Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAHAN DARURAT REPUBLIK INDONESIA (PDRI) DI SUMATERA

BARAT TAHUN 1948 - 1949

Deden Usmaya, Wakidi dan Syaiful M


FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145
Phone (0721) 704 947, faximile (0721) 704 624
e-mail:Deden_usmaya@yahoo.com
HP. 085768846457

The purpose of this research is to know the implementation of the Emergency


Government of Republic Indonesia in the politic, defense and security side. The
method used in this research is the historical method. The results from this research
showed that during the Emergency Government of Republic Indonesia, the
executive, legislative, judicial and security defense led was by Sjafrudin
Prawiranegara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Pemerintahan Darurat


Republik Indonesia dalam bidang politik dan pertahanan keamanan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa selama Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, eksekutif,
legislatif, yudikatif dan pertahanan keamanan dipimpin oleh Sjafrudin
Prawiranegara.

Kata kunci : darurat, pemerintahan, pertahanan

PENDAHULUAN diantaranya adalah pembentukan Komite


Indonesia merdeka pada tanggal 17 Nasional Indonesia ( KNI ), dan Badan
Agustus 1945. Sebagai negara yang baru Keamanan Rakyat ( BKR ) ( Shodiq
merdeka tentunya memerlukan Mustafa, 2007 : 13). Dengan begitu bahwa
perlengkapan dan atribut kenegaraan. perlengkapan Negara sudah lengkap mulai
Dalam hal ini Indonesia terus berupaya dari Presiden, Wakil Presiden, KNI
memenuhi perlengkapan kenegaraan merupakan lembaga yang bertugas
yang dibutuhkan seperti Presiden,Wakil sebelum DPR/MPR terbentuk, serta
Presiden, Konstitusi, Dasar Negara dan adanya Badan Keamanan Rakyat yang
kelengkapan negara lainnya. Oleh karena merupakan cikal bakal lahirnya
itu pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia TantaraNasional Indonesia (TNI).
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Meskipun Indonesia telah secara
langsung mengadakan sidang yang resmi merdeka akan tetapi Belanda dan
pertama kali setelah Indonesia merdeka sekutu masih menganggap Indonesia
yang menghasilkan beberapa hal penting belum merdeka dan ingin menguasai
antara lain penetapan Sukarno sebagai kembali Indonesia. Tentara sekutu dan
Presiden dan Muhamad Hatta sebagai Belanda datang kembali ke Indonesia
Wakil Presiden serta penetapan UUD 1945 dengan alasan pemulihan keamanan.“
sebagai Konstitusi Negara (Shodiq Kedatangan tentara sekutu ini mendapat
Mustafa, 2007 : 10 ). Pada tanggal 22 reaksi keras dan penolakan dari bangsa
Agustus 1945 Panitia Persiapan Indonesia. Para pemuda dan pejuang
Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ) didaerah mengadakan perlawanan
mengadakan siding lanjutan yang perlawanan seperti di Jakarta, Bandung,
mengahasilkan beberapa keputusan Semarang, Surabaya, Bali dan beberapa
daerah lainnya ” ( Shodiq Mustafa, 2007 : Kota Bukit Tinggi dipilih sebagai
40 ). pusat dan ibukota Pemerintahan Darurat
Periode tahun 1945 – 1950 biasa Republik Indonesia ( PDRI ) karena telah
disebu tmasa Revolusi Nasional. Perang dipersiapkan pemerintah untuk dijadikan
dengan taktik gerilya digunakan oleh ibukota pemeritahan apabila terjadi
pejuang Indonesia dalam menghadapi serangan militer Belanda. Dengan begitu
Belanda. Selain perlawanan melalui dapat dikatakan bahwa pemerintah telah
peperangan, perlawanan juga dilakukan membuat antisipasi yang menduga bahwa
melalui perundingan dan diplomasi. Belanda akan melakukan Agresi Militer
Perundingan tersebut antara lain perjanjian Belanda II.
Linggarjati, Perjanjian Renville dan masih Pemimpin Republik yang di Jawa
banyak perundingan lainnya yang telah menduga kemungkinan Agresi
tujuannya adalah untuk mempertahankan Militer Belanda II dan telah membuat
kemerdekaan Indonesia. rencana menghadapi kemungkinan itu,
Perundingan demi perundingan telah pada bulan November 1948 Wakil
dilakukan, tetapi tidak pernah Presiden Muhamad Hatta mengajak Mr.
membuahkan hasil, Belanda selalu Sjafrudin Prawiranegara, Menteri
menghianati perjanjian yang telah Kemakmuran Republik Indonesia ke Bukit
disepakati. Seperti Perjanjian Linggarjati Tinggi dan ketika Muhamad Hatta kembali
yang dihianati dengan melakukan Agresi ke Yogyakarta, Mr. Sjafrudin
Militer Belanda I, kemudian Perjanjian Prawiranegara tetap tinggal untuk
Renville yang dihianati dengan melakukan mempersiapkan kemungkinan
Agresi Militer Belanda II. pembentukan sebuah Pemerintahan
Pada tahun 1948, Yogyakarta Darurat di Sumatera seandainya ibukota
merupakan ibukota negara Indonesia yang Republik di Jawa jatuh ke tangan Belanda
memiliki peran penting dalam (Audrey Kahin, 2005 : 211 ).
menjalankan roda pemerintahan, sehingga Dengan demikian roda pemerintahan
menjadi tujuan utama Agresi Militer terus berjalan walaupun hanya
