaman kerajaan agama dari pajak, pada saat yang sama
dahulu, petani bukan saja dijadikan sebagai memungut pajak dan menuntut kerja rodi
kepada warga desa. Bagi para petani yang
286 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

mengurangi produksi pertaniannya, entah Hindia Belanda untuk perdagangan dunia.


dengan cara apa, disamakan dengan Akibatnya adalah semakin meningkatnya
pencuri yang bisa dihukum mati. Praktik populasi petani yang berupaya melakukan
seperti itu terus hingga masa penjajahan kompensasi penghasilan uang. Hal ini
Belanda. Periode cultuurstelsel (tanam semakin dimantapkan menjadi kebiasaan
paksa) selama 1830-1870 adalah sisi lain dengan intensifikasi produksi pertanian
lembaran hitam yang menghiasi sejarah subsisten. Proses pemiskinan di pedesaan
kelam petani. Sistem tanam paksa Jawa dijelaskan Geertz dalam konteks ini.
menyebabkan kesengsaraan luar biasa pada Kemiskinan di Jawa adalah produk
rakyat (para petani) di Pulau Jawa. interaksi antara penduduk pribumi (petani
Demikian pula pada zaman Jepang, meski di Jawa) dan struktur kolonial pada tingkat
tidak lama, tapi kesannya mendalam. nasional dalam konteks politik-ekonomi.
Petani diharuskan menyerahkan hasil Adapun keterkaitan proses pemiskinan dan
bumi, sementara tenaganya diperas sebagai tesis involusi pertanian di Jawa, dijelaskan
pembantu tentara (heiho) dan romusha. Geertz sebagai suatu pola kebudayaan
Kebijakan kolonial Hindia Belanda (1619- yang memiliki suatu bentuk yang definitif,
1942) adalah membawa produk pertanian yang terus berkembang menjadi semakin
dari Jawa yang subur ke pasar dunia, rumit ke dalam. Pertanian dan petani Jawa
produk-produk tersebut sangat dibutuhkan secara khusus, dan kehidupan sosial orang
dan laku, tanpa mengubah secara Jawa secara umum, harus bertahan untuk
fundamental struktur ekonomi pribumi. menghadapi realita meningkatnya jumlah
Namun, pemerintah kolonial tak pernah penduduk dan tekanan kolonial melalui
berhasil mengembangkan ekonomi ekspor proses kompleksifikasi internal (Maliki,
secara luas di pasar dunia, seperti halnya 2000).
Inggris pada masa yang sama, sehingga Sebagaimana kita ketahui bahwa
kepentingan utama Pemerintah Belanda berakhirnya kekuasaan Belanda di
tetaplah bertumpu pada koloninya: Hindia Indonesia ditandai dengan penanda-
Belanda (Onghokham, 1989; Journal The tanganan Kalijati 1942. Belanda menyerah
Field Artillery, September 1944, Vol. 34, tanpa syarat kepada Jepang. Secara
No. 9). otomatis seluruh wilayah yang masuk ke
Upaya pemerintah kolonial untuk dalam wilayah Belanda mutlak menjadi
meraih pasar internasional adalah memper- kekuasaan Jepang.Pada masa penjajahan
tahankan pribumi tetap pribumi, dan terus Jepang di Indonesia, banyak sekali
mendorong mereka untuk berproduksi bagi perlawanan yang dilakukan oleh rakyat
memenuhi kebutuhan pasar dunia. dalam menentang kebijakan politik Jepang,
Keadaan ini mewujudkan struktur ekono- seperti protes sosial di Indramayu.
mi yang secara intrinsik tidak seimbang, Pada masa penjajahan Jepang di
yang oleh JH Boeke (1958) disebut Indonesia, banyak sekali perlawanan yang
dualisme ekonomi (Kaigi, Sanyo. Jurnal dilakukan oleh rakyat dalam menentang
Jstor, January 8, 2605 Indonesia, 1, No.2, kebijakan politik Jepang, di antaranya
pp.77-123). peristiwa protes sosial petani Indramayu
Pada sektor domestik, ada satuan terhadap kewajiban serah padi.
pertanian keluarga, industri rumah tangga, Gerakan protes sosial di Indramayu
dan perdagangan kecil. Kalau pada sektor terjadi karena para petani dipaksa
ekspor terjadi peningkatan yang dipicu menyerahkan padi kepada pihak Jepang.
oleh harga komoditas dunia, sektor Gerakan protes petani Indramayu dalam
domestik justru mengalami kemerosotan kontek revivalisme dan sektarianisme yang
dan kemunduran.Tanah dan petani digerakkan oleh ulama Indramayu khusus-
semakin terserap ke sektor pertanian nya di daerah Indramayu, dapat dilihat
komersial yang dibutuhkan Pemerintah dalam konteks hubungan kausalitas antara
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 287

gerakan dengan nilai yang melandasinya. Anomi gerakan protes sosial petani
Gerakan ini tidak akan muncul tanpa Indramayu secara sosiologis sejalan de-
adanya basis ideologi yang diperjuangkan ngan pola pikir Wach yang menyebutkan
secara bersama. adanya tiga ekspresi pengalaman
Sartono Kartodirdjo mengatakan, keagamaan yaitu pemikiran (thought),
bahwa para pemimpin Islam sejak abad ke- tindakan (action), dan persekutuan
19 telah banyak menggunakan solidaritas (fellowship), yang pada prinsipnya gerakan
pedesaan dalam menentang kolonialisme, ini muncul bisa dilihat dari situasi sosial
karena tidak adanya pemimpin formal pada waktu itu. Hal ini sesuai dengan
yang bisa diajak ke arah tujuan aspirasi karakteristik masyarakat Indramayu baik
kolektif dengan masyarakat di bawahnya. secara sosiologi, antropologis dan geogra-
Solidaritas petani yang dilandasi agama fis maupun tipologi sosial kemasya-
misalnya, sangatlah mudah untuk diguna- rakatannya yang berwatak agraris (Djamil,
kan sebagai modus perlawanan atau protes 2003).
sosial. Sartono Kartodirjo melihat pula Banyak sekali karya sejarah
bahwa realitas seperti ini bisa disebut dan mengenai revolusi Indonesia, lebih terfo-
diidentikkan dengan solidaritas mekanis, kus pada perkembangan berbagai peristiwa
yaitu suatu solidaritas dalam masyarakat di tingkat nasional. Peristiwa sejarah yang
komunal yang berakar pada masyarakat mengambil posisi di sebuah kabupaten
agraris dan berpusat serta berada pada akan menimbulkan asumsi dan evaluasi
tokoh-tokoh kharismatiknya (Burke, yang tidak mampu memberikan makna
2003). yang layak. Dinilai sebagai peristiwa
Gerakan protes petani Indramayu sejarah lokal, yang tak layak untuk
dalam konteks revivalisme dan sektarianis- disejajarkan dengan peristiwa nasional
me yang digerakkan oleh ulama Indramayu lainnya. Akan tetapi penelitian ini, disaji-
khususnya di daerah Indramayu, dapat kan dari analisis sosiologis dan geopolitik,
dilihat dalam konteks hubungan kausalitas dengan harapan dapat memberi kontribusi
antara gerakan dengan nilai yang melan- untuk memperkaya cara pandang masya-
dasinya. Gerakan ini tidak akan muncul rakat Indramayu tentang peristiwa sejarah.
tanpa adanya basis ideologi yang diper- Penjajahan Jepang di Indramayu
juangkan secara bersama. yang memakan waktu tiga setengah tahun
Sartono Kartodirdjo mengatakan, adalah rangkaian yang tidak terpisahkan
bahwa para pemimpin Islam sejak abad ke- dari peristiwa Pesantren Sukamanah yang
19 banyak menggunakan solidaritas dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa dan
pedesaan dalam menentang kolonialisme, hal ini merupakan bagian dari pendudukan
karena tidak adanya pemimpin formal Jepang di Indonesia. Dengan niat
yang bisa diajak ke arah tujuan aspirasi memberikan catatan peristiwa sejarah
kolektif dengan masyarakat di bawahnya. Penjajahan Jepang di Indramayu yang
Solidaritas petani yang dilandasi agama belum ditulis oleh banyak sejarawan,
misalnya, sangatlah mudah untuk penulis mencoba menuturkan kembali apa
digunakan sebagai modus perlawanan atau yang terjadi. Masyarakat Indonesia pada
protes sosial. Sartono Kartodirjo melihat umumnya dan masyarakat Indramayu pada
pula bahwa realitas seperti ini bisa disebut khususnya yang mengetahui bahwa, di
dan diidentikkan dengan solidaritas wilayah pantai utara sebagai penghasil
mekanis yaitu suatu solidaritas dalam minyak, ikan, dan lumbung padi terdapat
masyarakat komunal yang berakar pada para pejuang yang berani menegakkan
masyarakat agraris dan berpusat serta kebenaran untuk mempertahankan setiap
berada pada tokoh-tokoh kharismatiknya jengkal tanah untuk ibu pertiwi. Dengan
(Djamil, 2003). kata lain kesadaran nasional tidak hanya
dimiliki oleh bangsa Indonesia yang
288 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

