SAMPEL REPRESENTATIF
Sampel representatif (representative sample) adalah sampel yang karakteristiknya
hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi, yang berarti item item yang dijadikan
sampel populasi serupa dengan item item yang tidak dijadikan sampel. Jika tidak ada atau
ditemukan banyak item yang hilang, sampel tersebut dianggap nonrepresentatif.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu sampel bersifat representatif adalah
dengan melakukan audit lebih lanjut atas populasi secara keseluruhan. Akan tetapi, auditor
dapat meningkatkan kemungkinan sampel dianggap representatif dengan menggunakannya
secara cermat ketika merancang proses sampling, pemilihan sampel, dan evaluasi sampel.
Hasil sampel dapat menjadi nonrepresentatif akibat kesalahan nonsampling atau kesalahan
sampling. Risiko dari dua jenis kesalahan yang terjadi tersebut disebut sebagai risiko
nonsampling dan risiko sampling.
Risiko nonsampling (nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit tidak
menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Kegagalan auditor untuk mengenali
pengecualian dan prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif adalah penyebab risiko
nonsampling.
Prosedur audit yang tidak efektif untuk mendeteksi pengecualian yang diragukan
adalah dengan memeriksa sampel dokumen pengiriman dan menentukan apakah masing
masing telah dilampirkan ke faktur penjualan, dan bukan memeriksa sampel salinan faktur
penjualan untuk menentukan apakah dokumen pengiriman telah dilampirkan. Cara untuk
mengendalikan risiko nonsampling bisa dilakukam dengan merancang prosedur audit dengan
cermat, instruksi yang tepat, pengawasan dan melakukan review.
Risiko sampling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan
yang salah karna sampel populasi yang tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian
sampling yang melekat akibat pengujian lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan.
Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling:
1. Menyesuaikan ukuran sampel.
2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi.
H. DISTRIBUSI SAMPLING
Auditor mendasarkan pengujian statistiknya pada distribusi sampling. Disribusi
sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua sampel berukuran khusus yang dapat
diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa karakteristik tertentu. distribusi sampling
memungkinkan auditor untuk membuat laporan probabilitas mengenai kemungkinan
terwakilnya setiap sampel dalam distribusi.sampling atribut didasarkan pada distribusi
binominal, dimana setiap sampel dalam populasi memiliki satu dari dua nilai yang mungkin
atau deviasi pengendalian.
Al. Haryono Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Edisi II. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.