Belanda II. Akibat Agresi Militer Belanda Pemerintahan Darurat. Selain itu juga
II Yogyakarta berhasil direbut dan perlawanan dengan senjata terus dilakukan
dikuasai oleh Belanda.Selain itu juga melalui strategi perang gerilya dengan
Belanda menahan dan mengasingkan memasuki hutan, gunung dan berpindah
tokoh nasional seperti Sukarno dan pindah tempat dari satu tempat ke tempat
Muhamad Hatta ( Anthony J.S Reid, 1996 lainnya yang dipimpin oleh Jenderal
: 263 ). Belanda merasa senang karena Sudirman. Pemerintahan Darurat Republik
telah menguasai ibukota negara dan telah Indonesia ( PDRI ) di Bukit Tinggi,
menangkap orang yang sangat Sumatera Barat pada awalnya akan
berpengaruh di Indonesia yaitu Presiden dipimpin oleh Muhamad Hatta dan tugas
Sukarno dan Wakil Presiden Muhamad Mr. Sjafrudin Prawiranegara ketika itu
Hatta, akan tetapi sebelum Belanda adalah hanya mempersiapkan dan setelah
menguasai Kota Yogyakarta dan dipersiapkan dengan baik, kemudian
menangkap Presiden Sukarno dan Wakil Muhamad Hatta akan berangkat ke Bukit
Presiden Muhamad Hatta, telah Tinggi. Pada Pertengahan bulan Desember
mengadakan rapat kabinet yang intinya 1948 Perdana Menteri Negara India,
adalah memberikan mandat kepada Jawarharlal Nehru mengirim sebuah
Mr.Sjafrudin Prawiranegara untuk segera pesawat untuk membawa Presiden
membentuk Pemerintahan Darurat Sukarno dan Wakil Presiden Muhamad
Republik Indonesia ( PDRI) di Sumatera Hatta ke luar Jawa, dalam perjalanan ke
Barat, dan kepada Mr. A.A Maramis di luar negeri pesawat itu singgah di Bukit
India apabila gagal dibentuk di Sumatera . Tinggi disini Muhamad Hatta akan tinggal
untuk mengepalai pemerintahan Darurat, 2. Kritik, yaitu menyelidiki apakah jejak-
sementara Sukarno terbang ke New Delhi jejak sejarah itu asli, baik isi maupun
(Audrey Kahin , 2005 : 211 ). bentuknya.
Sukarno dan Muhamad Hatta gagal 3. Interpretasi, yaitu setelah memperoleh
berangkat karena sebelum pesawat itu fakta yang diperlukan, maka kita harus
mendarat di Jawa, Belanda sudah merangkaikan fakta-fakta itu menjadi
melakukan Agresi Militer pada tanggal 19 keseluruhan yang masuk akal.
Desember 1948. Pemerintahan Darurat 4. Historiografi, yaitu merupakan kegiatan
Republik Indonesia memegang kendali penulisan dalam bentuk laporan hasil
pemerintahan selama 7 bulan yaitu dari 19 penelitian (Nugroho Notosusanto, 1984
Desember 1948 sampai 13 Juli 1949. : 36).
Meskipun Pemerintahan Darurat Republik Teknik pengumpulan data dalam
Indonesia( PDRI ) hanya bekerja selama 7 penelitian ini adalah teknik kepustakaan
bulan tetapi telah menyelamatkan dan teknik dokumentasi. Teknik
pemerintahan negara Indonesia dari kepustakaan, “ Teknik kepustakaan
kehancuran akibat terjadinya Agresi merupakan cara pengumpulan data dan
Militer Belanda II. informasi dengan bantuan bermacam-
macam material yang terdapat di ruang
METODE PENELITIAN kepustakaan misalnya Koran, majalah-
Keberhasilan suatu penelitian majalah, naskah, catatan-catatan, kisah
banyak dipengaruhi oleh pemakaian sejarah, dokumen dan sebagainya yang
metode, maka dari itu seorang peneliti relevan dengan penelitian”(Koentjaningrat,
harus dapat memilih metode yang tepat 1983 : 81).
dan sesuai.Adapun metode yang Dengan teknik kepustakaan, peneliti
digunakan dalam penelitian ini adalah berusaha mempelajari dan menelaah buku-
metode historis.dengan berusaha mencari buku untuk memperoleh data-data dan
gambaran menyeluruh tentang data, fakta informasi berupa teori-teori atau argument-
dan peristiwa yang sebenarnya mengenai argumen yang dikemukakan oleh para ahli
pelaksanaan Pemerintahan Darurat yang berkaitan dengan masalah-masalah
Republik Indonesia ( PDRI ) Di Bukit yang akan diteliti.
Tinggi Sumatera Barat Tahun 1948 – Teknik pengumpulan data berikutnya
1949. adalah teknik dokumentasi, teknik
Pengertian metode historis menurut dokumentasi adalah suatu teknik mencari
Nugroho Notosusanto adalah sekumpulan data-data mengenai hal-hal atau variabel
prinsip dan aturan yang sistematis yang yang berupa catatan, buku, transkrip, surat
digunakan untuk memberikan bantuan kabar, majalah, agenda dan sebagainya
secara efektif dalam mengumpulkan (Suharsimi Arikunto, 1986 : 188). Dalam
bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara penelitian ini, teknik dokumentasi
kritis dan kemudian menyajikan suatu digunakan untuk memperoleh data masa
sintesa daripada hasil-hasilnya (Nugroho lampau dan data masa sekarang, sebab
Notosusanto, 1984 : 10-11). Dengan bahan-bahan dokumentasi mempunyai arti
demikian dapat disimpulkan bahwa metodelogis yang sangat penting dalam
metode historis adalah suatu cara di dalam penelitian masyarakat yang mengambil
proses pengujian dan analisis data yang orientasi histories. Data-datanya berasal
sudah terkumpul untuk dijadikan bahan dari sumber-sumber informasi berupa
