Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS PRICE SKIMMING (APPLE)

diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Ekonomi Manajerial

OLEH
MIA ATIKA SARI
01012622024015

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
SOAL
Buat contoh kasus dari Materi Strategi Penentuan Harga dengan menggunakan teori dan jurnal
yang terkait

JAWABAN
Disini saya akan menjelaskan studi kasus apple yang berkaitan erat dengan strategi
penentuan harga yang berbasis Price skimming adalah strategi penetapan harga di mana anda
menjual produk di harga tinggi pada awalnya, kemudian menguranginya seiring waktu. Tujuan
strategi ini adalah untuk menghasilkan laba dengan cepat sebelum pesaing memasuki pasar dan
mulai menekan harga. Agar sukses, anda harus menentukan segmen pasar yang tepat. Strategi
penetapan harga jangka pendek ini menargetkan konsumen yang bersedia membayar harga
yang lebih tinggi. Pada tahap awal, konsumen tidak terlalu peduli dengan harga. Mereka
merasa harus memiliki produk. Dalam model difusi inovasi, pembeli awal tersebut sering kita
sebut sebagai inovator. Mereka hanya sebagian kecil dari populasi. Begitu penjualan mulai
melambat, anda akan mulai menurunkan harga sehingga lebih banyak pelanggan dapat
membeli produk anda. Penurunan juga terjadi karena tekanan kompetitif meningkat. Price
skimming hanya dapat berfungsi ketika ada sedikit atau tidak ada pesaing di pasar. Strategi ini
sering kita jumpai untuk produk-produk yang benar-benar baru, seperti komputer pada awal
peluncurannya.

Dimana Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling
sukses di dunia dan membuat kata ‘apel’ dalam bahasa Inggris tidak lagi bersinonim dengan
nama buah. Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti
marketing strategy of Apple menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat
ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad
ke-21 diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun
sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis
yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi
sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
Walaupun Apple sudah eksis sejak bertahun-tahun sebelumnya, pemasaran iPhone-lah yang
sukses menancapkan merk Apple di benak para pecinta teknologi komunikasi.
1. Inovasi
Apple memanfaatkan produk yang sudah populer sebelumnya yaitu iPod dan telepon genggam
serta menyatukan kedua konsep tersebut. Didukung dengan riset yang mendalam serta berbagai
survey dan penelitian, Apple mampu menciptakan produk yang menggabungkan kedua konsep
produk tersebut menjadi satu konsep baru yang tidak terasa canggung ketika dioperasikan.
2. Strategi Branding Pemasaran
Dengan logo serta nama perusahaan yang mudah diingat, Apple menanamkan ide bahwa
barang-barang produksinya merupakan teknologi canggih yang mudah digunakan dan user
friendly, kebalikan dari pemahaman umum bahwa semakin canggih suatu alat, semakin rumit
pengoperasiannya. Hal ini juga diterapkan dalam fitur iPhone yang menggunakan ikon-ikon
yang mudah diingat di menu utamanya.
3. Pemanfaatan media pemasaran secara maksimal
Apple membuat website resmi khusus untuk iPhone dimana para penggunanya dapat masuk ke
situs tersebut untuk menggali segala macam hal tentang iPhone mereka, mulai dari petunjuk
umum pemakaian iPhone, tips dan trik serta update aplikasi serta seri terbaru. Penambahan
menu top rated pada daftar aplikasi juga terbukti cenderung mendorong pemilik iPhone untuk
membeli aplikasi tersebut ketimbang bila yang dicantumkan hanya daftar aplikasi.
4. Target pemasaran yang potensial
Apple menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus berkembang (terutama
mereka yang sukses lewat bisnis online) akan menjadi konsumen alat komunikasi canggih yang
setia. Oleh karena itu, kampanye pemasaran produk iPhone sejak seri pertama selalu
menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional; produk yang
canggih, trendi dan serba bisa.
5. Penyesuaian harga yang konsisten
Prinsip utama dalam marketing strategy of Apple adalah ‘the latest and the greatest’ yang
bermakna Apple harus terus menyesuaikan harga produk lama sementara membuat produk
baru, karena orang cenderung mencari unsur trendi dari teknologi komunikasi tidak peduli
walaupun produk lama masih memiliki banyak fitur yang berguna. Inilah sebabnya mengapa
Apple konsisten menurunkan harga produk hanya setelah beberapa bulan sebelum
mengeluarkan seri baru. Hingga kini, Apple tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan
penelitian agar bisa terus membuat seri-seri iPhone baru yang dapat bersaing di pasar teknologi
komunikasi; hal ini memang seharusnya menjadi bagian dari strategi pemasaran bagi
perusahaan manapun yang sudah mulai memiliki cakupan konsumen luas.
Di pasar smartphone, Apple memang hanya mengandalkan iPhone dan Apple pun
hanya merilis satu varian baru iPhone pada setiap tahun. Varian-varian baru iPhone tersebut
dibidikkan ke konsumen kelas atas karena dijual dengan harga tinggi. Dengan iPhone terbaru,
Apple mampu menangguk laba cukup besar. Tetapi saat iPhone terbaru menyerbu pasar, Apple
tidak menghentikan produksi iPhone generasi sebelumnya. Sebab, Apple masih menjual
iPhone lama, tetapi dengan harga jauh lebih murah daripada iPhone generasi terbaru.
Dengan iPhone lama, Apple mampu melayani konsumen kelas menengah, sekaligus
memperbesar pangsa di pasar smartphone global. Kendati Apple memangkas besar-besaran
harga iPhone lama, iSuppli menegaskan, Apple tidak akan rugi karena harga komponen iPhone
lama itu sudah turun tajam, dibandingkanhargapadasaat Apple merilis perdana iPhone tersebut.
Strategi Apple ini unik sekaligus ampuh. Denganhanya memasarkan dua model iPhone pada
setiap tahun, yaitu iPhone terbaru dan iPhone generasi sebelumnya, Apple mampu merangkul
lebih banyak konsumen sekaligus mempertahankan profitabilitas.
Perusahaan menghadapi banyak masalah mengenai penetapan harga di pasar
internasional. Misalnya menetapkan harga peralatan secara global. Perusahaan dapat
menetapkan harga seragam di seluruh dunia, tetapi harga itu akan terlalu mahal dinegara-
negara miskin dan kurang tinggi di negara kaya. Terlepas dari cara perusahaan menetapkan
harga produknya, harga diluar negeri mungkin lebih tinggi dari pada harga dipasar domestik.
Dan masalah lain termasuk menetapkan harga untuk barang yang dikirimkan perusahaan ke
anak perusahaan di luar negeri. Perusahaan menggunakan strategi skimming Price. Adapun
Strategi penetapan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang
dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Selain
itu, terdapat banyak pertimbangan yang dihadapi oleh para pemasar internasional dalam
melakukan penetapan harga, antara lain inflasi, devaluasi dan revaluasi, kendali dan subsidi
pemerintah, tingkah laku pesaing, dan permintaan pasar

Anda mungkin juga menyukai