Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FARMAKOKINETIKA 2
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
Source:
4
spektrofotometer. Salah satu jenis dari spekrofotometer adalah
spektrofotometer sinar tampak (Visible). Alat tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui karakteristik suatu mateial dalam larutan, berupa panjang
gelombang serapan maksimum, nilai absorbansi dan konsentrasi material
dalam larutan, dengan memberikan radiasi cahaya pada larutan kemudian
mengukur intensitas cahaya yang terserap oleh larutan. Radiasi dapat berupa
cahaya polikromatis dan monokromatis; cahaya polikromatis digunakan
untuk menyeleksi spektrum cahaya yang mengalami penyerapan
maksimum, sedangkan cahaya monokromatis dapat mengakuratkan data,
karena memiliki rentang panjang gelombang yang sempit.
5
BAB III
METODE KERJA
3.1 Bahan
1. Air suling
2. Parasetamol
3.2 Alat
1. Beaker glass
2. Batang pengaduk
3. Spektrofotometer
6
3. Dibuat persamaan kurva kalibrasi dengan memplotkan nilai absorbsi
pada sumbu y dan waktu pengukuran pada sumbu x
100 𝑚𝑔
= 1000 𝑝𝑝𝑚
0,1 𝐿
x = 10 mL
Jadi, dari larutan 100 ppm itu diambil 10 mL larutan obat PCT dan di
ad hingga 100 mL dengan aquadest
• Pembuatan Larutan Seri Konsentrasi yakni 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm, 12
ppm, dan 14 ppm
- Pembuatan Larutan PCT 6 ppm
- 100 ppm . x = 6 ppm . 100 mL
- x = 6 mL
Jadi, dari larutan 100 ppm itu diambil 6 mL larutan obat PCT dan di ad
hingga 100 mL dengan aquadest
- Pembuatan Larutan PCT 8 ppm
- 100 ppm . x = 8 ppm . 50 mL
- x = 4 mL
7
Jadi, dari larutan 100 ppm itu diambil 4 mL larutan obat PCT dan di ad
hingga 50 mL dengan aquadest
- Pembuatan Larutan PCT 10 ppm
- 100 ppm . x = 10 ppm . 100 mL
- x = 10 mL
Jadi, dari larutan 100 ppm itu diambil 10 mL larutan obat PCT dan di
ad hingga 100 mL dengan aquadest
- Pembuatan Larutan PCT 12 ppm
- 100 ppm . x = 12 ppm . 50 mL
- x = 6 mL
Jadi, dari larutan 100 ppm itu diambil 6 mL larutan obat PCT dan di ad
hingga 50 mL dengan aquadest
- Pembuatan Larutan PCT 14 ppm
- 100 ppm . x = 14 ppm . 100 mL
- x = 14 mL
Jadi, dari larutan 100 ppm itu diambil 14 mL larutan obat PCT dan di
ad hingga 100 mL dengan aquadest
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
• Absorbansi Maximum
• Data Absorbansi
No. Konsentrasi Absorbansi
PCT
1 2 3
1. 6 ppm 0,325 0,324 0,325
2. 8 ppm 0,438 0,439 0,438
3. 10 ppm 0,545 0,545 0,544
4. 12 ppm 0,651 0,650 0,651
5. 14 ppm 0,753 0,752 0,752
9
• Kurva Kalibrasi
Kurva Kalibrasi
0,800
0,700
0,600
0,500
0,400
0,300 y = 0,1068x + 0,2218
0,200
R² = 0,9996
0,100
0,000
0 1 2 3 4 5 6
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan akhir untuk menganalisa
parasetamol dengan menggunakan spektrofotomoter UV. Spektrofotometer
adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dengan fotometer. Spektrofotometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorpsi. Kelebihan Spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih lebih terseleksi, diperoleh dengan alat pengurai seperti
prisma, grating atau celah optis. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan
sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara
sampel dan blangko ataupun perbandingan. (Susila, 2017)
10
110,0%. Maka dari itu penetapan kadar parasetamol dalam suatu sediaan dibutuhkan
metode yang teliti dan akurat yakni dengan spektrofotometer UV. Parasetmaol ini
merupakan salah satu senyawa organik yang memiliki gugus kromofor yakni gugus
fungsi yang menyerap atau mengabsorbsi radiasi elektromagnetik di daerah panjang
gelombang ultraviolet dan daerah cahaya tampak. Contoh kromofor: C=O, C=C, N=N
dan NO2. Penggunaan spektrofotometer UV ini lah yang digunakan untuk
menganalisa gugus kromofor tsb. Spektrofotometeri UV ini memiliki kemampuan
analisa baik kuantitiatif maupun kualititatif. Dalam praktikum kali ini parasetamol
salah satu senyawa yang dapat mengabrobsi sinar UV digunakan sebagai dasar
pengurukuran baik kualititatif dan kuantitiatif. Setiap molekul analit sb. Nantinya
akan mampu mengabsribsi radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang
karakterisik. Alat ini merupakan instrument yang digunakan untuk mengukur jumlah
cahaya yang diserap atau instensitas warn ayang sesuai dengan panjang gelombang.
Proses analisa kuantitatif oleh spektrofotometri UV ini dilakukan dengan
pengurkurang terhadap cahaya yang diserap oleh senyawa dan nilai tsb. Akan terukur
dalam bentuk transmitansi dan absorbansi.
𝑉1 × 𝑀1 = 𝑉2 × 𝑀2
11
dalam suasana asam-air (Moffat et al., 2005). Sebelum dilakukan pengukuran
larutan induk alat spektrofotometri dikalibrasi dengan menggunakan larutan blanko
yaitu aquadest. Pemberian aquadest digunakan untuk penggunaan larutan blanko
adalah untuk membuat konsentrasi pelarut menjadi nol sehingga tidak akan terukur
oleh detektor dan tidak menggangu pembacaan absorbansi sampel dan dengan
demikian dapat memperkecil kesalahan (Depkes RI, 1979).
12
Pada percobaan ini juga dilakukan validasi dengan menggunaakan kurva
kalibrasi. Hal ini dilakukank karena kurva kalibrasi merupakan metode standar
yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu analit berdasarkan
hukum Lambert-Beer. Pembuatan kurva kalibrasi bertujuan untuk mengetahui
linieritas hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan absorbansinya.
Linieritas menunjukkan kemampuan suatu metode analisis untuk memperoleh hasil
pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit dalam sampel pada kisaran
konsentrasi tertentu (Ermer dan Miller, 2005)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan hasil antara literatur dengan hasil
percobaan. Banyak hal yang dapat mempengerauhi ketidaksesuaian tersebut salah
satunya adalah sebagai berikut. Pertama hal ini dapat disebabkan dengan Adanya
serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu
larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk
warna. Kedua, Serapan oleh kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik. Kesalahan fotometrik
normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal
ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas
dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan)
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi kelompok kami, maka dapat
disimpulkan:
14
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. (1994).Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.
Day, R.A. & Underwood, A.L. (1999). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6
(diterjemahkan oleh Dr. Ir. Iis Sopyan, M. Eng.) Jakarta: Erlangga.
Fundamentals of Physics 9th edition.New York : John Wiley & Sons, Inc.
Khopkar, S.M.(1990).
Essentials Principles of Image Sensor. London : Taylor & Francis Group, LLC.
Marham, Sitorus.(2013).
Digital Still Cameras.London : Taylor & Francis Group, LLC. Owen, Tony. (1996).
Fundametal of Uv-Visible Spectroscopy. Germany: Hewlett Packard
15