Anda di halaman 1dari 16

P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 97

PENGARUH PERISTIWA GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 TERHADAP KONDISI


SOSIOPSIKOLOGIS MASYARAKAT KELURAHAN WUNGU KECAMATAN WUNGU
KABUPATEN MADIUN 1965-1998

Mathory Aquarta & Soebijantoro*

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peristiwa gerakan 30 September


1965 terhadap kondisi psikologi sosial masyarakat Kelurahan Wungu Kecamatan Wungu
Kabupaten Madiun pada tahun 1965-1998. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui bagaimana
pengaruh peristiwa tersebut dalam aspek ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa pengaruh peristiwa gerakan 30 September 1965 terhadap kondisi psikologi sosial
masyarakat Kelurahan Wungu Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun pada tahun 1965-1998,
adalah adanya beberapa warga masyarakat Kelurahan Wungu yang ikut menjadi tahanan politik
dan menghilang setelah ditangkap oleh intel tentara pemerintah. Mayoritas warga masyarakat
yang terdiri dari petani dan pedagang saat itu masih berpendidikan rendah sehingga mudah
didekati oleh oknum-oknum PKI Muncul rasa takut dan was-was pada sebagian besar warga
masyarakat Kelurahan Wungu karena takut disebut atau dituduh sebagai anggota PKI. Pada
masa Orba, warga Kelurahan Wungu rasa takut dan was-was ini masih sangat besar ketika
bertemu tentara, polisi, dan orang asing yang tidak dikenal. Hingga masa sekarang masih ada
rasa takut pada sebagian warga apabila diwawancara yang berhubungan dengan sejarah PKI di
Kelurahan Wungu.

Kata kunci: Gerakan 30 September 1965, Sosiopsikologis

Pendahuluan penganut paham komunis, yaitu (1)


pemberontakan komunis pada tahun 1926;
Indonesia merupakan salah satu
(2) pemberontakan komunis Madiun 1948;
negara yang dalam sejarah memiliki
dan (3) gerakan 30 September 1965.
keragaman ideologi pemikiran. Keragaman
Lahir dan berkembangnya gerakan
ideologi dapat dilihat dari munculnya
komunis di Indonesia tidak dapat
banyak partai politik pada masa Indonesia
dipisahkan dari sebuah organisasi yang
masih dalam kekuasaan Belanda dan Jepang
bernama ISDV (Indische Sociaal-
maupun setelah Indonesia
democratische Vereeniging). Organisasi
memproklamasikan kemerdekaan
kaum sosialis Belanda yang pada mulanya
Indonesia lewat proklamasi yang dibacakan
merupakan klub debat kecil diantara
oleh Soekarno-Hatta pada tanggal 17
sesama anggota mereka. Klub ini didirikan
Agustus 1945.
oleh Hendricus Josephus Fransiscus Marie
Salah satu faham yang sangat besar
Sneevliet di Semarang pada bulan Mei 1914
pengaruhnya dengan sejarah Indonesia
(Takashi Shiraishi, 1997: 133). Karena
adalah paham komunis. Dalam sejarah
anggotanya mayoritas adalah orang-orang
tertulis 3 peristiwa pemberontakan besar
Eropa, Sneevliet dan kawan-kawannya
yang dilatar belakangi oleh tokoh-tokoh
merasa sangat sulit untuk mengembangkan

* Mathory Aquarta adalah Alumni Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun


* Soebijantoro adalah Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun
98 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

organisasi tersebut, karena orang pribumi masyarakat “Dungus” yang diduga


bersifat antipati terhadap nama yang merupakan anggota atau simpatisan PKI
berbau Eropa. Oleh karena itu, mereka juga ikut ditahan Interaksi antara
berupaya untuk bersekutu dengan gerakan masyarakat “Dungus” dengan para tahanan
yang lebih besar dan yang dapat bertindak yang di tawan di bangunan distrik Dungus
sebagai jembatan kepada massa rakyat tak dapat dihindarkan, karena tempat
Indonesia (Marwati Djoened Poesponegoro tinggal warga dengan lokasi distrik yang
dkk, 1993: 356). berdekatan. Keragaman pemikiran dan
Masyarakat umum lebih mengenal persepsi yang ada di masyarakat “Dungus”
Kelurahan Wungu dengan sebutan muncul disebabkan banyak warga
“Dungus”. Dalam sejarah, sebutan “Dungus” masyarakat yang berinteraksi langsung
berasal dari ibukota Distrik Kanigoro dengan para tahanan.
(PEMKAB MADIUN, 1980: 312). Dungus Peristiwa gerakan 30 September 1965
juga menjadi rute pelarian tentara FDR yang dengan berbagai dampaknya telah banyak
terdesak oleh pasukan Siliwangi karena dibicarakan dan ditulis, baik oleh pakar
letaknya yang berada di lereng Gunung dalam negeri maupun luar negeri dengan
Wilis, sembilan kilometer dari Madiun, berbagai dimensi, namun kiranya belum ada
merupakan posisi yang kuat untuk yang secara khusus meneliti bagaimana
bertahan, dengan daerah penunjang di pengaruh peristiwa gerakan 30 September
belakang yang ideal untuk bergerilya (Harry 1965 terhadap kondisi psikologi sosial
A. Poeze, 2011: 224). masyarakat di Kelurahan Wungu.
Hubungan antara “Dungus” dengan Oleh karena itu pengaruh peristiwa
komunis berlanjut pada peristiwa gerakan gerakan 30 September 1965 terhadap
30 September 1965. PKI yang saat itu kondisi psikologi sosial masyarakat di
merupakan partai dengan jumlah anggota Kelurahan Wungu menarik untuk dikaji
yang besar melakukan pemberontakan yang secara mendalam karena memiliki keunikan
gagal. Peristiwa ini sering disebut dengan dan kekhasan jika dibandingkan dengan
Peristiwa gerakan 30 September 1965. daerah lain.
Peristiwa gerakan 30 September 1965 di Berdasarkan latar belakang masalah
Jakarta dan Yogyakarta ini menyebabkan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
ditangkapnya ribuan anggota dan permasalahan, “Bagaimana pengaruh
simpatisan PKI oleh Pemerintah RI. Dalam peristiwa gerakan 30 September 1965
hal ini “Dungus” dijadikan tempat terhadap kondisi psikologi sosial
penahanan sementara para tawanan masyarakat Kelurahan Wungu Kecamatan
anggota PKI oleh Pemerintah RI. Warga
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 99

