Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

PADA ATLET

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Gizi Olahraga

Dosen Pengampu : Yanesti Nuravianda Lestari, S.Gz., M. Gizi

Disusun oleh Kelompok 2 :

1. Ayu Melinda 6511417005

2. Niva Maidlotul N. 6511417006

3. Insani Salsabilla Putri 6511417016

4. Hetty

Rombel 5 A

PROGRAM STUDI GIZI

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.1 GAMBARAN UMUM KASUS ......................................................................................
1.2 TUJUAN DAN PRINSIP.................................................................................................
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI......................................................................
2.2 CONTOH MENU MAKAN SEHARI.............................................................................
2.3 PERENCANAAN BELANJA MENU SEHARI............................................................
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................
3.2 SARAN............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM KASUS


Nn. I adalah atlet marathon yang berusia 16 tahun yang selalu menjadi perwakilan
daerahnya untuk bertanding di kejuaraan PON (Pekan Olahraga Nasional). Di PON tahun
ini, ahli gizi personal Nn.I menyusun program diet khusus yang dikombinasikan dengan
program latihan yang diberikan pelatih. Program diet khusus dilakukan enam hari
menjelang kejuaraan berlangsung, yaitu pemberian karbohidrat dalam jumlah yang sangat
tinggi yang diimbangi dengan kombinasi latihan fisik setiap hari.
a. Identitas klien
Nama klien : Nn. I
Usia : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
b. Data objektif
- Berat badan : 39 kg
- Tinggi badan : 157 cm
- Masa lemak tubuh : 9%
- Lingkar pinggang : 55 cm
- Tekanan darah : 90/65 mmHg
c. Data subjektif
- Tes lari sejauh 5 km durasi 30 menit
- Bersantai, apel malam dan TOT
- Riwayat klinis : menderita amenorea sejak satu tahun lalu dan masih melakukan
terapi hormonal untuk menormalkan siklus menstruasi.
- Food history : membatasi asupan dengan mengurangi frekuensi makan 2 kali sehari
dengan menu 2 porsi sayuran + 2 porsi buah + 1 porsi protein hewani/nabati, serta
memangkas seluruh kebiasaannya mengkonsumi tepung dan gorengan, bahkan
tidak mengkonsumsi sumber karbohidrat selain sayur dan buah.
1.2 TUJUAN DAN PRINSIP
Diet sebelum bertanding, diberikan sebelum hari H bertanding
Tujuan :
1. Memberikan keyakinan atlet, tubuhnya siap kerja berat.
2. Memberikan makanan adekuat dalam energi dan zat gizi.
3. Mencegah Hypoglikemia
4. Memberikan cadangan glikogen otot secara maksimal
5. Menjaga kestabilan perut.
Syarat diet : tinggi HA, rendah lemak, cairan cukup, serat sedang,
mudah dicerna, tidak merangsang

Diet 2-4 jam menjelang bertanding


Diberikan maksimum 4 jam sebelum bertanding.
Tujuan :
1. Memberikan makanan cukup energi dan zat gizi
2. Menghilangkan rasa lapar saat bertanding
3. Mengurangi pengosongan lambung.
Syarat Diet : tinggi HA, rendah lemak, 1 jam sebelum bertanding,
hindari makanan bergula (soft drink, sirup, kolak, es
krim dll), cairan sesuai syarat diet umum, mudah
dicerna, tidak merangsang, tidak bergas.
Pola hidangan : Makanan sehat
Pengaturannya.:
1. 3-4 jam sebelum bertanding, makan lengkap tinggi HA
2. 2-3 jam sebelum bertanding, makanan kecil tinggi HA
3. < 1 jam sebelum bertanding, cairan/minuman
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI


a. IMT

IMT = BB/(TB)2
= 39/(1,57)2
= 39/2,46
= 15,85
Berdasarkan WHO Antro plus diperoleh hasil z-score = -2,20, masuk
dalam kategori kurus. Karena menurut indeks IMT/U batas ambang normal
yaitu – 2SD sampai dengan 1 SD.
Bb Ideal = ( TB- 100) – 10%(TB-100)
= (157-100)- 10% (157-100)
= 57 – 5,7
= 51,3 ~ 51

b. BMR Harris Benedict


BMR Wanita = 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8x tinggi badan) – (4,7 x
usia)
= 655+ (9,6 x 51 ) + ( 1,8 x 157 ) – ( 4,7 x 16 )
= 655+ 489,6 + 158,8 – 75,2
= 1228,2 kkal
SDA 10% x 1228,2 = 122,82 kkal
Energi = 1228,2 + 122,82 = 1351 kkal
Total energi x faktor aktifitas fisik (ringan/sedang) = 1351 x 1,6 = 2161,6 kkal
c. Faktor aktifitas olahraga(cut off Kemenkes RI, 2014):
 lari sejauh 5km dalam waktu 30 menit = 10 X 30 = 300

METs merupakan konvensi menjadi kalori


= METs x (BB dalam kg/60 kg)
= 300 X (51/60)
= 255
Faktor Pertumbuhan = 0,5 kalori/ Kg BB = 0,5 x 51 = 25,5

- Jadi total kebutuhan energi perhari adalah = 2161,6 + 255 + 25,5 = 2442,1 kalori

d. Kebutuhan zat makro


1. Karbohidrat
= 65% x total energi
= 65% x 2442,1
= 1587,4 : 4
= 396,8 gram
Ket. Karbohidrat di dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi glukosa darah, glikogen
hati serta glikogen otot dan dikonversi menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang
terbentuk akan tersimpan dalam aliran darah sebagai glukosa darah serta sebagai
cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Glikogen otot
dipergunakan langsung oleh otot untuk pembentukan energi, sedangkan glikogen hati
mengalami perubahan menjadi glukose yang akan masuk ke peredaran darah untuk
selanjutnya dipergunakan oleh otot. Karbohidrat merupakan sumber energi yang
paling baik karena sangat efisien untuk dimetabolisme menjadi energi, oleh karena itu
karbohidrat diutamakan dikonsumsi oleh atlet terutama atlet maraton. Fungsi dari
karbohidrat selain sebagai sumber energi utama, yaitu pemberi rasa manis pada
makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran
feses.

2. Protein
= 15 % x total energi
= 15% x 2442,1
= 366,3 : 4
= 91,5 gram
Ket.Atlet dari olahraga yang memerlukan kekuatan dan kecepatan perlu
mengkonsumsi 1.2-1.7gr/protein/KgBB/hari dan atlet endurance memerlukan protein
1.2-1.4 gr/KgBB/hari. Jumlah protein tersebut dapat diperoleh dari diet yang
mengandung 12-15% protein (Djoko Pekik,2007: 25). Menurut Nancy Clark (2001: 4)
protein bermanfaat untuk membangun dan memperbaiki otot, sel darah merah, rambut
dan jaringan lainnya, dan menghasilkan hormon. Lebih lanjut Nancy mengatakan
protein dibentuk menjadi asam amino, yang dibentuk kembali menjadi protein pada
otot dan jaringan-jaringan lain.

3. Lemak
= 20%x total energi
= 20% x 2442,1
= 488,4 : 9
= 54,26 gram
Ket. Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik dengan durasi lama dan
intensitas rendah, seperti maraton. Lemak memiliki peran penting dalam tubuh
sebagai cadangan energi. Kebutuhan lemak tidak disajikan secara mutlak. WHO
(1990) menganjurkan kebutuhan lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total
dianggap baik untuk kesehatan.

e. Kebutuhan zat mikro


1. Vitamin larut lemak

 Vitamin A : Vitamin A berfungsi untuk penglihatan normal pada cahaya terang,


diferensiasi sel pada tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi
semulanya,kekebalan tubuh pada manusia, petumbuhan sel dan perkembangan pada
tulang serta sel epitel dalam pertumbuhan gigi, untuk reproduksi pembentukan
sperma pada laki-laki dan perkembangan janin pada perempuan, pencegahan kanker
dan penyakit jantung.

