PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
PDGK 4104
Jawaban:
1. Dalam mengembangkan kemampuan bahasa di kelas yang saya ajar yaitu melalui
literasi. Saya sering melakukan literasi kepada siswa atau peserta didik agar dapat
meningkatkan kemampuan bahasa siswa contohnya melalui membaca buku cerita,
melalui membaca buku cerita tersebut anak-anak akan belajar pola berbahasa,
misalnya bagaimana bertanya, meminta sesuatu maupun berterimakasih.
Disamping literasi yang saya berikan kepada siswa, saya juga berupaya dalam
mengembangkan kemampuan bahawa siswa melalui bercerita di depan kelas,
cerita pengalaman sehari-hari baik dirumah maupun di sekolah, pengalaman
berlibur dan sebagainya.
Selain literasi dan cerita di depan kelas, saya juga sering memotivasi siswa untuk
belajar dan mengembangkan kemampuannya sendiri dengan mengajak serta
membiasakan siswa untuk rajin membaca dan terampil dalam berbahasa dengan
orang lain. Di dalam kelas proses pembelajaran dapat dilatih dengan cara diskusi
kelompok supaya siswa dapat mengembangkan kemampuan bahasa nya.
2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan moral anak diantaranya
yaitu:
Lingkungan rumah, di dalam rumah anak akan meniru dan melihat sikap
dan perilaku segenap anggota keluarga, sehingga peran orang tua sangat
berpengaruh dalam pembentukan tingkah laku anak. Sikap saling berbagi,
saling menghargai, saling menghormati dan sopan terhadap orang yang
lebih tua ditunjang oleh suasana rumah yang nyaman akan mempengaruhi
tingkah laku anak di kemudian hari. Melalui larangan, anjuran pemberian
hukuman dan hadiah akan membentuk tingkah laku anak di kemudian hari.
Lingkungan Sekolah, lingkungan sekolah sangat berpengaruh dengan
perkembangan moral anak, misalnya dalam belajar atau kegiatan yang
diadakan mengandung unsur-unsur persaingan sehat seperti olah raga akan
melatih anak untuk belajar bagaimana menerima kekalahan, berjiwa sportif,
menghormati kemenangan orang lain dan melatih kerjasama. Adanya
hubungan antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru mempengaruhi
aspek kepribadian anak.
Teman sebaya dan Aktivitasnya, semakin bertambah usia anak akan
semakin luas lingkungan sosialnya baik dengan teman sebaya maupun
dengan orang yang lebih dewasa. Masing-masing anak akan memiliki pola
sikap maupun pola kepribadian. Apabila dalam satu kelompok terdapat
perbedaan yang jauh antara pola sikap maupun kepribadiannya dengan
lingkungan maka akan muncul konflik. Apabila diantara mereka masih
mempertahankan sikap dan tidak mau menyesuaikan diri dengan
lingkungan, maka akan sulit diterima oleh lingkungan nya.
Intelegensi dan Jenis Kelamin, anak dengan intelegensi rendah akan
mengalami kesulitan untuk mencerna norma-norma, sehingga anak tersebut
akan menarik diri, pemalu dan ditolak oleh lingkungan atau kelompoknya.
Kemungkinan anak akan menjadi agresif karena penolakan tersebut. Anak
perempuan cenderung lebih matang dalam menyesuaikan diri terhadap nilai-
nilai moral dibandingkan dengan anak laki-laki.
3. Perbedaan metode Inquiry learning dan discovery learning, metode inquiry
merupakan pendekatan mengajar dimana siswa merumuskan masalah, mendesain
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai mengambil keputusan
sendiri. Pendekatan metode inquiry harus memenuhi empat kriteria yaitu:
Kejelasan
Kesesuaian
Ketepatan
Kerumitannya.
Sedangkan metode Discovery merupakan pendekatan mengajar yang mana guru
hanya memberikan masalah dan siswa diminta untuk memecahkan masalah
melalui percobaan. Jadi bedanya pada metode inquiry siswa yang mengajukan
masalah sendiri sesuai dengan pengarahan guru, sedangkan pada metode
discovery guru langsung yang memberikan masalah.
4. Fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar, motivasi berawal dari kata “motif”
yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam proses belajar apabila ada siswa yang tidak melakukan
sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki. Hal ini menandakan
tidak terjadinya perubahan energi dari siswa karena tidak memiliki tujuan atau
kebutuhan belajar. Maka guru perlu mencari tahu dan dan mencari cara untuk
mendorong siswa agar mau melakukan pelajaran. Dengan kata lain perlu diberikan
rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya untuk belajar.
Fungsi motivasi sebagai motor penggerak dalam setiap kegatan yang akan
dikerjakan
Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk usaha mencapai prestasi. Dengan
usaha yang tekun dan didasari oleh motivasi, akan membuat sesorang belajar dan
melahirkan prestasi yang baik.