Wungu Kabupaten Madiun pada tahun 1. Letjen TNI Ahmad Yani


1965-1998?” (Menteri/Panglima Angkatan
Darat/Kepala Staf Komando Operasi
Tinjauan Pustaka
Tertinggi)
Pada tanggal 30 September malam, 2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II
satu batalyon pengawal istana yang Menteri/Panglima AD bidang
dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Administrasi)
(sebelumnya dari Divisi Diponegoro), satu 3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono
batalyon dari Divisi Diponegoro, satu (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang
batalyon dari Divisi Brawijaya, dan orang- Perencanaan dan Pembinaan)
orang sipil dari Pemuda Rakyat PKI 4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I
meninggalkan pangkalan udara Halim. Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
Mereka pergi untuk menculik Nasution, 5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan
Yani, Parman, dan empat orang jendral (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang
angkatan darat lainnya dari rumah-rumah Logistik)
mereka di Jakarta (C. Ricklefs, 2008: 553). 6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Secara fisik militer gerakan dipimpin (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal
oleh Letnan Kolonel Untung, Komandan Angkatan Darat)
Batalyon I Resimen Cakrabirawa (Pasukan Jenderal TNI Abdul Harris Nasution
Pengawal Presiden) selaku pimpinan formal yang menjadi sasaran utama, selamat dari
seluruh gerakan. mereka mulai bergerak upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya,
pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan
didahului dengan gerakan penculikan dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas
pembunuhan terhadap enam perwira Tendean tewas dalam usaha pembunuhan
pertama Angkatan Darat. Kesemuanya tersebut. Turut tewas adalah Bripka Karel
dibawa ke Desa Lubang Buaya. Mereka Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi
dianiaya dan akhirnya dibunuh oleh Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena)
anggota-anggota Pemuda Rakyat, Gerwani, karena mengadakan perlawanan saat akan
dan lain-lain organisasi satelit PKI. semua dilucuti oleh penculik yang akan masuk
jenasah lalu dimasukkan ke dalam sebuah kerumah jendral A.H Nasution (Marwati
sumur tua lalu ditimbun dengan sampah Djoened Poesponegoro dkk, 2008: 484).
dan tanah (Marwati Djoened Poesponegoro Bersama dengan gerakan penculikan,
dkk, 2008: 483-484). pasukan G-30-S/PKI juga menguasai objek
Keenam pejabat tinggi yang dibunuh vital yaitu Studio RRI Pusat di Jalan Medan
tersebut adalah: Merdeka Barat, dan gedung PN
100 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka senior Angkatan Darat oleh pasukan


Selatan. Melalui RRI yang telah mereka Cakrabhirawa yang dipimpin Letkol Untung,
kuasai, pada pukul 07.20 dan diulang pada yang setelah itu juga menguasai objek-objek
pukul 08.15, Letnan Kolonel Untung vital di antaranya RRI dan Kantor
menyiarkan pengumuman tentang Gerakan telekomunikasi.
30 September. Antara lain diumumkan Di Jawa Tengah G 30 S/PKI juga
bahwa gerakan mereka ditujukan kepada bergerak dibawah pimpinan Kolonel
jendral-jendral anggota Dewan Jendral yang Sahirman. Dia menyatakan mendukung G 30
akan mengadakan kudeta (Marwati Djoened S/PKI di Jakarta dan menyatakan sebagai
Poesponegoro dkk, 2008: 484). Komandan G 30 S/PKI daerah Tingkat I
Pada tanggal 1 Oktober 1965 itu ada 2 Jawa Tengah. Kemudian mereka menguasai
surat kabar yang memuat berita G-30-S markas Kodam VII/Diponegoro. Gerakan
menyelamatkan Pemimpin Besar Revolusi tersebut meluas ke daerah dengan
dan memuat nama-nama anggota Dewan menguasai Markas Komando Resort Militer
Revolusi, yaitu Harian Rakjat dan Warta 071/Purwokerto, Markas Komando Resort
Bhakti. Dalam kolom “film minggu ini”, Militer 072/Yogyakarta, Markas Komando
Harian Rakjat memuat karikatur lakon, the Resort Militer 073/Salatiga dan Markas
General’s fall (Marwati Djoened Brigade Infanteri 6 Surakarta. Mayor
Poesponegoro dkk, 2008: 484). Mulyono mengambil alih Markas Komando
Mereka memngumumkan bahwa G- Resort Militer 072/Yogyakarta, serta
30-S dilancarkan oleh perwira-perwira yang menculik Komandan Korem 072 Kolonel
“berpikiran maju”, menentang rencana Katamso dan Kepala Staf Korem 072 Letkol
kudeta Dewan Jendral. Pada pukul 13.00 Sugiyono. Kedua pimpinan Korem tersebut
disiarkan sebuah dekrit tentang dibawa di markas batalyon L, Kentungan
pembentukan Dewan Revolusi, dan Kabinet sebelah utara Yogyakarta, kemudian
Dwikora dinyatakan demisioner. dibunuh disana (Marwati Djoened
Diumumkan pula bahwa Dewan Revolusi Poesponegoro dkk, 2008: 490-492).
merupakan sumber kekuasaan dalam Di kota Solo, dengan mempergunakan
Negara Republik Indonesia (Marwati kekuatan batalyon M pada tanggal 1
Djoened Poesponegoro dkk, 2008: 484- Oktober 1965, G-30-S/PKI bergerak
485). mengadakan penculikan terhadap
Dengan demikian dapat ditarik Komandan Brigade 6 Kolonel Azahari,
kesimpulan bahwa Gerakan 30 September Letkol Prawoto, Letkol Ezi Soeharto, Mayor
1965 di Jakarta adalah suatu gerakan Soeparjan, Kapten Prawoto, dan Mayor
penculikan dan pembunuhan para Jendral Darso. Mereka menduduki gedung RRI,
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 101