tinggal di kota-kota besar, melainkan telah Belanda, Indramayu juga sebagai ladang
menjadi tanggung jawab bangsa Indonesia minyak dan padi, dengan begitu Indonesia
di desa-desa daerah pantai utara. dapat dikuasai dengan mudah.
Sebenarnya di mata Jepang, Indramayu Pada masa Perang Pasifik Jepang
merupakan wilayah yang bernilai kekurangan bahan makanan dan pasukan
lebenstrum, living space, ruang kehidupan tempurnya. Maka Jepang menerapkan
dalam pengertian geostrategic (Mansyur, sistem wajib militer dan usaha peningkatan
1996). bahan pangan, dari sinilah muncul
Awal kedatangan Jepang ke wilayah kebijakan pemerintahan Jepang untuk
Indonesia ditandai dengan berbagai mewajibkan para petani menyerahkan padi
kemenangan-kemenangan Jepang dalam pada setiap musim panen. Hal ini yang
perang melawan dominasi kekuatan menyebabkan reaksi keras para petani
negara-negara Eropa. Untuk mendaratkan Indramayu hingga meletusnya protes sosial
tentaranya ke Indonesia, pemerintah menolak penye-rahan padi kepada pihak
Jepang di Tokyo mempersiapkan segala Jepang. Pelaku sejarah dalam perlawanan
sesuatunya dengan matang. Jarak menentang Penjajahan Jepang umumnya
Indonesia Jepang bukanlah jarak yang terdiri atas petani yang memiliki tanah luas
dekat. Akan tetapi sebagai wilayah yang dan para ulama desa yang juga petani
tersekat oleh daratan dan lautan yang penggarap (Galba, 2003).
beribu mil jauhnya, apalagi Indonesia Berawal dari permasalahan inilah,
sedang dijajah oleh Belanda yang penulis memfokuskan pertanyaan peneli-
memungkinkan kerjasama militer dengan tian sebagai berikut. Apa kebijakan Jepang
Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, ketika menduduki wilayah Indramayu?
Jepang harus memutar otak untuk merebut Bagaimana protes sosial petani Indramayu
Indonesia dari Belanda. terhadap kewajiban serah padi? Bagaimana
Jepang berusaha keras untuk masuk dampak dari protes sosial petani
ke wilayah Indonesia melalui Balikpapan Indramayu?
dan Banjarmasin sebagai serangan sumber
minyak Indonesia. Kemudian diikuti B. METODE PENELITIAN
dengan pendudukan Menado langsung ke Penelitian ini menggunakan
Kendari, Ujung Pandang terus ke Bali, di langkah-langkah penelitian sejarah, yakni
sisi Timur dan Davao terus masuk ke heuristik, kritik interpretasi dan historio-
Ambon dilanjutkan ke Timor Dili dan grafi. Metode yang digunakan adalah
Kupang. Serangan Jepang dari udara dan metode historis dengan menggunakan studi
laut pada daerah tersebut menjadikan literature dan wawancara sebagai teknik
pertahanan Belanda di darat dan laut tidak penelitiannya. Metode historis adalah
berdaya dan mengalami kelumpuhan total. proses menguji dan menganalisis secara
Tentara keenambelas di bawah pimpinan kritis terhadap rekaman serta peninggalan
Mayor Jendral Maruyama Masao, masa lampau dan menuliskan hasilnya
mendarat di Bojo Negoro Banten. Divisi berdasarkan fakta yang telah diperoleh
ke-38 di bawah pimpinan Kolonel Shoji yang disebutkan historiografi (Gottschalk,
mendarat di Eretan Indramayu, Jawa Barat 1975: 32).
yang diikuti oleh kelompok penyerangan Pendekatan teori yang digunakan
ke Lapangan Udara Kalijati Subang, Jawa adalah melalui perspektif fenomenologi.
Barat. Mengapa Jepang tidak masuk Menurut Mariasusai Dhavamony, seorang
melalui Jakarta, Semarang dan Surabaya? fenomenolog mencari makna hakiki dari
Hal ini menjadi bagian yang harus dicatat fenomena keagamaan melalui ungkapan
bahwa Laut Eretan Indramayu adalah kata-kata dan tanda-tanda serta tingkah
bagian strategis bagi Jepang untuk laku yang ekspresif. Secara umum
mengepung pusat-pusat kekuatan tentara penelitian ini menggunakan paradigma
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 289

