Anda di halaman 1dari 37

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Dr. dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV,


FINASIM, MARS
Pangkat/golongan : Pembina Utama Madya
/ IV/d
Tempat/tanggal lahir : Makassar, 04 April
1961
Instansi/tempat kerja : Direktur Utama RSUP
Dr. Wahidin Sudirohuso
Alamat rumah : Taman Sudiang Indah Blok B2
N0. 26

Riwayat Pendidikan:
● Dokter Umum FK Unhas Tahun 1986
● Sp. Penyakit Dalam FK Unhas Tahun 1996

● Konsultan Kardiovaskular FK UI Tahun 2012

● S3 Kesehatan Pasca Sarjana Unhas Tahun 2013

● Magister Kesehatan Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit Pasca Sarjana Unhas Tahun 2014
RIWAYAT PEKERJAAN
• 1.Dari Tahun 1986 s/d 1987, menjadi Kepala Puskesmas Tangeban, Kab. Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah
• 2.Dari Tahun 1988 s/d 1989, menjadi Kepala Puskesmas Balantak, Kab. Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah
• 3.Dari Tahun 1989 s/d 1990, menjadi Kepala Puskesmas Pagimana, Kab. Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah
• 4. Dari Tahun 1996 s/d sekarang Staf Bagian Penyakit Dalam FK-UNHAS
• 5. Dari Tahun 1997 s/d 2001 sekertaris SMF Kardiologi RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 6.Dari Tahun 2002 s/d 2003 Sekertaris Unit Pelayanan Kardiologi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 7. Dari Tahun 2004 s/d 2012 , Koordinator Pendidikan & Pelatihan Bagian Kardiologi UNHAS
• 8.Dari Tahun 2002 s/d 2005 , Koordinator Poli Konsulen Penyakit Dalam RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 9.Dari Tahun 2003 s/d 2012, P.J. Logistik / Sarana Pusat Pelayanan Kardiovaskuler Terpadu (“Cardiac Centre”) RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
• 10. Dari Tahun 2002 s/d 2005, Koordinator Non-Bedah Satuan Pelayanan Rawat Darurat (SPRD) RS Dr. Wahidin Sudirohusodo
• 11.Dari Tahun 2002 s/d Sekarang Koordinator Tim Tindak lanjut Brigade Siaga Bencana (BSB) Kawasan Timur Indonesia I Makassar
• 12. Dari Tahun 2003 s/d 2005, Sekertaris Tim Pengarah Tim Penanggulangan SARS RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
RIWAYAT PEKERJAAN
• 13. Dari Tahun 2004 s/d 2006, Bendahara Pokja HIV RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 14.Dari Tahun 2005 s/d 2008, Sekertaris Tim pengarah Tim Penanggulangan Flu Burung RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 15.Dari Tahun 2006 s/d 2008, Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS.Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 16.Dari Tahun 2006 s/d 2008, Sekertaris Satuan tugas penanggulangan bencana paripurna RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
• 17.Dari Tahun 2006 s/d Sekarang, Sekertaris Public Safety Center, Makassar
• 18.Dari Tahun 2008 s/d Sekarang, Ketua Tim Operasional Tim Penanggulangan Flu Burung & Flu Baru H1N1 RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo, Makassar
• 19.Dari Tahun 2010 s/d Sekarang, Ketua Pokja Nafza dan HIV/AID RSUP Dr. Wahidin Sudirohusudo
• 20.Dari Tahun 2010 s/d Sekarang, Komandan Bencana RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
• 21.Dari Tahun 2008 s/d 2010, Direktur Umum dan Operasional RSUP Dr. Wahidin Sudirohusoso, Makassar
• 22.Dari Tahun 2009 s/d 2015 , Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusoso, Makassar
• 23.Dari Agustus s/d Nopember 2015 , Direktur SDM da Pendidikan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusoso, Makassar
• 24.Dari Nopember 2015 s/d sekarang , Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusoso, Makassar
PELATIH / INSTRUKTUR :