 Vitamin D : Vitamin D memiliki fungsi untuk membantu pembentukan dan


pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C. Fungsi khusus vitamin D
adalah membantu perngerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor
tesedia dalam darah yang diendapkan pada proses pengerasan tulang.

 Vitamin E: Fungsi utama vitamin E sebagia antioksidan yang larut dalam lemak dan
mudah memberikan hidrogen dari gugud hidroksil (OH).

 Vitamin K : Fungsi dari vitamin K adalah dalam pemebekuan darah, tanpa vitamin
K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna sehingga tidak dapat mengikat
mineral-mineral yang diperlukan dalam pembentukan tulang.

2. Vitamin larut air

 Vitamin C : bertindak sebagai antioksidan, berfungsi sebagai sistesis atau


pembentukan kolagen, menjaga kalsium berada dalam larutan, mencegah infeksi,
mencegah kanker dan penyakit jantung.

 Vitamin B kompleks : terdiri dari B1 (Tiamin) yaitu mempunyai peranan dalam


tranformasi energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sisntesis pentosa dan
bentuk koenzim terekduksi dari niasin. Kedua Vitamin B2 (Riboflavin berfungsi
sebagai komponen koenzim Flavin Adenin Dinukleotida (FAD), dan Flavin Adenin
Monokleotida (FAM). ketiga, Niasin (Asam Nikotinat) berfungsi didalam tubuh
utnuk oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi. Keempat, Biotin berfungsi sebagai koenzim pada
reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbondikosida
kepada atau dari senyawa aktif. Kelima, Asam pantotenat berfungsi sebagai bagian
dari koenzim A, yang diperlukan dalam berbagai raksi metabolisme.

f. Kebutuhan mineral

 Natrium: Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot, Keseimbangan cairan tubuh, asam
basa

 Kalium: Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot, Keseimbangan cairan, asam basa
dan Pengangkut glukosa dalam sel

 Kalsium: Keseimbangan asam basa, Struktur tulang

 Magnesium : Kofaktor dan aktivator metabolisme energi, Metabolisme glukosa


Sintesis protein , Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot, Imunologi , Metabolisme
dan struktur tulang
 Fosfor : Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot , Keseimbangan asam basa, Struktur
tulang , Komposisi ATP, meningkatkan fungsi vitamin B

 Klorida: Bekerja sama dengan Natrium menjaga keseimbangan cairan tubuh serta
fungsi sel tubuh Produksi HCL

 Besi : Kofaktor dan aktivator metabolisme energi, Sintesis hemoglobin dan


mioglobin , Transportasi oksigen jaringan otot

 Seng (Zn) : Kofaktor dan aktivator metabolisme energi , Komposisi enzim dalam
metabolisme energi,Sintesis protein, Imunologi, Antioksidan

 Tembaga: Kofaktor dan aktivator metabolisme energi Antioksidan

 Selenium : Melindungi kerusakan dinding sel tubuh

BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

1.2 SARAN
Perlu adanya data lebih lengkap dalam menentukan manajemen menu makan atlet,
sehingga diet yang dijalankan pun memang sesuai dengan kebutuhan atlet.
DAFTAR PUSTAKA

AKG. 2013. Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein, Lemak, Mineral dan Vitaminyang di
Anjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2013.

Direktorat Gizi Depkes RI.(1989). Daftar Kompoisi Bahan Makanan.Program Diet Untuk
Mengendalikan Berat Badan Olah RagawanMenuju Puncak Prestasi (Djoko Pekik
Irianto )225 Jakarta : Bathara Niaga Media

Haddad M, Ouergui I, Hammami N, Chamari K (2014) Physical Training in Taekwondo:


Generic and Specific Training. In: Monoem Haddad (ed.). Performance Optimization
in Taekwondo: From Laboratory to Field, OMICS Group Incorporation, Nevada,
USA.