Telekomunikasi, Bank Negara, dan dimaksud psikologi sosial menurut Watson,


mengumumkan dukungan kepada G-30-S. merupakan studi tentang interaksi manusia,
Tanggal 2 Oktober 1965 Wali Kota Solo sedangkan pendapat Krech, Chruthfield, dan
Oetomo Ramelan melalui RRI Balami, psikologi sosial adalah pengetahuan
mengumumkan dukungannya kepada G-30- hubungan perilaku interaksi manusia
S (Marwati Djoened Poesponegoro dkk, (Muhammad Hanif, 2011: 63).
2008: 492). Pendapat Baron dan Bryne (2004)
Dengan demikian dapat ditarik psikologi sosial adalah cabang psikologi
kesimpulan bahwa Gerakan 30 September yang berupaya untuk memahami dan
1965 di Jawa Tengah adalah suatu gerakan menjelaskan cara berfikir, berperasaan, dan
dukungan kepada Gerakan 30 September di berperilaku individu yang dipengaruhi oleh
Jakarta dengan menguasai Kodam kehadiran orang lain. Kehadiran orang lain
VII/Diponegoro oleh pasukan dibawah itu dapat dirasakan secara langsung,
pimpinan Kolonel Sahirman, yang setelah diimajinasikan, ataupun diimplikasikan
itu juga menguasai objek-objek vital di (Fattah Hanurawan, 2010: 1).
antaranya RRI dan Gedung telekomunikasi Kimball Young (dalam Slamet Santoso,
dan Bank Negara sedangkan di Surakarta, 2010: 9) menyatakan bahwa “Social
Wali Kota Solo Oetomo Ramelan melalui RRI psikologi is sciencitific study interaction
juga mengumumkan dukungannya kepada between individu and individu, individu and
G-30-S. group, and group and group” (Psikologi
Psikologi merupakan kata yang sosial adalah studi tentang proses interaksi
diambil dari bahasa Belanda “psycologie” individu manusia). Sedangkan Myers
atau dari bahasa Inggris “ psychology”. berpendapat bahwa psikologi sosial adalah
Ditinjau dari sudut asal katanya, kata ilmu yang mempelajari pengaruh situasi-
psycologie dan psychology berasal dari situasi kita, khususnya bagaimana kita
bahasa Yunani yang terdiri dari dua buah memandang dan mempengaruhi satu sama
kata, yaitu “psyce” dan “logos” yang berarti lain (David G Myers, 2012: 5).
jiwa dan ilmu. Berdasarkan kedua Dari beberapa pendapat diatas dapat
pengertian itu, maka orang dengan mudah ditarik benang merah bahwa psikologi
memberikan batasan atau pengertian sosial merupakan kajian tentang proses
psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang interaksi masyarakat. Dalam arti luas,
jiwa atau sering disebut dengan “ilmu jiwa” interaksi mengacu kepada kenyataan bahwa
(Gerungan, 2004: 1). respon seseorang seorang individu atau
Psikologi dalam konteks penelitian ini kelompok (isyarat, ucapan atau gerak
berkenaan dengan psikologi sosial. yang jasmaniyah) merupakan stimulus bagi
102 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

individu atau kelompok lainnya yang Krech, Crutchfield dan Ballachey


sebaliknya merespon individu atau (dalam Elly M. Setiadi dkk, 2004: 79)
kelompok pertama (Waseso dalam mengemukakan definisi masyarakat sebagai
Muhammad Hanif, 2011: 63). “a society is that it is an organized collectivity
Pendapat senada disampaikan of interacting people whose activities become
Gerungan (dalam Muhammad Hanif, 2011: centered around a set of common goals, and
63) bahwa interaksi sosial merupakan suatu who tend to share common believe, attitudes,
hubungan antara dua atau lebih individu and of action.” (masyarakat adalah
manusia, dimana kelakuan individu yang sekumpulan yanng terorganisir dari orang-
satu mempengaruhi, mengubah, atau orang yang berinteraksi yang mana
memperbaiki kelakuan individu yang lain, kegiatannya berpusat pada tujuan bersama,
atau sebaliknya. dan yang mana cenderung untuk berbagi
Pendapat para tokoh tentang mengenai percaya, sikap, dan tindakan).
pengertian psikologi sosial di atas sangat Pendapat Durkheim tentang
beragam. Namun demikian tidaklah berarti masyarakat adalah system yang mengikat
antara yang satu dengan yang lainnya saling kehidupan orang-orang dan merupakan
bertentangan. Perpaduan diantara pendapat lingkungan yang menguasai segala
tersebut akan dapat saling melengkapi dan kehidupan (Gerungan, 2004: 39).
menyempurnakan. Rangkuman pengertian Fairchild dalam konsepnya
dari berbagai pendapat tersebut dapat menyatakan bahwa:“society is a group
dirumuskan sebagai berikut : “Psikologi human beings cooperating in the pursuit of
sosial adalah suatu studi ilmiah tentang several of their major interest, invariably
pengalaman dan tingkah laku individu- including self maintenance and self-
individu dalam hubungannya dengan situasi perpetuation, the concept of society includes
sosial.” Dengan demikian membicarakan continuity, complex associational
psikologi sosial tidak dapat dilepaskan dari relationships, and a composition including
pembicaraan individu yang berhubungan representatives of fundamental human types,
dengan situasi-situasi sosial. specifically men, women, and children”
Dengan demikian dapat ditarik (masyarakat adalah sekelompok manusia
kesimpulan bahwa psikologi sosial adalah yang bekerja sama dalam mengejar
cabang ilmu psikologi yang berusaha beberapa kepentingan utama mereka,
memahami dan menjelaskan cara berfikir, termasuk memelihara diri dan
berperasaan, dan berperilaku manusia baik kelangsungan hidup, konsep masyarakat
secara individu maupun kelompok yang termasuk kesinambungan, hubungan
dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. asosiasional yang kompleks, dan komposisi
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 103