sejarah yang tertulis. buku-buku referensi, surat kabar atau
Adapun langkah-langkah dalam penulisan majalah dan foto-foto yang relevan.
historis yaitu : Setelah data penelitian diperoleh,
1. Heuristik, adalah proses mencari untuk maka langkah selanjutnya adalah
menemukan sumber-sumber sejarah. mengolah data dan menganalisis data
untuk diinterpretasikan dalam menjawab Tinggi rendahnya curah hujan di setiap
permasalahan penelitian yang telah daerah sangat bervariasi. Di Sumatera
diajukan. Karena penelitian ini adalah Barat sendiri curah hujannya relatif tinggi.
penelitian kualitatif, maka data yang Hampir seluruh wilayah Sumatera
terdapat dalam penelitian ini adalah data Barat dihuni oleh suku Minangkabau.
kualitatif. Dengan demikian teknik analisis Suku Minangkabau menganut garis
data yang digunakan dalam penelitian ini keturunan ibu atau Matrilineal. Matrilineal
adalah teknik analisis data kualitatif. adalah prinsip menghitung hubungan
Dalam sebuah penelitian, analisis data keturunan hanya melalui para kerabat
merupakan hal yang sangat penting karena wanita. Dalam masyarakat Minangkabau
data yang sudah diperoleh akan lebih tidak ada golongan yang menumpang.
memiliki arti bila telah dianalisis. Menurut Kedudukan mereka adalah sama rata dan
Hadari Nawawi, analisis data kualitatif bersama sama dalam suatu badan
merupakan bentuk penelitian yang bersifat persekutuan teritorial. Persekutuan
atau memiliki karakteristik bahwa datanya teritorial sering disebut juga Nagari. Setiap
dinyatakan dalam keadaan yang nagari memiliki wilayah sendiri dengan
sewajarnya dan sebagaimana adanya. batas batas geografis yang jelas dan
(Hadari Nawawi, 1993 : 174). mempunyai balai adat nagari, masjid, jalan
raya, tepian tempat mandi, dan alun - alun.
Stratifikasi sosial dalam masyarakat
HASIL DAN PEMBAHASAN Minangkabau tidak dapat digambarkan
Propinsi Sumatera Barat terletak di secara umum dan menyeluruh, karena
Pantai Barat pulau Sumatera.Luas nya pada kenyataannya stratifikasi sosial itu
kurang lebih 4.229.730 m2. Ibukota hanya berlaku dalam kesatuan sebuah
Provinsi Sumatera Barat adalah Padang. Nagari tertentu saja.
Batas batas Propinsi Sumatera Barat Pada awal perkembangan
adalah sebagai berikut : pemerintahan di Sumatera, Sumatera Barat
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi merupakan wilayah yang berada di
Sumatera Utara Propinsi Sumatera Tengah. Setelah
Sebelah Selatan berbatasan dengan adanya pengakuan kedaulatan oleh
Provinsi Bengkulu Belanda pada tahun 1949 Propinsi
Sebelah Barat berbatasan dengan Sumatera dimekarkan menjadi tiga
Samudera Indonesia Propinsi, yaitu Propinsi Sumatera Tengah,
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi
Jambi dan Riau ( Depdikbud, 1998:11). Sumatera Selatan. Setelah adanya
Secara geografis Sumatera Barat pemekaran tersebut keresidenan Sumatera
merupakan dataran tinggi dengan beberapa Barat, Jambi dan Riau ikut kedalam
gunung berapinya yang masih aktif. Provinsi Sumatera Tengah. Ibukota
Daerah pegunungan itu sendiri merupakan Propinsi Sumatera Tengah adalah Bukit
rangkaian dari pegunungan Bukit Barisan. Tinggi ( Depdikbud, 1998 :28 ). Secara
Beberapa gunung yang terdapat di Administratif wilayah keresidenan
Sumatera Barat antara lain gunung Marapi, Sumatera Barat terdiri dari empat Afdeling
Singgalang, Sago, Talang dan Pasaman. ( Setingkat kabupaten ) dan dua
Sumatera Barat merupakan salah satu Staadsgemeente ( Kotamadya ) yaitu :
daerah yang dilalui garis Khatulistiwa, 1. Afdeling Zuil Benedenlanden
pada umumnya daerah yang dilalui garis 2. Afdeling Tanah Datar
Khatulistiwa adalah beriklim tropis. 3. Afdeling Lima Puluh Kota
Seperti umumnya daerah tropis, wilayah 4. Afdeling Solok
Indonesia hanya mengenal dua musim 5. Staadgemeente Padang
yaitu musim kemarau dan musim hujan. 6. Staadgemeente Fort de Kock
Setelah Indonesia merdeka terjadi tanggal 19 Desember 1948 jam 06.00 pagi
pemekaran Keresidenan, Sumatera Barat Belanda telah mulai serangan atas ibukota
berubah menjadi Provinsi Sumatera Barat Yogyakarta, jika ihtiar Mr. Sjafrudin
dengan ibukota Padang. Di Provinsi Prawiranegara untuk membentuk
Sumatera Barat terdapat delapan pemerintahan tidak berhasil kepada
Kabupaten dan Enam Kotamadya. saudara – saudara dikuasakan untuk
Adapun delapan Kabupaten tersebut membentuk exile pemerintahan di India.
adalah: Harap dalam hal ini berhubungan dengan
1. Kabupaten Tanah Datar Mr. Sjafrudin Prawiranegara di Sumatera.
2. Kabupaten Agam Jika hubungan tidak mungkin harap
3. Kabupaten Limapuluh Kota diambil tindakan – tindakan seperlunya.
4. Kabupaten Solok Sejak terjadinya Revolusi Nasional kota
5. Kabupaten Sawahlunto Sijunjung kota di Sumatera Barat sudah menjadi
6. Kebupaten Pasaman daerah yang mulai diawasi perkembangan
7. Kabupaten Padang Pariaman nya oleh pemerintah pusat di Jawa, hal ini
8. Kabupaten Pesisir Selatan terjadi karena daerah Sumatera sangat baik