definisi sosial. Imam Suprayogo menye- Belanda, Jakarta: Percetakan Grame-


butkan bahwa paradigma definisi sosial dia. Dalam buku ini diceritakan
menekankan hakikat kenyataan sosial yang tentang sepak terjang Jepang di Asia
didasarkan pada definisi subjektif dan Timur 1940-1942, di sini juga
penilaiannya (Dhavamony, 1995:34). dijelaskan pemerintahan kolonial
Dalam proses heuristik penulis Belanda sebelum Jepang datang
berusaha mengumpulkan data-data sejarah hingga keruntuhannya 8 Maret 1942.
di Arsip Nasional Republik Indonesia e. Adeng Sumpena, dkk., 1995, Peranan
(ANRI) berupa: Desa dalam Perjuangan Kemerde-
a. Kumpulan Bundel Djawa Baroe, kaan, Jakarta: DEPDIKBUD. Buku ini
tahun 1942-1945. di antaranya membahas tentang
b. Kan Po No. 49 tanggal 10 Agustus perjuangan bangsa Indonesia dalam
1944, hlm. 34. meraih kemerdekaan.
c. Kan Po No. 27 tahun 1942, hlm. f. Anton E. Lukas, 1989, Peristiwa Tiga
10-11. Daerah: Revolusidalam Revolusi,
d. Kan Po No. 5 tahun 1942, hlm. 9. Jakarta: Grafiti Press. Dalam buku ini
e. Surat Kabar Tjahaya, Rebo, 12 dijelaskan perlawanan yang dilakukan
Itigatu 2604, No. 11, Tahoen Ke oleh daerah-daerah Pekalongan,
III. Pemalang, dan Brebes yang masing-
f. Journal The Field Artillery, masing melakukan perlawanan terha-
September 1944, Vol. 34, No.9. dap penjajahan atas perampasan hak-
g. Suara Rakyat Merdeka, Djakarta hak swasembada pangan di daerahnya.
20 Januari 1949. g. Ahmad Mansyur Suryanegara, 1996,
h. Arsip Merdeka 3 September 1946. Pemberontakan PETA di Cileunca,
i. Arsip The War in Indonesia 1945. Pengalengan, Bandung Selatan,
Jakarta: Yayasan Wira Patria Mandiri.
Penulis juga mengunjungi Perpus- Buku ini membahas peranan umat
takaan Nasional dan Perpustakaan Daerah Islam dalam melawan hegemoni
Jawa Barat untuk mendapatkan sumber- penjajahan Jepang maupun dalam
sumber tambahan, antara lain: mempertahankan proklamasi termasuk
bahwa daerah Eretan Indramayu
a. Aiko Kurasawa, 1988,Pendudukan merupakan pelabuhan terbesar di Jawa
Jepang dan Perubahan Sosial: Barat dan pertama kali Jepang
Penyerahan Padi Secara Paksa dan mendarat di Kepulauan Nusantara, dan
Pemberontakan Petani di Indramayu, Indramayu sinergis dan ada keterkaitan
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. terhadap jaringan ulama di Jawa Barat,
Buku ini merupakan salah satu buku yaitu perlawanan K.H. Zaenal Mustofa
inti dalam penelitian di wilayah di Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya,
Indramayu tentang protes sosial dan Pesantren Gunung Puyuh.
masyarakat pedesaan dan para petani h. Burger Prajudi, 1956, Sedjarah
menuntut perampasan padi oleh Ekonomi Sosiologi Indonesia, Jakarta.
Jepang. Di dalamnya membahas tentang seja-
b. Sindu Galba, 2003, Budaya Tradisonal rah masyarakat Jawa serta sistem
Masyarakat Indramayu diterbitkanoleh perekonomiannya.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwi- i. Peter Burke, 2003, Sejarah dan Teori
sata, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Sosial, Jakarta: Yayasan Obor
Tradisonal Bandung. Buku ini Indonesia. Di dalamnya menyajikan
menceritakan tentang aspek-aspek teori-teori yang disertai contoh kehi-
budaya masyarakat Indramayu. dupan sehari-hari sangat membantu
c. Onghokham, 1989, Runtuhnya Hindia penulis dalam melakukan penelitian
290 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

ini. Belanda mencoba merebut Indramayu


j. Abdul Djamil, 2001, Perlawanan Kiai kembali namun tidak berhasil, begitupun
Desa K.H. Ahmad Rifa’i Kalisalak, daerah Subang. Pada Tanggal 7 Maret
Yogyakarta: LKIS. Di dalam buku ini 1942 pemerintah Belanda diwakili oleh
menceritakan perlawanan kiai desa Gubernur Jendral Carda Van Starkenborg
untuk bersikap antikolonial Belanda dan Jendral Ter Poorten menandatangani
dengan melakukan ajaran-ajaran ber- penyerahan tanpa syarat kepada Jepang.
basis keislaman sebagai ideologi untuk Sejak itu wilayah Indramayu resmi
melawan penindasan di tanah air. menjadi wilayah kekuasaan Jepang. 1
k. Ajid Thohir, 2002, Gerakan Politik Rakyat bergembira di mana-mana
Kuam Tarekat, Pustaka Hidayah, tentara Jepang disambut seperti pahlawan,
Bandung. Buku ini mengulas perla- walaupun dengan bahasa isarat saja, karena
wanan masyarakat golongan petani satu sama lain tidak memahami bahasanya.
dan kaum tarekat, perkembangan dan Akibat dari bahasa isyarat itu, sering
penyebarannya, termasuk gerakan terjadi peristiwa yang sangat menggelikan.
politiknya di Pulau Jawa. Pada suatu hari ada seorang tentara Jepang
yang bertanya kepada penduduk
Penulis melakukan kritik sumber
Indramayu dengan bahasa isyarat. Si
terhadap semua sumber tertulis baik
Jepang mengibas-ibaskan kedua tangannya
dokumentasi, koran dan buku. Penulis juga
ke atas dan ke bawah, kemudian tangannya
melakukan wawancara dengan saksi mata
yang sebelah kanan meraba pantatnya,
yang masih hidup sebagai narasumber,
sesudah itu mengepalkan tangannya sambil
walaupun usia nara sumber sudah berumur
menunjukan kepada penduduk Indramayu
di atas 80 tahun namun ingatannya masih
yang ditanya. Orang yang ditanya
sangat tajam, ketika menjelaskan tentang
menyangka bahwa tentara Jepang ini ingin
masa pendudukan Jepang di Indramayu.
buang air besar, maka tanpa basa basi ia
Tahap interpretasi merupakan rangkaian
mengajak tentara Jepang ke belakang dan
penelitian yang tak terpisahkan untuk
dibawanya ke WC. Setibanya di WC
mengisahkan protes sosial petani di
Tentara Jepang marah bukan main, karena
Indramayu zaman Jepang, dengan menulis-
disangka orang yang ditanya mempermain-
kannya kembali (historiografi) penulis
kan dirinya. Kemudian sambil berteriak
mencoba merekonstruksi puzle peristiwa
bagero, orang yang ditanya itu dipukulnya.
sejarah yang terlupakan (Gottschalk,
Baru kemudian diketahui bahwa tentara
1995).
Jepang tersebut menanyakan telur ayam.2
Pada tanggal 3 Maret 1942 Jepang
C. HASIL DAN BAHASAN
sudah menginjakkan kakinya di Kota
1. Kedatangan Jepang di Indramayu
Indramayu. Hal ini bisa dilihat dengan
Tanggal 3 Maret 1942, Jepang
banyaknya serdadu Jepang di pendopo
mendarat di Eretan, Indramayu tepatnya di
Kabupaten. Jelas bahwa Indramayu sudah
Kampung Sumur Sereh. Sebenarnya
dikuasai oleh Jepang. Serdadu Jepang yang
pendaratan itu dilakukan pada tanggal 1
datang ke Pendopo Indramayu pada waktu
Maret 1942, akan tetapi karena komunikasi
itu apabila dilihat dari pangkatnya
antara Eretan Wetan dengan Indramayu
Kota terputus, berita pendaratan itu baru
sampai di Indramayu pada tanggal 3 Maret 1
Data tentang pendaratan Jepang
1942. Itu pun karena balatentara Jepang melalui Laut Eretan bisa di lihat melalui bundel
ada yang sudah sampai ke Kota koran Jawa baru tahun 1942 dan Tjahaja Asia
Indramayu. Sebagian besar dari mereka 1942.
2
bergerak menuju Kalijati. Pada tanggal 1 Thohir Veteran Indramayu (83)
Maret 1942 mereka telah menduduki pejuang zaman Jepang.Wawancara di Jalan
Kalijati, Subang. Beberapa kali tentara Juang 45, Indramayu, 05 Oktober 2010.
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 291