termasuk perwakilan dari jenis manusia sosial masyarakat Kelurahan Wungu pada
yang mendasar, khususnya laki-laki, wanita, tahun 1965-1998.
dan anak-anak) (dalam Elly M. Setiadi dkk, Langkah ini penting dilakukan sebagai
2004: 80). wujud kesediaan peneliti untuk menilai
Horton dan Hunt berpendapat bahwa: kondisi psikologi sosial masyarakat
“a society is a relatively independent, self- Kelurahan Wungu, serta sikap, kebijakan,
perpetuating human group who occupy dan perilaku sekarang dan masa yang akan
territory, share a culture, and have most their datang.
association within this group” (masyarakat Hasil penelitian ini diyakini dapat
adalah relatif independen, sekelompok bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:
manusia mengabadikan diri menempati 1. Bagi Peneliti
wilayah, berbagi budaya, dan memiliki a. Sebagai calon guru mata pelajaran
sebagian besar hubungan mereka dalam sejarah penelitian ini dapat
kelompok ini) (dalam Elly M. Setiadi dkk, menambah wawasan pengetahuan
2004: 80). baru mengenai sejarah lokal di
Di antara istilah (konsep) masyarakat Madiun.
yang telah dikemukakan di atas, tidak ada b. Dapat menjadi bahan pertimbangan
perbedaan ungkapan yang mendasar, justru baru lebih lanjut demi
yang ada yaitu mengenai persamaannya. pembangunan ilmu pengetahuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat 2. Bagi Program Studi Pendidikan Sejarah
adalah kumpulan orang yang di dalamnya FPIPS IKIP PGRI Madiun
hidup bersama dalam waktu yang cukup a. Dapat memberikan sumbangan
lama. Yang utama, masyarakat itu pikiran yang sekiranya untuk
merupakan kelompok atau kolektivitas dijadikan bahan pertimbangan dalam
manusia yang melakukan antar hubungan, meningkatkan kualitas pendidikan.
sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan b. Dapat memberikan sumbangan
perhatian dan tujuan bersama, serta telah penelitian yang dijadikan bahan
melakukan jalinan secara pertimbangan dalam meningkatkan
berkesinambungan dalam waktu yang kesadaran sejarah.
relatif lama. 3. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan gambaran tentang
Tujuan dan Manfaat Penelitian kondisi sosial masyarakat di Kelurahan
Tujuan penelitian ini adalah untuk Wungu pasca G 30 S, konflik sosial, dan
mengetahui pengaruh peristiwa gerakan 30 dimungkinkan dapat meningkatkan
September 1965 terhadap kondisi psikologi
104 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

kesadaran sejarah bagi masyarakat menunjukkan hal tersebut. Kantor Distrik


terutama generasi muda. Kanigoro ini juga menjadi saksi bisu
penahanan para tawanan yang diduga
Metode Penelitian merupakan anggota maupun simpatisan PKI
Jenis penelitian yang digunakan Di Madiun. Penelitian dilakukan pada bulan
adalah jenis studi kasus. Dimana Husaini Agustus 2013 hingga Januari 2014. Peneliti
Usman mengemukakan bahwa penelitian membutuhkan waktu enam bulan untuk
kasus adalah penelitian yang digunakan melakukan penelitian di lapangan agar
untuk mempelajari latar belakang keadaan memperoleh informasi yang relevan.
sekarang, dan interaksi suatu sosial, 2. Sumber Data Penelitian
individu, kelompok, lembaga dan Sumber data yang digunakan dalam
masyarakat (Husaini Usman, 2004:5). penelitian ini adalah sumber data primer
Penelitian yang menggunakan jenis dan sumber data sekunder. Data primer
penelitian studi kasus ini dapat membantu berupa keterangan atau fakta dilokasi
peneliti dalam mengungkap masalah yang penelitian yang diperoleh dari informan dan
terjadi dalam kehidupan masyarakat aktivitas yang berkaitan dengan pengaruh
sebagai akibat dari proses interaksi sosial peristiwa gerakan 30 September 1965
dalam kehidupan bermasyarakat. terhadap kondisi psikologi sosial
1. Tempat dan Waktu Penelitian masyarakat Kelurahan Wungu pada tahun
Lokasi atau tempat penelitian ini 1965-1998, sedangkan data sekunder
dilaksanakan di Kelurahan Wungu berupa dokumen dan arsip tentang subjek
Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. penelitian yaitu dokumen sejarah dan profil
Kelurahan Wungu merupakan kelurahan objek, dan data lain yang relevan.
yang letaknya sekitar 14 km dari Kota 3. Informan
Madiun. Di kelurahan ini merupakan Dalam hal ini peneliti mengambil
kelurahan yang bisa dikatakan cukup maju beberapa informan agar mendapatkan
baik dilihat dari keadaan sosial maupun informasi berupa data-data yang relevan
ekonomi masyarakatnya, hal ini dibuktikan seperti masyarakat Kelurahan Wungu yang
sebagian masyarakatnya sudah memiliki sejaman dengan peristiwa Gerakan 30
lapangan pekerjaan yang mapan. September 1965.
Masyarakat umum lebih mengenal 4. Pengambilan Data
Kelurahan Wungu dengan sebutan Penganbilan data peneliti
“Dungus”. Dalam sejarah, sebutan “Dungus” menggunakan teknik wawancara, observasi,
berasal dari ibukota Distrik Kanigoro. Bekas dan pencatatan dokumentasi.
kantor Distrik Kanigoro yang masih berdiri
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 105