Sementara enam Kotamadya nya adalah untuk menjalankan pemerintahan. “Setelah
sebagai berikut: terjadinya Agresi Militer Belanda I daerah
1. Kotamadya Padang kekuasaan Republik di Jawa menjadi
2. Kotamadya Bukit Tinggi semakin kecil dan pemerintahan Republik
3. Kotamadya Payakumbuh yang berkedudukan di Yogyakarta mulai
4. Kotamadya Solok melihat ke Sumatera sebagai daerah
5. Kotamadya Sawahlunto tempat mundur yang potensial seandainya
6. Kotamadya Padang Panjang Belanda berhasil menguasai pusat pusat
( Depdikbud, 1998 : 28 ). Republik di Jawa (Audrey Kahin, 2005 :
Pemerintahan Darurat Republik 192 ).
Indonesia ( PDRI ) dibentuk karena Sebelum terjadi Agresi Militer Belanda
mandat Presiden Sukarno yang diberikan II, pemerintah telah bersiap
kepada Mr. Sjafrudin Prawiranegara, untukmengahadapi kemungkinan
mandat tersebut adalah : terjadinya serangan militer dari
Kami Presiden Republik Indonesia Belanda.Pemimpin Republik di Jawa telah
memberitahukan bahwa pada hari minggu menduga kemungkinan Agresi Militer
tanggal 19 Desember 1948 jam 06.00 pagi Belanda II dan telah membuat rencana
Belanda telah mulai serangan atas ibukota menghadapi kemungkinan itu, pada bulan
Yogyakarta, jika dalam keadaan November 1948 Wakil Presiden,
pemerintah tidak dapat menjalankan Muhamad Hatta mengajak Menteri
kewajibannya lagi kami menguasakan Kemakmuran, Mr. Sjafrudin
kepada Mr. Sjafrudin Prawiranegara, Prawiranegara ke Bukit Tinggi. Dan ketika
Menteri Kemakmuran RI untuk Muhamad Hatta kembali ke Yogyakarta,
membentuk pemerintahan darurat di Mr. Sjafrudin Prawiranegara tetap tinggal
Sumatera. di Bukit Tinggi untuk mempersiapkan
Selain mandat kepada Mr. kemungkinan pembentukan sebuah
Sjafrudin Prawiranegara, mandat juga pemerintahan darurat di Sumatera
diberikan kepada Mr. A.A Maramis untuk seandainya ibukota Republik di Jawa jatuh
membentuk pemerintahan darurat di New ke tangan Belanda ( Audrey Kahin, 2005 :
Delhi apabila pemerintahan darurat gagal 211 ).
dibentuk di Sumatera. Mandat tersebut Pemerintahan Darurat Republik
adalah : Indonesia ( PDRI ) diumumkan secara
Kami Presiden Republik Indonesia resmi melalui radio milik Angkatan Udara
memberitahukan bahwa pada hari minggu Republik Indonesia ( AURI ).
Pemerintahan sendiri baru Pemerintah Darurat Republik Indonesia
terbentuk pada tanggal 19 Desember 1948 (PDRI). Kabinet pemerintahan darurat
dan secara resmi menjalankan diberi nama Kabinet Darurat.
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia Adapun susunan Kabinet Darurat adalah :
pada tanggal 22 Desember 1948. 1. Ketua : Mr.Sjafrudin Prawiranegara
Peresmian tersebut dilaksanakan di 2. Menteri Kehakiman : Susanto
Halaban dekat Kabupaten Payakumbuh. Tirtoprojo
Pembentukan Pemerintahan Darurat baru 3. Menteri Luar Negeri : AA Maramis
dapat diumumkan ke seluruh penjuru tanah 4. Menteri Keuangan : Lukman Hakim
air pada tanggal 23 Desember 1948 5. Menteri Kesehatan : Sukiman
melalui radio Tamimi di Halaban yang 6. Menteri Kemakmuran : Ij Kasimo
tersambung dengan radio AURI yang ada 7. Menteri Agama : Masjkur
di Jawa maupun daerah daerah lainnya 8. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
( Depdikbud, 1998 : 56 ). Teuku Muhamad Hassan
Mr.Sjafrudin Prawiranegara segera 9. Menteri Perhubungan : Indratjahja (
menyusun strategi untuk menghadapi Fidelara, 2010 : 30 ).
serangan Belanda dan yakin bahwa pada Kemudian ditunjuk pejabat Militer yaitu :
saat itu pemimpin pemimpin Republik 1. Letnan Jenderal Sudirman, Panglima
yang ada di Jawa telah ditahan Belanda. Besar Angkatan Perang RI.
Maka terbentuklah Pemerintahan Darurat 2. Kolonel Abdul Haris Nasution,
Republik Indonesia ( PDRI ). Setelah Panglima Tentara & Teritorium Jawa.
dibentuk secara resmi pada tanggal 22 3. Kolonel R. Hidajat Martaatmadja,
Desember 1948 Mr.Sjafrudin Panglima Tentara & Teritorium
Prawiranegara kemudian menunjuk Sumatera.
beberapa orang untuk dijadikan Menteri. 4. Kolonel Mohammad Nazir, Kepala Staf
Pada tanggal 22 Desember 1948 Angkatan Laut.
Sjafrudin Prawiranegara mengumumkan 5. Komodor Udara Hubertus Suyono,
berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Kepala Staf Angkatan Udara.
Indonesia ( PDRI ), Mr. Sjafrudin 6. Komisaris Besar Polisi Umar Said,
Prawiranegara sendiri sebagai Ketua, Kepala Kepolisian Negara.
Gubernur Sumatera Mr.Tengku Muhamad Berkaitan dengan Pelaksanaan
Hasan sebagai wakil ketua dan Mr.Rasyid Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
sebagai Menteri Keamanan. Kabinet dalam bidang politik maka tidak terlepas
mengangkat panglima Angkatan Darat, dari kegiatan dan penyelenggaraan
Laut dan Udara kemudian menunjuk pemerintahan. Mr.Sjafrudin Prawiranegara
perwakilan Republik Indonesia di India menjalankan Pemerintahan Darurat
Mr. A.A Maramis sebagai menteri luar Republik Indonesia ( PDRI ) dengan cara