kebanyakan mereka berpangkat jendral, Kewedenan diganti “Gun” dan wedananya


siapa pun yang lewat di depannya harus disebut ”Gunco”. Kecamatan menjadi
memberi hormat, yang naik sepeda harus ”Son” dan camatnya disebut” Sonco”.
turun kemudian membungkuk menghor- Desa dinamakan “Ku” dan kadesnya
mat, tidak pilih bulu, sekalipun yang lewat disebut “Kunco.”(Kurosawa, 1993:471-
adalah Bupati. Siapa yang tidak menghor- 479).
mati, meskipun karena tidak mengerti pasti Ruang lingkup kehidupan masya-
dipukul atau diteriaki “bagero.” 3
rakat Indramayu semakin menyempit,
Suasana mulai berubah, rasa simpati rakyat Indramayu kekurangan sandang dan
sedikit demi sedikit mulai luntur, rakyat pangan. Di sepanjang jalan tampak
menjadi benci dan muak terhadap Jepang. pemandangan yang mengerikan, banyak
Indramayu seperti kota yang mati dan sepi. tulang kerangka yang bergelimpangan, dan
Semua penduduk lebih senang tinggal di masyarakat hanya memakai pakaian
rumah, karena lebih aman. Jepang mulai dengan karung goni, sebagai pakaian
menerapkan kebijakan yang menyengsa- sehari-hari. Selain hasil bumi sebanyak
rakan rakyat. Melakukan kerja paksa 200 gram untuk makan seorang sehari dan
(romusha), adanya penculikan anak gadis 20 kg untuk bibit per hektar, semua hasil
yang dijadikan budak seks tentara Jepang, bumi harus diserahakan kepada Jepang. 4
dan kewajiban serah padi setiap musim
panen sesuai dengan amanat Syuuchokan 3. Kerusuhan di Desa Kaplongan
yang memberlakukan kewajiban serah padi Kesengsaraan petani Indramayu
pada 1 April 2603 sampai 31 Maret 2604. semakin menjadi, ketika padi yang sudah
Inilah awal terjadinya benih-benih panen harus diserahkan pada Jepang,
kebencian rakyat Indramayu terhadap menimbulkan reaksi untuk melawan.Soal
Jepang. Mayoritas penduduk Indramayu padi adalah soal hidup mati. Diberikan
bermata pencaharian sebagai petani, berarti mati, ditahan sama juga mati.
sebagian yang lain adalah nelayan (Tjahaja Kebencian rakyat terhadap tentara Jepang
Asia, Rebo 12 Itigatu 2604, No.11 Tahoen sudah sampai puncaknya, rakyat
ke III). Indramayu karena mengalami kegelisahan
akhirnya memberontak terhadap kebijakan
2. Stuktur Pemerintahan Jepang Jepang, walaupun rakyat Indramayu tahu
Bupati Indramayu pada masa Jepang bahwa resiko melawan Jepang adalah
adalah Raden Muhamad Soediono, mati.Namun, karena tidak ada alternatif
memerintah Indramayu pada tahun 1933-
1944. Pada dasarnya struktur susunan 4
Jepang itu sangat licik sekali, mula-
pemerintahan Indramayu sama seperti mula mereka dianggap pahlawan oleh pribumi
pemerintahan pada masa Belanda perbe- karena bisa mengusir Belanda. Lambat laun
daannya terletak pada nama-nama wilayah mendekati para kiai dan mengangkat para
yang diubah. Kabupaten diganti dengan tokoh republik sebagai juru bicara program-
“Ken” dan bupatinya disebut “Kenco” program pemerintah Jepang, dari Romusha
(Kerja paksa), wajib militer, Momy Kyoosyuto
(serah padi). Rakyat tertipu dengan kebaikan
3
. Banyaknya salah tafsir terkait kendala Jepang, namun lambat laun tersadarkan oleh
bahasa menimbulkan miskomunikasi yang rasa senasib sebagai manusia terjajah, adanya
berkepanjangan, rakyatlah yang menjadi penindasan, kelaparan, pemerkosaan (budak
sasaran pukul, damprat, hajar bahkan teriakan seks), dan kekerasan yang tak kunjung henti.
tak wajar, ini sering terjadi bukan hanya rakyat Hal ini berdampak pada perlawanan rakyat.
miskin namun juga para pejabat pribumi juga Termasuk di Indramayu yang menentang
sering kena damprat tentara Jepang (Thohir pengumpulan padi secara paksa oleh pihak
Veteran Indramayu (83) pejuang zaman Jepang.(Wawancara dengan H. Eddie Soekardi
Jepang. Wawancara di Jalan Juang 45, (91) mantan tentara Republik Indonesia.
Indramayu, 05 Oktober 2010). Wawancara di Bandung, 07 September 2005).
292 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

lain, kalaupun harus mati mereka telah dan Desa Kedokanbunder. Semua pohon
berjihad melawan orang Jepang yang besar mereka tebang dan dilintangkan di
dianggap kafir. Dalam hal ini rakyat tengah jalan sebagai perintang.
menggembar-gemborkan semboyan ”ngla- Mereka beramai-ramai pergi ke
lu pace” (bahasa Indramayu) yang diarti- rumah Kiai Sulaiman di Desa Srengseng
kan sekali mereka jatuh tentu akan hancur. (terletak di sebelah selatan Desa
Jadi memang harus berhati-hati, salah Kaplongan, termasuk Wilayah Kecamatan
bertindak bisa berdampak buruk. 5 Kerangkeng). Kiai Sulaiman terkenal
Kegelisahan petani akibat serah sebagai orang sakti, untuk meminta doa
padi mulai meluap ketika musim panen serta jimat kekebalan. Pendek kata mereka
tiba, mula-mula di wilayah bagian sudah bertekad bulat untuk berjihad
Indramayu Timur terjadi ketegangan antara fisabilillah melawan orang kafir (Jepang)
petani dan para petugas pungut padi di tiap yang mau merampas harta milik
desa yang menjalar sampai tingkat Son masyarakat Desa Kaplongan. Malahan
(Kecamatan). Dari Desa Kaplongan yang iman mereka pun hendak dirampas pula,
terletak di wilayah perbatasan Cirebon karena saban-saban mereka disuruh
Indramayu, hingga ke Gunco bersujud ke arah kiblat yang berlawanan
Karangampel. dengan arah kiblat mereka.6
Pada Bulan Maret 1944 terjadi Perhitungan mereka tepat juga,
protes petani di Desa Kaplongan karena pagi-pagi benar dari jauh terdengar
(Karangampel), karena permasalahan sayup-sayup suara truk menderu yang kian
wajib serah padi. Tentara Jepang yang lama kian bertambah mendekati Desa
bermarkas di Cirebon ketika mendengar Kaplongan. Masyarakat Desa Kaplongan
berita tersebut langsung datang dengan segera bersiap-siap dengan segala macam
satu kompi truk melalui Desa senjata yang ada pada mereka seperti
Kedungbunder, ditambah satu truk polisi bambu runcing, golok, tombak dan keris,
bersenjata lengkap menuju Desa yang masing-masing sudah diberi jampi
Kaplongan. oleh Kiai Sulaiman. Dalam hal taktik
Desa Kaplongan sudah memper- bertempur sedikit-sedikit mereka ada
hitungkan kemungkinan yang akan terjadi. pengertian berkat latihan-latihan dalam
Semalaman tidak ada yang tidur, kaum barisan Sainendan dan Kaibodan. Penge-
perempuan dan anak-anak mereka tahuan itu sekarang ternyata ada juga
ungsikan ke tempat yang lebih aman. gunanya.
Pemuda-pemuda digerakkan untuk meng- Hingga pada suatu titik suara truk
gali jalan satu-satunya yang menghubung- tidak terdengar lagi suatu tanda truk itu
kan Desa Kaplongan dengan Karangampel telah berhenti dan pasukan musuh telah
turun dari truk, karena tidak bisa melalui
5 jalan yang digali. Mereka bersiap-siap
Ruh dan jasadi petani dari zaman
sambil menyerukan takbir tiga kali,
dahulu hingga sekarang tetap sama merawat
tanaman ciptaan Allah. Siapa yang menyatu
dengan alam ia akan aman berkehidupan. Bagi 6
petani menanam padi adalah keharusan, seperti Ada doa-doa khusus yang dibacakan
wajibnya shalat lima waktu. Padi adalah untuk melawan tentara Jepang dalam bentrok
sumber kehidupan maka harus dirawat dan fisik seperti berikut ini: Jumeneng Raja
dijaga bukan hanya untuk makanan pokok saja. Suleman/aja maning jalma manusa/yen ora
Manusia idealnya mencontoh ilmu padi sujud sinembah maring salira
semakin berisi semakin merunduk. ingsun/kapinayungan para senjata/nur putih
(Wawancaara dengan Nurtoyo, (89 tahun) cahaya herang/sukma masuk idepa wong
kordinator petani, Wawancara di Pawidean, 7 sebuana/pada sujud sinembah maring salira
Desember 2010. ingsun/ya ingsun si jannatullah, La ilaha
Ilallah Muhammadurasulullah (Cartiwan,
wawancara di Pawidean, 30 November 2010.)
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 293

menantikan segala kemungkinan yang yang makin menambah meluapnya amarah


terjadi. masyarakat Desa Kaplongan. Rakyat
Tentara Jepang sudah turun dari langsung berhambur memenuhi balai desa,
truk, tetapi mereka tidak berani polisi mengeluarkan pistolnya, susana
meneruskan perjalanannya menuju Desa menjadi ricuh. Manakala rakyat tahu
Kaplongan. Suasana di sekitar tempat itu bahwa peluru yang ada di polisi sudah
terasa sangat sepi dan mengerikan. habis, semua langsung menyerbu. Polisi
Agaknya pasukan Jepang merasa takut menjadi panik karena keadaan begitu
juga kalau-kalau dikeroyok rakyat. benar-benar membahayakan. Aparat polisi
Suasana yang sepi sunyi sekonyong- segera melarikan diri dari balai desa. Pak
konyong dipecahkan oleh suara letusan Camat sangat ketakutan, setelah tidak tahu
senapan mesin yang tak kunjung berhenti lagi apa yang harus diperbuat dalam
yang memuntahkan pelurunya. Rakyat menghadapi kemarahan rakyat Desa
Desa Kaplongan sendiri menyadari hal itu. Kaplongan, Pak Camat pun hendak lari
Sebenarnya hanya tekad mereka yang menuju warung Pak Dasman, yang
didukung penderitaan yang membuat letaknya tidak jauh dari balai desa. Tiba-
mereka menyambung nyawa. Pikir mereka tiba sepotong batu bata tepat mengenai
apa artinya hidup ini tanpa harkat sebagai kepala Pak Camat. Pak Camat langsung
manusia, sedang kalau nanti surga dan pingsan. Untung saja rakyat masih
bidadari telah menanti. Maka pertempuran menghargai H. Aksan agar jangan sampai
yang tidak seimbang segera terjadi, banyak membunuh dan mengeroyok Camat, sebab
korban berjatuhan dari kedua belah pihak. kalau tidak nyawa Pak Camat tidak akan
Tanggal 3 April 1944 datang ke tertolong.
Desa Kaplongan Camat Karangampel Aparat Polisi yang melarikan diri,
bernama Majanidasastra untuk mengurus tetap tidak bisa melepaskan diri dari
perkumpulan padi milik H. Aksan yang kepungan rakyat banyak, dihujani lempar-
tidak mau mengindahkan perintah pamong an batu sehingga terjatuh dan pingsan.
desanya. Berhubung Haji Aksan tetap saja Rakyat sudah merasa aman ketika pak Haji
menolak perintah menyerahkan padinya, Aksan sudah terlepas dari cengkeraman
Camat Karangampel memerintahkan polisi polisi, sehingga tidak jadi dibawa ke
untuk menangkapnya. pendopo Indramayu.
Haji Aksan diambil dari rumahnya Para korban yang kebanyakan polisi
oleh polisi untuk selanjutnya dibawa ke dibiarkan berguling di tanah, rakyat Desa
Balai desa dimana pak camat sudah Kaplongan segera bubar. Kemudian sore
menunggu. Akan tetapi rakyat Desa harinya, para korban pelemparan batu oleh
Kaplongan yang melihat pemimpinnya masa Desa Kaplongan akhirnya dibawa ke
ditangkap, dengan spontan berteriak-teriak, Karangampel. Dari pihak polisi hanya tiga
”jangan tangkap dia, dia orang baik, dia orang luka-luka sedangkan dari pihak
tidak bersalah.” rakyat Desa Kaplongan ada empat orang
Mendengar teriakan rakyat, polisi yang meninggal akibat ditembak aparat.
yang membawa Haji Aksan segera Mereka adalah: 1. Abu Hasan, 2. Tobur, 3.
melepaskan tembakan peringatan. Akan Abdul Kadir, 4. Khozin.
tetapi caci maki dari polisi itu membuat Pertempuran berlangsung kurang
rakyat menjadi gelap mata, rakyat Desa lebih dua jam, sebuah truk Jepang dihan-
Kaplongan pun pergi berbondong-bondong curkan rakyat. Tentara Jepang mengun-
ke balai desa. durkan diri ke Karangampel, dengan tujuan
Suasana di balai desa menjadi panik menghindari bentrok fisik yang kedua
seketika. Dalam suasana yang gawat kalinya sehingga korban tidak banyak
seperti itu, Pak Camat masih sempat berjatuhan. Untuk membuat keadaan aman
mengham-burkan kata-kata menghasut kembali Jepang mendatangkan Kiai Abbas
294 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

dari Pesantren Buntet Cirebon dan Kiai dilanjutkan ke Pendopo Indramayu.


Idris dari Karangampel dengan maksud Kemudian tiba giliran Kiai Sulaiman yang
meminta perundingan dengan rakyat. telah lanjut usia ditangkap pula oleh
Rombongan Kiai dikawal oleh tentara Jepang dan beliau dibawa ke Residen
Jepang dan aparat polisi dengan membawa Cirebon. Sebagian di eksekusi mati,
bendera putih, sebagai tanda meminta sebagian lagi dibebaskan kembali.
berdamai dan berunding. Rakyat Desa
Kaplongan menerima kedua tokoh kiai itu 4. Kerusuhan di Desa Cidempet
dengan rasa curiga, namun atas rasa Protes petani Desa Kaplongan telah
takdzim rakyat Desa Kaplongan menaruh mengobarkan semangat desa-desa lain di
hormat kepada para tokoh kiai yang Indramayu untuk melakukan perlawanan.
dibawa Jepang tersebut. Kemudian semua- Api perlawanan yang telah berkobar di
nya berkumpul di balai desa. Desa Kaplongan menjalar sampai ke
Kiai Abbas menjelaskan bahwa daerah sebelah barat Sungai Cimanuk,
bala tentara Nippon meminta berunding yaitu di Desa Cidempet, Kecamatan
dan perundingan itu akan dilaksanakan di Lohbener dan Desa Panyindangan Kulon
Karangampel (Kecamatan Kaplongan). yang masuk Son Sindang. Musim panen
Rakyat Desa Kaplongan bersedia tahun 1944 sudah dimulai. Tentara Jepang
mengirim wakilnya untuk berunding di segera melakukan inspeksi terhadap padi
Karangampel, akan tetapi rakyat Desa di seluruh wilayah Indramayu, tanpa
Kaplongan mengajukan syarat, bahwa menghiraukan persediaan makan rakyat
selama para pemimpin mereka melakukan dan ongkos penggarapan sawah rakyat.
perundingan di Karangampel, kedua tokoh Jepang dan pegawai pribumi yang digaji
ulama yang dibawa Jepang harus ditinggal Jepang berkeliling di tiap desa se-
di Kaplongan sebagai sandera. Akan tetapi Indramayu untuk mengambil padi. Hal ini
persoalan tidak selesai sampai itu saja, mengakibatkan kebencian rakyat terhadap
karena para tentara Jepang mengirim Jepang tidak bisa dibendung lagi, tepat
inteligennya ke Desa Kaplongan untuk pada tanggal 6 Mei 1944 meletuslah pem-
menyelidiki siapa saja para pelaku berontakan petani Desa Cidempet. Yang
pemberontakan. Sederetan nama-nama kemudian pemberontak merembet ke
tokoh penting di Desa Kaplongan telah semua desa di Indramayu, hingga
masuk daftar hitam tentara Jepang. Setelah mengakibatkan protes sosial terhadap
keadaan tenang satu demi satu para Jepang menentang pungutan padi.7
pemimpin pemberontakan ditangkap tanpa
7
sepengetahuan rakyat Desa Kaplongan. Masyarakat Indramayu pada umumnya
Mula-mula Kiai Sidik ditangkap, kemu- sangat cepat tersulut amarah, maklum karena
dian menyusul: daerah kita dekat dengan pantai kultur budaya
juga berbeda dengan masyarakat daerah lain.
1. H. Ali Peristiwa protes sosial zaman Jepang akibat
2. H. Aksan pemungutan padi secara paksa hingga berakibat
3. H. Abdul Gani protes sosial, itu salah satu contohnya. Namun
4. H. Maksum harus diingat bahwa protes sosial di Indramayu
5. H. Hanan yang masih hangat dibincangkan adalah Protes
6. H. Nurjaman relokasi peternakan babi di Desa Parean Girang
Kandanghaur tahun 1995. Waktu dan
7. H. Zakaria
peritiwanya mungkin bisa berbeda tetapi corak
8. Sutawijaja peristiwanya hampir sama yaitu kerusuhan
9. Ki Pinah massa yang berakhir bentrok (Wawancara
10. Ki Karsa dengan KH. Jamali (87 tahun) adalah pengasuh
Para pemimpin pemberontakan Pondok Pesantren Syarief Hidayatullah
Kandanghaur (Wawancara di Karangsinom, 11
dibawa ke Karangampel untuk kemudian
November 2010).
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 295

Adapun desa yang melakukan protes Protes sosial masyarakat Cidempet


hingga berujung bentrok adalah sebagai dipelopori oleh tokoh-tokoh antara lain;
berikut: Haji Madrais dari Desa Cidempet, Haji
Dulkarim dari Desa Panyindangan Kidul,
I. Kecamatan Lohbener meliputi: Sura dari Desa Sindang, Karsina dari Desa
Desa Cidempet, Desa Arahan Sliyeg, dan Tasiah dari Desa Pranggong.9
Kidul, Desa Arahan Lor, Desa Meraka itulah yang memimpin
Pranggong, Desa Sukasari ratusan bahkan ribuan rakyat dari desa-
II. Kecamatan Sindang, meliputi: desa di Kecamatan Lohbener, Sindang dan
Desa Panyindangan Kulon, Desa Losarang dan daerah-daerah lain yang
Lamaran Tarung, Desa masih wilayah Indramayu untuk turus
Panyingkiran Kulon, Desa membantu secara kelompok atas nama
Panyingkiran Kidul, Desa solidaritas iman Islam. Kemarahan rakyat
Cangkring, Desa Centigi Wetan, Indramayu telah membakar semangat
Desa Centigi Kulon. untuk melawan kebijakan serah padi yang
III. Kecamatan Losarang, diberlakukan oleh pemerintahan Jepang.
meliputi:Desa Cemara, Desa Peristiwa protes sosial yang
Sekirar Cikedung. berujung bentrok fisik sudah dimulai
IV. Kecamatan Sliyeg, meliputi:Desa ketika musim panen tiba. Petani sudah siap
Tugu, Desa Gadingan, Desa dengan golok, parang, bambu runcing,
Sliyeg, Jalaksana. tombak, keris dan sebagainya untuk
V. Kecamatan Kertasmaya, meliputi: melawan tentara Jepang yang berani
Desa Babadan Tenajar, Desa mengusik padinya. Di Desa Kiajaran
Bolon, Desa Jambe, Desa Kliwed. Kulon terjadi pemilihan Kuwu (Kepala
VI. Kecamatan Anjatan, meliputi:Desa Desa), Camat Lohbener ikut menghadiri
Anajatan, Desa Bugis, Desa pemilihan Kuwu tersebut. Pak Camat
Salam Darma. sengaja datang ke Desa Kiajaran Kulon
karena desa itu masih masuk ke dalam
Latar belakang protes sosial petani
wilayah Lohbener pada waktu itu dan
di Desa Cidempet sama seperti yang terjadi
berniat juga setelah pemilihan selesai, Pak
di Desa Kaplongan, yaitu soal kewajiban
Camat akan datang ke Desa Cidempet
serah padi atau lebih cocok dengan sebutan
untuk mengurus pengangkutan padi.
perampasan padi oleh tentara Jepang. Padi
Petani dari beberapa desa dan
oleh masyarakat Indramayu melambang-
kecamatan di Indramayu sudah berkumpul
kan hal yang suci bahkan leluhur mereka
di Desa Cidempet untuk menyambut
telah mengajarkan bahwa padi harus dijaga
kedatangan Pak Camat yang sangat tidak
karena melambangkan Dewi Sri, karena itu
disukai rakyat karena mendukung Jepang.
posisi padi dianggap kramat dan tidak
boleh diperlakukan secara semena-mena.8 9
Apabila dicermati bersama setiap
peristiwa yang melahirkan perlawanan sosial
8
Bagi kaum petani, padi itu dianggap rata-rata dimunculkan dari para tokoh ulama
yang terpandang, kasus pemberontakan petani
sesuatu yang kramat, karena sumber
Banten, dan gerakan politik kaum tarekat
penghidupan. Bahkan digambarkan bahwa padi
adalah salah satu contoh yang bisa dianalisa,
adalah wujud lain dari Dewi Sri yang
begitupun protes sosial para petani di
merupakan titipan Syangyang Maningmaya
Indramayu, walaupun semua petani penggarap
Batara Guru. Mengganggu padi adalah
dan pemilik tanah garapan yang melakukan
mengganggu petani. Jangan mengganggu kalau
protes namun tetap komando gerakan protes
tidak mau terusik. Rasijan, (89 tahun) Warga
digawangi oleh tokoh-tokoh kharismatik yang
Desa Pawidean, saksi sejarah pada masa
berlatar agama. Lihat Buku Sartono
Pendudukan Jepang. Wawancara di Pawidean,
Kartodirdjo, Pemberontakan Petani Banten;
05 November 2010.
dan Ajid Thohir,Gerakan politik kaum tarekat.
296 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