5. Analisis Data akses jalan yang sudah sangat baik guna


Pengumpulan data merupakan mendukung transportasi masyarakat
jantung penelitian kualitatif dan analisis sekitar. Kelurahan Wungu secara geografis
data merupakan jiwanya. Analisis data sangatlah mudah dijangkau semua orang,
merupakan proses mengorganisasikan dan hal ini disebabkan oleh letak desa yang
mengurutkan data ke dalam pola, kategori merupakan jalur transit antar desa tetangga
dan satuan uraian dasar sehingga dapat yang berbatasan dengan Kelurahan Wungu
ditemukan tema dan dapat dirumuskan seperti Desa Brumbun, Desa Kresek, Desa
hipotesis seperti yang didasarkan oleh data Banjar Sari Kulon, dan Desa Kuwiran.
(Basrowi dan Suwandi, 2008 :91). Dalam Orbitasinya adalah 8 Km dari Ibukota
proses analisis data terdapat tiga komponen Kecamatan, 14 Km dari Ibukota Kabupaten,
yang harus dipahami dan diperhatikan oleh dan 180 Km dari Ibukota Propinsi.
setiap peneliti, khususnya pada penelitian Kelurahan Wungu dibatasi oleh
kualitatif. Tiga komponen tersebut adalah: sebelah utara berbatasan dengan hutan
a. Reduksi Data Mojorayung, sebelah selatan berbatasan
b. Penyajian Data Atau Display Data dengan Desa Brumbun dan Kresek, sebelah
c. Penarikan Kesimpulan Atau Tahap timur berbatasan dengan Desa Kuwiran
Penemuan Hasil (Kecamatan Kare) sebelah barat berbatasan
Dalam menganalisis data, peneliti dengan Desa Banjar Sari Kulon (Kecamatan
menggunakan analisis kualitatif model Dagangan) (sumber data: Profil Kelurahan
interaktif (Sutopo, 1990) sebagaimana Wungu 2012), dan luas keseluruhan wilayah
bagan di bawah ini Kelurahan Wungu memiliki luas wilayah
kurang lebih 1307,170 ha. Ketinggian tanah

Pengumpu dari permukaan laut 224 m dengan


Sajian
lan Data topografi dataran pegunungan (Sumber:
Data
Data Profil Kelurahan Wungu, 2012).

Reduksi Penarikan A. Pengaruh Peristiwa Gerakan 30


Data Kesimpulan September 1965 Terhadap Kondisi
/Verifikasi
Psikologi Sosial Masyarakat
Kelurahan Wungu.
Bagan 1: Model Analisis Interaktif
Gerakan 30 September 1965
Hasil Penelitian
mengakibatkan ketakutan pada warga yang
Kelurahan Wungu merupakan pernah berhubungan dengan organisasi-
Kelurahan yang tidaklah masuk dalam organisasi PKI. Timbul suasana mencekam
Kelurahan yang tertinggal karena melihat yang diakibatkan oleh penangkapan
106 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

beberapa warga Kelurahan Wungu oleh akan dieksekusi di Jurang Uni Grape dengan
intel Pemerintah. Warga yang dulunya cara meloncat kedalam jurang.
pernah menjadi anggota PKI banyak yang Hal di atas juga di benarkan oleh
meminta perlindungan kepada para Pamong Djumani, Kitin, dan Paiman (wawancara
Desa terutama kepada Kepala Desa saat itu dengan Djumani, 29 November 2013).
Mariyono (wawancara dengan Supeni, 30 Mereka menyatakan bahwa memang ada
November 2013). tahanan yang berhasil lolos di Jurang Uni
Dengan adanya gerakan 30 September karena adanya pertolongan Tuhan. Sebab
di Jakarta dan Jawa Tengah mengakibatkan peluang untuk lolos dari eksekusi memang
pemerintah pusat membentuk Kopkamtib sangatlah kecil sekali.
untuk memulihkan keamanan. Salah Sebagai tempat mengeksekusi para
satunya programnya adalah dengan tahanan, telah dipersiapkan oleh aparat
pembersihan anggota PKI di seluruh yaitu di hutan utara Dusun Temulus dan
wilayah Indonesia (wawancara dengan Jurang Uni Grape (wawancara dengan
Sugiri, 15 November 2013). Kelurahan Sugiri, 15 November 2013). “Biasanya truk
Wungu dijadikan kamp penahanan para tentara berpencar kearah timur (Jurang
tapol PKI. “Para tapol itu ditahan di Distrik”, Uni) dan barat (Temulus)”kata Sugiri. Hal
ujar Sugiri. Sugiri pada saat itu mendapat ini diyakini oleh Kasimun dan Mudzakir.
tugas untuk ikut berjaga di luar gedung Alasan Kasimun (wawancara dengan
distrik. Kasimun, 29 November 2013) ialah karena
“Para tahanan diangkut oleh truk ia pernah ikut rombongan tentara baik ke
tentara untuk kemudian mereka di Jurang Uni maupun ke Temulus untuk
tempatkan di Distrik”, kata Sugiri melihat proses eksekusi. Tentang tahanan
(wawancara dengan Sugiri, 15 November yang berhasil lolos ia membenarkan karena
2013). Sugiri menambahkan bahwa para saat itu ia ikut melihat proses eksekusi di
tahanan ini mayoritas bukan orang sekitar Jurang Uni dan melihat tahanan yang lolos
Dungus. Dalam satu hari biasanya ada truk itu dengan mata kepala sendiri. Sedangkan
yang keluar masuk untuk mengangkut para pendapat Djumani dan Paiman, selain 2
tahanan ini. Saat di tanya tentang nasip para tempat diatas masih ada 2 lokasi lagi yang
tahanan ini, Sugiri menjawab bahwa mereka dipergunakan sebagai tempat eksekusi
semua mayoritas akan dieksekusi mati. yakni : songo-songo dan timur Cao sehingga
Tetapi ada 2 tahanan yang selamat yaitu total ada 4 tempat eksekusi para tahanan
seorang perempuan yang berwajah cantik PKI (wawancara dengan Djumani, 29
yang akhirnya di sunting oleh salah satu November 2013).
tentara dan seorang laki-laki yang lolos saat
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 107