negeri dan menugaskannya agar membawa diam diam dan berpindah pindah dari satu
masalah Indonesia ke PBB, dan menunjuk tempat ke tempat lainnya, hal ini dilakukan
perwakilan PDRI di Jawa di bawah untuk menghindari serangan pasukan
pimpinan Sukiman, Kasimo dan militer Belanda. Dengan adanya PDRI
Mr.Susanto semuanya itu adalah menteri perjuangan gerilya dan perjuangan politik
dalam kabinet Hatta yang luput dari tetap bisa dilaksanakan, karena PDRI
penangkapan Belanda ketika mereka menjadi pemersatu dari semua perjuangan
menyerang Yogyakarta ( Audrey Kahin, yang dilakukan.
2005 : 213 ). PDRI memainkan peranan penting
Setelah berbicara jarak jauh, maka dan menjamin bahwa perjuangan
pada 31 Maret 1949 Mr. Sjafrudin melawan Belanda tetap dipimpin oleh
Prawiranegara mengumumkan pemerintahan yang sah yang diakui oleh
penyempurnaan susunan pimpinan kaum Republik di seluruh Nusantara.
PDRI merupakan simbol nasional dan pemimpin lain akan putus asa. Negara RI
faktor pemersatu khususnya pasukan tidak tergantung kepada Sukarno-Hatta,
gerilya yang terpencar diseluruh wilayah sekalipun kedua pemimpin itu sangat
Jawa dan Sumatera, karena pemerintahan berharga bagi kita. Kepada seluruh
Sjafrudin Prawiranegara diakui oleh Angkatan Perang Negara RI kami serukan:
pasukan Republik dibawah panglima besar Bertempurlah, gempurlah Belanda di mana
Sudirman ( Audrey Kahin, 2005 : 213 ). saja dan dengan apa saja mereka dapat
Tindakan yang dilakukan Mr. dibasmi. Jangan letakkan senjata,
Sjafrudin Prawiranegara mendapat menghentikan tembak-menembak kalau
sambutan dan dukungan dari masyarakat. belum ada perintah dari pemerintah yang
Apalagi setelah Pemerintahan Darurat di kami pimpin.
bawah pimpinan Mr. Sjafrudin Berdasarkan pidato tersebut dapat
Prawiranegara terus menerus mendatangi disimpulkan bahwa sebenarnya Belanda
desa - desa dan memberikan penerangan telah menyatakan bahwa pemerintahan
serta dorongan semangat kepada mereka, Indonesia sudah tidak ada karena Sukarno
penduduk desa pun membalas perhatian dan Muhamad Hatta telah ditangkap tetapi
pemimpinnya dengan mendukung terus anggapan Belanda tersebut ternyata salah
perjuangan dengan cara mereka antara lain karena Pemerintahan Indonesia masih ada
dengan memberikan makanan yang dipimpin oleh Mr.Sjafrudin
( Depdikbud, 1998 : 106 ). Prawiranegara, kemudian kepala
Kegiatan pemerintahan yang Pemerintahan Mr.Sjafrudin Prawiranegara
dilaksanakan Mr. Sjafrudin Prawiranegara juga memberikan instruksi kepada tentara
dan jajaran nya dengan melakukan agar tetap melakukan serangan terhadap
kegiatan pemerintahan secara berpindah Belanda. Di daerah - daerah yang
pindah dan kunjungan ke beberapa Nagari dikunjungi Mr. Sjafrudin Prawiranegara
di Sumatera Barat merupakan kegiatan dan Kolonel Hidayat seperti di Sumatera
politik yang dilakukan Pemerintah (PDRI) Barat, Tapanuli dan Aceh mereka dapat
dalam rangka memberikan dukungan moril memainkan peranan koordinasi dan
dan menunjukan kepada rakyat bahwa peranan Simbolis. “ Zaman gerilya yang
pemerintah selalu dekat dengan Rakyat. secara formal dibawah PDRI adalah saat
Rakyat akan lebih nyaman, aman dan terkaburnya segala batas, militer
terlindungi karena dekat dengan memegang jabatan sipil dan sipil menjadi
Pemerintah. Begitu juga dengan penguasa militer, menteri menteri saling
pemerintah dapat melihat keadaan rakyat mengisi jabatan dan kekaburan ini
dan mendengar langsung kemauan rakyat bukanlah anarki tetapi memikul tanggung
pada saat keadaan darurat ( perang ). jawab bersama demi cita cita bersama”
Pada tanggal 23 Desember 1948 ( Audrey Kahin, 2005 : 41 ).
Mr. Sjafrudin Prawiranegara Sementara itu untuk melakukan
menyampaikan pidato yang intinya adalah perhubungan dengan Pemerintahan di
mengecam tindakan pasukan Belanda yang Jawa , Mr.Sjafrudin Prawiranegara telah
telah menyerang Indonesia serta melakukan upaya dengan membentuk
menunjukan kepada Belanda bahwa komisariat Pemerintahan Darurat.
pemerintahan Indonesia masih tetap ada “Menteri menteri yang sisa, Mr. Susanto
dan memberikan semangat kepada Tentara Tirtoprodjo, Kasimo, dan K.H Masjkur
Nasional Indonesia agar tetap berjuang ditunjuk memimpin Komisariat
melawan Belanda. Tetapi kita Pemerintatahan Darurat bagi Jawa ketika
membuktikan bahwa perhitungan Belanda Mr.Sjafrudin pada akhirnya membuat
itu sama sekali meleset. Belanda mengira kontak dengan mereka pada bulan Mei
bahwa dengan ditawannya pemimpin- 1949, sementara itu mereka sendiri
pemimpin kita yang tertinggi, pemimpin- bertindak sebagai propagandis dan kadang
kadang sebagai penasihat bagi pihak Pertahanan dan perlawanan terhadap
tentara dan bukan sebagai pemimpin Belanda digerakkan dari pedalaman secara
( Anthony J.S Reid, 1996 : 267 ). gerilya, markas TNI pun diungsikan ke
Dalam menjalankan Pemerintahan pedalaman dan berpindah pindah bersaman