Akan tetapi pada hari itu juga Camat Jepang dari Keresidenan Cirebon (kecuali
Sidang yang dikawal oleh aparat polisi dan peta), juga didatangkan bala bantuan dari
tentara Jepang datang ke Desa Cidempet Pekalongan.Sementara itu pemberontakan
untuk mengangkut padi. Rakyat yang rakyat Indramayu terus berkecamuk di
sudah berkumpul segera menyerbu mana-mana.
rombongan Camat Sindang. Suasa tegang meliputi semua tempat
Dua orang polisi dan tiga serdadu di mana-mana di jalan raja dan di lorong-
Jepang mati terbunuh dan dicincang oleh lorong dalam Kota Indramayu tampak
rakyat. Adapun Pak Camat Sindang sunyi. Jarang sekali orang-orang keluar
(Ahsan) dan pengawalnya Ketib Habib rumah kecuali kalau sangat perlu. Yang
Ahmad terus dikejar oleh rakyat karena ada di jalan raya adalah serdadu tentara
sempat melarikan diri. Ketib Ahmad Jepang yang hilir mudik melakukan patroli
dibiarkan lolos, karena rakyat fokus untuk dengan senjata lengkap. Alun-alun
mengejar Pak Camat Sindang (Ahsan). Kabupaten penuh dengan orang-orang
Camat lari kerumah penduduk yang yang ditangkap di berbagai tempat.
kebetulan pintunya terbuka, massa terus Kecamatan Kertasmaya yang mulai
mengejar seperti menangkap maling ayam. bergolak mulai diserbu. Seorang ulama
Camat lari dan bersembunyi di kolong terkemuka dari Desa Tenajar bernama Kiai
sebuah bale-bale bambu. Rakyat yang Muchtar ditangkap karena orang banyak
sudah keranjingan setan terus mengejar beramai-ramai datang untuk meminta
dan masuk mencari camat yang sedang azimat dan air atau apa saja yang dianggap
sembunyi. mempunyai kekuatan ghaib dan daya tahan
Seperti memburu tikus, rakyat terhadap tentara Jepang.
menusuk dan mencabik-cabik tubuh camat Kiai Mukhtar yang ditangkap segera
dengan bambu runcing dan parang diserahkan kepada kempetai. Setiap hari
sehingga Camat Sindang meninggal dan dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore dijemur
makamnya bisa dilihat di Desa Cidempet di atas tangga yang tingginya lebih kurang
sekarang. Pada hari yang sama di Desa 5 meter di depan kantor kempetai
Centigi Kulon, kepala desa dan juru tulis (Sekarang Kantor Kewedenan Indramayu).
serta tentara Jepang mati dibunuh oleh Setiap Malam Kiai Muktar direndam di
rakyat. Adapun Camat Lohbener bernasib dalam drum berisi air, kukunya habis
baik, setelah pemilihan kuwu di Desa dicabuti tentara Jepang dengan tang.
Kiajaran Kulon, buru-buru pak camat (berita ini didapat dari salah satu mantan
menutup acara dan segera pulang ke polisi yang bertugas memberi makan Kiai
Lohbener. Muktar). Bagi Kiai Muktar mati adalah
Pemberontakan Desa Cidempet jalan terbaik untuk menghadapi
meluas hingga terjadi solidaritas masya- kedzaliman.10
rakat Indramayu di tiap desa untuk Beberapa hari lamanya tak seorang
melawan Jepang. Keberanian rakyat untuk pun dari para aparat pemerintah baik sipil
melawan penguasa adalah bukti bahwa maupun militer datang lagi ke Desa
petani Indramayu siap dengan segala Cidempet dan sekitarnya.Bahkan di semua
resiko yang akan diterima walau nyawa desa di pedalaman Kecamatan Lohbener
taruhannya. Setelah peristiwa Kaplongan dan Sindang. Kemudian, Jepang mengutus
dan Cidempet, kekacauan menjalar ke Haji Abdullah Fakih untuk melakukan
mana-mana, stabilitas keamanan menjadi negosiasi dan melihat kondisi dari dekat
terganggu. dengan rakyat Indramayu, Haji Abdullah
Berita tentang adanya pemberon- Fakih menanyakan kepada rakyat apa yang
takan rakyat di Desa Cidempet segera
tersiar ke mana-mana, baik di dalam
10
maupun di luar daerah Indramayu.Tentara Hasil wawancara dengan Rasijan,
19 November 2010.
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 297

mereka kehendaki. Dengan tipu Muslihat pemberontakan rakyat yang meletus secara
Jepang para pemimpin dapat ditangkap dan spontan, tidak mempunyai pemimpin yang
banyak sekali yang ditahan di sel tahanan terstruktur yang terdiri atas para kiai desa
pendopo Indramayu. dan petani penggarap. Para petani yang
Suasana di Indramayu terasa sangat menggalang protes sosial bukan seorang
sibuk. Beberapa tokoh dari Jakarta seperti ahli politik dan tidak pula diorganisir
Pak Soewirjo, Pak Soedirjo, Mr. secara baik dan teratur, tetapi semata-mata
Soemanang datang ke pendopo Indramayu hanya luapan amarah para petani karena
untuk berdialog dengan Bupati Indramayu padinya dirampas.
(Muhamad Soediono) dan pihak Jepang Apa yang ditulis adalah gambaran
(Anderson, B.R. O’G, 1966:1943-1945). nyata bahwa di Indramayu ternyata
Jepang memeroleh akal untuk memang benar-benar ada para pejuang
menipu rakyat dan para pemimpin yang pribumi yang mempertahankan setiap
belum tertangkap. Mereka menyebarkan jengkal tanah pertiwi. Walau jiwa dan raga
pamflet ke daerah-daerah di Kecamatan taruhannya. Ini menjadi catatan generasi
Indramayu yang isinya semua akan dijaga penerus untuk mewujudkan tanah air
dan dilindungi apabila menyerahkan diri makmur sejahtera.
ke Pendopo. Rakyat yang tidak merasa
curiga satu demi satu keluar dari D. PENUTUP
persembunyiannya dan pada waktu itu Zaman Jepang sebagai penanda
Jepang mengutus Haji Simizu (orang babak baru pemerintahan di Indonesia,
Jepang yang masuk Islam) mendekati para nyaris tidak banyak tersentuh secara utuh.
tokoh dan ulama di Indramayu yang Orang Jepang mempertontonkan
melakukan pemberontakan salah satunya kekejaman yang dahsyat terhadap warga
Haji Madrais. pribumi, memaksa anak gadis dijadikan
Peristiwa protes sosial yang meng- budak seks, menggalang kerja paksa
akibatkan stabilitas keamanan Indramayu (romusha), kewajiban tanam dan serah
yang labil mengharuskan Bupati padi yang mengakibatkan terjadinya
Indramayu Muhamad Soediono diberhenti- perlawanan masyarakat pribumi. Protes
kan karena dinilai Jepang tidak mampu sosial petani Indramayu adalah salahsatu
mengurus rakyatnya untuk tunduk patuh peristiwa penting, yang mencoba memotret
pada Jepang dan penggantinya adalah kembali perlawanan petani di Indramayu.
dokter ahli jiwa yaitu Murjani yang Dari analisis dan pemaparan di atas
didatangkan langsung dari Bandung. Tugas penulis memeroleh simpulan, bahwa protes
Bupati baru memang sangat berat untuk sosial petani akibat adanya kewajiban
menertibkan kembali keadaan daerah serah padi (Momi Kyoosyutu), bisa dicatat
Indramayu yang sedang bergejolak (Surat hal-hal penting:
Kabar Kan Po, No.49)
a. Bahwa Jepang untuk melegitimasi
Protes sosial Indramayu diakhiri
kekuasaannya melakukan kebijakan-
dengan banyaknya para kiai desa yang
kebijakan yang stategis, seperti pela-
ditangkap dan kemerdekaan negara
tihan militer, romusha dan wajib serah
Indonesia membuat Jepang angkat kaki
padi yang bertujuan menopang pangan
dari Indramayu.
tentara untuk menghadapi sekutu di
Dampak pasca peristiwa kerusuhan
perang Pasifik.
dari petani di Indramayu adalah rakyat
b. Petani Indramayu menolak adanya
Indramayu menjadi giat kembali bekerja
kewajiban serah padi terhadap pihak
dalam bidang pertanian karena hasil panen
Jepang karena padi menyangkut hajat
padi tidak lagi disetor pada pihak
hidup. Maka terjadilah protes sosial,
Jepang.Produksi mereka kini menunjukkan
atas kesewenangan Jepang yang me-
hasil lebih banyak. Perlu dicatat bahwa
nyengsarakan rakyat. Sifat dasar perla-
298 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

wanan petani benar-benar spontan. umumnya lebih diarahkan untuk kepen-


Perlawanan lebih bersifat tradisional, tingan penyelesaian konflik, bukan untuk
lokal, tidak terukur, berumur pendek mencari jawaban, mengapa konflik yang
seperti obor blarak. Bahkan tokoh sifatnya lokal tidak pernah berkembang
perlawanan sama sekali tidak memiliki menjadi besar. Pertanyaan ini penting
ilmu politik dan taktik strategi ber- untuk dikemukakan, mengingat logika
perang. Seperti oborblarak, cuma perjuangan mewujudkan reforma agrarian
meledak dalam tempo singkat, usai itu mensyaratkan adanya sebuah perlawanan
selesai. Prakarsa pemberontakan diam- massif dari petani terhadap stuktur
bil oleh para petani kaya yang kekuasaan penguasa atau penjajah.
memiliki tanah lebih dari 20 ha, dan Ketiga, organisasi petani yang
para kiai desa yang kharismatik serta berkembang di Indonesia dewasa ini
mempunyai pengaruh besar terhadap umumnya lahir atas dukungan organisasi
masyarakat Pantura. Pemimpin- non-pemerintah. Diletakkan dalam studi
pemimpin gerakan petani juga keba- gerakan sosial, gejala ini penting untuk
nyakan berasal dari golongan pendu- diperhatikan, mengingat organisasi non-
duk desa yang menduduki status sosial pemerintah memiliki peran dalam proses
terhormat. sosialisasi dan internalisasi strategi dan
c. Penyebab pemberontakan adalah model gerakan sosial Barat kepada
kemarahan petani atas kewajiban serah organisasi petani yang menjadi dam-
padi yang sangat memberatkan. pingannya.
Pemberontakan petani memperlihatkan Arti penting masalah ini adalah
persoalan penting yang dihadapi mengetahui sampai sejauh mana model
masyarakat pedesaan di bawah kekua- gerakan sosial yang dibawa oleh organisasi
saan Jepang. Namun pemberontakan non-pemerintah membawa dampak terha-
tersebut harus dilihat juga sebagai dap dinamika dan arah gerakan organisasi-
ungkapan keresahan yang lebih umum organisasi petani di Indonesia. Diletakkan
dari petani dalam suatu masyarakat dalam kerangka reforma agrarian, upaya
yang berubah secara cepat. ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan
d. Dampak adanya protes sosial petani apakah model dan strategi gerakan sosial
Indramayu terjadinya bentrok fisik yang disosialisasikan dan diinternali-
antara petani dan pihak Jepang. sasikan oleh organisasi non-pemerintah
Banyak sekali tentara Jepang yang terhadap orga-nisasi petani tersebut diarah-
mati, begitupun para petani yang kan untuk mendorong revolusi atau justru
dimotori oleh kiai desa banyak juga disadari maupun tidak merupakan kontra
yang mati terbunuh bahkan sebagaian revolusi.
dipenjara dan dihukum tembak oleh
Jepang.
Penelitian tentang perlawanan
petani dan konflik agraria selayaknya
diletakkan dalam kerangka studi gerakan
sosial.Ada beberapa pertimbangan yang
melandasi hal tersebut.
Pertama, sebagai suatu peristiwa
maupun gejala, konflik agrarian
merupakan produk dari gerakan sosial,
baik yang terorganisir secara formal
maupun tidak.
Kedua, penelitian yang mefokuskan
perhatian pada konflik agrarian pada
Protes Sosial Petani Indramayu..... (Wahyu Iryana) 299

DAFTAR SUMBER Sumanto, Aqib. 1995.


1. Buku Politik Islam Hindia Belanda. Jakarta:
LP3ES.
Anderson, B.R. O’G.1961.
Some Aspects of Indonesian Politics Suryanegara, Ahmad Mansyur. 1995.
under the Japanese Occupation: 1944- Menemukan Sejarah: Wacana Perge-
1945. Ithaca: Cornell Modern Indonesia rakan Islam di Indonesia, Bandung:
Project. Mizan.
_____. 1966. _____.1995.
The Problem of Rice. StenographicNotes PETA: Pemberontakan di Cileunca
on the Fourth Section of the Politiek Pengalengan Bandung Selatan. Jakarta:
in Indonesië 1943-1953. Eindhoven: De Yayasan Wira Patria.
Pelgrim. Thohir, Ajid. 2002.
Burke, Peter. 2003. Gerakan Politik Kaum Tarekat.
Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Bandung: Pustaka Hidayah.
Yayasan Obor Indonesia.
2. Surat Kabar dan Majalah
Dhofier, Zamakhsari. 1982.
Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES. Surat Kabar Tjahaya, Kamis 6 Itigatu 2604
Djamil, Abdul. 2003. Surat Kabar Tjahaya, Tahun 1944-1945
Perlawanan Kiai Desa KH. Ahmad Surat Kabar Tjahaya, Rebo, 12 Itigatu 2604,
Rifa’i Kalisalak. Yogyakarta: LKIS. No. 11 Tahoen Ke III
Galba, Sindu. 2003 Surat Kabar Kan Po no 49.Tanggal 10 Agutus
Budaya Tradisional pada Masyarakjat 1944. Hlm. 34
Indramayu. Bandung: Balai Kajian
Sejarah dan Nilai Tradisional. Surat Kabar Kedaulatan Rakyat, Kamis Paing
6 Desember 1945
Gottsalk, Louis. 1995.
Mengerti Sejarah, terjemah Nugroho Surat Kabar Kedaulatan Rakyat, Senin Wage 3
Notosusanto. Jakarta: UI Press. Deember 1945
Harry J. Benda. 1985. Surat Kabar Kedaulatan Rakyat, Nomor 38
Bulan Sabit dan Matahari Terbit 1945
Islam Indonesia pada Masa
Surat Kabar SuaraRakyat Merdeka, Djakarta
Pendudukan Jepang. Jakarta:
20 Januari 1949.
Pustaka Jaya.
Kaigi, Sanyo.
January 8, 2605 Indonesia, 1, No.2, 3. Wawancara Narasumber
pp.77-123.
H. Eddie Soekardi (91) mantan tentara
Kurasawa, Aiko.1988. Republik Indonesia.Wawancara di
Pendudukan Jepang dan Perubahan Bandung, 07 September 2005.
Sosial: Penyerahan Padi Secara Paksa
Thohir Veteran Indramayu (83) pejuang zaman
dan Pemberontakan Petani di
Jepang. Wawancara di Jalan Juang 45,
Indramayu. Jakarta: Yayasan Obor
Indramayu, 05 Oktober 2010.
Indonesia.
K.H. Jamali (87 tahun) adalah pengasuh
Maliki, Zainuddin. 2000.
Pondok Pesantren Syarief Hidayatullah.
Agama Priyayi.Yogyakarta: Pustaka
Wawancara di Karangsinom, 11
Marwa.
November 2010.
Reid, Anthony. 1986.
Rasijan, (89 tahun) Warga Desa Pawidean,
The Japanese Experience in Indonesia.
saksi sejarah pada masa penjajahan
Selected Memoirs of 1942-1945.Athens:
Jepang.Wawancara di Pawidean, 05
Ohio University Centre for International
November 2010.
Studies. Yunani.
300 Patanjala Vol. 8 No. 3 September 2016: 285-300

Cartiwan, (91tahun) mantan Romusha,


wawancara di Krangkeng santri Kiai
Srengseng.Wawancara di Pawidean, 30
November 2010.
Nurtoyo, (89 tahun) kordinator petani,
Wawancara di Pawidean, 7 Desember
2010.

Anda mungkin juga menyukai