• 1.General Emergency Life Support (GELS), BSB KTI 1 Makassar


• 2.Basic trauma Cardiac Life Support (BTCLS), BSB KTI 1 Makassar
• 3.Medical First Responder (MFR), BS KTI 1 Makassar
• 4.Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), BSB KTI 1 Makassar
• 5.Advance Trauma Life Support (ATLS), Makassar
• 6.Pelatihan EKG bagi dokter dan perawat, PERKI Cabang Makassar
• 7.Keselamatan pasien (Patient Safety), RSWS, Makassar
• 8.Surveyor KARS (Program Khusus/Reguler)
• 9. Nara Sumber Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) KEMKES RI
4
KESIAPAN RUMAH SAKIT DALAM
KEBIJAKAN BARU TERKAIT DENGAN
RAWAT INAP KELAS STANDAR

Dr.dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, MARS

Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar


Ketua PERSI SULSELBAR
Webinar : “Single Tarif dan Kelas Rawat Inap Standar JKN”
Makassar, 18 Oktober 2020
AGENDA
Pendahuluan

Kondisi Rumah Sakit

Tantangan pelayanan kesehatan

Asumsi rawat inap kelas standar

Tanggapan PERSI terkait KDK dan Rawat inap kelas standar

Kesiapan Rumah Sakit terkait rawat inap kelas standar JKN

Penutup
Kondisi FKRTL
(Rumah Sakit)
di Indonesia.

Jumlah RS yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 2.266 RS


Ruang Intensif
FKRTL di Indonesia
Rumah Sakit terus bertumbuh, namun distribusi belum proporsional.

Kualitas Rumah Sakit di Indonesia beragam.

Standar Fasilitas belum semuanya memenuhi standar.

Sistem kelas perawatan di Indonesia masih banyak tingkatannya.

Distribusi dan rasio dokter spesialis masih belum merata.

Beberapa ada peralatan tetapi tidak ada dokter dan sebaliknya.


Pendahuluan
Sesuai regulasi yang ada bahwa kebutuhan dasar
kesehatan dan rawat inap kelas standar bagi peserta JKN
merupakan hal yang perlu ditindak lanjuti

Pengembangan kebijakan yang ada diharapkan tidak


merugikan bagi pasien dan Rumah Sakit

Setelah ada regulasi yang pasti, maka sosialisasi dan


implementasi perlu segera dilakukan, dimana regulasi
tersebut sudah di libatkan semua stage holder yang terkait

Rawat inap kelas standar berimplikasi terhadap issue single


tarif dalam pelayanan JKN
Pendahuluan
‘SINGLE TARIF’: SOLUSI ATAU
PROBLEM?

JAWABANNYA à ????
‘SINGLE TARIF’: SOLUSI ATAU PROBLEM?

BELUM ADA KONSEP YANG


JAWABANNYABINGUNG

TETAP TERKAIT SINGLE TARIF


WACANA / KONSEP PERLU DIPERJELAS
TANTANGAN
PELAYANAN KESEHATAN
Jangkauan Pelayanan
Kesehatan belum merata AKSES
terutama di daerah DTPK
DAN MUTU
Mutu pelayanan kesehatan

Kelas RS tidak menggambarkan


kompetensi yang sebenarnya

Era UHC, Globalisasi, Disrupsi , era


pandemi Covid 19
UU No 40 tahun 2004, tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional

Sistem Jaminan Sosial Nasional


bertujuan untuk memberikan
jaminan terpenuhinya
Pasal 3 kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap peserta
dan/atau anggota keluarganya.
AMANAH UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004
TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

pasal 19
(1) Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
Prinsip ekuitas yaitu kesamaan dalam
dan prinsip ekuitas
memperoleh pelayanan sesuai dengan
(2) Jaminan Kesehatan diselenggarakan dengan
kebutuhan medisnya yang tidak terikat dengan
tujuan menjamin peserta memperoleh manfaat
besaran iuran yang telah dibayarkannya
pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar Kesehatan.

Bahwa peserta yang menginginkan kelas lebih


tinggi dari hak nya (kelas standar) dapat
pasal 23 ayat 4
meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi
Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap rumah
kesehatan tambahan atau membayar sendiri
sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan
selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS dengan
berdasar kelas standar
biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas
perawatan
PERBAIKAN SISTEM DAN TATA KELOLA JKN PASAL 54 A DAN 54 B
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 64 TAHUN 2020

Pasal 54 A Pasal 54 B
Kemenkes bersama dengan K/L terkait, organisasi Penerapan peninjauan manfaat sesuai kebutuhan dasar
profesi dan asosiasi faskes melakukan peninjauan dan rawat inap kelas standar secara bertahap
manfaat sesuai kebutuhan dasar kesehatan dan sampai dengan paling lambat tahun 2022 dan
pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan
rawat inap kelas standar paling lambat Des 2020.
untuk meningkatkan tata kelola jamkes.

untuk keberlangsungan pedanaan Jaminan Kesehatan, perlu dilakukan perbaikan tata kelola
program JKN dengan melakukan peninjauan manfaat sesuai kebutuhan dasar kesehatan dan rawat
inap kelas standar
POTENSI DAMPAK PENERAPAN RAWAT INAP KELAS
STANDAR JKN
ASPEK KEBIJAKAN

KONSEP ATURAN PELAKSANAAN


• Pelaksanaan secara bertahap;
• Konsep Kelas • Perlu harmonisasi • Pendalaman opsi pentahapan:
RS Vertikal / RS Pendidikan
rawat Inap dengan beberapa RS Pemerintah
memerlukan peraturan terkait RS Swasta

penyesuaian pelaksanaan • Memperhatikan;


Koordinasi Antar Penyelenggara
kondisi yang ada jaminan Jaminan Kesehatan
Kondisi Pandemi Covid-19
saat ini kesehatan Kesiapan Pemerintah dan
Rumah Sakit
Kecukupan TT dan BOR di
Kab/Kota
Asumsi Rawat Inap
Kelas Standar
Filosofi Kelas Standar

Prinsip Ekuitas* Pengertian


• Kelas rawat inap RS
Ekuitas horizontal: perlakuan yang
dengan kesamaan
1. sama terhadap kebutuhan yang
pelayanan medis yang
sama
sama untuk penyakit yang
Kelas sama.
Ekuitas vertikal: perlakuan yang standar
berbeda untuk kebutuhan yang tidak • Amenities/ kenyamanan
sama dan pembiayaan kesehatan standar namun dapat naik
2.
progresif berdasarkan kemampuan kelas dengan tambahan
membayar. biaya sendiri/asuransi lain.

*Murti B. Keadilan horisontal, keadilan vertikal dan kebijakan kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2001;04:127–32.
21
KONSEP KELAS STANDAR
Kebutuhan standar minimal sarana prasarana dan alat
kesehatan yang harus terpenuhi disetiap ruang rawat inap

Memenuhi standar PPI dan keselamatan pasien

SDM sesuai dengan ratio kebutuhan (ratio perawat: pasien


sesuai dengan jenis pelayanan rawat inap

Akses dan mutu sesuai standar pelayanan


JENIS PELAYANAN RAWAT INAP
USIA JENIS JENIS TINGKAT
PASIEN PENYAKIT KELAMIN KEPARAHAN
RAWAT INAP ANAK:
NEONATUS, (0-1 KASUS INFEKSI: -
BULAN),ANAK ( 1-18 PINERE DAN NON LAKI-LAKI RAWAT INAP
TAHUN) TERMASUK PINERE
REMAJA.

RAWAT INAP KASUS NON


PEREMPUAN RAWAT INTENSIF
DEWASA INFEKSI

Perawatan pasien penyakit infeksi emerging baik new-emerging maupun re-emerging dan penyakit infeksi yang mudah menular langsung dengan
transmisi kontak, droplet atau airborne harus dilakukan di RUANG ISOLASI untuk mencegah terjadinya penularan infeksi di RS. Selain penyakit
infeksi tersebut diatas, perawatan pasien dapat dilakukan di ruang rawat inap infeksi.
KRITERIA UMUM PELAYANAN RAWAT INAP

Pelayanan harus mengacu pada


Pelayanan harus berorientasi
Tersedianya akomodasi dan pelayanan Panduan Praktik Klinik (PPK),
pada pasien (PCC) dan bersifat
setiap hari selama 24 jam secara panduan asuhan keperawatan
komprehensif yang terintegrasi
terus-menerus. 7 hari seminggu (PAK), clinical pathway, dan SPO
antar disiplin ilmu.
terkait.

Tersedianya Dokter Penanggung


Pelayanan harus sesuai dengan
Jawab Pelayanan (DPJP) yang Pelayanan rawat inap harus
standar pencegahan dan
terinformasi pada pasien-keluarga dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
pengendalian infeksi (PPI), mutu
yang ditangani untuk setiap pasien yang sesuai dengan kompetensinya
dan keselamatan pasien
rawat inap

Dalam memberikan
Pelayanan rawat inap didukung oleh Pelayanan rawat inap diberikan kepada
pelayanan rawat inap, RS
pelayanan penunjang medik maupun pasien sesuai Indikasi medis rawat inap
harus menjaga privasi dan
non medik yang tersedia 24 jam dan kebutuhan lainnya
kerahasiaan informasi pasien
PEDOMAN RAWAT INAP
KRITERIA UMUM
1. Suhu ruangan 24±2 ºC
7. Dua kotak kontak listrik di setiap tempat
2. Kelembaban ruangan 55±5% tidur dan tidak ada
percabangan/sambungan langsung
3. Pencahayaan 250 lux untuk penerangan tanpa pengamanan arus
dan 50 lux untuk tidur
8. Outlet oksigen di setiap tempat tidur
4. Jarak antar tepi tempat tidur minimal 1,5
meter 9. Bukaan jendela yang aman untuk
kebutuhan pencahayaan dan ventilasi
5. Ruang perawatan memiliki 6 – 12 kali alami
pergantian udara perjam
10. Nurse call di setiap tempat tidur yang
6. Tirai antar TT yang berbahan non porosif terhubung ke pos perawat (nurse
dan mudah di dekontaminasI, rel tirai station)
harus dibenamkan /menempel di plafon
11. Kamar mandi yang mengikuti
persyaratan aksesibilitas

Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/08/20/ed1


kriteria umum Ruang
isolasi 1. Desain dan konstruksi bangunan harus mencerminkan
kaidah PPI
2. Tersedia fasilitas kebersihan tangan (wastafel dan/atau
Ruang isolasi: kebersihan tangan berbasis alkohol) setiap TT
ruangan untuk 3. Seluruh kamar isolasi memiliki pertukaran udara
memisahkan pasien dari minimal 12 ACH.
pasien lainnya selama ü Pada masa pandemi COVID-19, WHO dan CDC
mendapatkan pelayanan menyarankan minimal 25 ACH diruang isolasi
tempat melakukan tindakan memicu aerosol.
medis karena ü Idealnya Semua ruang isolasi memiliki anteroom
berpenyakit infeksi yang dengan tujuan tempat memakai dan melepas APD
mudah menular agar tidak mengkontaminasi lingkungan diluar
termasuk Penyakit kamar isolasi. Bila tidak memiliki anteroom
infeksi New Emerging pastikan saat melepas APD tidak mencemari
lingkungan
dan Re Emerging 4. Restriksi pengunjung, harus seizin petugas dan
(PINERE) atau memiliki menggunakan APD yang sesuai
kondisi yang mudah 5. Persediaan APD dan linen disiapkan di luar ruang atau
tertular area isolasi (mis. Di ruang ganti).
Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/08/20/ed1
TANGGAPAN PERSI TERKAIT KDK
DAN RAWAT INAP KELAS STANDAR
Dampak Implementasi KDK dan Kelas Standar
dalam Kendali Mutu dan Kendali Biaya

Klaim FKRTL ke Terjadi kompetisi


Kelas perawatan RS Tantangan
Rumah Sakit antar rumah sakit
akan terbagi kelas sustainabilitas dan
diprediksikan berdasar mutu,
Standar dan Kelas pertumbuhan rumah
menurun antara 10 – fasilitas dan sumber
30 %. daya manusia. Private. sakit.
Kesiapan Rumah Sakit
Kompetensi Standar Fasilitas dan Sumber daya Sumber daya
Rumah Sakit layanan Peralatan manusia finansial
• Standar • PNPK • standar • Lokasi RS, • Kesimbangan
Pemenuhan • PPK fasilitas, • ketersediaa pendapatan vs
Kompetensi • sistem • Perlukah n sumber beban
• bauran layanan merubah daya • perampingan
kasus ? • standar standar dan • pasaran biaya,
layanan komposisi kerja ? • sumber dana
non klinis kamar lain non klaim
perawatan JKN ?
• mutu
?
layanan ?
Dapat diimplementasikan dengan kondisi :
• Rumah Sakit tidak ditambah beban dengan kewajiban
menyesuaikan standar kamar yang ada, dalam waktu
singkat.
Implementasi • Kelas perawatan standar , hanya menetapkan fasilitas
essensial, tidak mendetail.
KDK dan • Rumah sakit telah mengidentifikasi kompetensi nya, dan
Kelas Standar dikomunikasikan kepada FKTP dan peserta JKN.
• Ada peluang urun biaya , bagi peserta yang akan
meningkatkan manfaatnya, dan dibayarkan langsung ke
rumah sakit.
• Grouping dan Tarif standar INA-CBG sesuai dengan nilai
keekonomian
• Pemenuhan standar layanan dan fasilitas didorong
menggunakan mekanisme “pasar” (sesuai
kebutuhan dan situasi kompetisi), untuk Kendali
Implementasi Mutu dan Kendali Biaya.
KDK dan • Pemerataan standar FKRTL di seluruh Indonesia,
untuk mewujudkan layanan kesehatan bermutu
Kelas Standar dan berkeadilan.
• Ada standar prosedur diagnosis dan tindakan
untuk beberapa diagnosis / koding terbanyak,
untuk mengurangi dispute.
• Ada evaluasi dan perbaikan terus menerus untuk
implementasi KDK dan kelas standar, untuk
perbaikan kendali mutu dan biaya.
Konsultasi P2JK
• Untuk saat ini yang sedang disiapkan Pemerintah adalah
kebijakan paket manfaat JKN berbasis kebutuhan dasar
kesehatan (KDK) dan rawat inap kelas standar
• Untuk penerapan rawat inap kelas standar perlu penyesuaian
tarif Ina CBG pada tarif rawat inapnya mengikuti kelas
standar
• Draft sementara rawat inap kelas standar terdiri dari kelas
rawat inap PBI dan kelas rawat inap non PBI. Jadi akan ada 2
tarif rawat inap dari yang selama ini 3 tarif yaitu kelas 1,2,3
Kesiapan Rumah Sakit terkait rawat inap kelas
standar JKN
• Kesiapan RS tergantung berbagai faktor a.l :
• Regulasi dari pemerintah/kemkes RI/BPJS harus jelas
• Kemampuan dari RS berbeda beda dalam merespons rawat inap
kelas standar (kompetensi RS)
• Komitmen dari semua stage holder yang terkait sangat di harapkan
• Sarana dan prasarana RS
• SDM yang memadai sesuai standar
• Pemberlakuan waktu kebijakan di tetapkan
• Diharapkan semua RS dapat mengikuti/menerapkan regulasi
/ standar yang ditetapkan oleh pemerintah/Kemkes RI/BPJS
PENUTUP
• Kesiapan Rumah Sakit terkait dengan rawat inap kelas
standar perlu direncanakan secara baik dan
terstruktur
• Dengan adanya rawat inap kelas standar diharapkan
peserta JKN dapat memperoleh manfaat kebutuhan
dasar Kesehatan (KDK)
• Rawat inap kelas standar sedapat mungkin terpenuhi
dari segi sarana prasarana dan alkes, memenuhi
standar PPI dan keselamatan pasien, kecukupan SDM
serta akses dan mutu sesuai standar pelayanan
TERIMA KASIH
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
PERSI SULSELBAR
2020

Anda mungkin juga menyukai