Untuk proses eksekusi, biasanya di Distrik (wawancara dengan Supeni, 30


algojo memakai alat yang terbuat dari besi November 2013).
yang berat dan bentuknya seperti linggis Untuk suplai makanan bagi tahanan
(wawancara dengan Kasimun, 29 November dan tentara di Distrik maka dibuat dapur
2013). Para tahanan akan dipukul umum di rumah Lurah Mariyono
tengkuknya sampai mati. Sedangkan (wawancara dengan Supeni, 30 November
menurut kesaksian Supeni dan Kitin, para 2013). “Setiap hari kira-kira setengah
algojo ada yag membawa pedang panjang kwintal beras dimasak untuk kebutuhan
(wawancara dengan Supeni, 30 November Distrik” ujar Supeni. Hal ini di amini oleh
2013) sehingga membuat warga yang Sugiri, Kasimun, Djumani, dan Kitin.
melihat merasa ngeri dan takut. Djumani menambahkan bahwa selain
Jumlah tahanan di Distrik menurut rumah Lurah Mariyono , rumah Gimun yang
Sugiri sekitar 1000 orang. Hal ini di berada di sebelah barat Distrik juga di
dasarkan pada seringnya aktifitas keluar jadikan dapur umum (wawancara dengan
masuk truk tentara yang mengangkut para Djumani, 29 November 2013).
tahanan di Distrik dan jangka waktu Pendapat senada juga disampaikan
penggunaan gedung Distrik sebagai kamp oleh Djumani, Paiman, Kitin, dan Danus.
tahanan yaitu kira-kira 3 bulan (wawancara Mereka mengatakan bahwa banyak warga
dengan Sugiri, 15 November 2013). yang meminta perlindungan kepada Kepala
Kapasitas Distrik yang hanya mampu Desa Mariyono agar tidak ikut ditangkap
menampung sekitar 30-50 orang tahanan (wawancara dengan Djumani, 29 November
membuat para tahanan ini berjejalan di 2013). “Jika Lurahnya bukan Mariyono,
ruang Distrik. Terdapat pemisahan antara niscaya Dungus habis warganya diambil
tahanan lelaki dan tahanan perempuan. intel”, kata Djumani.
“Jika gedung sudah kosong karena tahanan Ketakutan saat itu mengakibatkan
sudah keluarkan maka segera akan diisi warga apabila melewati distrik maka akan
kembali dengan tahanan baru” kata Sugiri. berjalan di sebelah selatan dan tanpa berani
Jumlah tahanan di distrik menurut menengok ke arah gedung distrik di sebelah
Kasimun berbeda dengan penuturan Sugiri utara jalan yang ditempati tahanan PKI.
(wawancara dengan Kasimun, 29 November Alasan warga ialah takut apabila terdapat
2013). Kasimun mengatakan bahwa tahanan yang mengenal mereka dan
tahanan kira-kira hanya sekitar 500 orang kemudian akan memanggil warga yang
saja. Sedangkan Supeni menyebutkan lewat. Apabila ada warga yang di panggil
jumlah sekitar 600-700 orang yang ditahan oleh tahanan dan member tanggapan, maka
ini dapat dijadikan alasan untuk intel
108 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

menangkap warga yang lewat tadi Sugiri, 15 November 2013). Sugiri


(wawancara dengan Djumani, 29 November menyatakan bahwa masyarakat di
2013). Kelurahan Wungu sudah tenang dan
Suasana mencekam ini juga tentram setelah PKI di bubarkan.
diakibatkan adanya jam malam bagi warga Hal ini berkebalikan dengan
di Kelurahan Wungu, yaitu antara jam 11 pernyataan Djumani dan Paiman
malam sampai jam 04 pagi (wawancara (wawancara dengan Djumani, 29 November
dengan Djumani, 29 November 2013). Hal 2013). Mereka sepakat bahwa masyarakat
ini di benarkan oleh Sugiri, Paiman, Ponidi, di Kelurahan Wungu terutama masyarakat
dan Samingun. Mereka menyatakan bahwa kecil masih trauma pada kejadian di Distrik.
tiap malam warga harus di dalam rumah Muncul rasa takut pada tentara maupun
kecuali yang mendapat tugas membantu di polisi karena mereka menganggap tentara
Distrik. dan polisi adalah pihak yang bertanggung
Tetapi hal ini dibantah oleh Kasimun jawab atas penculikan warga saat
yang mengatakan bahwa suasana di penumpasan PKI berlangsung. Muncul juga
Kelurahan Wungu aman dan terkendali rasa was-was jika bertemu dengan orang
(wawancara dengan Kasimun, 29 November asing karena mereka menganggap bahwa
2013). Kasimun mengatakan bahwa warga orang asing tersebut adalah intel
bersikap biasa-biasa saja dan menjalankan pemerintah yang dikirim untuk memata-
aktifitas seperti biasa tanpa adanya rasa matai kegiatan warga.
ketakutan berlebihan. Hal ini dibenarkan oleh Mudzakir
Setelah keadaan dinyatakan aman (wawancara dengan Mudzakir, 10
maka operasi penumpasan PKI di Kelurahan November 2013) yang kemudian
Wungu pada khususnya di hentikan. Warga menambahi bahwa eks tapol dan
di Kelurahan Wungu mulai melakukan keluarganya akan dipersulit dalam mencari
aktifitas sehari-hari seperti biasanya pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
sebelum ada Gerakan 30 September 1965 Selain itu, eks tapol juga wajib absen di
dan operasi penumpasan PKI. Suasana aman koramil minimal 1 bulan sekali selama di
dan tentram ini membuat roda kegiatan perlukan. Sependapat dengan itu, Danus
berjalan semestinya. Hal ini di sampaikan (wawancara dengan Danus, 29 November
Kasimun (wawancara dengan Kasimun, 29 2013) menambahi bahwa di Koramil
November 2013)yang menyatakan bahwa terdapat catatan-catatan lengkap tentang
tidak ada perasaan takut dan was-was pada siapa saja warga yang menjadi daftar tapol
warga di Kelurahan Wungu. Hal senada juga PKI.
dinyatakan oleh Sugiri (wawancara dengan
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 109

Pembahasan itu mengakibatkan warga apabila melewati


Gerakan 30 September 1965 distrik maka akan berjalan di sebelah
mengakibatkan ketakutan pada warga yang selatan dan tanpa berani menengok ke arah
pernah berhubungan dengan organisasi- gedung distrik di sebelah utara jalan yang
organisasi PKI. Timbul suasana mencekam ditempati tahanan PKI. Alasan warga ialah
yang diakibatkan oleh penangkapan takut apabila terdapat tahanan yang
beberapa warga Kelurahan Wungu oleh mengenal mereka dan kemudian akan
intel Pemerintah. Warga yang dulunya memanggil warga yang lewat. Apabila ada
pernah menjadi anggota PKI banyak yang warga yang di panggil oleh tahanan dan
meminta perlindungan kepada para Pamong member tanggapan, maka ini dapat
Desa terutama kepada Kepala Desa saat itu dijadikan alasan untuk intel menangkap
Mariyono (Sumber: wawancara dengan warga yang lewat tadi (Sumber: wawancara
Supeni, 30 November 2013). dengan Djumani, 29 November 2013).
Dengan adanya gerakan 30 September Suasana mencekam ini juga
di Jakarta dan Jawa Tengah mengakibatkan diakibatkan adanya jam malam bagi warga
pemerintah pusat membentuk Kopkamtib di Kelurahan Wungu, yaitu antara jam 11
untuk memulihkan keamanan. Salah malam sampai jam 04 pagi (Sumber:
satunya programnya adalah dengan wawancara dengan Djumani, 29 November
pembersihan anggota PKI di seluruh 2013). Hal ini di benarkan oleh Sugiri,
wilayah Indonesia (Sumber: wawancara Paiman, Ponidi, dan Samingun. Mereka
dengan Sugiri, 15 November 2013). menyatakan bahwa tiap malam warga harus
Kelurahan Wungu dijadikan kamp di dalam rumah kecuali yang mendapat
penahanan para tapol PKI. “Para tapol itu tugas membantu di Distrik.
ditahan di Distrik”, ujar Sugiri. Sugiri pada Tetapi hal ini dibantah oleh Kasimun
saat itu mendapat tugas untuk ikut berjaga yang mengatakan bahwa suasana di
di luar gedung distrik. Kelurahan Wungu aman dan terkendali
Pendapat senada juga disampaikan (Sumber: wawancara dengan Kasimun, 29
oleh Djumani, Paiman, Kitin, dan Danus. November 2013). Kasimun mengatakan
Mereka mengatakan bahwa banyak warga bahwa warga bersikap biasa-biasa saja dan
yang meminta perlindungan kepada Kepala menjalankan aktifitas seperti biasa tanpa
Desa Mariyono agar tidak ikut ditangkap adanya rasa ketakutan berlebihan.
(Sumber: wawancara dengan Djumani, 29 Setelah keadaan dinyatakan aman
November 2013). “Jika Lurahnya bukan maka operasi penumpasan PKI di Kelurahan
Mariyono, niscaya Dungus habis warganya Wungu pada khususnya di hentikan. Warga
diambil intel”, kata Djumani. Ketakutan saat di Kelurahan Wungu mulai melakukan
110 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

aktifitas sehari-hari seperti biasanya keluarganya akan dipersulit dalam mencari


sebelum ada Gerakan 30 September 1965 pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
dan operasi penumpasan PKI. Suasana aman Selain itu, eks tapol juga wajib absen di
dan tentram ini membuat roda kegiatan koramil minimal 1 bulan sekali selama di
berjalan semestinya. Hal ini di sampaikan perlukan. Sependapat dengan itu, Danus
Kasimun (Sumber: wawancara dengan (Sumber: wawancara dengan Danus, 29
Kasimun, 29 November 2013)yang November 2013) menambahi bahwa di
menyatakan bahwa tidak ada perasaan Koramil terdapat catatan-catatan lengkap
takut dan was-was pada warga di Kelurahan tentang siapa saja warga yang menjadi
Wungu. Hal senada juga dinyatakan oleh daftar tapol PKI.
Sugiri (Sumber: wawancara dengan Sugiri, Terdapat beberapa pendapat tentang
15 November 2013). Sugiri menyatakan psikologi sosial, yaitu pendapat dari Baron
bahwa masyarakat di Kelurahan Wungu dan Bryne (2004) bahwa psikologi sosial
sudah tenang dan tentram setelah PKI di adalah cabang psikologi yang berupaya
bubarkan. untuk memahami dan menjelaskan cara
Hal ini berkebalikan dengan berfikir, berperasaan, dan berperilaku
pernyataan Djumani dan Paiman (Sumber: individu yang dipengaruhi oleh kehadiran
wawancara dengan Djumani, 29 November orang lain. Kehadiran orang lain itu dapat
2013). Mereka sepakat bahwa masyarakat dirasakan secara langsung, diimajinasikan,
di Kelurahan Wungu terutama masyarakat ataupun diimplikasikan (Fattah Hanurawan,
kecil masih trauma pada kejadian di Distrik. 2010: 1).
Muncul rasa takut pada tentara maupun Dari beberapa pendapat diatas dapat
polisi karena mereka menganggap tentara ditarik benang merah bahwa psikologi
dan polisi adalah pihak yang bertanggung sosial merupakan kajian tentang proses
jawab atas penculikan warga saat interaksi masyarakat. Dalam arti luas,
penumpasan PKI berlangsung. Muncul juga interaksi mengacu kepada kenyataan bahwa
rasa was-was jika bertemu dengan orang respon seseorang seorang individu atau
asing karena mereka menganggap bahwa kelompok (isyarat, ucapan atau gerak
orang asing tersebut adalah intel jasmaniyah) merupakan stimulus bagi
pemerintah yang dikirim untuk memata- individu atau kelompok lainnya yang
matai kegiatan warga. sebaliknya merespon individu atau
Hal ini dibenarkan oleh Mudzakir kelompok pertama (Waseso dalam
(Sumber: wawancara dengan Mudzakir, 10 Muhammad Hanif, 2011: 63).
November 2013) yang kemudian Dalam hal ini ditekankan bahwa
menambahi bahwa eks tapol dan kondisi psikologi sosial masyarakat di
P E N G A R U H P E R I S T I W A G E R A K A N 3 0 ………| 111