Pitriani, A. 2012. Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Gizi Dengan Tingkat Kebugaran
Atlet Taekwondo Remaja di Pemusatan Latihan Nasional Cipayung, Bogor. Skripsi.
Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Ouergui I, Haddad M, Hammami N, Chamari K (2014) Time Motion and Technical and
Tactical Analysis of Taekwondo Competition. In: Monoem Haddad (ed.).
Performance Optimization in Taekwondo: From Laboratory to Field, OMICS Group
International, Nevada, USA.
13
LAMPIRAN

A. NCP
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN / FOOD HISTORY (FH)

Atlet tersebut memiliki kecenderungan rutin untuk makan utama 4 kali sehari dengan makan
selingan 3 kali sehari.

Sebelumnya tidak merasa membutuhkan pengetahuan mengenai rekomendasi berkaitan


dengan makanan dan zat gizi
DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI / ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT (AD)

BB : 67 kg

TB : 165 cm

a. IMT
IMT = BB/(TB)2
= 67/(1,65)2
= 67/2,72
= 24,6 kg/m2 (NORMAL)
Data Biokimia/ Pemeriksaan Medis/ Terapi Medis Yang Diperoleh / Biochemical Data,
Medical Test, And Procedures (Bd)

Tidak ada

Penilaian Fisik Fokus Gizi / Nutrition Focused Physical Findings (Pd)

Tidak ada

Riwayat Pasien Atau Klien / Client History (Ch)

: Medication & Supplement Use, Medical/Health History, And

Social,Personal/ Family History, Nutrition Knowledge, Perception & Behaviour.

 CH 1.1.1 Umur: 22 tahun


 CH 1.1.2 Jenis kelamin: laki-laki

Standar Pembanding / Comparative Standar (Cs)

(Asupan:Kebutuhan, Antropometri, Biokimia, Dll)

INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN : Diet Karbohidrat Loading

Tujuan Intervensi Gizi :

Tujuan diet rasional Atlet taekwondo:


` Memastikan, dari segi kuantitas dan kualitas, nutrisi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan kalori secara keseluruhan
 Menyediakan sarana khusus untuk pemulihan setelah usaha
 Berkontribusi untuk menjaga kesehatan yang sempurna
 Dibuat, disiapkan dan disajikan dengan cara yang akan diterima dengan baik oleh
atlet.

Prinsip & syarat diit


1. Keseimbangan terkait nutrisi penting untuk fungsi tubuh yang tepat:
karbohidrat dan bentuk gula, lipid dan asam lemak, protein dan asam amino,
air, vitamin dan mineral dan elemen.
2. Diet atlet taekwondo yang efektif harus memenuhi tidak hanya kebutuhan
biologis, tetapi juga psikologis dan sosial.
3. Diet yang ideal untuk olahraga tempur seperti TKD harus membawa asupan
kalori total 60-65 kcal / kg berat badan dengan proporsi yang tinggi
karbohidrat (glucides) dan proporsi rendah lemak dengan kecukupan pasokan
protein dan serat, serta banyak cairan
IMPLEMENTASI

• Food and/or nutrient delivery (ND)


• Nutrition education (E)
• Nutrition counseling (C)
• Coordination of nutrition care (RC)

JENIS DIET & BENTUK CARA PEMBERIAN JUMLAH YANG


MAKANAN ATAU (food delivery): FREKUENSI DIBERIKAN
FORMULA YANG MAKAN
DIBERIKAN :

keseimbangan nutrisi baik oral 3 kali makan


zat gizi makro ataupun utama 3 kali
mikro, bentuk oral selingan

EDUKASI / KONSELING / PENYULUHAN GIZI

Sasaran : Atlet

Materi edukasi / konseling / penyuluhan : Pemilihan menu yang sehat dan sesuai dengan
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai