Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
No. Absen: 08
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi
Indonesia dengan cara berprestasi mengharumkan nama Indonesia. Terlepas dari itu
semua,pada jaman sebelum kemerdekaan pemuda mengahargai negeri ini dengan cara rela
mati demi kemerdekaan indonesia yang saat itu tengah dijajah oleh kaum nonpribumi.
Kegigihan pemuda kala itu dapat menghasilkan sebuah kemerdekaan bagi Indonesia dengan
cara membuat organisasi pemuda sehingga menghasilkan – sumpah pemuda.
Ide penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi menjadi
tiga pertemuan.
B. RUMUSAN MASALAH
ANALISIS PEMBAHASAN
Sumpah pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan
bangsa Indonesia. ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita
berdirinya negara Indonesia. yang dimaksud dengan sumpah pemuda ialah adalah keputusan
kongres pemuda kedua yang diselenggarakan dua hari 27-28 oktober 1928 di Batavia
(Jakarta).
Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada tanah air Indonesia, bangsa Indonesia
dan bahasa indonesia. keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap perkumpulan
kebangsaan Indonesia dan agar disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka
rapat perkumpulan-perkumpulan.
Pada tahun 1908, bangsa Indonesia mulai bangkit. Kebangkitan ini ditandai dengan
berdirinya Budi Utomo atas inisiatif dan dorongan Dr. Wahidin Sudirohusada. Walaupun
Budi Utomo waktu itu masih dengan corak kesadaran lokal yang tercermin dari tujuannya,
yaitu mau memajukan dan membangkitkan masyarakat dan kebudayaan Jawa terutama
melalui pendidikan, Budi Utomo membawa peran penting bagi pemuda waktu itu. Budi
Utomo mencoba membantu orang-orang muda yang tidak mampu memperoleh pendidikan
yang lebih tinggi. Dampaknya, semakin banyak muncul organisasi pemuda, seperti :
Sejarah merupakan modal awal untuk mencari bagaimana wajah Indonesia di masa
depan. Sumpah Pemuda sebagai peristiwa historis juga menjadi salah satu kekuatan untuk
membangun kepribadian bangsa. Kekuatan itu berupa nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya. Maka, amat disayangkan jika nilai-nilai luhur dalam Sumpah Pemuda tidak digali,
diperkenalkan, dan disebarluaskan bagi generasi muda saat ini yang adalah generasi penerus
bangsa. Nilai-nilai itu antara lain:
Toleransi
Rasa toleransi dari para pemuda sangat tampak ketika para pemuda terbuka pada
kemajemukan dan keberagaman. Mereka memberi tempat pada pluralitas. Dan, mereka tidak
terbelenggu pada eksistensi agama, suku, dan lokalitas kedaerahan. Dengan mengembangkan
sikap toleransi yang tinggi para pemuda berhasil mengikrarkan Sumpah Pemuda.
Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat pengucapan janji, tetapi amatlah jauh lebih
berharga bila janji itu ditepati oleh para pemuda. Dan, ternyata memang benar para pemuda
menepati janji itu. Terbukti dengan perubahan cara berpikir dan tindak mereka. Dulunya
perjuangan mereka masih terbelenggu pada kedaerahan dan kesukuan, tetapi setelah Sumpah
Pemuda, berubah menjadi perjuangan nasional. Hal tersebut memperlihatkan rasa tanggung
jawab dan disiplin diri yang tinggi dari para pemuda dulu untuk memenuhi janji mereka.
Wawasan
Sumpah Pemuda membuka wawasan para pemuda tentang betapa luas dan beragamnya
suatu wilayah yang bernama Indonesia. Selain itu, konsep tentang suatu negara yang dulunya
hanya milik beberapa orang yang terpelajar, menjadi pemahaman bersama para pemuda yang
hadir saat konggres itu.
Nasionalisme
Adanya kebersamaan perasaan senasib, kedekatan fisik atau non fisik, terancam dari
musuh yang sama, dan punya tujuan yang sama yaitu kemerdekaan, mendorong bangkitnya
nasionalisme pemuda. Nasionalisme Indonesia dapat mengatasi ikatan primordial (lokalitas,
suku, ras, dan agama) sehingga nasionalisme Indonesia lahir sebagai sebuah ikatan bersama.
Nilai-nilai sumpah pemuda merupakan bekal pendiri (pemuda jaman itu) yang tak ternilai
harganya untuk mengangkat semangat juang, rasa percaya diri, dan optimisme bangsa
(pemuda) untuk menghadapi tantangan saat ini. Tentunya, nilai-nilai yang diuraikan di atas
dilandasi oleh sikap-sikap yang mendukung, seperti saling menghargai, saling menghormati,
saling memperhatikan, setia kawan, dan sikap mengutamakan dialog untuk menyelesaikan
suatu persoalan.
Bahasa persatuan, berarti mereka sudah mempunyai sarana untuk mengikat persatuan
mereka. Suatu persatuan membutuhkan suatu komunikasi yang terus-menerus. Untunglah hal
itu sudah dijembatani oleh bahasa Melayu yang kemudian diangkat menjadi bahasa
Indonesia. Para pemuda menggunakan bahasa Indonesia dengan bangga tanpa perlu
meninggalkan bahasa daerah masing-masing. Peristiwa Sumpah Pemuda menunjukkan
kesatuan dan persatuan Indonesia terbentuk atas dasar kesadaran bersama bukan paksaan.
Jelaslah bahwa kesatuan dan persatuan amat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk mencapai
cita-cita bersama.
Para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul bersama di Kongres Pemuda.
Pada saat itulah dihasilkan tiga hal penting: bertumpah darah satu, tanah air Indonesia;
berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pada Kongres Pemuda ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan oleh Wage
Rudolf Soepratman melalui gesekan biolanya. Dalam sejarah bangsa ini, Pemuda selalu
menjadi penggerak kebangkitan bangsa. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah contoh
nyata. Selain itu, peristiwa lain yang menunjukkan betapa pentingnya peran pemuda adalah
Peristiwa Rengasdengklok, 16 Agustus 1945. Para Pemuda pada saat itu yang dipimpin
Soekarni, Wikana, serta Chairul Saleh menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dengan
satu tujuan: mendesak mereka agar mempercepat proklamasi Indonesia. Upaya ini akhirnya
berhasil, esok harinya, 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
Kini, kondisi bangsa telah berubah, 86 tahun pasca Sumpah Pemuda, kondisi pemuda
Indonesia pun berbeda. Serangkaian aksi dan gerakan pemuda atau mahasiswa pada masa
lalu tentunya didasari rasa cinta terhadap Indonesia. Rasa cinta yang menggelora itu
dibarengi pula oleh kecerdasan intelektual, ketajaman berpikir, dan semangat pergerakan.
Sekarang mungkin berbeda, rasa cinta negeri sendiri tak sekuat dulu. Dari segi budaya
misalnya, pemuda Indonesia kini barangkali lebih hafal dan lebih mengenal budaya asing
dibanding budaya sendiri. Ramai pemuda-pemuda sekarang ini menggandrungi budaya Korea
Selatan, Jepang dan lainnya, lalu lupa akan budaya Indonesia atau budaya di daerahnya
sendiri.
Ada dua kebiasaan yang kini mulai berkurang di kalangan pemuda dan mahasiswa:
banyak membaca dan berdiskusi. Padahal, dua hal inilah yang memengaruhi kualitas
seseorang. Dua hal ini juga akan melatih ketajaman berpikir, analisis, serta masuknya
pengetahuan, wawasan, dan inspirasi. Tentunya masih ada memang yang gemar membaca
dan berdiskusi, namun jumlahnya sedikit.Di momen 86 tahun Sumpah Pemuda, sudah
saatnya pemuda Indonesia kembali memaknai Sumpah Pemuda, berefleksi dan
membayangkan bagaimana dulu para pemuda dari berbagai daerah berkumpul untuk bangsa
Indonesia. Indonesia kini sudah merdeka, namun semangat Sumpah Pemuda jangan sampai
luntur, mungkin hanya tujuannya yang sedikit berbeda, tujuannya kini bagaimana agar
bangsa ini bisa jauh lebih baik dan bermartabat.Dengan segala potensi, kekreatifan, semangat
dan keaktifan para pemuda, Indonesia tentunya harus bisa menjadi negara yang maju dan
berkembang pesat.
Bagi seorang pemuda maupun generasi muda hari Sumpah Pemuda adalah momen bagi
kita untuk lebih meningkatkan jiwa yang berkakarter kebangsaan, seperti cinta tanah air,
disiplin, dan pantang menyerah seperti yang telah dicontohkan oleh para pemuda atau
pejuang kita. Melihat apa yang terjadi di masa kini mungkin cukup memperihatinkan
bagaimana hari Sumpah Pemuda hanya dijadikan sebagai perayaan belaka.Tak ada aksi nyata
dan ambisi baru yang membumbung tinggi demi mewujudkan pemuda Indonesia yang
berkarakter. Yang ada justru kritis karakter yang semakin merajalela dimana tawuran antar
pelajar sudah menjadi tradisi, pergaulan bebas di kalangan remaja semakin membara dimana-
mana seperti masih banyak lagi masalah kualitas pemuda yang ada di Indonesia.
Bung Karno pernah mengatakan, "Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Dengan
begitu, dapat dikatakan pemuda adalah harapan bangsa dan tulang punggung kemajuan
bangsa ini. Jika pemuda rusak maka hancurlah negara jika pemuda hebat maka majulah
bangsa Indonesia, peran kita sebagai seorang pemuda sangat dibutuhkan untuk negeri kita
tercinta. Hal-hal yang bisa kita lakukan antara lain, rajin belajar, menjunjung tinggi rasa
nasionalisme, berkarakter kuat dan disiplin. Dengan begitu, kita mampu memberikan
sumbangsih untuk Indonesia walaupun hanya sedikit, sedikit lebih baik daripada tidak sama
sekali.
Berbicara mengenai masalah yang ada di tanah air kita itu semua adalah kesalahan
seluruh warga Indonesia. Bukan pemerintah bukan juga sekelompok orang. Memang benar
yang melakukan kegiatan yang merugikan negara ini adalah para pejabat yang mengambil
uang rakyat namun sebenarnya banyak penyakit yang menyerang setiap rakyat Indonesia
yang menyebabkan Indonesia sulit mengalami kemajuan salah satunya adalah tidak disiplin.
Sejarah dari Pemuda telah membuktikkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
memiliki pemuda berkarakter, kuat, dan tangguh. Perjuangan kita sebagai generasi muda
sekarang adalah melanjutkan perjuangan para pemuda terdahulu, agar Indonesia semakin
maju dan hebat karena pemudanya. Sebuah kata bijak mungkin bisa anda jadikan motivasi,
"Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada kita, tapi tanyakan apa yang bisa kita
berikan kepada negara.."
Mata sejarah yang mendahului menghasilkan mata rantai sejarah yang mendahuluinya.
Dalam kontek sejarah perjuangan bangsa, Sumpah Pemuda merupakan salah satu mata rantai
sejarah, yang berkesinambungan dengan matai rantai yang mendahului dan menyusulnya, ia
tidak terpisahkan. Karena itu merupakan hal yang wajar kalau semangat yang memancar dari
Sumpah Pemuda pasti ikut menjiwai ide yang kemudian dirumuskan menjadi Pancasila.
Semangat Pancasila merupakan peningkatan atau penyempurnaan dari semangat Sumpah
Pemuda.
Kalau generasi muda tahun 1928 telah melahirkan Sumpah Pemuda, dan Sumpah Pemuda
itu kemudian berjiwa Pancasila dasar negara kita, maka dalam melanjutkan lajunya proses
sejarah tak ada pilihan lain bagi generasi muda Indonesia masa kini adalah mewijudkan
Pancasila itu menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Dan bukan sebaliknya, menjadi
bangsa kalau dapat menghalangi pengamalan Pancasila.
Jadi bagi generasi muda masa kini, berarti titik pijak untuk melangkah maju. Karena
Sumpah Pemuda bersifat memberi ilham yang berarti pemuda diharapkan memajukan
persatuan dan kesatuan bangsa dan tanag air, serta mengembangkan bahasa nasional yang
sejati. Sumpah Pemuda juga bersifat integratif yang artinya Sumpah Pemuda mendorong
generasi muda masa kini untuk memacu diri, menempa diri menuju ke pembentukan bangsa
yang rukun dan bersatu, bukan bangsa yang baku hantam dan cerai berai dengan saudara
sendiri. Langkah maju historis dari titik pijak berikutnya adalah pengamalan Pancasila, yang
sudah kita yakini kebenaranya sebagai dasar negara.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Segala sesuatu yang kita nikmati keberadaannya kita terima begitu saja tanpa
membayangkan betapa sulitnya meraih, antara lain bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, kemerdekaan, dan pembangunan-pembangunan yang kita nikmati saat ini. Maka,
tanggung jawab generasi saat ini adalah bagaimana mempertahankan apa yang telah ada dan
jauh lebih penting lagi mengembangkannya. Untuk mengemban misi itu, kesatuan dan
persatuan amat dibutuhkan mengingat begitu banyaknya rintangan-rintangan yang dihadapi
bangsa Indonesia.
Pancasila diresmikan menjadi dasar negara yang multifungsional. Kemana kemudian kita
akan menuju? Bagaimana halnya setelah kita menerima Pancasila sebagai dasar negara yang
multifungsional itu? Perlu kita ingat bahwa sejarah adalah suatu proses yang
berkesinambungan seperti telah diterangkan didepan. Ia akan bergerak atau berproses maju
bukan mundur. Dan kita sebagai generasi mahasiswa sekarang perlu mempertahankan dan
menguatkan diri sebagai implikasi dari peristiwa sumpah pemuda untuk mempertahankan
kemerdekaan ini. Mahasiswa sebagai aset negara sudah tugasnya untuk mengabdi kepada
negara.
DAFTAR PUSTAKA
Admin Desa. 2012. SUMPAH PEMUDA DAN PENGAMALAN PANCASILA.
https://www.karangnangka.desa.id/2012/10/30/sumpah-pemuda-dan-pengamalan-pancasila/.
(diakses 03 November)
Anggi Tondi Martaon. 2020. Kebijakan Pemerintah Memengaruhi Nilai Pancasila dalam
Pemuda. https://www.medcom.id/nasional/politik/VNxv6Q1k-kebijakan-pemerintah-
memengaruhi-nilai-pancasila-dalam-pemuda. (diakses 03 November)