Muhammad Hanif 1)
Abstrak
1) Muhammad Hanif 1 Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun; Jl Setiabudi 85 Madiun;
email: muhhanieff@yahoo.com.
63
64 | A g a s t y a - V o l . 1 , J a n u a r i 2 0 1 1
Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan dalam … | 65
membuat kerusuhan lagi untuk itu sudah berisi tanah biasa, tetapi
merongrong kekuatan Republik pada bagian dalam ada lubang
Indonesia. Orang-orang FDR/PKI seperti gua. Di situlah mayat-mayat
yang dibebaskan oleh Belanda tersebut bertumpuk.
tersebut segera melakukan pe- Karjo mengatakan kondisi mayat
rampokan-peampokan serta pem- sudah seperti tape ketela pohon; ada
bunuhan-pembunuhan kembali. daging dan kulit yang agak kering
Penggalian sumur Soco baru melekat di tulang-tulang. Kondisi
terlaksana pada awaltahun 1950. mayat yang seperti tape itu di-
Ketika itu Lurah Soco bernama Wir benarkan oleh seorang pelaku
Sakat mendapat perintah dari atasan sejarah yang lain yaitu Suto Kancil
untuk menggali dua sumur tua di yang menjadi anggota penggali
desanya yang telah dipakai oleh sumur pula. Pada waktu jenazah para
FDR/PKI sebagai lubang pem- korban itu diangkat semua tulang-
bantaian. Dalam upaya penggalian itu tulangnya lepas satu sama lain.
dikumpulkan sekitar 12 orang peng- Menurut Karjo Kutet, di lubang
gali yang dibagi dalam dua kelompok. sumur Soco pertama menemukan 78
Salah seorang pelaku sejarah jenazah. Sementara itu, regu Karso
yaitu Karjo Kuret yang ketika itu Karmun yang bertugas di sumur Soco
menjadi penggali sumur Soco, kedua menemukan 30 jenazah yang
menyatakan bahwa usaha meng- kondisinya juga sudah rusak. Ke-
angkat para korban dari lubang dalaman sumur sekitar 12 meter dan
sumur dilakukan dangan melancak, penuh ditumpuki jenazah. Karjo
yakni dangan menggali dua lubang Kuret sendiri juga mendapat ujian
dari dua arah yang berlawanan lebih lanjut karena tidak lama setelah
menuju titik pusat sumur. Cara itu penggalian, anaknya yang masih bayi
dilakukan agar lebih mudah meng- meninggal dunia.
identifikasi korban. Menurut Karjo Rusaknya jenazah para korban
Kuret, sebelum penggalian tersebut pembantaian di sumur Soco tersebut
dilakukan bersama anggota penggali disaksikan pula oleh seorang saksi
yang lain, dia disuruh berpuasa yang lain, yaitu Sumarsono Wilis
terlebih dahulu oleh Kiai Sukemi dari yang terus menunggui pem-
Tanjung. Karjo Kuret meng- bongkaran sumur itu. Sumarsono
ungkapkan bahwa menurut Kiai mengungkapkan dia melihat jenazah
Sukemi, pekerjaan yang ia lakukan yang tubuhnya masih dibelit sisa-sisa
adalah suatu pekerjaan mulia. Di kain sarung merah. Jenazah itu
samping itu, orang yang melakukan kelihatan seperti mumi, dengan
pekerjaan yang menggali makam daging mengering dan rambut yang
seperti itu harus sangat hati-hati masih melekat di beberapa tempat.
agar jangan merusak jenazah. Sumarsono merasa tidak ragu-ragu
Penggalian lubang pembantaian bar- lagi bahwa jenazah itu adalah
langsung cukup lama karena orang- jenazah ayahnya yang ia kenal betul
orang yang menggali harus hati-hati meski sudah dalam keadaan kondisi
agar tidak merusak jenazah. Sumur seperti mumi. ”Tetapi ketika jenazah
72 | A g a s t y a - V o l . 1 , J a n u a r i 2 0 1 1
Kesimpulan Saran