Mr.Sjafrudin Prawiranegara dan PDRI dengan pemerintah
Jajarannya memiliki sebuah alat Militernya.Pemerintah Militer untuk
komunikasi yang dapat terhubung satu daerah Sumatera Barat ditetapkan pada
dengan yang lainnya. Diperlengkapi tenggal 2 Januari 1948 dan sebagai
dengan sebuah Transmiter Radio yang Gubernur Militernya adalah Mr. Muhamad
kuat, pemerintahan Sjafrudin mengadakan Rasyid kemudian sebagai pertimbangan
hubungan dengan Singapura dan secara mengapa Sumatera Barat dijadikan daerah
berangsur angsur juga dengan beberapa militer dikemukakan karena kita dalam
pusat gerilya di Jawa ( Anthoni J.S Reid, keadaan perang sehingga berada dalam
1996 : 267 ). keadaan perang sehingga untuk menjamin
Hal tersebut tidak terlepas dari peran efektifitas perjuangan pemimpin dapat
AURI , Dalam menjalankan kegiatan mengambil keputusan dengan cepat dan
Pemerintahan dan hubungan dengan tegas terutama mengenai pertahanan
beberapa daerah Pemerintahan Darurat (Sardjono dan GH Marsadji, 1982 : 82).
Republik Indonesia banyak dibantu oleh Pemerintahan Darurat Republik
Angkatan Udara Republik Indonesia. Indonesia ( PDRI ) telah membentuk
Peran AURI ketika itu adalah membantu program kerja dalam bidang pertahanan
Sjafrudin Prawiranegara dalam keamanan. Program kerja dalam bidang
berkomunikasi melalui radio karena AURI pertahanan keamanan ini adalah sebuah
telah menyediakan radio yang usaha untuk melawan dan menanggulangi
dipersiapkan dengan baik yang dapat serangan pasukan Belanda.
berhubungan dengan beberapa daerah Program kerja dalam bidang pertahanan
lainnya. Kepala Staf AURI Komodor H. keamanan antara lain :
Soejono memerintahkan penyelamatan dua 1. Pembentukan Daerah Sub Komando A
Stasiun Radio PHB AURI dengan Daerah Sub Komando A meliputi
membawanya ke Halaban ,Payakumbuh wilayah Padang Pariaman. Pasukan
Selatan dan Piobang, Stasiun Radio TNI yang beroperasi di daerah Padang
tersebut adalah Stasiun Radio di bawah Pariaman adalah Kompi Bakapak
Opsir Udara III Luhukay dan Stasiun yang dipimpin oleh Muhamad Noer,
Radio di bawah Opsir Udara III M.S. Kompi Bakipek yang dipimpin oleh
Tamimi, artinya dalam melaksanakan Zaidin Bahry, Kompi Yager dibawah
Pemerintahan, Mr.Sjafrudin Prawiranegara pimpinan Yusuf Siraj, ALRI , BPNK
dilakukan dengan hubungan jarak jauh ( Depdikbud, 1998 : 90 ).
serta dengan cara berpindah pindah. Mr. 2. Pembentukan Daerah Sub Komando B
T.M Hasan yang menjabat sebagai Wakil Daerah Sub Komando B meliputi
Ketua PDRI, merangkap Menteri Dalam wilayah Solok Utara, Solok Selatan,
Negeri, Agama, Pendidikan dan Sawah Lunto, dan Alahan Panjang.
Kebudayaan, menuturkannya bahwa Seperti di Daerah Sub Komando A ,
rombongan mereka kerap tidur di hutan Sub Komando B juga dibagi atas
belukar, di pinggir sungai Batanghari, dan beberapa pasukan dan Operasi
sangat kekurangan bahan makanan. Gerilya. Solok Utara menjadi
Mereka pun harus menggotong radio dan tanggung jawab pasukan Letda
berbagai perlengkapan lain. Kondisi PDRI Bachtiar yang terdiri atas pasukan
yang selalu bergerilya keluar masuk hutan Rabain, Pasukan Nawi dan Pasukan
itu diejek radio Belanda sebagai Rosmen. Solok Selatan menjadi
Pemerintah Dalam Rimba Indonesia. tanggung jawab Letda Yusuf Usman
dan Letda Idris. Sawah Lunto menjadi dan dukungan dari rakyat. Dalam
daerah Operasi Gerilya pasukan yang Pertahanan Rakyat Semesta
dipimpin Letnan Syofyan Tamala. melibatkan seluruh pasukan TNI
Alahan Panjang komandan nya adalah sebagai kekuatan utama dan Rakyat
Lettu Arief Amin ( Depdikbud, 1998 : sebagai kekuatan pendukung.
91 ).Dengan pembagian pasukan yang 5. Pembentukan Basis Gerilya
merata di setiap daerah operasi gerilya Perang Gerilya yang dilaksanakan di
akan mempersempit pergerakan Sumatera Barat tidak terlepas dari
pasukan Belanda yang berada di peranan Desa atau Nagari. Pasukan
wilayah Solok, Sawah Lunto dan Keamanan setingkat Desa disebut
Alahan Panjang. dengan Badan Pengawal Nagari dan
3. Pembentukan Daerah Sub Komando C Kota ( BPNK ) dan Pasukan Mobil
Daerah Sub Komando C dibagi atas Teras ( PMT ) yang merupakan
tiga sektor pasukan elit yang direkrut dari BPNK
Sektor pertempuran Kerinci dibawah yang berada dibawah komando wali
pimpinan Letda Murady, Sektor nagari dan camat ( Depdikbud, 1998 :
pertempuran Inderapura dibawah 104 ). Dengan demikian terjadilah
pimpinan Letda Imran, Sektor pemerataan persebaran pasukan TNI
pertempuran Painan dibawah diseluruh Desa atau Nagari. Sebagai
pimpinan Lettu Mugni Zein akibatnya medan pertempuran TNI
( Depdikbud, 1998 : 93 ). meluas ke seluruh daerah di Sumatera
Daerah sub komando C merupakan Barat. Desa atau Nagari dijadikan
daerah sub komando yang memiliki sebagai Basis Gerilya karena
daerah operasi gerilya paling sedikit dukungan masyarakat desa kepada
dibandingkan daerah sub komando A Pasukan Republik yang sangat baik
dan daerah sub komando B. Daerah serta kondisi daerah yang sangat sulit
Sub Komando C juga adalah Daerah ditembus oleh Pasukan Belanda.
Sub Komando terakhir yang dibentuk. Partisipasi Petani di pedesaan dalam
4. Mengatur Pertahanan Rakyat Semesta membiayai perjuangan ini tercermin
Pertahanan Rakyat Semesta dalam kesepakatan mereka untuk
merupakan pertahanan yang memberikan iuran perang.
diselenggarakan oleh Komando satuan Pemungutan tersebut dilakukan oleh
dari tingkat paling bawah yang satu penitia Nagari. Rakyat merasa
bekerja bersama Rakyat.Yang aktif telah membantu kerabatnya yang
bertindak adalah para Komandan berjuang demi kemerdekaan mereka
Brigade dan Komandan Resimen rela memberikan semua kebutuhan
yang berkoordinasi dan mengawasi untuk perang demi Revolusi. Pada
mereka, kemudian yang lebih penting umumnya TNI melakukan serangan
lagi adalah menyelenggarakan serangan Gerilya pada malam hari dan
perhubungan satu sama lain, Panglima ditunjukan langsung terhadap pos pos
Gubernur dan Gubernur Militer Belanda, pada siang hari pasukan
dengan Gubernur Sipil merancang Belanda selalu mengadakan patroli
rencana untuk fase fase selanjutnya disaat itu pasukan TNI bersembunyi di
sambil memelihara semangat bawahan tempat tempat tertentu ( Nagari ) atau
dan rakyat umum nya ( A.H Nasution, kembali sebagai rakyat biasa yang
1979 : 274 ). Pembentukan pertahanan melakukan pekerjaan sehari hari
rakyat semesta tersebut merupakan ( Depdikbud, 1998 : 105 ).
langkah yang sangat baik, mengingat Pembentukan basis gerilya
bahwa dalam perang menghadapi dilaksanakan di desa karena untuk
Belanda harus memerlukan bantuan mempersulit gerak pasukan Belanda
dalam melakukan serangan dan lebih menjadi anggota laskar partai harus masuk
mendekatkan antara rakyat dengan badan ini, disitu mereka akan memperoleh
pejuang. latihan militer dari opsir tentara reguler,
6. Pembentukan Jaringan Pertahanan BPNK menjadi tempat berkumpulnya
Logistik pemuda yang diberhentikan dari tentara
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dapat memainkan peranan aktif dalam
Tentara Nasional Indonesia ketika mempersiapkan pertahanan setempat
melaksanakan gerilya maka mereka ( Audrey Kahin, 2005 : 223 ).
dibentuklah pertahanan logistik yang Tugas utama Badan Pengamanan Nagari
bertugas menyediakan bahan makanan dan Kota adalah untuk menjaga keamaan
dan keperluan perang lainnya. Nagari, siap menghadapi serangan
Pasukan TNI yang tercerai berai Belanda, mengatur pemuda
banyak dibantu oleh BPNK yang mengumpulkan dan membawa perbekalan
membuat pertahanan yang kuat di untuk tentara dan menyelidiki musuh dari
nagari nagari, untuk memperkuat dalam dan luar kota. BPNK tidak hanya
pertahanan keamanan di pedalaman bertindak sebagai barisan keamanan
disamping didirikan dapur dapur karena juga mempunyai unsur jaringan
umum, alim ulama, cerdik pandai dan komunikasi diseluruh wilayah. Pada saat
penghulu yang merupakan tindak pasukan TNI dan Rakyat berjuang
lanjut instruksi Gubernur Militer melawan Belanda, Belanda ternyata
Sumatera Barat dipergunakan untuk mengalami ketidak sanggupan dalam
membiayai perang ( Depdikbud, 1998 melawan TNI dan rakyat yang berjuang
: 109 ). dengan semangat yang tinggi dan
Peran rakyat pun sangat baik dalam melakukan gerilya. “Kegigihan orang
mendukung perjuanagan yang dilakukan Republiken di Sumatera Barat dan
oleh TNI, langkah yang dilakukan oleh beberapa daerah lainnya dan ketidak
rakyat antara lain dalam penyediaan sanggupan pasukan Belanda mengatur
makanan yang dilakukan secara kekuasaan mereka di daerah yang telah
tersembunyi. Sebagian rakyat mereka duduki dengan kekuatan militer
menyerahkan bantuan tidak hanya 10 % memaksa mereka mencari jalan lain.
saja, bahkan apa yang ada semua Pada tanggal 13 - 17 Mei 1949 PDRI
diserahkan untuk keperluan perang. Pada mengadakan sidang Paripurna, Sidang
beberapa tempat ditengah tengah rumah Paripurna Kabinet PDRI di Silantai,
kosong telah tersedia makanan dalam Sumpur Kudus di daerah Ampalu. Di
bentuk ubi rebus, jagung rebus, dan lain tempat itu berkumpul semua anggota
lainnya yang disiapkan penghuninya pada Kabinet PDRI yang berada di Bidar Alam
waktu malam hari sedangkan pada siang dan Koto Tinggi, untuk membicarakan
hari mereka pergi mengungsi, makanan itu reaksi PDRI terhadap prakarsa
disediakan untuk para pejuang yang lewat perundingan yang dilakukan oleh para
( Depdikbud, 1998 : 110 ). pemimpin yang ditawan di Bangka
Berdasarkan penjelasan tersebut maka (Pimpinan Soekarno Hatta). PDRI
pembentukan jaringan logistik sangat mengeluarkan pernyataan yang menolak
didukung oleh rakyat. Dalam sistem prakarsa perundingan kelompok Bangka.
pertahanan rakyat semesta rakyat Pemimpin sipil dan pemimpin militer
merupakan komponen pendukung. sangat mencurigai maksud Belanda, yakni
Komponen pendukung sangat dibutuhkan bahwa Belanda hanya mau berunding
dalam pertahanan keamanan negara. sewaktu Belanda mendapat tekanan dan
7. Pertahanan Keamanan Internal segera sesudah Belanda memperkuat posisi
Semua pemuda yang berumur antara 17 militer Belanda akan kembali mengangkat
sampai dengan 35 tahun yang tidak senjata. Para pemimpin tersebut
mengambil contoh pada saat disetujui dan SIMPULAN
dibatalkannya persetujuan Linggajati dan Berdasarkan pemaparan pada hasil
persetujuan Renville oleh Belanda. dan pembahasan di atas, penulis dapat
Hasil persetujuan Roem – Royen menyimpulkan bahwa pelaksanaan
pada tanggal 22 Juni 1949, Belanda Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
mengizinkan pemimpin Republik untuk di Bukit Tinggi Sumatera Barat tahun
kembali ke Yogyakarta.Berita penghentian 1948 – 1949 diawali dengan pembentukan
tembak menembak dari Yogyakarta Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
didengar oleh PDRI dengan perantara yang dilaksanakan di Sumatera Barat
radio. Muhamad Hatta langsung berangkat padatahun 1948, Kemudian dalam bidang
ke Aceh untuk menemui pemerintah politik yang berhasil melaksanakan
darurat, akan tetapi karena PDRI berada di Pemerintahan dengan membentuk kabinet
Sumatera Tengah khususnya di Sumatera pemerintahan. Kabinet Pemerintahan ini
Barat akhirnya Pemerintah mengutus diberinama kabinet Darurat. Kabinet
delegasi untuk berangkat ke Sumatera Darurat terdiri dari beberapa menteri yang
Barat. Pemerintah dari Yogyakarta dipimpin langsung oleh Mr. Sjafrudin
mengutus satu delegasi yang terdiri dari Prawiranegara.
Muhamad Natsir, Dr. Leimena, Dr. Kabinet Darurat ini yang menjalankan
Halim, dan Agus Yasman ( Depdikbud, fungsi Pemerintahan. Setelah dibentuk
1998 : 117). Kabinet Darurat membentuk Program
Mendengar laporan radio akan ada kerja.Program kerja Kabinet Darurat
kunjungan, Sjafrudin Prawiranegara dan adalah menyelamatkan Pemerintahan
kawan kawannya berjalan kaki ke utara Indonesia dari kehancuran akibat
dari tempat persembunyiannya di terjadinya Agresi Militer Belanda II.
perbatasan Jambi. Ketika Natsir dan Kegiatan dalam politik dan pemerintahan
rombongan nya tiba di Bukit Tinggi Mr. Sjafrudin Prawiranegara
mereka menerima instruksi dari radio menjalankannya secara berpindah -
PDRI untuk terus ke Payakumbuh dan pindah dari satu tempat ke tempat lainnya,
dibawah genjatan senjata Lokal. Utusan hal ini dilakukan untuk menghindari
PDRI menemui mereka dan membawa serangan pasukan Belanda. Program kerja
mereka ke sebuah kampung kecil (Audrey dalam bidang Pertahanan Keamanan yang
Kahin, 2005 : 238 ). berhasil dibentuk adalah Daerah sub
Berpidato dihadapan ratusan orang yang komando, pembentukan basis gerilya,
datang untuk mendengarkannya, Sjafrudin pembentukan jaringan logistik, pertahanan
Prawiranegara mengatakan kepada mereka keamanan internal dan pertahanan rakyat
bahwa dari pada membuat perpecahan semesta. Program kerja ini merupakan
dalam satu masalah lebih baik menerima hasil kerja sama antara pemerintah dengan
sebuah persetujuan yang tidak seperti Tentara Nasional Indonesia. Pemerintahan
diharapkan dan tetap bersatu. Mr. Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
Sjafrudin Prawiranegara setuju kembali ke Bukit Tinggi Sumatera Barat berakhir
Jawa meninggalkan Sumatera Barat dan dengan dikembalikannya mandat dari
mengembalikan mandatnya kepada Mr.Sjafrudin Prawiranegara kepada
pemerintah pada tanggal 13 Juli 1949, Sukarno pada tanggal 13 Juli 1949 di
Maka sejak itulah Pemerintahan Darurat ibukota negara, Yogyakarta.
Republik Indonesia ( PDRI ) berakhir dan
kembali menjadi Pemerintahan Republik DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Pemerintahan Darurat Republik Arikunto, Suharsimi. 1986. Prosedur
Indonesia (PDRI) di berakhir dengan Penelitian Praktek. Jakarta : Bina
dikembalikannya mandat kepada Sukarno. Aksara.
Depdikbud. 1998. Peranan Desa Dalam Nasution, A. H. 1979. Sekitar Perang
Perjuangan Sumatera Barat 1945 Kemerdekaan Indonesia.Bandung :
sampai 1949. Jakarta : Depdikbud. Disjarah AD.

Fidelara. 2010. Sejarah Kabinet Kabinet Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian
Indonesia modern. Jakarta : Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah
Kemdiknas. Mada University Press.

Kahin, Audrey. 2005. Dari Notosusanto, Nugroho. 1984. Pejuang dan


Pemberontakan ke Integrasi : Prajurit Konsepsi dan implementasi
Sumatera Barat dan Politik Dwi Fungsi ABRI. Jakarta : Sinar
Indonesia 1926 sampai 1998. Harapan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. 1983. Metode Metode Reid, Anthony. 1996. Revolusi Nasional


Penelitian Sosial. Jakarta : Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar
Gramedia. Harapan.

Mustafa, Shodiq. 2007. Wawasan Sejarah Sardjono, Marsadji G.H. 1982. PDRI
Nasional Dan Dunia jilid 1. Solo : Penyelamat Negara dan Bangsa
Tiga Serangkai. Indonesia. Jakarta : Tinta Emas.

Anda mungkin juga menyukai