Kelurahan Wungu terkena dampak secara mencari pekerjaan. Muncul adanya


langsung dari peristiwa di Distrik yang diskriminasi kepada eks tapol dan
mengakibatkan munculnya rasa takut dan keluarganya yang akan dipersulit dalam
was-was bila bertemu dengan orang asing mencari pekerjaan sebagai Pegawai Negeri
maupun dengan tentara atau polisi pada Sipil. Selain itu, eks tapol juga wajib absen di
tahun 1965-1998. Hal ini semakin koramil minimal 1 bulan sekali selama di
berdampak besar karena terdapat alasan perlukan. Hal ini semakin berdampak besar
secara politis, yakni pendidikan politis karena terdapat alasan secara politis, yakni
selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru, pendidikan politis selama 32 tahun
antara lain adanya Tap MPRS No. pemerintahan Orde Baru.
XXV/MPRS/1996.
Saran
Kesimpulan 1. Bagi Masyarakat Kelurahan Wungu
Berdasarkan pembahasan diatas Diharapkan masyarakat Kelurahan
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh Wungu ikut membantu dan berperan aktif
peristiwa Gerakan 30 September 1965 dalam menjaga kerukunan dan
terhadap kondisi psikologi sosial keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat di Kelurahan Wungu 1965-1998 terlepas dari sejarah masa lalu yang ada di
menunjukkan, munculnya perasaan Kelurahan Wungu.
ketakutan dan was-was pada warga 2. Bagi Masyarakat Di Luar Kelurahan
masyarakat Kelurahan Wungu sejak tahun Wungu
1965-1998 yang di sebabkan oleh trauma Diharapkan masyarakat di luar
akan peristiwa penangkapan beberapa Kelurahan Wungu ikut berperan serta
warga masyarakat Kelurahan Wungu oleh dalam menjaga kerukunan dan
intel Pemerintah. Ketakutan ini sangat keharmonisan dalam kehidupan ber
dirasakan oleh warga masyarakat di masyarakat, terlepas dari sejarah masa lalu
Kelurahan Wungu apabila melihat tentara, yang ada di Kelurahan Wungu dan
Polisi, ataupun orang asing yang tidak sekitarnya.
mereka kenal, karena warga mengganggap 3. Bagi Pemerintah Kabupaten Madiun
tentara, polisi, dan orang asing tersebut Diharapkan Pemerintah Kabupaten
merupakan intel dari pemerintah yang Madiun ikut berperan aktif dalam
bertugas mengawasi warga Kelurahan meningkatkan kesadaran sejarah warga di
Wungu. Kabupaten Madiun dengan cara
Munculnya rasa ketakutan warga memberikan penyuluhan sejarah lokal yang
Kelurahan Wungu juga dirasakan dalam hal obyektif secara kontinu, agar warga tidak
112 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014

terjebak pada pemikiran subyektif tentang Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar.
2004. Metode Penelitian Sosial.
kasus Gestok.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
4. Bagi Peneliti
Marwati Djoened Poesponegoro dkk. 1993.
Mengingat ada beberapa saksi kunci
Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta:
yang tidak berkenan untuk di wawancara, Balai Pustaka
maka peneliti mengharapkan ada penelitian
. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI.
lanjutan dengan memperluas kesaksian Jakarta: Balai Pustaka
sehingga dapat dihasilkan karya ilmiah yang
Muhammad Hanif. 2011. Peranan Wanita
lebih baik. Desa Soco Bendo Magetan Dalam
Mengatasi Dampak Psikologi Sosial
Pasca Madiun Affair 1948 dalam
Agastya Vol. 01, No. 01, Januari 2011.
Daftar Pustaka
Madiun: Pendidikan Sejarah IKIP PGRI
Madiun
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka
PEMKAB MADIUN. 1980. Sejarah Kabupaten
Cipta
Madiun. Madiun
C.Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern.
Profil Kelurahan Wungu tahun 2012
Jakarta: Serambi
Slamet Santoso. 2010. Teori-teori Psikologi
David G Myers. 2012. Psikologi sosial .
Sosial . Bandung: PT. Refika Aditama
Jakarta: Salemba Humanika
Takashi Shiraishi. 1997. Zaman Bergerak:
Elly M. Setiadi. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya
Radikalisme Rakyat di Jawa. Jakarta:
Dasar. Jakarta: Kencana
PT. Pustaka Utama Grafiti
Fattah Hanurawan. 2010. Psikologi sosial .
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung:


PT. Refika Aditama

H. B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press

. 2006. Metodologi Penelitian


Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya
Dalam Lapangan. Surakarta: Sebelas
Maret University Press

Harry A. Poeze. 2011. Madiun 1948 : PKI


Bergerak. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai